Share

Bab 28.

Author: sisakata
last update Last Updated: 2025-01-09 23:21:59

“Pak Arsen?”

Baik Mita maupun Ayara seketika terpaku ketika melihat sosok Arsen yang kini berdiri tak jauh dari posisi keduanya. Sebisa mungkin Mita menahan degupan jantungnya, berharap agar pria itu tidak mendengar apa yang ia katakan tadi. Namun, tampaknya kesialan memang sedang mendekati Mita, karena pria itu kembali bertanya dengan pertanyaan yang sama kepadanya.

“Apa yang kamu katakan barusan!” Suara Arsen begitu mengintimidasi.

Mita sebagai lawan bicara bahkan tak mempunyai nyali untuk menatap pria itu. Ia terus menunduk menatap lantai yang perlahan mengering dari bekasan pel.

Tak kunjung mendapat balasan, Arsen beralih pada Ayara. Ia bisa melihat jika sekarang Ayara yang menggenggam tangannya sedikit bergetar.

“Apa yang Mita katakan padamu, Ayara?” tanya Arsen pada perempuan berhijab itu.

Lagi-lagi Arsen tak mendapat jawaban dari kedua pegawainya. Sebenarnya ia mendengar dengan jelas apa yang keluar dari mulut Mita tadi, hanya saja ia ingin mendengar kembali secara langsung d
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 29.

    Ayara menatap pintu besar di hadapannya. Kepalanya sedikit berdenyut tatakala kilasan masa lalu kembali menghampiri. Hal itu membuat Aciel—sang putra—yang berada dalam gendongan sontak mengusap pipi ibunya.“Nda, kenapa?” Ayara menggeleng sembari tersenyum tipis. “Nggak papa, Sayang. Sekarang kita masuk, ya?”Suasana sore itu begitu tenang, hanya deru angin yang menggoyangkan pepohonan di halaman. Seorang pria yang merupakan orang kepercayaan sang kakek, membuka pintu utama mempersilakan satu-satunya pewaris keluarga Darmawangsa untuk masuk.“Silakan masuk, Nona. Mari ikuti saya,” ucapnya, membawa jalan menuju kakek Darma.“Terima kasih.”Ayara mengikuti setiap langkah pria itu sampai mereka berhenti di ruang keluarga. Di sana Ayara bisa melihat sang kakek sedang duduk dengan tenang. Bahkan kehadiran Ayara tidak disadarinya.“Kakek.” Panggilan Ayara berhasil membuat pria tua itu menatap ke arahnya. Senyumnya menyambut, meskipun gurat khawatir terlihat di wajahnya. "Kamu akhirnya dat

    Last Updated : 2025-01-10
  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 30.

    Lampu-lampu kota bersinar lembut, menyelimuti malam yang dingin. Janu dan ibunya berjalan keluar dari restoran mewah dengan senyum puas di wajah mereka. Laras, calon istri Janu, mengikuti di belakang, mengenakan gaun mahal yang mempertegas status sosialnya. Baru saja mereka melangkah ke parkiran, ibu Janu tiba-tiba menghentikan langkahnya. Wajahnya berubah tegang saat matanya menangkap sosok yang tak asing baginya. “Itu Ayara, kan?” ucapnya tajam, menunjuk ke arah seorang wanita muda yang baru keluar dari minimarket, membawa kantong plastik berisi barang belanjaannya. Janu dan Laras menoleh ke arah yang ditunjuk. Ayara, mantan istri Janu, berdiri di bawah lampu jalan, terlihat sederhana dengan setelan hijabnya. Ia baru saja selesai membeli pampers ukuran kecil dan selembar roti untuk makan malamnya. Pandangan matanya bertemu dengan mata Janu dan ibunya. Ayara menghela napas berat, menyadari bahwa takdir mempertemukan mereka di saat yang paling tak diinginkan. “Kenapa harus sekara

    Last Updated : 2025-01-12
  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 31.

    Angin malam menyapu lembut wajah Ayara. Perempuan itu bukannya ikut tidur saat menidurkan Aciel, malah ia melipir di jendela dengan pandangan lurus ke depan.Helaan napas entah sudah berapa kali perempuan itu ulangi, kepalanya terlampau berisik. Bahkan untuk tidur saja ia tidak bisa. Terlebih lagi jawaban Arsen sore tadi masih terekam jelas di pikirannya.“Tidak, saya tidak izinkan!” Arsen menolak permintaan Ayara, tanpa mau mendengar alasan lebih perempuan itu.“Tapi, Pak … saya harus pergi, Pak,” lanjutnya lagi dengan lirih, berharap laki-laki didepannya percaya.“Sekali saya bilang tidak, ya tidak Ayara. Kerja kamu bagus, saya tidak mau kehilangan kamu!” Kembali pada posisi Ayara sekarang, tiba-tiba sebuah tangan menyentuh pundaknya, sontak ia menoleh ternyata Bu Ningsih di sana.“Loh, Ibu belum tidur?” Ayara mengusap tangan Bu Ningsih yang masih ada di pundaknya.“Harusnya Ibu yang tanya, kenapa belum tidur? Seharian capek kerja kan? Istirahat, Nak,” tutur Bu Ningsih lembut.Ayar

    Last Updated : 2025-01-13
  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 32.

    “Hei ngapain kamu di sini?” Seseorang datang dengan pertanyaan yang terdengar menjengkelkan. Ayara yang hendak berbelok, tidak jadi karena lebih dulu dihadang oleh perempuan yang hampir menjadi madunya. Siapa lagi kalau bukan Laras.“Ohh … sekarang udah naik pangkat ya? Eh, naik apa turun ya? Soalnya kerja di perusahaan besar tapi jadi petugas dapur?” Janu ikut nimbrung ucapan Laras sebelumnya.Ayara memutar bola matanya malas. “Bisa minggir? Saya buru-buru mau buat teh,” ucapnya dengan tenang.Mendengar itu sontak tawa remeh sekaligus tatapan menghina Janu tertuang pada Ayara. “Belagu banget jadi manusia. Harusnya kamu tuh hormat sama kami. Pangkat kami lebih tinggi di sini, kamu paham?”Laras mengangguk menyetujui ucapan Janu. “Yang Mas Janu bilang betul, harus hormat dong, petugas dapur doang belagu!” cerca Laras dilanjut dengan kekehannya.Ayara menghembuskan napasnya perlahan, ketika ia akan membalas ucapan sepasang pasangan tersebut tak sengaja maniknya menangkap sosok Kakek Da

    Last Updated : 2025-01-14
  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 33.

    Ayara mulai kerja di perusahaan. Tidak satu hari pun perempuan itu ingin berlibur dan melepaskan penat, langsung saja ia lanjut dengan rutinitas baru, yaitu menjadi salah satu karyawan di perusahaan besar di divisi administrasi pelayanan publik.“Semangat,” gumamnya dengan bahagia.Dengan pakaian yang formal dan hijab yang senada membuat penampilan Ayara terbilang cukup berbeda dari biasanya. Dengan langkah kecil penuh keyakinan Ayara mulai memasuki ruangan dan menuju meja yang akan menjadi miliknya selama bekerja di sini.Di saat sedang mendengar penjelasan ketua divisi terkait tugas yang harus ia kerjakan, dari arah pintu ruangan tampak asisten pribadi sang kakek berdiri dan laki-laki itu menyampaikan pesan jika Kakek Darma memanggilnya.Tanpa menunggu lama, ia berpamitan pada seniornya dan bergegas menuju ruangan utama perusahaan ini. Setiba di sana ia disambut hangat oleh pria paruh baya itu.“Gimana hari pertama kerja di sini, Yaya?” Kakek Darma bertanya dengan menyematkan panggi

    Last Updated : 2025-01-14
  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 34.

    Lantai marmer lobi kantor itu berkilau, memantulkan cahaya lampu gantung mewah di atasnya. Suasana panasnya siang hari membuat siapa saja ingin menikmati sesuatu yang dingin. Namun, tidak bagi Ayara, perempuan itu memilih cepat beranjak dari kantin menuju ruangannya karena ada hal yang masih harus ia kerjakan.Sekelilingnya terlihat ramai dengan para pegawai yang berlalu-lalang, ada yang membawa map, laptop. Ayara berjalan dengan hati-hati, jaga-jaga agar tidak menyenggol orang lain.Namun, tiba-tiba seseorang melintas cepat dari samping, menabraknya dengan cukup keras hingga tubuhnya sedikit terdorong. Seketika, cairan es kopi dari gelas itu tumpah, membasahi bajunya.Ayara memekik dengan apa yang terjadi padanya. Namun, di balik itu ada seseorang yang lebih besar berteriak daripadanya."Astaga, maaf banget! Aku nggak lihat," ucap perempuan berpakaian serba biru laut itu dengan nada penuh basa-basi.Ayara bisa melihat jelas siapa sosok itu, tak lain tak bukan adalah Laras. Ia mencob

    Last Updated : 2025-01-15
  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 35. Fakta Baru

    Hujan deras mengguyur kota, membasahi trotoar dan mengaburkan pandangan. Ayara masuk ke restoran dengan langkah terburu-buru. Ia menepis tetesan hujan yang masih menempel di hijabnya. Suasana tidak begitu ramai, ia lanjut memindai ruangan mencari sosok Janu dan Laras. Sebuah notifikasi di ponselnya menarik perhatian. Ayara segera memeriksa pesan itu. Ternyata dari Janu. Pesannya singkat, memberitahu bahwa ia dan Laras sedang di toilet. Ayara hanya mengangguk kecil, tidak terlalu mempermasalahkan. Ia memilih mencari meja kosong dan duduk. Namun, hampir setengah jam berlalu. Minuman yang ia pesan sudah hampir habis, tapi Janu dan Laras belum juga kembali. Ayara mulai merasa ada yang aneh. Ia mengetik pesan untuk Janu, tetapi tidak ada balasan. Bahkan, nomor Janu kini tidak aktif. Ayara mencoba menelepon Laras, tetapi panggilannya langsung diputus. Ia menarik napas panjang, lalu mengusap wajahnya dengan kesal. "Apa mereka sedang mengerjaiku?" batinnya. Di tengah lelah yang melanda

    Last Updated : 2025-01-16
  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 36.

    Sejak Ayara bergabung di perusahaan, berbagai rumor mulai beredar. Awalnya, hanya bisik-bisik kecil di sudut ruangan, tetapi lama-kelamaan gosip itu membesar seperti bola salju yang menggelinding. Bagaimana tidak, sosok Ayara hanya karyawan baru yang sering terlihat di berbagai pertemuan penting, menjadi topik utama di kalangan karyawan. Terlebih lagi mereka sering melihat Ayara keluar dari mobil yang sama dengan pemimpin perusahaan gunakan.“Kenapa ya, si Ayara selalu ikut kalau ada pertemuan besar? Padahal, dia kan masih baru di sini,” bisik salah seorang staf di pantry.“Aku juga liat si Ayara keluar dari mobil yang sama dengan Pak Abraham,” celetuk satu perempuan lagi yang sedang mengaduk kopinya.Suasana di pantry kantor bising dengan berbagai bisikan kaum hawa. Beberapa laki-laki yang ada di sana hanya ikut mendengarkan berita yang mereka bawa. “Apa mungkin dia jadi … sugar baby-nya Pak Abraham?” Seorang perempuan berbadan ramping ikut nimbrung dengan suara sengaja dipelankan.

    Last Updated : 2025-01-17

Latest chapter

  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 43.

    Keesokan harinya matahari bersinar dengan terangnya. Suasana panas di luar sana sangat menggambarkan suasana hati seseorang yang sedang menahan murkanya.Saat ini Ayara baru saja kembali dari kantin dan hendak menuju ruangannya, tiba-tiba Laras muncul di depannya dengan wajah marah. Tanpa aba-aba, Laras menarik hijab Ayara dengan kasar, sampai-sampai wajah Ayara mendongak ke atas.Inilah perempuan yang dimaksud sedang sangat menyala, seperti matahari."Apa yang kamu mau lagi, hah?!" bentak Laras penuh kemarahan.Ayara tersentak, berusaha melepaskan cengkraman Laras. "Laras, lepaskan aku!"Namun, Laras semakin keras mencengkeramnya. "Kamu pikir setelah menjebloskan suami aku ke penjara, kamu bisa hidup tenang, hah!?"“La-ras, lepaskan dulu,” pinta Ayara semakin terbata karena sekarang perempuan itu mencekik lehernya.Bukannya melepaskan cekikan atau tarikan pada hijab Ayara, justru Laras semakin menggila sampai-sampai mengayunkan hijab di kepala Ayara yang masih di tangannya.“Suamiku

  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 42.

    Malam itu, di bawah langit yang mulai gelap, Ayara duduk di sebuah meja dekat pojokan. Angin malam yang sejuk menyapu wajahnya, sementara pikirannya dipenuhi oleh segala tanya ‘apa tujuan Arsen memintanya bertemu?’Memang seharian ini mereka belum ada ketemu, selain karena perkara menyiasati korupsi telah selesai, pria itu ada pertemuan dengan rekan bisnisnya yang lain. Lalu, tiba-tiba suara langkah kaki mendekat. Ayara mendongak untuk melihat pemilik sepatu hitam mengkilap tersebut. Ternyata Arsen yang berdiri di sana dengan senyum tipis di wajahnya.“Maaf membuatmu menunggu lama “ Arsen duduk di depan Ayara.“Nggak lama, kok. Aku baru juga sampe. Ohiya, kenapa Mas Arsen mau kita ketemu?”Arsen menghela napas panjang, perempuan ini sangat tidak sabaran. “Bagaimana kalau kita pesan dulu?”Ayara mengangguk setuju, kemudian keduanya memutuskan memesan makanan terlebih dahulu. Setelah pelayan pergi, tinggallah kedua kembali. Suasana canggung tiba-tiba mendominasi, bukankah akhir-akhir i

  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 41.

    Di dalam kantor polisi yang penuh dengan ketegangan, Janu duduk di ruang pemeriksaan dengan wajah penuh putus asa dan kemarahan yang tertahan. Ayara, Arsen juga berada di sana dan tak lama kemudian Kakek tiba di sana. Mereka duduk di ruangan berbeda, menunggu hasil pemeriksaan Janu dengan ekspresi serius.Suara langkah kaki dengan suara yang nyaring menyita perhatian. Tidak lama kemudian, pintu ruang tunggu terbuka dengan kasar. Laras dan Nirmala masuk dengan wajah yang dipenuhi emosi. Nirmala, dengan sanggul yang tinggi di atas kepala serta gaun mahalnya yang tampak berantakan, langsung menghampiri Ayara dengan sorot mata penuh kebencian.“Semua ini gara-gara kamu!” suaranya meninggi, hampir berteriak. “Kamu pikir kamu siapa sampai berani menyeret Janu ke dalam masalah ini? Apa kamu nggak punya hati?”Ayara tetap duduk tegak, mencoba bersikap tenang meskipun hatinya bergetar hebat. Ia tahu ini akan terjadi, tetapi tak menyangka Laras dan Nirmala akan seagresif ini.Laras, yang sejak

  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 40.

    “Kenapa aku bisa ada di kamar?” Ayara bangkit dari tidurnya.Ia memandangi sekitarnya, ini benar-benar kamarnya. Pertanyaannya masih sama, kenapa bisa ia di sini? Bukannya tadi malam seingatnya ia ada di ruang meeting bersama Arsen, lalu ia tertidur di sofa, dan lalu …. Ia lupa apa yang terjadi setelahnya.“Nggak! Nggak mungkin kan?” Ayara menutup wajahnya dengan selimut di badan. Ayara buru-buru berlari dari ranjang menuju kamar mandi. Ritual paginya berlangsung lebih lama dari biasanya, karena semalam ia tidak mandi, maka pagi ini ia jamak saja.Begitu selesai, Ayara langsung turun ke bawah. Ia merindukan putra gemasnya. Bahkan karena masalah itu, ia melupakan putranya.“Sayang, maafkan Bunda ya. Maaf Bunda tadi malam tidak menemani El tidur.” Ayara menghampiri dan mencium seluruh wajah putra tampannya yang baru selesai sarapan.“No no cium, Bunda.” El menggeleng geli dengan tingkah ibunya. Ayara tertawa kecil melihat respon anaknya. Ayara mengambil tempat di samping El setelah me

  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Ban 39. Mencari Bukti

    Hari ini, sesuai dengan rencana yang telah disepakati, Ayara dan Arsen mulai bergerak. Mereka menyusun strategi untuk menelusuri setiap jejak transaksi mencurigakan dari pihak-pihak finance . Dari tumpukan laporan keuangan hingga komunikasi dengan pihak finance semuanya harus diperiksa dengan teliti. Namun, mereka dapat kabar jika bagian internal sudah ada tim yang dikerahkan sang pimpinan perusahaan.“Ada yang mencurigakan?” tanya Ayara pada salah satu tim.“Ada, salah satu karyawan divisi ini pernah melakukan transaksi pembayaran kepada salah satu vendor,” jelasnya dengan menunjukan layar kepada Ayara dan Arsen.Di sana mereka dapat melihat nomor khusus staff finance, serta nomor rekening tujuan. Yang menandakan bahwasanya benar salah satu dari divisi ini yang melancarkan aksi.“Baiklah, terima kasih banyak.” Ayara pergi dari sana, tak lupa ia meminta data tersebut untuk kelancaran proses selanjutnya. “Kita butuh bantuan it untuk melacak kontak pemilik rekening itu, Mas,” ujar Ayar

  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Ban 38

    Pagi itu, kantor terasa lebih riuh dari biasanya. Ayara yang baru beberapa menit lalu tiba dan duduk di mejanya, mendengar beberapa rekan berbicara dengan nada setengah berbisik. Desas-desus tentang masalah keuangan perusahaan menyebar cepat, menggerakkan setiap orang di sudut ruangan untuk membahas tentang ini.“Katanya ada selisih pengeluaran di laporan bulan lalu. Nggak main-main, jumlahnya sampai ratusan juta,” ucap salah seorang staf dengan wajah cemas.Ayara mengerutkan kening, mencoba fokus pada berkas di hadapannya. Tapi pembicaraan itu terus mengusik. Ia menutup laptopnya dengan perlahan, bangkit, dan melangkah menuju ruangan tim finance.Di ruangan itu, beberapa orang terlihat sibuk, sebagian berkutat dengan tumpukan dokumen, sementara yang lain mengetik cepat di depan layar komputer. Situasi tampak tegang.“Pagi, Pak. Apa ada sesuatu yang terjadi?” tanya Ayara, suaranya tegas namun tidak meninggikan nada.Kepala tim finance, Pak Wahyu, mendongak dari tumpukan kertas di depa

  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 37.

    Arsen memarkir mobil di dekat pintu masuk taman. Begitu mesin dimatikan, Ayara melirik ke kursi belakang, memastikan Aciel masih nyaman di car seat-nya. Anak kecil itu tampak menggerakkan kaki kecilnya, tak sabar ingin segera turun."Udah gak sabar banget ya?" tanya Ayara sambil tersenyum lembut."Iya, Bunda!" jawab Aciel dengan semangat. Ia mengulurkan tangannya, meminta digendong.Ayara membuka pintu belakang dan mencoba mengangkat Aciel. Tapi anaknya yang makin berat membuatnya sedikit kesusahan. Ia melirik ke arah Arsen yang sudah berdiri di sisi lain mobil. "Pak Arsen," panggilnya. “Boleh minta tolong gendong El keluar?”Arsen mengintip ke dalam mobil, di mana El sedang tersenyum lebar sambil membuka tangannya agar segera dibawa keluar.Arsen tidak ada alasan untuk menolak permintaan Ayara. Dengan mudahnya laki-laki itu mengangkat tubuh gembul El dari mobil.Setelah semuanya turun, ketiganya mulai melangkah menuju jalan lintasan taman. Sepanjang jalan El tersenyum lebar, anak it

  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 36.

    Sejak Ayara bergabung di perusahaan, berbagai rumor mulai beredar. Awalnya, hanya bisik-bisik kecil di sudut ruangan, tetapi lama-kelamaan gosip itu membesar seperti bola salju yang menggelinding. Bagaimana tidak, sosok Ayara hanya karyawan baru yang sering terlihat di berbagai pertemuan penting, menjadi topik utama di kalangan karyawan. Terlebih lagi mereka sering melihat Ayara keluar dari mobil yang sama dengan pemimpin perusahaan gunakan.“Kenapa ya, si Ayara selalu ikut kalau ada pertemuan besar? Padahal, dia kan masih baru di sini,” bisik salah seorang staf di pantry.“Aku juga liat si Ayara keluar dari mobil yang sama dengan Pak Abraham,” celetuk satu perempuan lagi yang sedang mengaduk kopinya.Suasana di pantry kantor bising dengan berbagai bisikan kaum hawa. Beberapa laki-laki yang ada di sana hanya ikut mendengarkan berita yang mereka bawa. “Apa mungkin dia jadi … sugar baby-nya Pak Abraham?” Seorang perempuan berbadan ramping ikut nimbrung dengan suara sengaja dipelankan.

  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 35. Fakta Baru

    Hujan deras mengguyur kota, membasahi trotoar dan mengaburkan pandangan. Ayara masuk ke restoran dengan langkah terburu-buru. Ia menepis tetesan hujan yang masih menempel di hijabnya. Suasana tidak begitu ramai, ia lanjut memindai ruangan mencari sosok Janu dan Laras. Sebuah notifikasi di ponselnya menarik perhatian. Ayara segera memeriksa pesan itu. Ternyata dari Janu. Pesannya singkat, memberitahu bahwa ia dan Laras sedang di toilet. Ayara hanya mengangguk kecil, tidak terlalu mempermasalahkan. Ia memilih mencari meja kosong dan duduk. Namun, hampir setengah jam berlalu. Minuman yang ia pesan sudah hampir habis, tapi Janu dan Laras belum juga kembali. Ayara mulai merasa ada yang aneh. Ia mengetik pesan untuk Janu, tetapi tidak ada balasan. Bahkan, nomor Janu kini tidak aktif. Ayara mencoba menelepon Laras, tetapi panggilannya langsung diputus. Ia menarik napas panjang, lalu mengusap wajahnya dengan kesal. "Apa mereka sedang mengerjaiku?" batinnya. Di tengah lelah yang melanda

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status