Share

Bab 34.

Author: sisakata
last update Last Updated: 2025-01-15 22:56:00

Lantai marmer lobi kantor itu berkilau, memantulkan cahaya lampu gantung mewah di atasnya. Suasana panasnya siang hari membuat siapa saja ingin menikmati sesuatu yang dingin.

Namun, tidak bagi Ayara, perempuan itu memilih cepat beranjak dari kantin menuju ruangannya karena ada hal yang masih harus ia kerjakan.

Sekelilingnya terlihat ramai dengan para pegawai yang berlalu-lalang, ada yang membawa map, laptop. Ayara berjalan dengan hati-hati, jaga-jaga agar tidak menyenggol orang lain.

Namun, tiba-tiba seseorang melintas cepat dari samping, menabraknya dengan cukup keras hingga tubuhnya sedikit terdorong. Seketika, cairan es kopi dari gelas itu tumpah, membasahi bajunya.

Ayara memekik dengan apa yang terjadi padanya. Namun, di balik itu ada seseorang yang lebih besar berteriak daripadanya.

"Astaga, maaf banget! Aku nggak lihat," ucap perempuan berpakaian serba biru laut itu dengan nada penuh basa-basi.

Ayara bisa melihat jelas siapa sosok itu, tak lain tak bukan adalah Laras. Ia mencob
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 35. Fakta Baru

    Hujan deras mengguyur kota, membasahi trotoar dan mengaburkan pandangan. Ayara masuk ke restoran dengan langkah terburu-buru. Ia menepis tetesan hujan yang masih menempel di hijabnya. Suasana tidak begitu ramai, ia lanjut memindai ruangan mencari sosok Janu dan Laras. Sebuah notifikasi di ponselnya menarik perhatian. Ayara segera memeriksa pesan itu. Ternyata dari Janu. Pesannya singkat, memberitahu bahwa ia dan Laras sedang di toilet. Ayara hanya mengangguk kecil, tidak terlalu mempermasalahkan. Ia memilih mencari meja kosong dan duduk. Namun, hampir setengah jam berlalu. Minuman yang ia pesan sudah hampir habis, tapi Janu dan Laras belum juga kembali. Ayara mulai merasa ada yang aneh. Ia mengetik pesan untuk Janu, tetapi tidak ada balasan. Bahkan, nomor Janu kini tidak aktif. Ayara mencoba menelepon Laras, tetapi panggilannya langsung diputus. Ia menarik napas panjang, lalu mengusap wajahnya dengan kesal. "Apa mereka sedang mengerjaiku?" batinnya. Di tengah lelah yang melanda

    Last Updated : 2025-01-16
  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 36.

    Sejak Ayara bergabung di perusahaan, berbagai rumor mulai beredar. Awalnya, hanya bisik-bisik kecil di sudut ruangan, tetapi lama-kelamaan gosip itu membesar seperti bola salju yang menggelinding. Bagaimana tidak, sosok Ayara hanya karyawan baru yang sering terlihat di berbagai pertemuan penting, menjadi topik utama di kalangan karyawan. Terlebih lagi mereka sering melihat Ayara keluar dari mobil yang sama dengan pemimpin perusahaan gunakan.“Kenapa ya, si Ayara selalu ikut kalau ada pertemuan besar? Padahal, dia kan masih baru di sini,” bisik salah seorang staf di pantry.“Aku juga liat si Ayara keluar dari mobil yang sama dengan Pak Abraham,” celetuk satu perempuan lagi yang sedang mengaduk kopinya.Suasana di pantry kantor bising dengan berbagai bisikan kaum hawa. Beberapa laki-laki yang ada di sana hanya ikut mendengarkan berita yang mereka bawa. “Apa mungkin dia jadi … sugar baby-nya Pak Abraham?” Seorang perempuan berbadan ramping ikut nimbrung dengan suara sengaja dipelankan.

    Last Updated : 2025-01-17
  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 37.

    Arsen memarkir mobil di dekat pintu masuk taman. Begitu mesin dimatikan, Ayara melirik ke kursi belakang, memastikan Aciel masih nyaman di car seat-nya. Anak kecil itu tampak menggerakkan kaki kecilnya, tak sabar ingin segera turun."Udah gak sabar banget ya?" tanya Ayara sambil tersenyum lembut."Iya, Bunda!" jawab Aciel dengan semangat. Ia mengulurkan tangannya, meminta digendong.Ayara membuka pintu belakang dan mencoba mengangkat Aciel. Tapi anaknya yang makin berat membuatnya sedikit kesusahan. Ia melirik ke arah Arsen yang sudah berdiri di sisi lain mobil. "Pak Arsen," panggilnya. “Boleh minta tolong gendong El keluar?”Arsen mengintip ke dalam mobil, di mana El sedang tersenyum lebar sambil membuka tangannya agar segera dibawa keluar.Arsen tidak ada alasan untuk menolak permintaan Ayara. Dengan mudahnya laki-laki itu mengangkat tubuh gembul El dari mobil.Setelah semuanya turun, ketiganya mulai melangkah menuju jalan lintasan taman. Sepanjang jalan El tersenyum lebar, anak it

    Last Updated : 2025-01-19
  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Ban 38

    Pagi itu, kantor terasa lebih riuh dari biasanya. Ayara yang baru beberapa menit lalu tiba dan duduk di mejanya, mendengar beberapa rekan berbicara dengan nada setengah berbisik. Desas-desus tentang masalah keuangan perusahaan menyebar cepat, menggerakkan setiap orang di sudut ruangan untuk membahas tentang ini.“Katanya ada selisih pengeluaran di laporan bulan lalu. Nggak main-main, jumlahnya sampai ratusan juta,” ucap salah seorang staf dengan wajah cemas.Ayara mengerutkan kening, mencoba fokus pada berkas di hadapannya. Tapi pembicaraan itu terus mengusik. Ia menutup laptopnya dengan perlahan, bangkit, dan melangkah menuju ruangan tim finance.Di ruangan itu, beberapa orang terlihat sibuk, sebagian berkutat dengan tumpukan dokumen, sementara yang lain mengetik cepat di depan layar komputer. Situasi tampak tegang.“Pagi, Pak. Apa ada sesuatu yang terjadi?” tanya Ayara, suaranya tegas namun tidak meninggikan nada.Kepala tim finance, Pak Wahyu, mendongak dari tumpukan kertas di depa

    Last Updated : 2025-01-19
  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Ban 39. Mencari Bukti

    Hari ini, sesuai dengan rencana yang telah disepakati, Ayara dan Arsen mulai bergerak. Mereka menyusun strategi untuk menelusuri setiap jejak transaksi mencurigakan dari pihak-pihak finance . Dari tumpukan laporan keuangan hingga komunikasi dengan pihak finance semuanya harus diperiksa dengan teliti. Namun, mereka dapat kabar jika bagian internal sudah ada tim yang dikerahkan sang pimpinan perusahaan.“Ada yang mencurigakan?” tanya Ayara pada salah satu tim.“Ada, salah satu karyawan divisi ini pernah melakukan transaksi pembayaran kepada salah satu vendor,” jelasnya dengan menunjukan layar kepada Ayara dan Arsen.Di sana mereka dapat melihat nomor khusus staff finance, serta nomor rekening tujuan. Yang menandakan bahwasanya benar salah satu dari divisi ini yang melancarkan aksi.“Baiklah, terima kasih banyak.” Ayara pergi dari sana, tak lupa ia meminta data tersebut untuk kelancaran proses selanjutnya. “Kita butuh bantuan it untuk melacak kontak pemilik rekening itu, Mas,” ujar Ayar

    Last Updated : 2025-01-20
  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 40.

    “Kenapa aku bisa ada di kamar?” Ayara bangkit dari tidurnya.Ia memandangi sekitarnya, ini benar-benar kamarnya. Pertanyaannya masih sama, kenapa bisa ia di sini? Bukannya tadi malam seingatnya ia ada di ruang meeting bersama Arsen, lalu ia tertidur di sofa, dan lalu …. Ia lupa apa yang terjadi setelahnya.“Nggak! Nggak mungkin kan?” Ayara menutup wajahnya dengan selimut di badan. Ayara buru-buru berlari dari ranjang menuju kamar mandi. Ritual paginya berlangsung lebih lama dari biasanya, karena semalam ia tidak mandi, maka pagi ini ia jamak saja.Begitu selesai, Ayara langsung turun ke bawah. Ia merindukan putra gemasnya. Bahkan karena masalah itu, ia melupakan putranya.“Sayang, maafkan Bunda ya. Maaf Bunda tadi malam tidak menemani El tidur.” Ayara menghampiri dan mencium seluruh wajah putra tampannya yang baru selesai sarapan.“No no cium, Bunda.” El menggeleng geli dengan tingkah ibunya. Ayara tertawa kecil melihat respon anaknya. Ayara mengambil tempat di samping El setelah me

    Last Updated : 2025-01-20
  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 41.

    Di dalam kantor polisi yang penuh dengan ketegangan, Janu duduk di ruang pemeriksaan dengan wajah penuh putus asa dan kemarahan yang tertahan. Ayara, Arsen juga berada di sana dan tak lama kemudian Kakek tiba di sana. Mereka duduk di ruangan berbeda, menunggu hasil pemeriksaan Janu dengan ekspresi serius.Suara langkah kaki dengan suara yang nyaring menyita perhatian. Tidak lama kemudian, pintu ruang tunggu terbuka dengan kasar. Laras dan Nirmala masuk dengan wajah yang dipenuhi emosi. Nirmala, dengan sanggul yang tinggi di atas kepala serta gaun mahalnya yang tampak berantakan, langsung menghampiri Ayara dengan sorot mata penuh kebencian.“Semua ini gara-gara kamu!” suaranya meninggi, hampir berteriak. “Kamu pikir kamu siapa sampai berani menyeret Janu ke dalam masalah ini? Apa kamu nggak punya hati?”Ayara tetap duduk tegak, mencoba bersikap tenang meskipun hatinya bergetar hebat. Ia tahu ini akan terjadi, tetapi tak menyangka Laras dan Nirmala akan seagresif ini.Laras, yang sejak

    Last Updated : 2025-01-21
  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 42.

    Malam itu, di bawah langit yang mulai gelap, Ayara duduk di sebuah meja dekat pojokan. Angin malam yang sejuk menyapu wajahnya, sementara pikirannya dipenuhi oleh segala tanya ‘apa tujuan Arsen memintanya bertemu?’Memang seharian ini mereka belum ada ketemu, selain karena perkara menyiasati korupsi telah selesai, pria itu ada pertemuan dengan rekan bisnisnya yang lain. Lalu, tiba-tiba suara langkah kaki mendekat. Ayara mendongak untuk melihat pemilik sepatu hitam mengkilap tersebut. Ternyata Arsen yang berdiri di sana dengan senyum tipis di wajahnya.“Maaf membuatmu menunggu lama “ Arsen duduk di depan Ayara.“Nggak lama, kok. Aku baru juga sampe. Ohiya, kenapa Mas Arsen mau kita ketemu?”Arsen menghela napas panjang, perempuan ini sangat tidak sabaran. “Bagaimana kalau kita pesan dulu?”Ayara mengangguk setuju, kemudian keduanya memutuskan memesan makanan terlebih dahulu. Setelah pelayan pergi, tinggallah kedua kembali. Suasana canggung tiba-tiba mendominasi, bukankah akhir-akhir i

    Last Updated : 2025-01-22

Latest chapter

  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 57. Tak Berjumpa

    Hari di mana Ayara mendatangi rumah Arsen untuk makan malam, itu menjadi hari terakhir keduanya berjumpa karena esok harinya Arsen langsung melakukan penerbangan.Sejak Arsen pergi untuk urusan pekerjaan ke luar kota, Ayara menjalani hari-harinya seperti biasa. Ia bekerja, lalu mengurus El, dan menikmati waktu luangnya dengan menemani sang anak bermain.Namun, ada satu hal yang berbeda—keheningan yang muncul setiap kali ia menyadari bahwa tidak ada Arsen di sekitarnya. Mungkin itu terjadi karena Ayara terbiasa dengan adanya Arsen di sisinya.Satu minggu bukan waktu yang lama, tetapi cukup untuk membuatnya merasa ada yang kurang. Arsen juga tidak bosan-bosan menghubunginya, menanyakan kegiatannya, dan tentu saja, meminta foto—entah itu foto Ayara atau El."Ay, pap dong.""Mas lagi sibuk kerja di luar kota, bukannya fokus kerja malah minta pap terus." "Biar semangat kerja, dong. Sekali aja."Ayara hanya tertawa membaca pesan-pesan Arsen yang selalu mengganggunya di sela waktu kerja. Ka

  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Ban 56. Kembali Berbaik

    Arsen duduk di dalam mobilnya, menatap lurus ke arah rumah besar yang berdiri megah di depannya. Jari-jarinya menggenggam kemudi erat, sementara dadanya terasa sesak oleh ketegangan yang semakin menumpuk. Kakek adalah sosok yang bijaksana, tetapi Arsen tahu bahwa pria tua itu juga tidak mudah memaafkan. Apalagi jika menyangkut Ayara—cucu kesayangannya. Arsen sadar bahwa kesalahannya bukan hanya melukai hati Ayara, tetapi juga mengecewakan orang yang telah mempercayainya.Ia menarik napas dalam, mencoba menenangkan detak jantungnya yang terasa lebih cepat dari biasanya. Sejujurnya, ada rasa takut yang menyelinap di dadanya. Bagaimana jika Kakek benar-benar marah? Bagaimana jika ia tidak bisa memperbaiki semuanya?Namun, di sisi lain, Arsen tahu bahwa ia tidak bisa terus-menerus menghindar. Jika ia ingin mempertahankan hubungannya dengan Ayara, maka ia harus bertanggung jawab."Aku harus menghadapinya," gumamnya pada diri sendiri.Dengan tekad yang sudah bulat, Arsen keluar dari mobil

  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 55. Lepas Cincin

    Hari jampi petang dan Arsen baru saja pulang dari kantor dengan langkah lelah. Hatinya masih dipenuhi dengan perasaan tak menentu, dan pikirannya terus-menerus memikirkan Ayara.Bagaimana mungkin ia bisa melupakan perempuan itu dengan mudahnya. Ia benar-benar tulus dengan cintanya kepada Ayara. Namun, ini semua terjadi dengan sangat tiba-tiba.Saat ia tiba di rumah, ia tidak mendapati keberadaan ibunya, mungkin wanita itu di dapur pikirnya. Arsen melangkah masuk, berpapasan dengan Bagas yang datang dengan secangkir kopi di tangannya. Tidak ada Aurel yang membuatkan. Lantas ke man perempuan itu?"Aurel ke mana?" tanya Arsen akhirnya, suaranya terdengar datar.Bagas menyeruput kopinya sebentar sebelum menjawab, "Lagi jumpa Ayara."Seketika, Arsen menegang. Alisnya berkerut dalam keterkejutan yang tak bisa ia sembunyikan."Apa?" Arsen menatap Bagas tak percaya. “Ngapain dia?”Bagaimana bisa? Aurel yang dengan terang-terangan menentang hubungannya dengan Ayara, yang bahkan menyebabkan per

  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 54. Tamu Malam

    “Siapa yang datang?”Ayara tersentak pelan ketika suara kakek menembus telinganya. Ia menoleh sedikit, tanpa memindahkan badannya dari sela pintu.Kakek berhenti di belakang pintu yang sengaja dibuka sedikit. Pria tua itu memutuskan menyusul Ayara karena perempuan muda itu tak kunjung kembali. Hening sejenak mengisi suasana, Kakek tergerak menarik pintu besar itu. Di ambang pintu, berdiri seorang wanita yang tidaklah asing baginya, selain dia salah satu karyawan di kantor, juga perempuan itu adalah orang yang pernah mencelakai Ayara.“Ada keperluan apa kamu datang ke sini?” Kakek membuat Laras tak berani menengadah tatapannya.Ayara mengusap lengan atas kakeknya, seolah mengatakan biar dirinya saja yang bicara dengan Laras. “Kakek tunggu di dalam aja, aku bicaranya gak lama, kok,” pinta Ayara dengan suara pelan. Kakek menyetujui, lalu pergi.Kalau ni atensi Ayara kembali pada Laras seorang. Tadi ia baru bertanya dengan siapa perempuan itu kemari, tiba-tiba kakek menyusul.Awalnya Ay

  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 53. Kesedihan Ayara

    “Kenapa teleponnya terputus ya?” Arsen mengotak-atik layar ponsel. Ia memilih memasukkan benda pipih itu ke dalam saku jas. “Siapa yang datang?”Suasana di sekitar Arsen berubah drastis begitu ia menerima telepon dari mamanya. Ada desahan ringan yang keluar dari mulutnya, matanya yang tadinya fokus pada pekerjaan di mejanya kini terlihat gelisah.Ia segera merapikan barang-barangnya, laptop dimatikan, dokumen-dokumen disusun rapi, dan jaketnya diambil dari gantungan. Langkahnya cepat, hampir terburu-buru, seolah ada sesuatu yang mendesak atau penting (?) di rumah. Wajahnya yang biasanya tenang kini terlihat sedikit tegang, alisnya berkerut, dan bibirnya terkatup rapat. Pikirannya melayang, bertanya-tanya siapa yang menunggunya di rumah. Mungkinkah Ayara? Akankah Ayara berubah pikiran dan kembali padanya?Sesampainya di rumah, Arsen membuka pintu dengan hati berdebar. Matanya langsung mencari sosok yang ia harapkan. Namun, yang ia temukan justru membuatnya terkejut. Bukan Ayara, melai

  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 52. Siapa??

    “Laras, kamu di dalam?” Panggilan Nirmala tak kunjung mendapat jawaban. Perempuan paruh baya itu kembali memanggil sang menantu. “Laras, kalau dipanggil itu ya disahut, dong. Jangan diam aja!”Nirmala mengetuk pintu kamar putranya dengan kesal. Pasalnya ini bukan kali pertama ia memanggil menantunya itu, hampir tiga kali bolak-balik, padahal ia sedang masak di dapur.“Bikin repot aja. Sebenarnya kalau bukan Janu yang minta untuk ngurusin, males banget.” Nirmala mengomel sendiri karena Janu memintanya agar memperhatikan istrinya itu. “Heh, punya mantu gak berguna sedikit pun!”Suara Nirmala yang cukup keras jelas saja terdengar oleh seseorang di dalam kamar. Memang Laras ada di kamar, tetapi perempuan itu memilih untuk tidak merespon ibu mertuanya. Lagi pula ia jenuh harus selalu mendengar repetan Nirmala.“Laras, keluar kamu bantu cuci piring!” Lagi-lagi Nirmala berteriak dengan pintu diketuk kasar. Kali ini ia memilih cara lain agar menantunya keluar.Dengan berat Laras menyibakkan s

  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 51. Akhir

    “Kamu nggak berhak bicara seperti itu.”Arsen yang melihat Ayara pergi dengan wajah terluka hanya bisa menatap kesal pada kakak sepupunya. Namun, perempuan itu hanya mendengus. “Aku hanya berpikir realistis, Arsen. Dia itu tidak pantas.”Arsen tak lagi mendengar ucapan Aurel, ia berlari keluar rumah untuk menghampiri Ayara, tetapi taksi yang membawa Ayara sudah melaju pergi. Ia berdiri di tepi jalan dengan napas terengah-engah, matanya menatap kosong ke arah taksi yang perlahan menghilang dari pandangan. Ia mengepalkan tangan, hatinya dipenuhi rasa bersalah dan kecewa pada dirinya sendiri.Dengan langkah berat, ia kembali masuk ke dalam rumah. Aurel masih duduk di ruang keluarga dengan ekspresi tak berdosa, seolah tak menyadari betapa dalam luka yang baru saja ia sebabkan."Aurel," panggil Arsen dengan nada dingin. "Kamu keterlaluan."Aurel mendongak, tampak tidak terpengaruh. “Aku hanya berkata jujur, Arsen. Lagian kenapa harus janda, sih?.”Arsen menatapnya tajam. “Harusnya kamu ta

  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 50. Aurel

    Kabar pertunangan mereka tersebar dengan mudah dan cepat. Sejak itulah kehidupan Ayara di kantor semakin berbeda. Yang awalnya mereka tahu Ayara adalah calon penerus perusahaan, kini ditambah lagi jika sosok perempuan itu adalah tunangan dari Arsen.Semua karyawan pasti tahu siapa Arsen, sosok bijaksana dan penuh kharisma meskipun di usianya yang masih tergolong muda. Bayangkan saja, perempuan mana yang tidak menginginkan sosok Arsen. Namun, satu-satunya perempuan yang beruntung itu adalah Ayara.Bisik-bisik kecil terdengar di lorong-lorong kantor setiap kali ia lewat, tetapi Ayara hanya tersenyum dan mencoba bersikap biasa saja. Tujuan Ayara kini adalah pantry, ia ingin mengembalikan gelas yang ia gunakan. “Selamat ya, Bu Ayara,” ujar salah satu rekan kerja di ruang pantry. “Nggak nyangka ternyata selama ini calon bos kita ada di sekitar kita.”Ayara terkekeh pelan, “Aku masih tetap Ayara yang dulu, kok. Nggak ada yang berubah.”“Selamat juga ya, Bu Ayara atas pertunangannya,” lanju

  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 49. Engagement Day

    “Mas, kamu yakin dengan keputusan ini?” Ayara menatap Arsen dengan keraguan. Bukannya apa, ia takut jika pria ini akan menyesali keputusannya itu suatu saat nanti. “Ay, jangan dibahas lagi, ya. Kan, Mas sendiri yang mau ngelamar kamu, berarti Mas sudah siap dengan segala pertimbangan dan resiko apapun kedepannya.” Jawaban Arsen sedikit membuat Ayara lega. “Sekarang Mas tanya sama kamu, kamu sendiri bagaimana?” “Em … a-aku sebenarnya…” “Sebenarnya apa, Ay?” tanya Arsen tak sabaran. “Kamu mau nolak, ya?” Seketika Ayara menggeleng cepat. “Aku mau. Sebenarnya aku sudah jatuh cinta sama kamu, Mas.” Wajah Ayara tertunduk, tak sanggup dengan pengakuan cintanya. Sementara Arsen masih mengerjap matanya, mencoba mencerna ucapan Ayara. “Ini benar, kan, Ay? Mas gak lagi mimpi kan?” Ayara tertawa kecil melihat tingkah pria di sampingnya. Kini keduanya masih di dalam mobil, tidak berniat turun karena Arsen masih sibuk tersenyum lebar dan mengucap syukur karena penantian panjang dan cintanya t

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status