Share

Bab 42.

Penulis: sisakata
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-22 22:21:02

Malam itu, di bawah langit yang mulai gelap, Ayara duduk di sebuah meja dekat pojokan. Angin malam yang sejuk menyapu wajahnya, sementara pikirannya dipenuhi oleh segala tanya ‘apa tujuan Arsen memintanya bertemu?’

Memang seharian ini mereka belum ada ketemu, selain karena perkara menyiasati korupsi telah selesai, pria itu ada pertemuan dengan rekan bisnisnya yang lain.

Lalu, tiba-tiba suara langkah kaki mendekat. Ayara mendongak untuk melihat pemilik sepatu hitam mengkilap tersebut. Ternyata Arsen yang berdiri di sana dengan senyum tipis di wajahnya.

“Maaf membuatmu menunggu lama “ Arsen duduk di depan Ayara.

“Nggak lama, kok. Aku baru juga sampe. Ohiya, kenapa Mas Arsen mau kita ketemu?”

Arsen menghela napas panjang, perempuan ini sangat tidak sabaran. “Bagaimana kalau kita pesan dulu?”

Ayara mengangguk setuju, kemudian keduanya memutuskan memesan makanan terlebih dahulu. Setelah pelayan pergi, tinggallah kedua kembali. Suasana canggung tiba-tiba mendominasi, bukankah akhir-akhir i
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 43.

    Keesokan harinya matahari bersinar dengan terangnya. Suasana panas di luar sana sangat menggambarkan suasana hati seseorang yang sedang menahan murkanya.Saat ini Ayara baru saja kembali dari kantin dan hendak menuju ruangannya, tiba-tiba Laras muncul di depannya dengan wajah marah. Tanpa aba-aba, Laras menarik hijab Ayara dengan kasar, sampai-sampai wajah Ayara mendongak ke atas.Inilah perempuan yang dimaksud sedang sangat menyala, seperti matahari."Apa yang kamu mau lagi, hah?!" bentak Laras penuh kemarahan.Ayara tersentak, berusaha melepaskan cengkraman Laras. "Laras, lepaskan aku!"Namun, Laras semakin keras mencengkeramnya. "Kamu pikir setelah menjebloskan suami aku ke penjara, kamu bisa hidup tenang, hah!?"“La-ras, lepaskan dulu,” pinta Ayara semakin terbata karena sekarang perempuan itu mencekik lehernya.Bukannya melepaskan cekikan atau tarikan pada hijab Ayara, justru Laras semakin menggila sampai-sampai mengayunkan hijab di kepala Ayara yang masih di tangannya.“Suamiku

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22
  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 44. Tersebar Kabar dan Keributan

    Kabar tentang Ayara yang ternyata adalah cucu dari pemilik DMW Crops menyebar dengan cepat. Tak hanya di dalam lingkungan perusahaan, tetapi hampir di seluruh penjuru kota orang-orang membicarakannya. Statusnya sebagai pewaris sah perusahaan itu menjadi topik hangat yang sulit dihindari. Berita itu juga telah sampai ke telinga Nirmala. Wanita itu yang baru saja keluar dari kantor polisi setelah menjenguk Janu. Wajahnya pucat, matanya sembab karena terlalu banyak menangis. Harus menerima kenyataan anaknya mendekam di penjara. Sementara Laras kini duduk di sampingnya di dalam mobil, diam dengan ekspresi penuh amarah dan frustrasi. Tak jauh berbeda dengan Nirmala, Laras juga sama shock mendengar jika Ayara cucu pemilik DMW Crops. Kemarin ia hanya mengira itu pura-pura, ternyata ia salah. “Kita harus bicara sama Ayara!” suara Nirmala terdengar panik. “Ibu nggak percaya dia ternyata cucu pemilik perusahaan. Ibu... aku sudah memperlakukan Ayara dengan buruk selama ini...” Laras mende

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24
  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 45. Mendatangi Rumah

    Ayara sedang berdiri di ambang pintu, menatap tamu tak terduga yang berdiri di hadapannya. "Mas?" gumamnya pelan, nyaris tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Pria itu berdiri dengan tenang, mengenakan kemeja putih yang digulung hingga siku, membuatnya tampak santai namun tetap berwibawa. Senyum tipis yang khas tersungging di bibirnya, seolah kehadirannya di sini bukanlah hal yang mengejutkan sama sekali. "Ada apa kemari?" suara Ayara terdengar sedikit bergetar. Ia berusaha menjaga ekspresinya tetap netral, tapi sorot matanya jelas menunjukkan keterkejutan. Arsen menyelipkan kedua tangannya ke dalam saku celana, menatap Ayara dengan tatapan lembut namun penuh arti. "Emangnya nggak boleh datang?" tanyanya dengan nada menggoda. Ayara terdiam sejenak, mengatur napasnya yang tiba-tiba terasa sesak. "Boleh... Maksudnya, kenapa Mas nggak kasih tahu aku dulu?" tanyanya, mencoba terdengar santai meskipun jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Arsen tersenyum, melangkah s

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-25
  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 46. Dinner

    Hari demi hari berlalu, kini hubungan Ayara dan Arsen bisa dikatakan semakin akrab dan tak jarang keduanya saling bertukar kabar. Entah sejak kapan, tapi obrolan mereka yang awalnya hanya seputar pekerjaan, kini mulai merambah ke hal-hal kecil dalam kegiatan sehari-hari."El hari ini main apa aja?" tanya Arsen lewat chat, disertai dengan emotikon penasaran.Ayara yang baru saja menidurkan El tersenyum tipis membaca pesan itu. Ia tahu, ini hanya alasan Arsen untuk terus berbincang dengannya. Dengan cepat, ia mengambil foto Aciel yang tertidur dengan posisi aneh dan mengirimkannya. "Dia kecapekan main seharian, Mas. Sampai tidur aja gayanya begini."Tak butuh waktu lama, balasan Arsen masuk. "Duh, jadi makin kangen sama El."Ayara menggeleng kecil, mengetik jawaban. "Kangen sama El atau ada modus lain, Mas?"Balasan Arsen hanya berupa stiker senyum lebar, membuat Ayara tertawa kecil. Ia mulai terbiasa dengan kehadiran Arsen dalam hari-harinya, meski ia masih menata perasaannya perlahan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-25
  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 47. Dibawa ke Rumah

    Pagi itu, Arsen datang menjemput Ayara dan El di rumah. Ayara sempat ragu menerima ajakan Arsen untuk berkunjung ke rumah keluarganya, tapi akhirnya perempuan itu setuju.Di sepanjang perjalanan, ia duduk dengan diam, hanya sesekali menjawab pertanyaan Arsen. Hatinya dipenuhi berbagai pertimbangan—apakah ia pantas? Apakah keluarga Arsen bisa menerimanya? Menerima anaknya dan statusnya?Arsen sedari tadi memperhatikan Ayara, ia menyadari kegugupan Ayara lantas mengulas senyum agar Ayara tak canggung. "Tenang saja, Mama pasti menyukaimu," ujarnya meyakinkan. Ayara hanya mengangguk, sementara El di kursi belakang sibuk bercerita tentang mainan barunya.Ayara tersenyum kikuk, “Dulu Bu Ratih suka karena aku pegawai restoran Mas aja kali. Kali ini Mas ngenalin aku sebagai orang yang lagi berhubungan dekat sama kamu, mungkin aja beda tanggapannya.”Arsen menggeleng, tidak membenarkan ucapan Ayara. “Jangan pesimis dulu, Ay. Kamu pasti sangat diterima di keluarga saya.”Begitu mereka tiba, Aya

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-26
  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 48. Di balik Jeruji

    Malam itu, suasana di rumah keluarga Arsen terasa lebih tenang dari biasanya. Ditambah lagi dengan gerimisnya hujan di luar sana, semakin menyejukkan. Di ruang keluarga, Arsen duduk berhadapan dengan sang Mama. Tatapan matanya menyorot serius, menandakan bahwa ada sesuatu yang ingin ia bicarakan.“Mau bicara apa?” Ratih membuka percakapan.“Mama tahu, kan, aku serius sama Ayara?” tanya Arsen perlahan, suaranya terdengar hati-hati.Mama Ratih yang sedang menyandarkan tubuh di sofa hanya tersenyum lembut. “Mama tahu, Nak. Dari caramu memperkenalkan dia semenjak masih jadi pelayan di restoran, Mama bisa lihat perbedaan sikapmu. Kamu benar-benar menyayanginya.”Arsen terdiam sejenak, menimbang kata-kata yang ingin ia lontarkan selanjutnya. “Tapi Ma, apa Mama keberatan dengan status Ayara yang janda satu anak... Mama nggak masalah?”Mama Ratih menatap putranya dengan lembut, seolah mencoba menenangkan kegelisahan yang tersembunyi di balik pertanyaan itu. “Nak, pernikahan itu tentang bagaim

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-26
  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 49. Engagement Day

    “Mas, kamu yakin dengan keputusan ini?” Ayara menatap Arsen dengan keraguan. Bukannya apa, ia takut jika pria ini akan menyesali keputusannya itu suatu saat nanti. “Ay, jangan dibahas lagi, ya. Kan, Mas sendiri yang mau ngelamar kamu, berarti Mas sudah siap dengan segala pertimbangan dan resiko apapun kedepannya.” Jawaban Arsen sedikit membuat Ayara lega. “Sekarang Mas tanya sama kamu, kamu sendiri bagaimana?” “Em … a-aku sebenarnya…” “Sebenarnya apa, Ay?” tanya Arsen tak sabaran. “Kamu mau nolak, ya?” Seketika Ayara menggeleng cepat. “Aku mau. Sebenarnya aku sudah jatuh cinta sama kamu, Mas.” Wajah Ayara tertunduk, tak sanggup dengan pengakuan cintanya. Sementara Arsen masih mengerjap matanya, mencoba mencerna ucapan Ayara. “Ini benar, kan, Ay? Mas gak lagi mimpi kan?” Ayara tertawa kecil melihat tingkah pria di sampingnya. Kini keduanya masih di dalam mobil, tidak berniat turun karena Arsen masih sibuk tersenyum lebar dan mengucap syukur karena penantian panjang dan cintanya t

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-27
  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 50. Aurel

    Kabar pertunangan mereka tersebar dengan mudah dan cepat. Sejak itulah kehidupan Ayara di kantor semakin berbeda. Yang awalnya mereka tahu Ayara adalah calon penerus perusahaan, kini ditambah lagi jika sosok perempuan itu adalah tunangan dari Arsen.Semua karyawan pasti tahu siapa Arsen, sosok bijaksana dan penuh kharisma meskipun di usianya yang masih tergolong muda. Bayangkan saja, perempuan mana yang tidak menginginkan sosok Arsen. Namun, satu-satunya perempuan yang beruntung itu adalah Ayara.Bisik-bisik kecil terdengar di lorong-lorong kantor setiap kali ia lewat, tetapi Ayara hanya tersenyum dan mencoba bersikap biasa saja. Tujuan Ayara kini adalah pantry, ia ingin mengembalikan gelas yang ia gunakan. “Selamat ya, Bu Ayara,” ujar salah satu rekan kerja di ruang pantry. “Nggak nyangka ternyata selama ini calon bos kita ada di sekitar kita.”Ayara terkekeh pelan, “Aku masih tetap Ayara yang dulu, kok. Nggak ada yang berubah.”“Selamat juga ya, Bu Ayara atas pertunangannya,” lanju

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-27

Bab terbaru

  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 61. Serangan Mertua

    Setelah mendengar cerita Ayara, Arsen tidak bisa menyembunyikan kekesalannya. Rahangnya mengeras, matanya menatap kosong ke arah jalanan di luar jendela restoran. Ia berusaha meredam amarahnya, tapi gagal.“Kita gak bisa biarkan ini terus berlanjut. Kalau dia tetap di rumah itu, bisa-bisa dia mati di tangan mertuanya sendiri.”Ayara menunduk, meremas jemarinya. “Itulah kenapa aku mau bantu dia.” Ayara mencuri pandang pada Arsen yang kini masih dengan wajah tegasnya. “Harus gimana awalinya, Mas?”Arsen menghela napas dalam, lalu meraih ponselnya. “Aku kenal seseorang yang bisa bantu kita.”Ayara mengangkat wajahnya. “Siapa?”“Teman lama dari kuliah hukum, namanya Reza. Setahu Mas sekarang dia pengacara yang cukup berpengalaman dalam perkara perceraian dan kekerasan dalam rumah tangga,” jelas Arsen.Mata Ayara berbinar. “Kamu yakin dia bisa bantu?”Arsen tersenyum tipis. “Kita tanya dulu, mungkin dia sedang kosong klien. Reza itu tipe orang yang gak suka lihat ketidakadilan. Kalau dia t

  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 60.

    Malam itu, Ayara masih duduk di samping Kakeknya. Angin malam yang sejuk menyelinap melalui jendela yang sedikit terbuka, membawa aroma tanah basah setelah hujan sore tadi.Kakek menghela napas panjang, mengusap janggut putihnya sebelum akhirnya menatap cucunya dengan pandangan yang lebih lembut."Ayara..." suaranya terdengar lebih tenang, tidak lagi sekeras sebelumnya. "Kakek hanya takut kamu terluka lagi."Ayara menggenggam tangan Kakeknya, jemarinya hangat meski hatinya masih terasa berat. "Aku tahu, Kek. Tapi kali ini aku yang memilih. Aku gak mau perempuan lain mengalami apa yang pernah aku alami."Kakek diam sejenak, lalu akhirnya tersenyum kecil. "Kamu benar-benar keras kepala, ya?"Ayara tertawa pelan. "Bukan keras kepala, Kek. Cuma... aku gak bisa membiarkan ini terjadi begitu saja.” Kini Ayara melirih."Kamu benar-benar seperti almarhum ayahmu."Ayara menoleh, terkejut dengan ucapan tiba-tiba sang kakek. "Apa maksud Kakek?"Kakek mengubah raut wajahnya yang tegas dengan ters

  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 59. Bertemu L

    Langit mendung menggantung rendah ketika Ayara tiba di kafe kecil tempat ia berjanji bertemu dengan Laras. Matanya langsung mencari sosok perempuan itu di antara meja-meja yang hampir penuh. Saat menemukan Laras duduk di sudut ruangan, Ayara langsung terdiam.Perempuan itu mengenakan sweater oversized, tetapi wajahnya tidak bisa menyembunyikan kenyataan. Ada lebam ungu di pelipisnya, bibirnya pecah, dan di sudut matanya masih tampak sembab seolah habis menangis semalaman."Laras..." Ayara menarik kursi, lalu duduk berhadapan dengannya.Laras menundukkan kepala, menghindari tatapan Ayara. "Maaf, aku bikin kamu repot."Ayara menggeleng cepat. "Apa yang terjadi?"Laras menghembuskan napas panjang sebelum menjawab, suaranya terdengar serak. "Sejak malam aku pulang dari rumahmu itu... hidupku berubah jadi neraka, Ra." Ia menelan ludah, matanya menatap kosong meja di depannya. "Ibu Nirmala selalu pukul aku, hampir tiap hari dia datang ke rumaku. Aku mau ngelawan, tapi aku gak … aku gak bisa

  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    58. Kunjungan Panti

    Angin berembus lembut melewati jendela besar yang terbuka, membawa aroma hujan semalam yang masih tersisa di udara. Arsen duduk di sofa ruang tamu, menyesap kopi yang sudah mulai dingin. Di depannya, Ayara sibuk mengelus kepala El yang tertidur di pangkuannya.Hari itu, suasana di rumah terasa tenang. Selain karena berlibur dari kegiatan kantor, juga karena dapat bersantai dengan orang tersayang. Arsen sengaja datang ke rumah Ayara, karena mendapat kabar jika El terus rewel dari semalam. Padahal sekarang sudah jam sepuluh pagi, tetapi anak itu masih tertidur, mungkin karena suara geledek dan petir tadi malam membuat tidur El tak nyenyak seperti biasanya.“Apa kita bawa aja ke dokter, Ay?” Arsen menatap cemas El, bahkan kedatangannya hanya disambut dengan pelukan saja oleh anak itu, setelahnya El kembali tertidur.“Nggak usah, Mas. Ini dia cuma kurang tidur aja, palingan bentar lagi juga bangun.” Arsen tak lagi membalas, ia cukup menunggu dan menemani anak itu sampai bangun. Hari ini

  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 57. Tak Berjumpa

    Hari di mana Ayara mendatangi rumah Arsen untuk makan malam, itu menjadi hari terakhir keduanya berjumpa karena esok harinya Arsen langsung melakukan penerbangan.Sejak Arsen pergi untuk urusan pekerjaan ke luar kota, Ayara menjalani hari-harinya seperti biasa. Ia bekerja, lalu mengurus El, dan menikmati waktu luangnya dengan menemani sang anak bermain.Namun, ada satu hal yang berbeda—keheningan yang muncul setiap kali ia menyadari bahwa tidak ada Arsen di sekitarnya. Mungkin itu terjadi karena Ayara terbiasa dengan adanya Arsen di sisinya.Satu minggu bukan waktu yang lama, tetapi cukup untuk membuatnya merasa ada yang kurang. Arsen juga tidak bosan-bosan menghubunginya, menanyakan kegiatannya, dan tentu saja, meminta foto—entah itu foto Ayara atau El."Ay, pap dong.""Mas lagi sibuk kerja di luar kota, bukannya fokus kerja malah minta pap terus." "Biar semangat kerja, dong. Sekali aja."Ayara hanya tertawa membaca pesan-pesan Arsen yang selalu mengganggunya di sela waktu kerja. Ka

  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Ban 56. Kembali Berbaik

    Arsen duduk di dalam mobilnya, menatap lurus ke arah rumah besar yang berdiri megah di depannya. Jari-jarinya menggenggam kemudi erat, sementara dadanya terasa sesak oleh ketegangan yang semakin menumpuk. Kakek adalah sosok yang bijaksana, tetapi Arsen tahu bahwa pria tua itu juga tidak mudah memaafkan. Apalagi jika menyangkut Ayara—cucu kesayangannya. Arsen sadar bahwa kesalahannya bukan hanya melukai hati Ayara, tetapi juga mengecewakan orang yang telah mempercayainya.Ia menarik napas dalam, mencoba menenangkan detak jantungnya yang terasa lebih cepat dari biasanya. Sejujurnya, ada rasa takut yang menyelinap di dadanya. Bagaimana jika Kakek benar-benar marah? Bagaimana jika ia tidak bisa memperbaiki semuanya?Namun, di sisi lain, Arsen tahu bahwa ia tidak bisa terus-menerus menghindar. Jika ia ingin mempertahankan hubungannya dengan Ayara, maka ia harus bertanggung jawab."Aku harus menghadapinya," gumamnya pada diri sendiri.Dengan tekad yang sudah bulat, Arsen keluar dari mobil

  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 55. Lepas Cincin

    Hari jampi petang dan Arsen baru saja pulang dari kantor dengan langkah lelah. Hatinya masih dipenuhi dengan perasaan tak menentu, dan pikirannya terus-menerus memikirkan Ayara.Bagaimana mungkin ia bisa melupakan perempuan itu dengan mudahnya. Ia benar-benar tulus dengan cintanya kepada Ayara. Namun, ini semua terjadi dengan sangat tiba-tiba.Saat ia tiba di rumah, ia tidak mendapati keberadaan ibunya, mungkin wanita itu di dapur pikirnya. Arsen melangkah masuk, berpapasan dengan Bagas yang datang dengan secangkir kopi di tangannya. Tidak ada Aurel yang membuatkan. Lantas ke man perempuan itu?"Aurel ke mana?" tanya Arsen akhirnya, suaranya terdengar datar.Bagas menyeruput kopinya sebentar sebelum menjawab, "Lagi jumpa Ayara."Seketika, Arsen menegang. Alisnya berkerut dalam keterkejutan yang tak bisa ia sembunyikan."Apa?" Arsen menatap Bagas tak percaya. “Ngapain dia?”Bagaimana bisa? Aurel yang dengan terang-terangan menentang hubungannya dengan Ayara, yang bahkan menyebabkan per

  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 54. Tamu Malam

    “Siapa yang datang?”Ayara tersentak pelan ketika suara kakek menembus telinganya. Ia menoleh sedikit, tanpa memindahkan badannya dari sela pintu.Kakek berhenti di belakang pintu yang sengaja dibuka sedikit. Pria tua itu memutuskan menyusul Ayara karena perempuan muda itu tak kunjung kembali. Hening sejenak mengisi suasana, Kakek tergerak menarik pintu besar itu. Di ambang pintu, berdiri seorang wanita yang tidaklah asing baginya, selain dia salah satu karyawan di kantor, juga perempuan itu adalah orang yang pernah mencelakai Ayara.“Ada keperluan apa kamu datang ke sini?” Kakek membuat Laras tak berani menengadah tatapannya.Ayara mengusap lengan atas kakeknya, seolah mengatakan biar dirinya saja yang bicara dengan Laras. “Kakek tunggu di dalam aja, aku bicaranya gak lama, kok,” pinta Ayara dengan suara pelan. Kakek menyetujui, lalu pergi.Kalau ni atensi Ayara kembali pada Laras seorang. Tadi ia baru bertanya dengan siapa perempuan itu kemari, tiba-tiba kakek menyusul.Awalnya Ay

  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 53. Kesedihan Ayara

    “Kenapa teleponnya terputus ya?” Arsen mengotak-atik layar ponsel. Ia memilih memasukkan benda pipih itu ke dalam saku jas. “Siapa yang datang?”Suasana di sekitar Arsen berubah drastis begitu ia menerima telepon dari mamanya. Ada desahan ringan yang keluar dari mulutnya, matanya yang tadinya fokus pada pekerjaan di mejanya kini terlihat gelisah.Ia segera merapikan barang-barangnya, laptop dimatikan, dokumen-dokumen disusun rapi, dan jaketnya diambil dari gantungan. Langkahnya cepat, hampir terburu-buru, seolah ada sesuatu yang mendesak atau penting (?) di rumah. Wajahnya yang biasanya tenang kini terlihat sedikit tegang, alisnya berkerut, dan bibirnya terkatup rapat. Pikirannya melayang, bertanya-tanya siapa yang menunggunya di rumah. Mungkinkah Ayara? Akankah Ayara berubah pikiran dan kembali padanya?Sesampainya di rumah, Arsen membuka pintu dengan hati berdebar. Matanya langsung mencari sosok yang ia harapkan. Namun, yang ia temukan justru membuatnya terkejut. Bukan Ayara, melai

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status