Share

Bab 17. Denial

Bab 17.

“Saya permisi.” Ayara buru-buru pergi dari hadapan Darma, bahkan tanpa menjawab pertanyaannya.

Darma hendak mengejarnya, tetapi ia mengurungkan niatnya. Darma kembali duduk di sana. Menurutnya, Ayara masih belum terbiasa dengan kehadirannya. Ia paham akan itu.

Beberapa saat berlalu, Darma masih berada di sana. Matanya yang berkeriput terus menelusuri sekitar, mencari keberadaan Ayara. Namun, tidak ada tanda-tanda kedatangan perempuan berhijab itu.

Darma beranjak dari sana tetapi ia dihadang oleh Arsen yang tiba-tiba muncul.

“Mau ke mana, Pak Darma? Bapak sudah selesai makan siang?” Arsen melirik ke arah meja Darma yang masih terlihat kosong, tak tampak seperti baru selesai digunakan untuk makan.

“Tidak, Pak Arsen. Sepertinya saya akan pulang saja.” Darma tersenyum tipis pada rekannya tersebut. “Baiklah, sampai bertemu di kesempatan lain. Nanti akan kita bahas lebih lanjut tentang kerja sama ini.”

Arsen mengangguk kecil. Akan tetapi, ia merasa aneh dengan Darma yang tidak jadi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status