Share

Bab 20.

“Ayara!” Bu Ningsih berjalan terburu-buru menghampiri Ayara yang baru saja turun dari ojek.

“Ada apa, Bu?” Ayara melihat Bu Ningsih menghampirinya dengan wajah yang sulit diartikan.

‘Apakah sesuatu telah terjadi pada putranya?’

Bukan apa, Ayara melihat Ningsih yang sekarang persis seperti saat Aciel jatuh sakit tempo hari.

“Ada apa? Apa El sakit lagi, Bu?” Wanita paruh baya itu menggeleng cepat. Balasan itu membuat Ayara mengerut heran. “Terus kenapa, Bu?”

“Ada kiriman sangat banyak,” jawab Ningsih, mampu membuat Ayara kembali kebingungan.

Kiriman? Kiriman apa? Perasaannya ia tidak merasa memesan apa pun. Jelas saja, jangankan untuk memesan barang, ia bisa makan saja sudah lebih dari cukup.

“Tapi, Buk, aku gak mesan apa-apa. Seharian aku di tempat kerja.” Ayara menjelaskan ketidaktahuannya. “Rika, mungkin dia yang mesan, Bu.”

Bu Ningsih menggelengkan kepalanya, karena kiriman yang sedang mereka bicarakan tidak ada sangkut pautnya dengan Rika.

Rika merupakan salah satu anak panti.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status