Share

Bab 21.

Penulis: sisakata
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-26 02:03:09

Bab 21.

“Kamu benar gak masalah, Nak?”

Ayara menggeleng kecil dengan ponsel yang masih bertengger di salah satu sisi telinganya. “Iya, Kakek, aku gakpapa.”

Kini perempuan berhijab itu sedang berbicara dengan sang kakek melalui panggilan suara. Ayara sengaja berjalan sedikit jauh dari keramaian ruangan karyawan. Begitu pula dengan Darma yang juga mengasingkan diri ke sisi samping restoran untuk menanyakan keadaan cucunya yang baru saja dihina oleh laki-laki yang ternyata pegawainya.

“Terus kamu mau biarkan laki-laki tidak tau diri itu menghina kamu selalu? Kakek gak rela cucu kecil Kakek dihina sama orang kayak dia.” Darma memijat kepalanya yang berdenyut. Ia masih tidak percaya jika laki-laki bermulut lemes itu adalah mantan suami cucunya.

Ayara tersenyum mendengar pembelaan dari Darma. Setelah sekian lama hidup dalam bayang-bayang disalahkan. Namun, pada akhirnya ia bisa mendapatkan pembelaan dari seseorang.

“Haruskah Kakek beri dia pembalasan karena sudah membuat hidup kamu mender
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 22.

    Bab 22.“Iya, Pak.” Ayara menatap Arsen lalu mengangguk. Memang saat ini dirinya sudah bukan istri orang. Namun, ia belum resmi di mata negara. Oleh karena itu, Ayara ingin menerangkan statusnya.“Kapan kamu ke pengadilannya?” Bukannya menjawab pertanyaan permintaan izin Ayara, pria itu malah balik bertanya.“Mungkin besok, Pak. Itu pun kalau Bapak izinkan libur.” Ayara pasrah, tetapi tetap saja ia sangat ingin untuk ke sana.Arsen tampak menghela napasnya panjang. Sebelum menjawab, pria itu menatap Ayara lama. “Saya bantu.”“Hah? Gimana, Pak?” Ayara tak mengerti dengan jawaban pria di depannya.“Saya bantu kamu untuk cerai dengan suami kamu itu.”*Sesuai dengan rencana kemarin, Ayara bisa libur kerja karena hendak ke pengadilan. Seperti ucapan Arsen terakhir kali jika pria itu akan ikut serta dan ingin membantu Ayara.Setelah melihat beberapa kali kejadian yang melibatkan Ayara dan Janu—mantan suaminya— membuat Arsen prihatin dengan Ayara yang tidak bisa berbuat lebih. Alhasil, sel

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-27
  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 23.

    Bab 23. “Terima kasih, Pak sudah nganterin saya pulang.” Ayara melepaskan sabuk pengaman yang melekat di tubuhnya. “Makasih banyak, Pak, ya. Bikin Bapak kerepotan.”“Iya, Ayara. Ini udah ke berapa kalinya kamu bilang terima kasih.” Arsen menggeleng pelan. Pasalnya sedari tadi Ayara terus mengucapkan terima kasih padanya. Padahal kan dirinya sendiri yang ingin membantu, itu artinya Arsen tidak keberatan.Ayara tertawa kecil, ia pun bingung harus mengucapkan apa lagi selain dua kata itu. Ayara dibuat semakin tak enak karena pria itu juga yang membayar makan siang. Tadi sebelum pulang, Arsen dan Ayara memang sempat singgah makan siang karena jam sudah menunjuk pukul dua siang.“Kalau begitu, saya masuk dulu ya, Pak.” Arsen mengangguk kecil. “Besok saya masuk kerja, kok, Pak.”Arsen kembali mengangguk. “Baiklah, tetap ke resto kalau tidak ada jadwal panggilan dari pengadilan.”Ayara mengangguk patuh. Pria itu memang sudah mengizinkan Ayara untuk libur. Hanya saja Ayara harus tetap pergi

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-27
  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 24.

    Bab 24. Janu tidak hadir lagi.“Ayara, kamu mau pergi lagi?”“Eh, Pak Arsen.” Ayara mendongak, ia mendapati atasanya yang tampak baru saja tiba. Bisa Ayara lihat pria itu semakin mendekatinya. “Saya izin, ya, Pak. Kalau cepat selesai, saya balik kerja lagi nanti,” lanjut Ayara.“Tidak perlu, kamu bisa langsung pulang saja.” Janu melarang perempuan bermata coklat itu untuk kembali bekerja.“Makasih banyak, Pak.” Ayara bersyukur atasannya ini semakin mudah memberinya kesempatan izin. Bukan apa, hanya saja Arsen terlihat lebih berbeda dari awal ia bekerja.“Bagaimana hari ini? Kamu akan sendiri lagi?” Arsen menghampiri Ayara yang sedang berdiri di depan restoran. “Iya, Pak, saya sendirian lagi kayaknya.” Ayara mengalungkan tangannya pada tas selempang yang dibawanya.“Memangnya suami kamu itu tidak ada niatan cerai secara resmi?” tanya Arsen penasaran.Ayara menggeleng kecil. Ia tak tahu bagaimana jalan pikir mantan suaminya itu. Janu telah menalaknya. Akan tetapi, pria itu tidak mau me

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-28
  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 25.

    “Loh loh, mau datang ke mana ini?” Ayara seketika panik sendiri melihat pesan yang tertera di layar kunci ponselnya.Jemari Ayara gesit memasukkan kata sandi pada ponselnya, agar bisa membalas pesan tersebut. Namun, tidak sempat karena sebuah panggilan lebih dulu masuk dari Arsen.Ayara langsung menggeser panel hijau dan meletakkan ponsel di telinganya. Tak lama sebuah suara bariton menyapa.“Ayara!” “Pak Arsen.” Keduanya memanggil secara bersamaan. Keduanya sempat terdiam beberapa saat karena saling bertolak untuk memulai bicara.“Kamu duluan saja.” Arsen mempersilakan Ayara untuk berbicara terlebih dahulu.“Maksud Bapak datang ke mana, ya?” Ayara mengerutkan keningnya kebingungan, masih belum paham dengan isi pesan atasannya itu. Tadinya ia sempat berpikir jika itu adalah Janu. Namun, setelah memastikan nama kontak yang masuk, barulah Ayara bernapas lega karena yang baru saja mengirimkannya pesan adalah Arsen.“Saya datang menjemputmu, Ayara. Kamu sudah selesai kan?” Ayara mengan

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-29
  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 26.

    Bab 26. “Maunya gitu, sih, Buk. Tapi tabungan aku belum cukup.” Janu menghela napas mengingat angka tabungan yang masih belum mencapai target. “Memangnya mau berapa?” Nirmala mendelik ke arah putranya. “Bukannya nikah di KUA aja. Biar uangnya bisa kita pake untuk sehari-hari,” tandas Nirmala lagi. Janu spontan memijit pelipisnya. Kepalanya dipenuhi oleh beberapa masalah. Belum selesai dengan masalah panggilan pengadilan, kini ibunya malah menyuruhnya menikah dengan Laras di KUA. “Gak bisalah, Buk,” sergah Janu pelan dan itu berhasil membuat Nirmala mengernyit heran. “Gak bisa gimana? Orang tinggal sewa baju kebaya, terus ke KUA, udah selesai,” seloroh Nirmala dengan geleng-geleng kepala melihat tanggapan anaknya. Janu menghela napas kasar, ibunya tak mengerti dengan situasi yang sedang dialaminya. Jani beranjak dari kursi hendak masuk kamar. Namun, Nirmala menyergahnya. “Hei, Janu! Jawab dulu Ibu tadi nanya. Kenapa gak bisa di KUA aja?” desak Nirmala geram melihat anaknya

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-02
  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab. 27

    “Jangan lari, hei!”Teriakan yang terdengar jelas tak membuat Ayara menolehkan kepalanya. Perempuan itu justru melajukan langkahnya mengarah ke sebuah halte bus yang ada di dekat sana. Namun, siapa sangka orang yang baru saja meneriaki dirinya justru kini berhasil menghalangi jalannya.“Pak Arsen?” Ayara menghela napas lega, tadinya ia kira penjahat atau orang iseng. Maka dari itu ia menghindar.“Iya, ini saya. Kenapa kamu lari?” Arsen keluar dari dalam mobil menghampiri Ayara yang masih mematung di tempatnya.“Bapak ngapain masih di sini? Bukannya Bapak udah pulang tadi?” Ayara tak lagi menjawab pertanyaan atasannya. Tadinya Ayara menyangka jika Arsen telah pulang. Pasalnya ia tidak lagi bertemu dengan pria ini di restoran. Namun, siapa sangka ternyata Arsen belum kembali pulang.“Saya belum pulang, buktinya saya di depan kamu sekara. Kan udah saya bilang tadi kalau udah selesai langsung ke mobil saya.” Arsen menatap lamat perempuan di depannya.Ayara menepuk jidatnya pelan, ia bena

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 28.

    “Pak Arsen?”Baik Mita maupun Ayara seketika terpaku ketika melihat sosok Arsen yang kini berdiri tak jauh dari posisi keduanya. Sebisa mungkin Mita menahan degupan jantungnya, berharap agar pria itu tidak mendengar apa yang ia katakan tadi. Namun, tampaknya kesialan memang sedang mendekati Mita, karena pria itu kembali bertanya dengan pertanyaan yang sama kepadanya.“Apa yang kamu katakan barusan!” Suara Arsen begitu mengintimidasi.Mita sebagai lawan bicara bahkan tak mempunyai nyali untuk menatap pria itu. Ia terus menunduk menatap lantai yang perlahan mengering dari bekasan pel.Tak kunjung mendapat balasan, Arsen beralih pada Ayara. Ia bisa melihat jika sekarang Ayara yang menggenggam tangannya sedikit bergetar. “Apa yang Mita katakan padamu, Ayara?” tanya Arsen pada perempuan berhijab itu. Lagi-lagi Arsen tak mendapat jawaban dari kedua pegawainya. Sebenarnya ia mendengar dengan jelas apa yang keluar dari mulut Mita tadi, hanya saja ia ingin mendengar kembali secara langsung d

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 29.

    Ayara menatap pintu besar di hadapannya. Kepalanya sedikit berdenyut tatakala kilasan masa lalu kembali menghampiri. Hal itu membuat Aciel—sang putra—yang berada dalam gendongan sontak mengusap pipi ibunya.“Nda, kenapa?” Ayara menggeleng sembari tersenyum tipis. “Nggak papa, Sayang. Sekarang kita masuk, ya?”Suasana sore itu begitu tenang, hanya deru angin yang menggoyangkan pepohonan di halaman. Seorang pria yang merupakan orang kepercayaan sang kakek, membuka pintu utama mempersilakan satu-satunya pewaris keluarga Darmawangsa untuk masuk.“Silakan masuk, Nona. Mari ikuti saya,” ucapnya, membawa jalan menuju kakek Darma.“Terima kasih.”Ayara mengikuti setiap langkah pria itu sampai mereka berhenti di ruang keluarga. Di sana Ayara bisa melihat sang kakek sedang duduk dengan tenang. Bahkan kehadiran Ayara tidak disadarinya.“Kakek.” Panggilan Ayara berhasil membuat pria tua itu menatap ke arahnya. Senyumnya menyambut, meskipun gurat khawatir terlihat di wajahnya. "Kamu akhirnya dat

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-10

Bab terbaru

  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    58. Kunjungan Panti

    Angin berembus lembut melewati jendela besar yang terbuka, membawa aroma hujan semalam yang masih tersisa di udara. Arsen duduk di sofa ruang tamu, menyesap kopi yang sudah mulai dingin. Di depannya, Ayara sibuk mengelus kepala El yang tertidur di pangkuannya.Hari itu, suasana di rumah terasa tenang. Selain karena berlibur dari kegiatan kantor, juga karena dapat bersantai dengan orang tersayang. Arsen sengaja datang ke rumah Ayara, karena mendapat kabar jika El terus rewel dari semalam. Padahal sekarang sudah jam sepuluh pagi, tetapi anak itu masih tertidur, mungkin karena suara geledek dan petir tadi malam membuat tidur El tak nyenyak seperti biasanya.“Apa kita bawa aja ke dokter, Ay?” Arsen menatap cemas El, bahkan kedatangannya hanya disambut dengan pelukan saja oleh anak itu, setelahnya El kembali tertidur.“Nggak usah, Mas. Ini dia cuma kurang tidur aja, palingan bentar lagi juga bangun.” Arsen tak lagi membalas, ia cukup menunggu dan menemani anak itu sampai bangun. Hari ini

  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 57. Tak Berjumpa

    Hari di mana Ayara mendatangi rumah Arsen untuk makan malam, itu menjadi hari terakhir keduanya berjumpa karena esok harinya Arsen langsung melakukan penerbangan.Sejak Arsen pergi untuk urusan pekerjaan ke luar kota, Ayara menjalani hari-harinya seperti biasa. Ia bekerja, lalu mengurus El, dan menikmati waktu luangnya dengan menemani sang anak bermain.Namun, ada satu hal yang berbeda—keheningan yang muncul setiap kali ia menyadari bahwa tidak ada Arsen di sekitarnya. Mungkin itu terjadi karena Ayara terbiasa dengan adanya Arsen di sisinya.Satu minggu bukan waktu yang lama, tetapi cukup untuk membuatnya merasa ada yang kurang. Arsen juga tidak bosan-bosan menghubunginya, menanyakan kegiatannya, dan tentu saja, meminta foto—entah itu foto Ayara atau El."Ay, pap dong.""Mas lagi sibuk kerja di luar kota, bukannya fokus kerja malah minta pap terus." "Biar semangat kerja, dong. Sekali aja."Ayara hanya tertawa membaca pesan-pesan Arsen yang selalu mengganggunya di sela waktu kerja. Ka

  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Ban 56. Kembali Berbaik

    Arsen duduk di dalam mobilnya, menatap lurus ke arah rumah besar yang berdiri megah di depannya. Jari-jarinya menggenggam kemudi erat, sementara dadanya terasa sesak oleh ketegangan yang semakin menumpuk. Kakek adalah sosok yang bijaksana, tetapi Arsen tahu bahwa pria tua itu juga tidak mudah memaafkan. Apalagi jika menyangkut Ayara—cucu kesayangannya. Arsen sadar bahwa kesalahannya bukan hanya melukai hati Ayara, tetapi juga mengecewakan orang yang telah mempercayainya.Ia menarik napas dalam, mencoba menenangkan detak jantungnya yang terasa lebih cepat dari biasanya. Sejujurnya, ada rasa takut yang menyelinap di dadanya. Bagaimana jika Kakek benar-benar marah? Bagaimana jika ia tidak bisa memperbaiki semuanya?Namun, di sisi lain, Arsen tahu bahwa ia tidak bisa terus-menerus menghindar. Jika ia ingin mempertahankan hubungannya dengan Ayara, maka ia harus bertanggung jawab."Aku harus menghadapinya," gumamnya pada diri sendiri.Dengan tekad yang sudah bulat, Arsen keluar dari mobil

  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 55. Lepas Cincin

    Hari jampi petang dan Arsen baru saja pulang dari kantor dengan langkah lelah. Hatinya masih dipenuhi dengan perasaan tak menentu, dan pikirannya terus-menerus memikirkan Ayara.Bagaimana mungkin ia bisa melupakan perempuan itu dengan mudahnya. Ia benar-benar tulus dengan cintanya kepada Ayara. Namun, ini semua terjadi dengan sangat tiba-tiba.Saat ia tiba di rumah, ia tidak mendapati keberadaan ibunya, mungkin wanita itu di dapur pikirnya. Arsen melangkah masuk, berpapasan dengan Bagas yang datang dengan secangkir kopi di tangannya. Tidak ada Aurel yang membuatkan. Lantas ke man perempuan itu?"Aurel ke mana?" tanya Arsen akhirnya, suaranya terdengar datar.Bagas menyeruput kopinya sebentar sebelum menjawab, "Lagi jumpa Ayara."Seketika, Arsen menegang. Alisnya berkerut dalam keterkejutan yang tak bisa ia sembunyikan."Apa?" Arsen menatap Bagas tak percaya. “Ngapain dia?”Bagaimana bisa? Aurel yang dengan terang-terangan menentang hubungannya dengan Ayara, yang bahkan menyebabkan per

  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 54. Tamu Malam

    “Siapa yang datang?”Ayara tersentak pelan ketika suara kakek menembus telinganya. Ia menoleh sedikit, tanpa memindahkan badannya dari sela pintu.Kakek berhenti di belakang pintu yang sengaja dibuka sedikit. Pria tua itu memutuskan menyusul Ayara karena perempuan muda itu tak kunjung kembali. Hening sejenak mengisi suasana, Kakek tergerak menarik pintu besar itu. Di ambang pintu, berdiri seorang wanita yang tidaklah asing baginya, selain dia salah satu karyawan di kantor, juga perempuan itu adalah orang yang pernah mencelakai Ayara.“Ada keperluan apa kamu datang ke sini?” Kakek membuat Laras tak berani menengadah tatapannya.Ayara mengusap lengan atas kakeknya, seolah mengatakan biar dirinya saja yang bicara dengan Laras. “Kakek tunggu di dalam aja, aku bicaranya gak lama, kok,” pinta Ayara dengan suara pelan. Kakek menyetujui, lalu pergi.Kalau ni atensi Ayara kembali pada Laras seorang. Tadi ia baru bertanya dengan siapa perempuan itu kemari, tiba-tiba kakek menyusul.Awalnya Ay

  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 53. Kesedihan Ayara

    “Kenapa teleponnya terputus ya?” Arsen mengotak-atik layar ponsel. Ia memilih memasukkan benda pipih itu ke dalam saku jas. “Siapa yang datang?”Suasana di sekitar Arsen berubah drastis begitu ia menerima telepon dari mamanya. Ada desahan ringan yang keluar dari mulutnya, matanya yang tadinya fokus pada pekerjaan di mejanya kini terlihat gelisah.Ia segera merapikan barang-barangnya, laptop dimatikan, dokumen-dokumen disusun rapi, dan jaketnya diambil dari gantungan. Langkahnya cepat, hampir terburu-buru, seolah ada sesuatu yang mendesak atau penting (?) di rumah. Wajahnya yang biasanya tenang kini terlihat sedikit tegang, alisnya berkerut, dan bibirnya terkatup rapat. Pikirannya melayang, bertanya-tanya siapa yang menunggunya di rumah. Mungkinkah Ayara? Akankah Ayara berubah pikiran dan kembali padanya?Sesampainya di rumah, Arsen membuka pintu dengan hati berdebar. Matanya langsung mencari sosok yang ia harapkan. Namun, yang ia temukan justru membuatnya terkejut. Bukan Ayara, melai

  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 52. Siapa??

    “Laras, kamu di dalam?” Panggilan Nirmala tak kunjung mendapat jawaban. Perempuan paruh baya itu kembali memanggil sang menantu. “Laras, kalau dipanggil itu ya disahut, dong. Jangan diam aja!”Nirmala mengetuk pintu kamar putranya dengan kesal. Pasalnya ini bukan kali pertama ia memanggil menantunya itu, hampir tiga kali bolak-balik, padahal ia sedang masak di dapur.“Bikin repot aja. Sebenarnya kalau bukan Janu yang minta untuk ngurusin, males banget.” Nirmala mengomel sendiri karena Janu memintanya agar memperhatikan istrinya itu. “Heh, punya mantu gak berguna sedikit pun!”Suara Nirmala yang cukup keras jelas saja terdengar oleh seseorang di dalam kamar. Memang Laras ada di kamar, tetapi perempuan itu memilih untuk tidak merespon ibu mertuanya. Lagi pula ia jenuh harus selalu mendengar repetan Nirmala.“Laras, keluar kamu bantu cuci piring!” Lagi-lagi Nirmala berteriak dengan pintu diketuk kasar. Kali ini ia memilih cara lain agar menantunya keluar.Dengan berat Laras menyibakkan s

  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 51. Akhir

    “Kamu nggak berhak bicara seperti itu.”Arsen yang melihat Ayara pergi dengan wajah terluka hanya bisa menatap kesal pada kakak sepupunya. Namun, perempuan itu hanya mendengus. “Aku hanya berpikir realistis, Arsen. Dia itu tidak pantas.”Arsen tak lagi mendengar ucapan Aurel, ia berlari keluar rumah untuk menghampiri Ayara, tetapi taksi yang membawa Ayara sudah melaju pergi. Ia berdiri di tepi jalan dengan napas terengah-engah, matanya menatap kosong ke arah taksi yang perlahan menghilang dari pandangan. Ia mengepalkan tangan, hatinya dipenuhi rasa bersalah dan kecewa pada dirinya sendiri.Dengan langkah berat, ia kembali masuk ke dalam rumah. Aurel masih duduk di ruang keluarga dengan ekspresi tak berdosa, seolah tak menyadari betapa dalam luka yang baru saja ia sebabkan."Aurel," panggil Arsen dengan nada dingin. "Kamu keterlaluan."Aurel mendongak, tampak tidak terpengaruh. “Aku hanya berkata jujur, Arsen. Lagian kenapa harus janda, sih?.”Arsen menatapnya tajam. “Harusnya kamu ta

  • Istri yang Diceraikan ternyata Pewaris    Bab 50. Aurel

    Kabar pertunangan mereka tersebar dengan mudah dan cepat. Sejak itulah kehidupan Ayara di kantor semakin berbeda. Yang awalnya mereka tahu Ayara adalah calon penerus perusahaan, kini ditambah lagi jika sosok perempuan itu adalah tunangan dari Arsen.Semua karyawan pasti tahu siapa Arsen, sosok bijaksana dan penuh kharisma meskipun di usianya yang masih tergolong muda. Bayangkan saja, perempuan mana yang tidak menginginkan sosok Arsen. Namun, satu-satunya perempuan yang beruntung itu adalah Ayara.Bisik-bisik kecil terdengar di lorong-lorong kantor setiap kali ia lewat, tetapi Ayara hanya tersenyum dan mencoba bersikap biasa saja. Tujuan Ayara kini adalah pantry, ia ingin mengembalikan gelas yang ia gunakan. “Selamat ya, Bu Ayara,” ujar salah satu rekan kerja di ruang pantry. “Nggak nyangka ternyata selama ini calon bos kita ada di sekitar kita.”Ayara terkekeh pelan, “Aku masih tetap Ayara yang dulu, kok. Nggak ada yang berubah.”“Selamat juga ya, Bu Ayara atas pertunangannya,” lanju

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status