Share

Bab 82. Permintaan Abian.

"Sah!"

"Sah!"

Ha? Aku sangat dah sah menjadi istri mas Abian kembali. Kami tidak mendengar proses ijab kabul karena keasyikan ngobrol.

Aku meneteskan air mata, bahagia. Aiza memelukku.

"Selamat, ya. Akhirnya … kamu menikah dengan lelaki yang mencintaimu, Silvia. Aku ikut bahagia. Semoga setelah ini tidak ada lagi air mata kesedihan." Aiza menggenggam pundakku.

"Aamiin. Terima kasih banyak doanya, Aiza. Semoga kamu pun segera menyusul mendapatkan lelaki terbaik." Aku membalas pelukannya, erat.

Aku dan Aiza duduk berdua di kamar yang biasa aku tempati. Aku sengaja menunggu ijab qobul dari sini.

"Yuk kita keluar. Temui suami kamu."

Aku bangkit dari duduk dan menggandeng tangan Aiza menuju ruang tamu.

Semua mata menatap ke arahku. Detak jantungku semakin tidak berirama.

***

Acara telah usai. Keluarga besar ibu telah pulang. Mereka sengaja tidak menginap. Katanya, nanti saja ketika resepsi kami.

Keluargaku pun telah kembali pulang. Sebenarnya aku dan ibu melarang mereka pulang, tapi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status