Share

Kemarahan Ara

"Bukan maling apa-apa kok," jawab Aldo karena dia merasa malu.

"Dia maling ciu-man pertamaku," celetuk Ara dengan jujur, membuat Aldo seketika menatapnya dengan tajam.

'Dasar terompet 17-an. Kenapa dia jujur sekali? Apa dia tidak malu?' batinnya merasa heran.

Semua yang ada di sana seketika terkekeh, "jadi maling yang semalam kamu bilang sama Tante itu Aldo?" tanya Mama Rani dan langsung dibalas anggu kan oleh Ara.

"Lagi pula bibirmu tidak ada manis-manisnya, hambar kayak roti tawar," ujar Aldo sambil memakan roti yang ada di tangannya.

Ara semakin dibuat kesal, kemudian dia lagi-lagi menginjak kaki Aldo. Namun, bukan itu saja, dia langsung mengambil air putih di gelas dan menyiramkannya ke kepala Aldo.

"Jaga ya ucapanmu ya! Jangan kau berfikir semua wanita itu sama, mau untuk kamu lecehkan!" marah Ara, membuat semua yang ada di sana seketika tercengang. "Seharusnya memang aku tidak mematahkan hidungmu, tapi ku sate senjatamu!" ancamnya.

Aldo, Faisal dan Okta seketika menelan ludahnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status