Share

Ke KUA

Penulis: Tinta Hitam
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-21 01:06:58

"Jadi ... beberapa hari yang lalu gue itu habis meeting, terus gue singgah kan di sebuah taman gitu buat hilangin penat sekalian nerima telepon dari klien sambil cari suasana. Eh, pas gue mau masuk mobil, tiba-tiba tubuh gue itu tabrakan sama cowok. Nah terus, cowok itu ngejar-ngejar gue masa," jelas Vita.

"Ya berarti cowok itu suka sama kamu," timpal Mama Rani, "Kenapa nggak kamu aja kenalan aja? Siapa tahu memang jodoh kamu."

Vita menggeleng, "bukan itu Tante maksudnya, tapi yang Vita heran adalah ... kayaknya pernah melihat pria itu, tapi di mana, Vita juga lupa. Tapi wajahnya itu familiar banget Tante."

Ketiga wanita yang ada di sana pun hanya diam, begitu pula dengan Aisyah. Kemudian dia menatap lekat ke arah Vita

"Mungkin itu teman kamu kali, atau kenalan dari orang tuamu?"

"Nggak mungkin Aisyah." Vita membantah, "karena dari pakaiannya bukan dari kalangan atas, pria biasa. Cuma wajahnya itu seperti ..." Vita menggantungkan ucapannya sambil mengetuk satu jari di dagu. "Aah ... p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Yang Tersisihkan   Meremehkan

    "KUA? Kau mau menikah?" kaget Aldo yang tidak percaya."Ya iyalah ... KUA itu buat nikah, memangnya kau pikir buat kontes menyanyi?" Ara masih menjawab dengan nada yang ketus."Iya aku tahu ... maksudku, kenapa mendadak sekali?"Seketika Ara menepuk jidatnya, kemudian dia meremas 10 jarinya di hadapan wajah Aldo, membuat pria itu semakin heran dengan tingkah wanita tersebut.'Dasar wanita aneh. Dia tadi bilang mau ke KUA, tapi kenapa wajahnya terlihat kesal sekali? Memangnya ada yang salah dengan pertanyaanku?' batin Aldo dengan bingung."Dasar Kanebo kering. Ternyata lo itu kelewat polos. Lagian gue mau ngapain ke KUA?" jawab Ara dengan sewot."Looh ... bukannya tadi kamu yang bilang mau ke KUA? Mau nikah?""Iya ... nikahnya sama lo," cetus Ara sambil memalingkan wajahnya.CKIIIT!Seketika Aldo mengerem mendadak. Untung saja jalanan sepi, jika tidak ... mungkin sudah mengakibatkan tabrakan beruntun."Aduuh ... kening gue tambah benjol," ringis Ara sambil memegangi keningnya yang terp

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-21
  • Istri Yang Tersisihkan   Ayo Buktikan

    ''Mau apa lagi sih?'' gerutu Aldo dengan kesal kemudian dia menghempaskan tangan Mutia yang sedang memegangi lengannya.Sementara Ara menatap heran pada wanita yang saat ini tengah berdiri di samping Aldo apalagi tadi sempat memegang tangan pria itu."Siapa dia, Aldo?" tunjuk Mutia kepada Ara.Aldo memutar bola matanya dengan malas, namun seketika ada ide berlian dibenaknya. Kemudian dia mengapit pinggang Ara dengan posesif, membuat wanita itu terlonjak kaget dan menatapnya dengan tajam."Dia adalah kekasihku dan sebentar lagi akan menjadi calon istriku, kami juga akan bertunangan," jawab Aldo sambil tersenyum ke arah Mutia.Ara menganga mendengar ucapan pria itu, dia hendak menjawab namun seketika pinggangnya diremas oleh Aldo. "Bantu aku!" pinta Aldo dengan nada berbisik.Kedua alis Ara bertaut heran namun seketika dia pun menjadi paham, jika wanita yang berada di hadapan Aldo ingin dihindari oleh pria itu.'Oh ... jadi dia mantannya? Oke, kita akan berakting sejenak. Rasanya sena

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-21
  • Istri Yang Tersisihkan   Bukan Kucing

    CUP!Sebuah kecupan mendarat hangat dibibir Aldo, membuat pria itu hanya bisa terpaku kaget melihat keberanian Ara.Sementara Mutia tak kalah terkejut, dia membulatkan mata dengan tangan terkepal saat melihat arah mengecup bibir Aldo.Saat Ara melepaskan kecupannya seketika Aldo menarik pinggangnya, membuat wanita itu seketika menatap tajam, dan kali ini bukan hanya sebuah kecupan saja namun Aldo mulai memainkan bibirnya.'Mereka benar-benar keterlaluan!' batin Mutia dengan geram.Hingga untuk beberapa menit ciu-man itu pun terlepas, membuat Ara mengambil pasokan udara banyak-banyak karena dia merasa paru-parunya seketika menyempit.Jantungnya bahkan tak kalah berdegup kencang seperti drum 17 Agustus yang sedang ditabuh mengelilingi istana kemerdekaan.'Astaga! Apa ini mimpi? Dia ...?' Ara membatin sambil menggantungkan ucapannya."Apakah bukti ini belum kuat?" ujar Aldo sambil menatap dengan alis terangkat satu ke arah Mutia.Wanita itu tidak menjawab, dia menghentak kakinya dengan k

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-22
  • Istri Yang Tersisihkan   Bukan Tipeku

    "Ye malah diem aja kayak patung Pancoran. Sini!" Lagi-lagi Vita melambaikan tangannya, membuat Aldo akhirnya melangkah mendekati wanita itu.Tetapi sebelum dia berhenti di hadapan Vita, Aldo mencium tangan Mama Rani."Lo apain temen gue sampai dia kelihatan marah kayak gitu? Jangan bilang, kalau lo ambil kesucian bibirnya lagi ya?" tuduh Vita dengan tatapan tajam.Aldo sedikit terkejut mendengar ucapan wanita itu, karena apa yang dikatakan Vita memang benar. Namun tidak mungkin jika Aldo mengakuinya di hadapan semua orang, bisa-bisa dia kena amukan massal."Tidak," elak Aldo.Vita mendekat ke arah pria tersebut, kemudian dia menatap lekat ke arah kedua netra milik Aldo, namun pria itu malah memalingkan wajahnya lalu menoyor jidat Vita sehingga mundur 2 langkah."Jangan terlalu memperhatikan, nanti kau jatuh cinta."Vita malah terkekeh saat mendengar ucapan Aldo, "apa! Gue jatuh cinta sama lo? Amit-amit ... temen gue aja nggak lo lirik, gimana gue? Lagi pula, lo itu bukan tipenya gue.

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-22
  • Istri Yang Tersisihkan   Cemburu

    "Boy!" kaget Okta dengan mata membulat. "Ya ampun! Ini lo, kan?" tanyanya kembali seakan tak percaya dengan pria yang sedang berdiri di hadapannyaTanpa menjawab pria tersebut langsung memeluk tubuh Okta, lalu menepuk pundaknya, "Iya ini gue Boy ... lo apa kabar?""Alhamdulillah kabar gue baik Gue kira lo masih ada di London? Ternyata udah balik?""Iyalah ... gue mana mau lama-lama di sana. Gue juga kan mau tinggal di tanah kelahiran," kekeh Boy, "lo habis ngapain dari sini?""Gue habis beli buah buat acara syukuran nanti sore di rumah. Oh ya, nanti lo dateng ya! Acaranya mulai jam 04.00," ujar Okta sambil menepuk pundak Boy sebanyak 2 kali."Syukuran?" tanya Boy dengan heran, "memangnya ada acara apaan?""Papa mertua gue kemarin kecelakaan, pesawat yang dia tumpangi jatuh di tengah laut dan sampai sekarang jasadnya belum ditemukan. Makanya gue ngundang anak yatim buat ngirim doa sama papa. Ya, setidaknya untuk selamatannya, jadi gue berharap lo datang ya! Ada Aldo juga kok di sana."

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-22
  • Istri Yang Tersisihkan   Tante Dukun

    Tak lama Aldo melihat Boy datang. ''Ternyata apa yang dikatakan Okta memang benar, Boy sudah pulang," gumamnya"Do, lo juga di sini?" sapa Boy sambil memeluk tubuh Aldo."Iya, gue tadi diminta Okta untuk menyambut lo. Pulang gak bilang-bilang, dasar teman semprul," ujar Aldo sambil menepuk pundak Boy lumayan kuat."Sorry, jan gue mau ngasih surprise tapi udah ketemu sama Okta duluan, dimana dia?""Tadi lagi ngangkat telepon, mungkin dari klien atau sekretarisnya," jawab Aldo sambil mengangkat kedua bahunya, lalu mereka pun duduk di sofa Aldo juga meminta pelayan membawakan minum untuk Boy, dan ternyata yang mengantarkan adalah Ara, sebab tadi pelayan sedang pada sibuk dan diminta untuk membantu Mama Rani."Ini Tuan minumnya," ujar Ara sambil menaruh satu gelas minuman dingin di hadapan Boy.Sementara Aldo menatap kagum ke Ara, di mana wanita itu memakai jilbab dengan gamis berwarna putih, membuat kecantikannya benar-benar terpana sampai Aldo tidak berkedip sama sekali.Melihat sedari

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-23
  • Istri Yang Tersisihkan   Dasar Piktor

    "Enak aja lo kalo bilang sekata-kata," kesal Vita dengan tatapan tak suka.Ara menyenggol lengan wanita itu, "lo kenal sama dia?" bisik Ara."Kenal, bahkan luar dalam." celetuk Vita dengan begitu ketus, "bahkan saking kenalnya, rasanya tangan gue tuh pengen nonjok lo!" tunjuk Vita apada Boy. "Udah ah gue mau ke belakang, mau bantuin Kak Lusi aja."Vita meninggalkan ruang tamu dengan rasa kesal di dalam hatinya, dia tak pernah menyangka jika akan bertemu kembali dengan Boy, pria yang selama ini sudah menggoreskan luka di hatinya.Sementara semua orang menatap ke arah Boy, karena mereka tidak pernah tahu jika selama ini Boy kenal dengan Vita, dan mereka juga penasaran ada cerita apa dibalik kekesalan wanita itu terhadap Boy."Eh, Boy. Lo punya masalah apa sama Vita?" tanya Okta, "kayaknya dia benci banget sama lo?""Bukan masalah serius kok, cuma salah paham aja," jawab Boy. Namun wajahnya tidak bisa berbohong, jika dia merasa bersalah pada Vita. 'Sepertinya aku harus berbicara dengan

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-23
  • Istri Yang Tersisihkan   Kabar Tentang Papa Agam

    Di taman Vita sedang duduk di kursi sambil memegang jus jeruk di tangannya, kemudian dia merasa kaget saat melihat seseorang duduk di sampingnya dan ternyata itu adalah Boy.Reflek Vita menumpahkan jus jeruk itu tepat mengenai pakaian Boy, membuat pria itu menganga dengan wajah yang begitu terkejut."Shiit! Lo bisa nggak sih, nggak usah nyembur, nggak usah siram badan gue. Gue ini udah mandi, jadi nggak usah di sembur lagi pakai jus!" kesal Boy sambil membersihkan pakaian yang basah."Oops! sorry, sorry ... gue nggak sengaja," ujar Vita dengan tak enak, kemudian dia ingin membersihkan pakaian pria itu, namun Boy segera menepis tangannya."Nak usah pegang-pegang! Gue ke sini karena mau bicara baik-baik sama lo, tapi lo malah berbuat kasar seperti ini sama gue.""Emangnya gue tahu kalau lo ada di sini. Lagian ngapain lo ngikutin gue? Nggak ada kerjaan banget. Mau bicara apa lagi? Nggak perlu ada yang kita bicarain," ujar Vita dengan nada yang ketus.Dia beranjak dari duduknya, kemudian

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-23

Bab terbaru

  • Istri Yang Tersisihkan   END

    Acara ijab qobul pun di langsungkan dengan sangat khidmat, membuat semua yang ada di sana menitikan air mata karena haru, apalagi saat kedua pengantin sungkem pada kedua orang tuanya.Aisyah tak kalah bahagianya saat melihat pernikahan kedua sahabatnya. Dia benar- benar beruntung sebab Ara maupun Vita akhirnya bisa menemukan tambatan hati mereka."Sayang, kamu mau makan gak?" tanya Okta sambil duduk di sebelah sang istri."Nggak Bang, aku gak laper," jawab Aish.Tak terasa waktu cepat berlalu, Aisyah sudah pulabg kerumah dan nanti malam ia akan menghadiri pesta pernikahan kedua sahabatnya...."Sayang, kamu udah siap belum?" tanya Okta karena Jam sudah menunjukkan pukul 07.00 malam."Sudah Bang. Ayo kita berangkat sekarang nanti kemalaman," jawab Aisyah sambil menggandeng tangan Okta.Mereka berpapasan dengan Kanaya. Aisyah sebenarnya mengajak wanita itu tapi Kanaya menolak sebab dia merasa kurang enak badan.Sesampainya di tempat gedung acara, Aisyah melihat kedua sahabatnya sedang

  • Istri Yang Tersisihkan   Menawan

    Pagi ini sesuai dengan ucapan Okta, jika dia tidak akan masuk kerja dan akan menghabiskan waktu bersama dengan Aisyah. Pria itu sudah bersiap-siap dan membuat sang istri merasa heran."Memangnya kita mau ke mana, Bang?" Aisyah menatap lekat ke arah suaminya yang saat ini tengah duduk di sampingnya."Kamu nanya? Kamu bertanya-tanya?" kekeh Okta dengan nada meledek.Mendengar jawaban suaminya Aisyah langsung mencubit tangan Okta dengan gemas. Dia paling tidak menyukai kata-kata seperti itu, karena menurut Aisyah kata-kata itu bukan hal yang baik."Stop mengucapkan kata-kata seperti itu! Aku tidak suka." Aisyah menekuk wajahnya."Loh, memangnya kenapa sayang? Itu kan kata-kata yang lagi viral, seperti bercanda."Aisyah menatap dalam ke arah sang suami kemudian dia pun berkata, "sesuatu yang viral jika hal positif dan untuk kebaikan itu tidak masalah, tapi kata-kata itu un-faedah. Kamu tahu! Banyak di luaran sana anak kecil ditanya orang tuanya, dan jawabannya apa? Kamu nanya? Kamu bertan

  • Istri Yang Tersisihkan   Ngambek

    Kanaya cukup terkejut saat melihat siapa orang itu, dan dia mendekat ke arah Kanaya. "Kamu sedang apa di sini?" tanyanya."Ini, aku baru saja membeli ketoprak untuk Aisyah." Kanaya menunjukkan 2 bungkus ketoprak yang ada di tangannya.Wanita yang berada di hadapan Kanaya mengangkat satu alisnya. "Kau tidak sedang meracuni Aisyah kan?" Kemudian dia mencengkeram lengan Kanaya, "jika kau berani mengusik Aisyah dan menghancurkan keluarganya, aku tidak akan segan-segan untuk menghancurkan hidupmu, paham!" gertak wanita itu yang tak lain adalah Vita.Dia baru saja pulang dari kantor, akan tetapi tidak sengaja melihat Kanaya yang sedang membeli sesuatu di pinggir jalan. Wanita itu pun berinisiatif untuk menghampirinya.Mendengar ancaman dari Vita membuat Kanaya hanya bisa tersenyum. "Kau sedang mengancamku?" tanyanya dengan nada mengejek."Jika kau menganggap Itu adalah sebuah ancaman." Vita mengangkat kedua bahunya dengan acuh.Sayangnya Kanaya tidak takut, karena memang dia tidak ada niata

  • Istri Yang Tersisihkan   Menjagamu

    Pagi ini Aisyah tidak ingin sarapan, dia masih menginginkan makanan yang semalam. Akan tetapi Okta harus pergi ke kantor pagi-pagi karena ada meeting penting yang harus ia hadiri."Tapi Bang, aku pengen empek-empek. Apa kamu tidak bisa membelikannya terlebih dahulu?" pinta Aisyah dengan tatapan memelas."Maafkan aku sayang, tapi vendor dari Amerika ini tidak bisa aku tunda." Okta mencoba untuk memberi pengertian kepada Aisyah, dia juga tidak bisa mewakilkan kepada asistennya.Mau tidak mau, akhirnya Aisyah pun mengangguk kemudian mereka berjalan menuruni tangga menuju lantai bawah."Kamu kenapa, kok mukanya ditekuk kayak gitu sih?" tanya Mama Rani saat melihat Aisyah sampai di meja makan."Ini Mah, semalam aku tuh pengen pempek tapi belum kesampaian juga," jawab Aisyah dengan cemberut.Mama Rani mengangguk, "ya sudah, kalau gitu biar nanti mama suruh pelayan buat membelikannya.""Nggak ah Mah, aku udah nggak berselera," ujar Aisyah.Okta yang mendengar itu pun merasa tak enak. Dia tau

  • Istri Yang Tersisihkan   Ngidam

    "Ya iyalah ... emangnya Aldo nggak bilang sama lo kalau kita bakalan prewedding sama-sama?" jawab Vita sambil menatap ke arah Aldo yang saat ini tengah duduk santai di samping Ara.Seketika wanita itu pun menatap ke arah calon suaminya dan di sana Aldo langsung menganggukkan kepalanya. "Iya, maaf sayang aku lupa semalam tidak bilang sama kamu.""Jadi ini definisi dua sahabat prewedding bersama. Di pelaminan bersama juga. Jangan-jangan nanti malam pertamanya juga bersama," celetuk Ara.Akhirnya mereka pun melakukan foto prewedding di pantai tersebut, hingga setelah jam sudah menunjukkan pukul 11.00 siang mereka berinisiatif untuk menuju sebuah restoran yang ada di pinggir pantai."Sayang sekali ya Aisyah tidak bisa ikut?" tanya Vita."Wajar saja, dia kan lagi hamil. Memangnya kalau nanti terjadi apa-apa dengan kandungannya kamu mau tanggung jawab hah?" Ara menaik turunkan alisnya sambil mencebik kesal."Iya, kan kita ini 3 bestie. Rasanya kalau Aisyah tidak ikut ada yang kurang." Vita

  • Istri Yang Tersisihkan   Maaf

    Pagi ini Aisyah sudah bersiap-siap dan dia akan ke rumah sakit untuk USG. Kebetulan Okta juga sudah membuat janji dengan salah satu dokter kandungan di sana."Kalian hati-hati di jalan ya," ujar Mama Rani sambil mengusap kepala Aisyah yang terbaru dengan hijab."Iya Mah," jawab Aisyah kemudian dia mencium tangan mamanya. "Kalau begitu kami pamit dulu ya, assalamualaikum.""Waalaikumsalam."Selama dalam perjalanan bahkan Okta tidak henti-hentinya mengusap perut Aisyah yang masih rata. Dia benar-benar sangat bahagia karena sebentar lagi mereka akan segera menimang seorang bayi yang sangat lucu."Oh ya sayang, kamu mau anak perempuan atau laki-laki?" tanya Okta kepada Aisyah."Kalau aku sih terserah ya Bang ... sedikasihnya saja sama Allah. Lagi pula, anak itu kan rezeki dan titipan, jadi aku tidak ingin memilih. Apapun yang diberikan oleh Tuhan maka aku akan menerimanya dengan sangat bahagia," tutur Aisyah sambil mengusap perutnya.Okta yang mendengar itu pun langsung mengusap kepala Ai

  • Istri Yang Tersisihkan   Pikiran Ara

    Aisyah dibaringkan di kasur dan Mama Rani langsung menelpon dokter dari keluarganya. Tak lama dokter pun datang dan langsung memeriksa keadaan Aisyahm"Bagaimana Dok keadaan anak saya? Dia baik-baik aja kan?" tanya papa Agam dengan khawatir."Nona muda baik-baik saja, dan perkiraan saya dia sedang hamil," jawab dokter tersebut."Apa! Hamil?" jawab semua orang yang serempak yang ada di sana dan langsung dibalas anggukan oleh dokter tersebut."Alhamdulillah ya Allah ... akhirnya kita punya cucu lagi Pah!" seru mama Rani dengan bahagia sambil memeluk tubuh suaminya.Okta pun menatap istrinya yang saat ini sudah membuka mata, dia langsung mengecup seluruh wajah Aisyah di hadapan semua orang bahkan tanpa canggung sedikitpun."Terima kasih ya sayang, akhirnya yang kita nantikan akan segera menjadi kenyataan," ujar Okta."Iya Bang," jawab Aisyah tak kalah terharu.Kemudian dokter pun pulang dari sana setelah memberikan vitamin, dan dia menyarankan agar Aisyah besok menuju rumah sakit untuk m

  • Istri Yang Tersisihkan   Panik

    "Bagaimana? Apa kau setuju dengan syarat yang ku ajukan?" Vita menatap miring ke arah Boy.Setelah pria itu membaca dengan seksama tanpa menjawab ucapan Vita, dia langsung menandatangani di atas materai, membuat Vita seketika melongo karena tak menyangka jika Boy akan setuju dengan syarat yang diajukan."Apa! Jadi lo setuju dengan syarat yang gue ajuin? Lo nggak merasa keberatan gitu?" Heran Vita dengan wajah yang masih terkejut.Boy menggelengkan kepalanya dengan tegas, kemudian dia menggenggam kedua tangan Vita dan menatapnya dengan dalam."Aku sudah bilang, aku ini serius. Aku tidak main-main. Dan stop memanggil lo dan gue! Di sini hanya ada kita, jadi cukup aku dan kamu saja. Aku tidak peduli mau kamu meminta mahar berupa perusahaanku juga tidak masalah. Jangankan hanya satu buah rumah yang harganya 1 miliar dengan satu mobil Alphard serta satu set berlian, bahkan semua akan ku berikan padamu sebagai tanda keseriusanku.""Tapi ..." Vita seakan ragu karena menurut dia mahar yang di

  • Istri Yang Tersisihkan   Memberikan Jawaban

    Kemudian Aisyah pun membisikkan sesuatu di telinga Vita, sehingga membuat wanita itu akhirnya manggut-manggut."Kalian ini bicara apa sih? Gue nggak dikasih tahu nih?" Ara menekuk wajahnya membuat Aisyah dan Vita seketika terkekeh."Lo nggak usah tahu!" Timpal Vita sambil mengaduk jus yang berada di hadapannya."Pelit banget sih lo. Udah cepetan gue penasaran nih!" desak Ara, kemudian Aisyah pun membisikan apa yang tadi dia katakan kepada Vita."Nah ... kalau itu gue setuju! Lo harus kasih syarat itu pada si playboy cap kakap kelas teri!" seru Ara dengan semangat.Vita tidak menanggapi, kemudian dia pun menegak minuman namun seketika wanita itu menyemburkannya tepat di wajah Ara, membuat wanita tersebut seketika menatapnya dengan tajam."Vita!" tekan Ara dengan mata melotot hampir keluar, seakan dia sedang menatap mangsa yang siap disantapnya. "Lo itu punya mata nggak sih? Ini wajah, bukannya meja. Lo kalau mau nyembur itu bilang dulu. Gue gak butuh Mbah dukun!" gerutu Ara, "gue ini u

DMCA.com Protection Status