Share

Bab 17.Sedikit Titik Terang

Penulis: Qinoy
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-23 20:38:23

Bab 17. Sedikit Titik Terang

Pak Rahmat menghela nafas. "Baik, Bu Aisyah. Saya akan memberi Anda waktu, untuk membuktikan jika ibu tidak bersalah. Tapi jika ini tidak terselesaikan dengan baik, saya tidak punya pilihan selain melaporkannya."

Aisyah mengangguk. "Terima kasih, Pak Rahmat. Saya akan segera menyelidiki ini."

Setelah Pak Rahmat pergi, Aisyah duduk di kursinya, mencoba menenangkan diri. Pikirannya berputar cepat. "Siapa yang bisa melakukan ini? Farah? Atau mungkin Arman? Atau bahkan Pak Hendra sendiri?" Ia tahu, ini adalah bagian dari rencana besar untuk menjatuhkannya. Tapi ia tidak bisa membiarkan itu terjadi.

Dengan tekad bulat, Aisyah mengambil teleponnya dan menghubungi asisten pribadinya, Rani. "Rani, saya butuh bantuanmu. Cari tahu siapa yang sering mendekati meja Pak Rahmat belakangan ini. Juga, periksa rekaman CCTV di sekitar area itu."

"Baik, Bu Aisyah. Saya akan segera mengeceknya," jawab Rani.

Aisyah menghela nafas. Ia tahu ini tidak akan mudah, tapi ia harus be
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 18. Sedikit Pelajaran

    Bab 18. Sedikit PelajaranPak Rahmat mengerutkan dahi "Jadi, bisa di katakan ada oknum yang ingin menghancurkan perusahaan kita?" Aisyah mengangguk "Betul, pak. Orang ini yang memiliki niat untuk menjatuhkan seseorang atau perusahaan kita. Lihat saja?" Menunjuk layar "Bagaimana mungkin orang yang bertanggung jawab atas perusahaan ini berani membuat perusahaan kita rugi? Bahkan lebih parahnya dia melakukan hal yang sangat tidak baik, karena tidak memikirkan nasib perusahaan dan supplier kita" Pak Rahmat terdiam sesaat "Memangnya apa yang telah ia lakukan, Bu Aisyah?" Aisyah menghela nafas panjang "Dia melakukan perubahan terhadap pemesanan bahan baku ke supplier kita yang biasanya dua puluh juta tiap pesanan di rubah menjadi dua ratu juta. Anda bisa memikirkan selanjutnya bukan? Keuangan kita bisa tidak stabil karena harus mengganti rugi bahan yang terbuang." Pak Rahmat terkejut "Ya ampun, itu sangat fatal! Dua puluh juta menjadi dua ratus juta sangatlah besar! Bagaimana bisa dia

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-24
  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 19. Rencana Baru

    Bab 19. Rencana BaruFarah terdiam sesaat "Sebentar, biarkan aku berfikir dulu""Jangan sampai kita di pecat, aku baru saja bekerja disini!"Farah menghela nafas kencang "Aku juga sudah bekerja disini cukup lama, Arman! Jangan kamu pikir aku bisa tenang setelah mendengar ucapan Aisyah tadi.""Pokoknya, kita harus cari cara supaya kita selamat. Tapi bagaimana caranya?" Ucap Arman berusaha memikirkan solusi.Farah yang baru sadar terpikirkan sesuatu langsung tersenyum "Aku tau bagaimana caranya."Langkah Arman terhenti dan langsung menoleh padanya dengan penasaran "Apa itu?"Farah melipat tangannya di depan dada dan mengangkat dagunya "Minta bantuan pamanku. Dia pasti akan memberikan kita solusi."Arman berpikir sesaat "Boleh juga. Kamu benar." Tersenyum miring "semua orang pasti percaya pada kita jika Om Hendra berpihak pada kita""Tentu. Posisi Pamanku lebih tinggi, pastinya semua karyawan menghormati dia" ucap Farah dengan bangga.Arman mengangguk "Kalau begitu, kita harus segera mem

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-25
  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 20. Kamu Itu Tidak Sendiri

    Bab 20. Kamu Itu Tidak SendiriSementara itu, di kantor, Aisyah sedang duduk di ruang kerjanya, menatap layar laptopnya dengan tatapan kosong. Pikirannya dipenuhi oleh kejadian di rapat tadi. Dia tahu bahwa Arman dan Farah tidak akan tinggal diam setelah dihadapkan pada bukti-bukti yang ia tunjukkan. Tapi dia juga tidak bisa membiarkan mereka merusak perusahaan ini lebih jauh.Tiba-tiba, teleponnya berdering. Aisyah melihat layar ponselnya dan melihat nama "Papa" terpampang di sana. Dia menghela napas sebelum akhirnya mengangkat telepon."Halo, Papa," sapa Aisyah, mencoba menyembunyikan kelelahan dalam suaranya."Aisyah, kamu masih di kantor?" tanya Hermawan, suaranya terdengar tegas."Ya, Papa. Ada apa?" tanya Aisyah, mulai merasa tidak nyaman."Kamu harus pulang sekarang. Ada sesuatu yang perlu kita bicarakan," perintah Hermawan.Aisyah mengerutkan kening. "Papa, aku masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Bisakah kita bicara nanti?""Tidak, Aisyah. Ini penting. Pulang sekarang

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-26
  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 21. Nasi Sudah Menjadi Bubur

    Bab 21. Nasi Sudah Menjadi BuburRina, adik Arman, sedang asyik menonton serial drama favoritnya di ruang keluarga ketika Bu Ratna tiba-tiba masuk dengan wajah pucat dan langkah yang terburu-buru. Rina segera mematikan televisi, merasa ada sesuatu yang tidak beres."Bu, kenapa? Ada apa?" tanya Rina dengan suara penuh kekhawatiran.Bu Ratna duduk di sebelah Rina, tangannya gemetar saat mencoba meraih tangan putrinya. "Rina, ada sesuatu yang harus Ibu sampaikan. Ini penting."Rina mengerutkan kening, merasa semakin cemas. "Apa itu, Bu? Ibu terlihat sangat terguncang."Bu Ratna menarik napas dalam-dalam sebelum mulai berbicara. "Kamu tahu Aisyah, kan? Mantan istri Arman?"Rina mengangguk pelan. "Tentu, Bu. Tapi dia sudah pergi dari keluarga kita. Kenapa tiba-tiba membicarakannya?"Bu Ratna menatap Rina dengan mata yang penuh emosi—marah, bingung, dan takut bercampur jadi satu. "Rina, ternyata Aisyah adalah anak dari keluarga Hermawan."Rina terkejut, matanya membelalak. "Apa? Keluarga He

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-27
  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 22. Gosip

    Bab 22. GosipKeesokan harinya, Bu Ratna dan Rina memutuskan untuk berbicara dengan Arman. Mereka tahu mereka harus melakukan sesuatu sebelum semuanya terlambat."Arman, kita harus bicara," kata Bu Ratna dengan suara tegas.Arman yang sedang sibuk dengan pekerjaannya, merasa terganggu. "Apa lagi, Bu? Aku sedang sibuk."Bu Ratna tidak peduli. "Ini tentang Aisyah. Kita harus melakukan sesuatu sebelum dia menghancurkan kita."Arman menghela napas, "Bu, Farah dan aku sudah punya rencana. Ibu nggak perlu khawatir.""Rencana? Rencana apa? Apa yang bisa kalian lakukan sekarang? Aisyah sudah jadi direktur utama, Arman." Jawabnya penuh kekhawatiran.Arman menggelengkan kepala, mencoba menenangkan ibunya. "Ibu, Farah sudah punya strategi. Dia bilang kita harus bermain cerdas. Aisyah mungkin punya kekuatan, tapi dia juga punya kelemahan. Farah sudah tahu cara memanfaatkan itu."Rina yang sejak tadi diam, akhirnya berbicara. "Bang, apa rencananya? Apa yang bisa Farah lakukan? Dia cuma bawahannya

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-01
  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 23. Omong Kosong

    Bab 23. Omong Kosong"Sayur.. sayur.." ucap seorang bapak-bapak pedagang yang sedang berjalan sambil mendorong gerobak sayur.Bu Ratna keluar dari rumah "Beli, pak" menutup pintu rumah dan mendekati tukang sayur dengan senyuman ramahnya.Tukang sayur menghentikan langkahnya "Akhirnya ada yang beli juga. Mau beli apa, Bu?" Mengusap keringat yang ada di pelipisnya dengan handuk kecil di lehernya.Bu Ratna mulai memilih sayuran yang ada di gerobaknya "Sebentar, pak, mau pilih dulu biar enak nanti."Tukang sayur tersenyum "Oh, silahkan atuh.""Lagi beli sayur juga, bu Ratna?"Suara familiar itu membuat gerakan Bu Ratna terhenti di ikuti raut wajah yang sedikit terlihat tidak ramah "Iya." Melirik Bu Siti sesaat "Beli juga, Bu?" Tersenyum tipis.Bu Siti mengambil sebungkus sayur asem mentahan dan memperhatikannya "Iya, Bu, biasa kan kita harus masak buat keluarga" tertawa kecil. "Dan Bu Ratna juga ya? Dulu biasanya Aisyah yang beli keperluan dapur ke pasar atau ke bapak ini, benar kan pak?"

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-02
  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 24. Bukan Wanita Lemah

    Bab 24. Bukan Wanita LemahRendra duduk tegak di kursinya, telinganya masih menempel pada ponsel. Suara berat dari seberang terdengar tegas namun berhati-hati.“Tuan, situasi di Amarta Grup semakin buruk. Direktur utamanya, Aisyah, sedang dihujani fitnah dari berbagai arah.”Rendra menyipitkan mata. “Fitnah apa?”“Beberapa direksi senior dan pemegang saham menudingnya sebagai hasil nepotisme. Mereka beranggapan Aisyah tidak pantas memimpin, hanya dipilih karena dia putri Pak Hermawan. Padahal, kemampuan Aisyah sebenarnya cukup baik, hanya saja dia tidak pernah benar-benar menonjol sebelum ini.”Rendra mendengus pelan, mengetukkan jarinya ke meja. “Dan siapa yang paling vokal menentangnya?”“Farah dan pamannya, Hendra. Hendra merasa dia lebih berhak atas posisi itu dibandingkan Aisyah. Mereka berusaha mempengaruhi pemegang saham agar mencabut kepercayaan terhadap Aisyah.”Mata Rendra semakin tajam. “Ada alasan konkret atau hanya sekadar ambisi?”“Mereka memanfaatkan skandal. Ada dugaan

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-04
  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 25. Bella

    Bab 25. BellaBella duduk di meja kerjanya, menyilangkan kaki dengan anggun sementara matanya yang tajam memperhatikan ruangan luas tempatnya bekerja. Sejak awal, Bella tahu dia punya keuntungan besar dibandingkan karyawan lain. Dia tidak perlu bekerja terlalu keras, dan semua orang di kantor tahu dia "istimewa." Tidak ada yang berani menentangnya, terutama karena rumor yang beredar—bahwa orang tua Bella dan keluarga Rendra menginginkan mereka bersama.Bella bukan wanita biasa. Dia tahu apa yang diinginkannya, dan dia tahu bagaimana cara mendapatkannya. Sejak dulu, dia sudah terbiasa hidup dalam kemewahan. Pergaulannya selalu terbatas pada orang-orang kelas atas—miliuner muda, pengusaha sukses, dan pria-pria berkuasa yang bisa membukakan jalan baginya untuk hidup tanpa perlu bersusah payah.Sebagai seorang sosialita, Bella menguasai seni berbicara, menggoda, dan membuat dirinya selalu menjadi pusat perhatian. Penampilannya selalu sempurna—gaun mahal yang pas di tubuh rampingnya, tas

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-05

Bab terbaru

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 47. Di Antara Harapan dan Ketakutan

    Bab 47. Di Antara Harapan dan KetakutanSetelah menjalani pemeriksaan di ruangan gawat darurat. Seorang perawat memanggil Rendra untuk bertemu dengan seorang dokter yang menangani Aisyah."Selamat malam, Tuan," sapa dokter dengan name tag Dokter Sinta Rahayu."Malam, Dokter. Apa yang terjadi pada Aisyah?" tanya Rendra dengan tidak sabar ingin mengetahui keadaan Aisyah."Sebelumnya Anda siapanya pasien?" Dokter Sinta menatap ragu ke arahnya.Renda menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal. "Saya calon suaminya, Dok," jawabnya. Ya, hanya kata itu yang akan membuat semua orang yakin."Boleh saya tahu hal apa yang dialami pasien sebelum ke sini?""Huffft ...." Rendra menarik napas dalam. "Kronologi persisnya saya juga tidak tahu, karena begitu saya sampai di sana Aisyah hampir dilecehkan oleh dua orang pereman," jawab Rendra. "Saya khawatir jika mental Aisyah terganggu."Dokter Sinta mengangguk. "Saya paham. Kami akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan bahwa pasien tidak m

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 46. Trauma Mendalam, Perjuangan Panjang

    Bab 46. Trauma Mendalam, Perjuangan PanjangPlak ...Plak ... Hendra melayangkan tamparan kerasa pada kedua pereman suruhannya. "Dasar bodoh! Ngurus wanita satu saja tidak becus!" makinya lagi."Ampun, Tuan. Kita sudah berusaha sebaik mungkin," jawab pereman bertubuh gempal."Omong kosong! Siapa laki-laki yang kalian maksud? Jangan katakan kalian berdua menyebutkan saya dalang di baik penculikan itu.""Tidak, Tuan. Dia tidak menanyakan dalang di balik semua ini. Dia terlalu sibuk menolong wanita itu, karena sebagian bajunya sudah terbuka.""Apa?!" kaget Hendra. "Kalian berhasil membuka baju dia?""Benar, Tuan.""Ha-ha-ha ... Ini kabar sangat baik. Saya suka! Tidak sia-sia saya menyuruh kalian berdua, meskipun gagal tapi dia akan terguncang mentalnya. Hahaha." Gelak tawa Hendra memenuhi ruangan kosong itu. "Setidaknya saya cukup puas. Sisanya akan saya transfer," lanjutnya kemudian pergi begitu saja.Hendra melajukan mobilnya ke sebuah bar ternama. Tak lupa ia juga menghubungi Farah d

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 45. Neraka di Gudang Tua

    Bab 45. Neraka di Gudang TuaDalam sepersekian detik, suara “klik” terdengar ... kunci pintu terbuka. Namun, sebelum sempat bergerak, lengan kekar preman itu sudah terulur ke belakang, mencengkeram lengan Aisyah dengan erat.“Jangan coba lari dari saya kalau Anda masih ingin hidup."Aisyah meronta. Tangannya mencakar, kakinya menendang kursi. Adrenalin melonjak liar di tubuhnya. Ia harus lari. Harus keluar dari sini. Tapi preman itu mencengkramnya kuat dan menariknya dengan paksa.Aisyah menatap langit senja merona jingga, berharap ada seseorang yang akan datang menolongnya. "Terus jalan dan ikuti perintah saya kalau Anda masih ingin melihat hari esok."Tubuh Aisyah yang sudah lelah, digiring menuju sebuah gudang tua yang terletak tidak jauh dari jalan masuk."Wah, kamu berhasil juga membawa wanita ini ke mari," ucap seseorang yang tiba-tiba muncul dari balik pintu gudang tua itu."Iya, dong, meringkus wanita cantik seperti ini, bukan masalah besar bagi saya, apalagi kalau membayangk

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 44. Rencana Penculikan Aisyah

    Bab 44. Rencana Penculikan AisyahFarah, Arman dan Hendra sedang berdiskusi di rumah Farah. Mereka semua merencanakan cara untuk menculik Aisyah. "Paman sudah yakin akan melakukan hal itu?" tanya Farah kembali memastikan."Apa kamu tidak yakin?" Hendra membalikkan pertanyaan itu pada keponakannya."Bukan begitu, Paman ... aku hanya takut ...." Farah terlihat cemas."Apa yang kamu takutkan, Sayang?" tanya Arman."Ahhh, lupakan saja. Aku setuju juga kok dengan usulan Paman. Jadi kapan kita akan melangsungkan rencana itu?""Lebih cepat lebih baik. Paman sudah sangat muak dengan tingkah dia, dan kalau kita menunda waktu memangnya kalian punya uang untuk membayar kerugian yang diminta wanita sialan itu?""Justru itu, Paman. Aku sangat tidak rela jika uang hasil jerih payahku diberikan begitu saja padanya.""Nah, betul itu. Jadi paman rasa, rencana ini harus berjalan dalam waktu dekat.""Aku setuju. Bila perlu kita harus turun tangan untuk menyiksa dia," ujar Arman menggebu-gebu. Arman adal

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 43. Konsekuensi Sebuah Kebohongan

    Bab 43. Konsekuensi Sebuah KebohonganBella mendengus kasar. Sungguh bukan ini yang ia harapkan. "Kamu jahat Rendra!" pekik Bella. "Dan kamu!" Tunjuknya pada Aisyah, "aku tidak yakin ternyata sekarang selera Rendra sepertimu. Sangat rendahan!" cibirnya lagi."Tutup mulutmu Bella, Anda tidak berhak menghakimi pilihan saya. Dan mulai sekarang saya harap Anda sadar diri dan menjaga sikap Anda terhadap saya!" jawab Rendra membuat Bella terdiam. "Silakan pergi sekarang juga, sebelum saya kehilangan kesabaran melihat tingkahmu yang sangat menyebalkan.""Rendra kam---""Pergi!" usirnya dengan cepat.Bella menatap sinis ke arah Aisyah, ia juga menghentak-hentakkan kakinya saat pergi dari hadapan mereka berdua."Hufttttttt ...." Rendra menghembuskan napas lega melihat kepergian Bella."Sudah selesai?" tanya Aisyah tiba-tiba mengejutkannya."Sepertinya sudah. Saya harap dia kapok setelah ini," jawabnya dengan wajah datar."Sampai lupa menawarkan Anda duduk." Rendra terkekeh pelan, kemudian ia

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 42. Tunangan Palsu

    Bab 42. Tunangan PalsuRupanya Bella tidak menyerah begitu saja meskipun ia sudah berkali-kali ditolak Rendra. "Aku tidak yakin dia memiliki kekasih, bahkan sudah bertunangan. Itu pasti hanya alibinya saja untuk menjauhiku," gumamnya sebelum turun dari mobil mewahnya."Selamat pagi, Nona. Maaf Anda tidak diperkenankan masuk ke dalam perusahaan ini lagi," sapa resepsionis dengan ramah, begitu melihat Bella mulai melangkahkan kaki menuju tempat di mana Rendra berada."Heh! Anda siapa berani-beraninya mengatur saya?" skak Bella dengan nada angkuh."Saya hanya menjalankan tugas, Nona. Jika ingin bertemu silakan tunggu di sana." Resepsionis itu kemudian melakukan tugasnya yang lain.Bella melihat sekelilingnya, ada dua bodyguard yang berjaga di sana."Sialan sekali. Awas yah kamu Rendra. Semakin kamu jual mahal, semakin aku gencar ingin memilikimu."Bosan. Itulah yang sekarang Bella rasakan, ia memainkan gawainya. "Kalau bukan karena Rendra, aku tak sudi menunggu seperti ini."Sedangkan di

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 41. Rencana Jahat Hendra

    Bab 41. Rencana Jahat Hendra"Akhirnya aku bisa mengambil keputusan besar ini. Terima kasih Ya Tuhan karena engkau sudah mempermudah segala jalannya," gumam Aisyah pelan. Ia menyandarkan tubuhnya ke kursi. Padahal hari masih pagi, tapi masalah sudah muncul tanpa permisi."Aku sangat yakin ada dalang di balik semua kejadian ini. Tapi siapa?" Ia mencoba memejamkan matany sebentar untuk menghilangkan penat. Namun, belum sempat terpejam di luar sudah terdengar suara keributan antara Rani dan seseorang. Karena penasaran akhirnya Aisyah membuka pintu ruangannya."Maafkan saya, Bu. Pak Hendra sedari tadi memaksa bertemu Ibu, padahal saya sudah menjelaskan baik-baik Ibu sedang tidak bisa diganggu," jelas Rani."Tidak apa, Rani. Itu bukan salahmu," jawab Aisyah. "Silakan masuk Pak Hendra, barangkali ada hal penting yang ingin Anda sampaikan kepada saya," lanjutnya sambil membuka pintu lebih lebar lagi. Dengan angkuh Hendra melanglang masuk begitu saja."Anda tidak bisa berbuat seenaknya, Bu A

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 40. Pemecatan dan Pengungkapan

    Bab 40. Pemecatan dan Pengungkapan"Apa, Paman?! Bagaimana bisa?" teriak Farah di ujung telepon.'Paman juga tidak tahu. Kamu lihat sendiri saja di media sosial,' ujar Hendra. Ya, ia memberi tahu Farah tentang video yang tersebar luas."Dasar brengsek! Paman lakukan sesuatu. Makin ke sini, dia semakin berbuat semaunya."'Kamu yakin pelakunya Aisyah?'"Kalau bukan dia lalu siapa lagi? Yang tahu video itu cuma dia seorang, Paman."'Baiklah. Besok pagi kita bicarakan hal ini. Jika benar dia, paman akan melaporkan tindakan ini pada papanya.'"Aku tidak mau tahu. Pokonya aku mau wanita sialan itu dipecat!" Klik! Farah mematikan telepon itu secara sepihak. Dengan segera ia membuka link yang diberikan Hendra, dan ternyata benar saja video itu sudah viral di mana-mana dan mendapatkan ribuan like dan komen."Akhhhhhh ... ini benar-benar gila! Bagaimana mungkin dalam hitungan menit seviral ini?!" teriak Farah. Sungguh ia sangat malu. "Apa yang akan terjadi selanjutnya. Akhhhhhhh ...." Ia melem

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 39. Aisyah dan Pusaran Konspirasi

    Bab 39. Aisyah dan Pusaran KonspirasiMeta berjalan dengan anggun menuju ruangan Aisyah. Namun, langkahnya harus terhenti ketika Rani menodongnya."Jangan bilang itu ulahmu juga, Bu Meta?" "Memangnya kenapa? Toh mereka selama ini jahat menghasut karyawan di sini. Aku tidak berbuat curang ataupun menuduh tanpa bukti. Semua yang aku perlihatkan pada mereka adalah sesuatu yang benar adanya.""Tapi, Bu. Saya merasa bersalah, karena saya yang mengirimkan video itu pada mereka.""Kamu tenang saja. Saya yang akan bertanggungjawab semuanya, karena kamu mengirimkan video itu atas saran saja. Sudah ya, saya mau ke ruangan Bu Aisyah dulu."Meta berlalu dari hadapan Rani, tak lupa ia mengetuk pintu ruangan Aisyah. Saat sudah terdengar suara pemilik ruangan mengizinkan masuk, Meta segera masuk dan duduk di depan Aisyah."Ada apa? Sepertinya terjadi keributan lagi?" tanya Aisyah."Begitulah, Bu. Semua karyawan di sini sudah mengetahui semua kebusukan mereka," jawab Meta dengan santai."Bagaimana

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status