Chapter: Bab 44. Rencana Penculikan AisyahBab 44. Rencana Penculikan AisyahFarah, Arman dan Hendra sedang berdiskusi di rumah Farah. Mereka semua merencanakan cara untuk menculik Aisyah. "Paman sudah yakin akan melakukan hal itu?" tanya Farah kembali memastikan."Apa kamu tidak yakin?" Hendra membalikkan pertanyaan itu pada keponakannya."Bukan begitu, Paman ... aku hanya takut ...." Farah terlihat cemas."Apa yang kamu takutkan, Sayang?" tanya Arman."Ahhh, lupakan saja. Aku setuju juga kok dengan usulan Paman. Jadi kapan kita akan melangsungkan rencana itu?""Lebih cepat lebih baik. Paman sudah sangat muak dengan tingkah dia, dan kalau kita menunda waktu memangnya kalian punya uang untuk membayar kerugian yang diminta wanita sialan itu?""Justru itu, Paman. Aku sangat tidak rela jika uang hasil jerih payahku diberikan begitu saja padanya.""Nah, betul itu. Jadi paman rasa, rencana ini harus berjalan dalam waktu dekat.""Aku setuju. Bila perlu kita harus turun tangan untuk menyiksa dia," ujar Arman menggebu-gebu. Arman adal
Last Updated: 2025-04-25
Chapter: Bab 43. Konsekuensi Sebuah KebohonganBab 43. Konsekuensi Sebuah KebohonganBella mendengus kasar. Sungguh bukan ini yang ia harapkan. "Kamu jahat Rendra!" pekik Bella. "Dan kamu!" Tunjuknya pada Aisyah, "aku tidak yakin ternyata sekarang selera Rendra sepertimu. Sangat rendahan!" cibirnya lagi."Tutup mulutmu Bella, Anda tidak berhak menghakimi pilihan saya. Dan mulai sekarang saya harap Anda sadar diri dan menjaga sikap Anda terhadap saya!" jawab Rendra membuat Bella terdiam. "Silakan pergi sekarang juga, sebelum saya kehilangan kesabaran melihat tingkahmu yang sangat menyebalkan.""Rendra kam---""Pergi!" usirnya dengan cepat.Bella menatap sinis ke arah Aisyah, ia juga menghentak-hentakkan kakinya saat pergi dari hadapan mereka berdua."Hufttttttt ...." Rendra menghembuskan napas lega melihat kepergian Bella."Sudah selesai?" tanya Aisyah tiba-tiba mengejutkannya."Sepertinya sudah. Saya harap dia kapok setelah ini," jawabnya dengan wajah datar."Sampai lupa menawarkan Anda duduk." Rendra terkekeh pelan, kemudian ia
Last Updated: 2025-04-23
Chapter: Bab 42. Tunangan PalsuBab 42. Tunangan PalsuRupanya Bella tidak menyerah begitu saja meskipun ia sudah berkali-kali ditolak Rendra. "Aku tidak yakin dia memiliki kekasih, bahkan sudah bertunangan. Itu pasti hanya alibinya saja untuk menjauhiku," gumamnya sebelum turun dari mobil mewahnya."Selamat pagi, Nona. Maaf Anda tidak diperkenankan masuk ke dalam perusahaan ini lagi," sapa resepsionis dengan ramah, begitu melihat Bella mulai melangkahkan kaki menuju tempat di mana Rendra berada."Heh! Anda siapa berani-beraninya mengatur saya?" skak Bella dengan nada angkuh."Saya hanya menjalankan tugas, Nona. Jika ingin bertemu silakan tunggu di sana." Resepsionis itu kemudian melakukan tugasnya yang lain.Bella melihat sekelilingnya, ada dua bodyguard yang berjaga di sana."Sialan sekali. Awas yah kamu Rendra. Semakin kamu jual mahal, semakin aku gencar ingin memilikimu."Bosan. Itulah yang sekarang Bella rasakan, ia memainkan gawainya. "Kalau bukan karena Rendra, aku tak sudi menunggu seperti ini."Sedangkan di
Last Updated: 2025-04-22
Chapter: Bab 41. Rencana Jahat HendraBab 41. Rencana Jahat Hendra"Akhirnya aku bisa mengambil keputusan besar ini. Terima kasih Ya Tuhan karena engkau sudah mempermudah segala jalannya," gumam Aisyah pelan. Ia menyandarkan tubuhnya ke kursi. Padahal hari masih pagi, tapi masalah sudah muncul tanpa permisi."Aku sangat yakin ada dalang di balik semua kejadian ini. Tapi siapa?" Ia mencoba memejamkan matany sebentar untuk menghilangkan penat. Namun, belum sempat terpejam di luar sudah terdengar suara keributan antara Rani dan seseorang. Karena penasaran akhirnya Aisyah membuka pintu ruangannya."Maafkan saya, Bu. Pak Hendra sedari tadi memaksa bertemu Ibu, padahal saya sudah menjelaskan baik-baik Ibu sedang tidak bisa diganggu," jelas Rani."Tidak apa, Rani. Itu bukan salahmu," jawab Aisyah. "Silakan masuk Pak Hendra, barangkali ada hal penting yang ingin Anda sampaikan kepada saya," lanjutnya sambil membuka pintu lebih lebar lagi. Dengan angkuh Hendra melanglang masuk begitu saja."Anda tidak bisa berbuat seenaknya, Bu A
Last Updated: 2025-03-29
Chapter: Bab 40. Pemecatan dan PengungkapanBab 40. Pemecatan dan Pengungkapan"Apa, Paman?! Bagaimana bisa?" teriak Farah di ujung telepon.'Paman juga tidak tahu. Kamu lihat sendiri saja di media sosial,' ujar Hendra. Ya, ia memberi tahu Farah tentang video yang tersebar luas."Dasar brengsek! Paman lakukan sesuatu. Makin ke sini, dia semakin berbuat semaunya."'Kamu yakin pelakunya Aisyah?'"Kalau bukan dia lalu siapa lagi? Yang tahu video itu cuma dia seorang, Paman."'Baiklah. Besok pagi kita bicarakan hal ini. Jika benar dia, paman akan melaporkan tindakan ini pada papanya.'"Aku tidak mau tahu. Pokonya aku mau wanita sialan itu dipecat!" Klik! Farah mematikan telepon itu secara sepihak. Dengan segera ia membuka link yang diberikan Hendra, dan ternyata benar saja video itu sudah viral di mana-mana dan mendapatkan ribuan like dan komen."Akhhhhhh ... ini benar-benar gila! Bagaimana mungkin dalam hitungan menit seviral ini?!" teriak Farah. Sungguh ia sangat malu. "Apa yang akan terjadi selanjutnya. Akhhhhhhh ...." Ia melem
Last Updated: 2025-03-27
Chapter: Bab 39. Aisyah dan Pusaran KonspirasiBab 39. Aisyah dan Pusaran KonspirasiMeta berjalan dengan anggun menuju ruangan Aisyah. Namun, langkahnya harus terhenti ketika Rani menodongnya."Jangan bilang itu ulahmu juga, Bu Meta?" "Memangnya kenapa? Toh mereka selama ini jahat menghasut karyawan di sini. Aku tidak berbuat curang ataupun menuduh tanpa bukti. Semua yang aku perlihatkan pada mereka adalah sesuatu yang benar adanya.""Tapi, Bu. Saya merasa bersalah, karena saya yang mengirimkan video itu pada mereka.""Kamu tenang saja. Saya yang akan bertanggungjawab semuanya, karena kamu mengirimkan video itu atas saran saja. Sudah ya, saya mau ke ruangan Bu Aisyah dulu."Meta berlalu dari hadapan Rani, tak lupa ia mengetuk pintu ruangan Aisyah. Saat sudah terdengar suara pemilik ruangan mengizinkan masuk, Meta segera masuk dan duduk di depan Aisyah."Ada apa? Sepertinya terjadi keributan lagi?" tanya Aisyah."Begitulah, Bu. Semua karyawan di sini sudah mengetahui semua kebusukan mereka," jawab Meta dengan santai."Bagaimana
Last Updated: 2025-03-26