Share

Bab 24. Bukan Wanita Lemah

Author: Qinoy
last update Last Updated: 2025-03-04 16:08:34

Bab 24. Bukan Wanita Lemah

Rendra duduk tegak di kursinya, telinganya masih menempel pada ponsel. Suara berat dari seberang terdengar tegas namun berhati-hati.

“Tuan, situasi di Amarta Grup semakin buruk. Direktur utamanya, Aisyah, sedang dihujani fitnah dari berbagai arah.”

Rendra menyipitkan mata. “Fitnah apa?”

“Beberapa direksi senior dan pemegang saham menudingnya sebagai hasil nepotisme. Mereka beranggapan Aisyah tidak pantas memimpin, hanya dipilih karena dia putri Pak Hermawan. Padahal, kemampuan Aisyah sebenarnya cukup baik, hanya saja dia tidak pernah benar-benar menonjol sebelum ini.”

Rendra mendengus pelan, mengetukkan jarinya ke meja. “Dan siapa yang paling vokal menentangnya?”

“Farah dan pamannya, Hendra. Hendra merasa dia lebih berhak atas posisi itu dibandingkan Aisyah. Mereka berusaha mempengaruhi pemegang saham agar mencabut kepercayaan terhadap Aisyah.”

Mata Rendra semakin tajam. “Ada alasan konkret atau hanya sekadar ambisi?”

“Mereka memanfaatkan skandal. Ada dugaan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 25. Bella

    Bab 25. BellaBella duduk di meja kerjanya, menyilangkan kaki dengan anggun sementara matanya yang tajam memperhatikan ruangan luas tempatnya bekerja. Sejak awal, Bella tahu dia punya keuntungan besar dibandingkan karyawan lain. Dia tidak perlu bekerja terlalu keras, dan semua orang di kantor tahu dia "istimewa." Tidak ada yang berani menentangnya, terutama karena rumor yang beredar—bahwa orang tua Bella dan keluarga Rendra menginginkan mereka bersama.Bella bukan wanita biasa. Dia tahu apa yang diinginkannya, dan dia tahu bagaimana cara mendapatkannya. Sejak dulu, dia sudah terbiasa hidup dalam kemewahan. Pergaulannya selalu terbatas pada orang-orang kelas atas—miliuner muda, pengusaha sukses, dan pria-pria berkuasa yang bisa membukakan jalan baginya untuk hidup tanpa perlu bersusah payah.Sebagai seorang sosialita, Bella menguasai seni berbicara, menggoda, dan membuat dirinya selalu menjadi pusat perhatian. Penampilannya selalu sempurna—gaun mahal yang pas di tubuh rampingnya, tas

    Last Updated : 2025-03-05
  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 26. Rencana Kotor Dimulai

    Bab 26. Rencana Kotor DimulaiHendra menyilangkan tangan di depan dada, menatap Farah dan Arman dengan senyum tipis."Aku punya beberapa kontak di bagian IT," katanya pelan. "Kita bisa 'menyesuaikan' rekaman CCTV sedikit. Dan log keuangan Arman? Kita bisa membuatnya tampak seperti kesalahan sistem."Farah dan Arman saling bertukar pandang. Mata Farah berbinar, tetapi Arman terlihat lebih ragu."Serius, Paman?" tanya Farah, suaranya setengah berbisik."Tentu," jawab Hendra santai. "Kau pikir selama ini aku bisa bertahan di posisi ini hanya dengan bekerja jujur?"Arman menelan ludah. "Tapi… bukankah itu berbahaya? Jika Aisyah menemukan celah sedikit saja, kita bisa tamat."Hendra menatapnya tajam. "Kalau begitu, kita pastikan tidak ada celah."Farah tersenyum licik. "Aku suka idenya. Kita buat Aisyah terlihat seperti orang bodoh."Hendra berjalan mendekat, menepuk bahu keponakannya. _"Bagus. Kita tidak hanya akan menghapus jejak kalian, tapi juga mengalihkan perhatian.""Maksud Paman?"

    Last Updated : 2025-03-06
  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 27.Umpan Dalam Kegelapan

    Bab 27. Umpan Dalam KegelapanFarah meremas jemarinya, masih gelisah. Ia melirik ke arah Arman, yang tampak tak kalah cemas. Hanya Hendra yang terlihat tetap tenang, bahkan tersenyum kecil seolah sudah mengatur segalanya."Paman, kita benar-benar selamat dari tuduhan itu?" suara Farah bergetar, matanya masih menyiratkan ketakutan.Hendra menyilangkan tangannya, bersandar ke kursi dengan santai. "Untuk sementara, iya. Tapi kita harus tetap waspada. Aisyah bukan orang yang mudah ditipu, ternyata dia pintar."Arman menghela napas berat. "Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan sekarang? Jelas Aisyah masih menaruh curiga pada kita. Aku tidak menyangka ia sekritis itu."Hendra menyeringai. "Justru itu kesempatan kita. Kita akan membuatnya sibuk mencari hal yang tidak ada."Farah mengernyit. "Maksudnya?"Hendra mencondongkan tubuhnya ke depan, berbicara dengan nada pelan tapi tajam. "Kita buat dia mengejar bayangan.""Apa maksud Paman?" Farah mengulang pertanyaannya, suaranya lebih cemas k

    Last Updated : 2025-03-07
  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 28. Barang Bukti Dari Rani

    Bab 28. Barang Bukti dari RaniRani membuka pintu ruangannya, sedikit terkejut melihat Farah berdiri di depan pintu. "Farah?" tanyanya. "Ada yang bisa aku bantu?"Farah tersenyum ramah. "Aku cuma mau ngobrol sebentar, kalau kau tidak sibuk."Rani mengangguk dan membiarkan Farah masuk.Tiba- tiba Farah, menghela napas panjang. "Aku tidak seharusnya mengatakan ini, tapi aku mendengar kabar bahwa ada sesuatu yang mencurigakan dalam sistem IT perusahaan. Aku bahkan melihat file aneh di server saat aku sedang bekerja."Rani menegang. "Apa maksudmu? File apa?"Farah pura-pura ragu-ragu. "Aku tidak yakin... tapi aku sempat melihat nama Dika di sana."Mata Rani membelalak. "Dika? Tapi dia sudah dipecat!""Aku tahu, makanya aku bingung," kata Farah, lalu mengeluarkan flashdisk dari sakunya. "Aku sempat menyimpan beberapa file yang aku temukan, tapi aku takut ini hanya kesalahan sistem."Rani menatap flashdisk itu dengan curiga. "Aku harus menyerahkan ini ke Bu Aisyah."Farah berpura-pura pani

    Last Updated : 2025-03-09
  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 29. Flashback Rani

    Bab 29. Flashback RaniRani tengah membaca dokumen di mejanya di ruang rapat bersama karyawan lain, hingga suara langkah kaki seseorang mengalihkan perhatiannya. Dilihatnya seorang wanita dengan hijab, pakaian formal dan terlihat berwibawa melangkahkan kakinya dengan mantap memasuki kantor dengan penuh percaya diri."Aisyah Hermawan, mulai hari ini dia akan menjadi direktur utama disini." Akhir Pak Hermawan setelah rapat selesai.Semua karyawan menatap Aisyah tak percaya, sedangkan Rani hanya diam mengamati sosoknya dengan teliti. Walau baru melihatnya, Rani merasa bahwa Aisyah sosok wanita yang tangguhRani memperhatikan bagaimana wanita itu menyalami setiap kepala divisi dengan sikap profesional, menatap lawan bicaranya dengan mata tajam yang penuh pemahaman. Ia tidak sekadar mendengarkan laporan—ia membaca di balik kata-kata mereka, menganalisis, memilah mana yang jujur dan mana yang hanya bualan belaka.Dan benar saja.Beberapa hari setelah Aisyah resmi menjabat, ia memanggil Ran

    Last Updated : 2025-03-10
  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 30. Harus Kuat

    Bab 30. Harus KuatClick..Aisyah sejak tadi melihat isi flashdisk yang Rani berikan padanya "Farah..." Matanya terus melihat isinya dan melihat ada rekam jejak digital mengenai mantan karyawan bernama Dika di sana. Dahinya sesaat mengerut "Dika?" Mulai berpikir "Kalau tidak salah dia pernah bekerja disini dan di pecat karena alasan tertentu." Ia memegang pulpen dan mengetuk-ngetuk nya di meja "Apa hubungannya dengan ini? Apa ini pembalasan dendam karena tidak terima di pecat? Atau.." Aisyah menaikan satu alisnya "Ini permainan Arman dan Farah?" Suara dering telpon membuat fokusnya teralihkan, dengan segera di raih handphone di mejanya dan melihat layar "Papa" ia mengangkat dan menempelkan nya di telinga "Kenapa, pa?" Terdengar suara Hermawan di telpon "Tidak apa-apa, papa hanya sedikit kepikiran tentang kamu. Kamu baik-baik saja, Aisyah? Apa ada kendala?" Aisyah melirik layar laptopnya yang masih menampilkan file yang sedang di lihatnya "Tidak ada, pa" tersenyum "Papa sendiri ba

    Last Updated : 2025-03-11
  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 31. Ancaman Pembatalan Kontrak

    Bab 31. Ancaman Pembatalan Kontrak[Assalamu'alaikum, Pak. Allhamdulilah saya sudah mendapatkan uang itu. Bisakah kita bertemu secara langsung untuk serah terima?] Satu pesan Aisyah kirimkan kepada suplayernya.Tak berselang lama suplayer tersebut mengirimkan sebuah alamat, cukup lumayan jauh dari tempat Aisyah. Namun, ia tak mempermasalahkan hal itu. Tujuan Aisyah bertemu dengannya, agar komunikasi jelas dan kerja sama tidak dibatalkan sepihak.[Saya akan segera ke sana.] Dengan cepat Aisyah membalas pesan itu. Kemudian ia berpamitan pada mamanya."Hati-hati di jalan, Sayang. Jangan ngebut bawa mobilnya.""Iya, Ma. Aku pergi dulu. Assalamu'alaikum ...."Sepanjang perjalan menuju tempat yang sudah dijanjikan oleh suplayernya, bibir Aisyah tak henti melafalkan doa-doa. Ia memohon kebaikan pada Tuhan-Nya, untuk setiap urusan yang akan ia lalui. Berpasrah diri. Ya, itulah yang bisa ia lakukan saat ini. Tidak ada yang bisa mengalahkan kehendak-Nya dan Aisyah meyakini hal itu.Di Caffe Bu

    Last Updated : 2025-03-12
  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 32. Aisyah: Ujian Di Puncak Karier

    Bab 32. Aisyah: Ujian di Puncak Karier'Mampus kau, Aisyah. Tanpa aku menghancurkanmu, kau akan hancur sendiri di bawah karyawanmu!' Farah tertawa puas dalam hati.Mereka semua berencana akan mengadakan demo, untuk memecat Aisyah sebagai direktur utama di Amarta Grup, dengan bukti-bukti yang sangat nyata yaitu pembatalan kontrak kerjasama itu.Siang itu, mereka semua sibuk membuat kata-kata, yang bertuliskan 'Pecat Aisyah Jadi Direktur' yang sengaja di pasang di setiap sudut."Kalian ini apa-apaan?'' teriak Rani yang sudah frustrasi melihat tingkah karyawannya."Jangan dengarkan dia! Dia itu BONEKANYA AISYAH. Lanjutkan saja proses kalian. Kalian punya hak di sini!" perintah Farah menggema, mengalahkan suara Rani."Tapi Farah. Kamu tidak hak untuk menyuruh mereka bertindak tidak sopan!""Itu bukan titahanku, Rani. Asal kamu tahu, itu sebagai bentuk protes mereka karena Aisyah sudah gagal memajukan perusahaan ini.""Awas kau!" desis Rani. Ia segera pergi ke mejanya, dan segera melapor

    Last Updated : 2025-03-13

Latest chapter

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 41. Rencana Jahat Hendra

    Bab 41. Rencana Jahat Hendra"Akhirnya aku bisa mengambil keputusan besar ini. Terima kasih Ya Tuhan karena engkau sudah mempermudah segala jalannya," gumam Aisyah pelan. Ia menyandarkan tubuhnya ke kursi. Padahal hari masih pagi, tapi masalah sudah muncul tanpa permisi."Aku sangat yakin ada dalang di balik semua kejadian ini. Tapi siapa?" Ia mencoba memejamkan matany sebentar untuk menghilangkan penat. Namun, belum sempat terpejam di luar sudah terdengar suara keributan antara Rani dan seseorang. Karena penasaran akhirnya Aisyah membuka pintu ruangannya."Maafkan saya, Bu. Pak Hendra sedari tadi memaksa bertemu Ibu, padahal saya sudah menjelaskan baik-baik Ibu sedang tidak bisa diganggu," jelas Rani."Tidak apa, Rani. Itu bukan salahmu," jawab Aisyah. "Silakan masuk Pak Hendra, barangkali ada hal penting yang ingin Anda sampaikan kepada saya," lanjutnya sambil membuka pintu lebih lebar lagi. Dengan angkuh Hendra melanglang masuk begitu saja."Anda tidak bisa berbuat seenaknya, Bu A

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 40. Pemecatan dan Pengungkapan

    Bab 40. Pemecatan dan Pengungkapan"Apa, Paman?! Bagaimana bisa?" teriak Farah di ujung telepon.'Paman juga tidak tahu. Kamu lihat sendiri saja di media sosial,' ujar Hendra. Ya, ia memberi tahu Farah tentang video yang tersebar luas."Dasar brengsek! Paman lakukan sesuatu. Makin ke sini, dia semakin berbuat semaunya."'Kamu yakin pelakunya Aisyah?'"Kalau bukan dia lalu siapa lagi? Yang tahu video itu cuma dia seorang, Paman."'Baiklah. Besok pagi kita bicarakan hal ini. Jika benar dia, paman akan melaporkan tindakan ini pada papanya.'"Aku tidak mau tahu. Pokonya aku mau wanita sialan itu dipecat!" Klik! Farah mematikan telepon itu secara sepihak. Dengan segera ia membuka link yang diberikan Hendra, dan ternyata benar saja video itu sudah viral di mana-mana dan mendapatkan ribuan like dan komen."Akhhhhhh ... ini benar-benar gila! Bagaimana mungkin dalam hitungan menit seviral ini?!" teriak Farah. Sungguh ia sangat malu. "Apa yang akan terjadi selanjutnya. Akhhhhhhh ...." Ia melem

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 39. Aisyah dan Pusaran Konspirasi

    Bab 39. Aisyah dan Pusaran KonspirasiMeta berjalan dengan anggun menuju ruangan Aisyah. Namun, langkahnya harus terhenti ketika Rani menodongnya."Jangan bilang itu ulahmu juga, Bu Meta?" "Memangnya kenapa? Toh mereka selama ini jahat menghasut karyawan di sini. Aku tidak berbuat curang ataupun menuduh tanpa bukti. Semua yang aku perlihatkan pada mereka adalah sesuatu yang benar adanya.""Tapi, Bu. Saya merasa bersalah, karena saya yang mengirimkan video itu pada mereka.""Kamu tenang saja. Saya yang akan bertanggungjawab semuanya, karena kamu mengirimkan video itu atas saran saja. Sudah ya, saya mau ke ruangan Bu Aisyah dulu."Meta berlalu dari hadapan Rani, tak lupa ia mengetuk pintu ruangan Aisyah. Saat sudah terdengar suara pemilik ruangan mengizinkan masuk, Meta segera masuk dan duduk di depan Aisyah."Ada apa? Sepertinya terjadi keributan lagi?" tanya Aisyah."Begitulah, Bu. Semua karyawan di sini sudah mengetahui semua kebusukan mereka," jawab Meta dengan santai."Bagaimana

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 38. Vidio Skandal

    Bab 38. Vidio SkandalJam pulang kantor telah tiba. Semua karyawan telah pulang, tapi anehnya mereka tidak pulang ke rumah masing-masing melainkan berkumpul di depan pos satpam dengan tatapan yang sulit diartikan."Bu Meta, di luar ada apa rame-rame?" tanya Aisyah, melihat dari cctv."Saya tidak tahu, Bu.""Aduh ...," keluh Aisyah. "Apa ada gosip miring lagi tentang saya?" Wajahnya mulai terlihat cemas."Hmmm, baiknya Bu Aisyah tunggu di sini saja dulu. Biar saya pastikan ke depan." Meta memberikan usulan."Terima kasih, Bu Meta." Aisyah menghembuskan napas penuh kelegaan."Saya permisi dulu, Bu," pamit Meta keluar dari ruangan Aisyah.Di dalam ruangannya Aisyah terus memantau kerumunan orang-orang di luar. "Sampai kapan karyawan ini merubah sikap, supaya tidak mudah terprovokasi oleh gosip Ya Tuhan?" gumamnya mulai lelah melihat tingkah bawahnya yang mudah terbawa arus.****Farah dan Arman berjalan bergandengan tangan dengan sangat mesra, mereka memang terbiasa pulang terakhir. "Ma

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 37. Perubahan Sikap di Lingkungan Kerja

    Bab 37. Perubahan Sikap di Lingkungan Kerja. [Jangan melupakan janji temu kita. Sore nanti saya jemput.]"Aduh!" Aisyah menepuk jidatnya. Saking sibuknya mengurus masalah Arman dan Farah, ia sampai melupakan janjinya dengan Rendra.[Kita mau ke mana?] Aisyah membalas pesan itu.[Bertemu dengan wanita yang mengejar-ngejar aku. Ingat misi kita.]"Ya Allah ... bagaimana ini?" Mendadak Aisyah menjadi panik, ia tidak mungkin tampil biasa saja. "Dia pasti menginginkan aku tampil beda, tapi ...'' Aisyah mengigit kukunya.[Jam berapa acaranya?][Jam 3 sore aku jemput.]"Tidak! Satu jam lagi dong. Aduh!" Aisyah langsung panik banget. "Aku belum nyalon, belum memilih baju, belum ... ahhh, aku tidak bisa prepare dalam waktu satu jam."[Dua jam ya. Aku perlu bersiap-siap dulu.] Aisyah mencoba bernegosiasi pada Rendra.[Tidak bisa. Satu jam lagi aku sudah sampai di kantormu.]"Astaghfirullah. Rani, ahh, iya, Rani." Aisyah setengah berlari keluar memanggil Rani."Ada apa, Bu. Kenapa Ibu panik sep

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 36. Sistem Keamanan

    Bab 36. Sistem Keamanan"Dasar bodoh!" Hendra memaki Arman dan Farah. Saat ini ketiganya sudah berada di ruangan Hendra. "Apa yang kalian pikirkan.Hah?""Paman, maafkan aku," ujar Farah terisak pilu."Kalau sudah seperti ini kalian bisa apa? Kamu juga Arman, harusnya sebagai laki-laki kamu bisa menahan nafsumu.""Tapi Farah yang sudah menggoda saya, Paman." Arman membela diri, ia tak ingin disalahkan sendiri."Kalian berdua sama-sama bodoh.""Paman maafkan aku," rengek Farah."Sudahlah, untuk ke depannya kalian lebih wasapada lagi.""Baik, Paman," jawab Farah dan Arman secara bersamaan. "Paman, aku ingin kita melakukan sesuatu.""Sesuatu apa, Farah?!""Kita laporkan saja tindakan ini ke polisi, Paman. Ini kan sudah termasuk pencemaran nama baik dan juga melanggar kode etik privasi orang lain.""Kamu pikir polisi sebodoh itu? Kalian melakukan hal gila itu di ruangan kantor di jam kantor dan juga Arman__" Hendra menjeda ucapannya. "Kalau sampai kasus ini tembus ke polisi, kalian berdua

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 35. Awal Mula Kehancuran Farah dan Arman

    Bab 35. Awal Mula Kehancuran Farah dan ArmanMatahari mulai bersinar membawa kedamaian. Memberikan kehangatan dan ketenangan bagi semua insan."Hallo, Sayang." Arman membukakan pintu mobil sang pujaan yang baru saja sampai."Hai, Sayang." Dengan gerakan manja, Farah mengulurkan tangannya ke arah Arman. Terlihat laki-laki itu mengecup singkat tangan lembut nan mulus kekasihnya. "Ayo," ajaknya. Digandengnya tangan Farah dengan sangat mesra, seolah-olah menunjukkan pada semua orang jika mereka adalah pasangan yang sempurna."Aku sangat merindukanmu.""Begitupun denganku, padahal baru semalam kita tidur terpisah," ujar Arman dengan tidak tahu malu. Padahal mereka pasangan belum halal."Kita olahraga pagi dulu. Bagaimana?' bisik Farah dengan sensual."Bukannya hari ini ada rapat?""Ini masih jam 8 pagi. Ayolah." Farah mengeluarkan sikap manjanya. Luluh sudah pertahanan Arman. Bukannya belok ke ruangan kerjanya, Arman malah masuk ke dalam ruangan Farah."Jangan lupa kunci pintunya, Sayang.

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 34. Kerja Sama dan Konspirasi

    Bab 34. Kerja Sama dan Konspirasi"Baru saja sepekan aku tak berjumpa dengannya, kenapa dia membuatku segila ini?" Rendra mondar-mandir di dalam ruangannya. Rasa rindu pada Aisyah membuatnya tak tenang, sebuah ide gila muncul begitu saja. "Semoga ini berhasil." Ia mengambil ponsel, dan mulai melancarkan aksinya.[Nanti malam temani saya makan.] Satu pesan dikirim Rendra pada Aisyah.[Maaf, saya tidak bisa. Lain kali atau di siang hari saja.] Aisyah menolak dengan cara halus, bukan apa-apa ia takut menjadi bahan fitnah apalagi masa idahnya belum selesai.[Baiklah kalau tidak bisa malam, besok siang. Saya tidak ingin mendengar penolakan.][Kenapa Anda memaksa saya? Siapa Anda?][Jangan menolak. Ini bagian dari kerja sama.] Balas Rendra yang membuat Aisyah diam seketika."Huhh ... kenapa ada modelan manusia menyebalkan begitu, sih?' gerutu Aisyah memandangi layar ponselnya. Sedangkan di tempat yang berbeda Rendra tertawa penuh kepuasan karena berhasil mengajak Aisyah kencan meskipun deng

  • Istri Yang Kau Campakkan Bukan Wanita Biasa   Bab 33. Kesepakatan Rahasia: Cinta dan Bisnis

    Bab 33. Kesepakatan Rahasia: Cinta dan BisnisTepat jam 13.10 menit, Aisyah sudah memarkirkan mobilnya di halaman coffe yang sudah dijanjikan. Jantungnya berdegup sangat kencang, ia menarik napas dalam sebelum melangkah kan kakinya masuk ke dalam coffe."Selamat siang, ada yang bisa saya bantu," sapa seorang pelayan dengan sangat ramah."Saya mau bertemu dengan orang dari PT. Indomarka. Apakah dia sudah sampai?""Oh, dengan Bu Aisyah?" Pelayan itu memastikan. Aisyah mengangguk sebagai jawaban."Mari, Bu saya antar. Beliau sudah sampai sejak sepuluh menit yang lalu, dan sudah berada di ruang privat room.""Terima kasih," jawab Aisyah ramah. Ia mengikuti langkah kaki sang pelayan coffe menuju lantai tiga. Coffe dengan gaya Eropa klasik, memberikan kesan elegan pada siapa saja yang melihat."Silakan, Bu, saya permisi dulu," ujar si pelayan coffe, setelah Aisyah sampai."Terima kasih," jawab Aisyah dengan sopan.Mata Aisyah memindai sekitar, kakinya mulai melangkah mendekat ke arah ses

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status