Share

Bab 143

Di dalam ruangan dengan warna coklat gelap. Seorang pria dengan wajah tak kalah tampan dari Leonardo menatap lekat pada wanita yang saat ini berdiri menatapnya dengan tatapan marah.

Bram melangkah mendekat seiring dengan langkah kaki Dara yang mundur ke belakang. Wanita itu, menelan ludah kasar membayangkan kembali malam panas yang pernah terjadi.

“Kenapa mundur, Nona.” Bram menarik tangan Dara lembut ke arahnya, membentur dadanya yang bidang.

“Pak Bram. Jaga sikap Anda, ya.” Dara menyentak tangan Bram dan mundur menjauh.

Bram mendengus kasar, berbalik dan melangkahkan kaki ke arah kursi miliknya. Pria itu dengan gagahnya duduk kemudian memakai kembali kacamata yang tadi dilepas.

“Selamat karena Anda sudah kembali bekerja, Nona,” kata Bram kembali pada sikap awalnya. Ia menatap ramah pada Dara seolah tak pernah terjadi hal mendebarkan pada kerjanya.

Dara membenarkan rambutnya kemudian berdehem. “Pak, saya ingin bertanya mengapa surat pengunduran diri saya Anda tolak?”

Bram masih menat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status