Share

Bab 146

Waktu berputar lebih cepat setelah kejadian itu. tujuh bulan telah berlalu, semua terlihat baik-baik saja. Alice dengan pekerjaannya begitu pun dengan Leo yang semakin sibuk dengan kesibukan sendiri.

Alisa sudah selesai dengan sekolahnya dan bekerja di bawah kakaknya—sekretaris Leonardo yang baru. Karena setelah kejadian Alice menampar Dara, wanita itu menghilang tanpa kabar lagi.

Bram yang paling lelah mencari karena Dara membawa setengah dari hatinya.

“Pak Bram, usiamu sudah begitu tua, tetapi mengapa masih saja menyendiri?” Alisa duduk dengan kopi di tangannya, menyesapnya sedikit dan menatap miris pada asisten kakaknya.

Mendengus kasar, “Nona, tolong jangan ganggu saya. Saya tidak dalam suasana hati yang baik.”

Berdecih, “Sejak kapan suasana hatimu baik, Pak. Sudah biarkan saja dia yang sudah pergi, masih ada wanita lain yang lebih baik, ‘kan?”

Alisa menyesap kopi miliknya, kemudian tersenyum simpul. “Pak Bram, apakah mau menjadi kekasihku?”

Bram yang tengah gundah gulana, mendapa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status