Share

Bab 148

Leonardo dan Arsen saling pandang, kemudian sesaat kemudian mereka berdua tertawa.

“Jangan bercanda. Aku tahu, tertawa kalian tidak tulus.”

Arsen berdehem kemudian memutuskan melanjutkan makanan mereka. Sesekali ia menatap Alice yang terlihat bahagia ketika dengan sengaja Leonardo menyuapinya.

‘Apa mereka berdua sengaja membuatku cemburu?’ batin Arsen mulai kepanasan.

“Kami memang seromantis ini, jadi jangan berpikir jika aku sengaja memamerkan kemesraan kami,” kata Leonardo seolah mengetahui isi hati rekannya.

Mendengus kasar, Arsen kembali melanjutkan makannya, tanpa memedulikan ejeken Leon tak henti membuat darahnya mendidih.

Beberapa menit kemudian. Alice tersenyum cerah, ia menatap sahabat dan juga suaminya secara bergantian.

“Aku senang melihat kalian berdua duduk berdampingan seperti ini,” kata Alice, mereka sudah selesai dengan makan siang dan sudah membersihkan semuanya.

Arsen dan Leo sama-sama mendengus kasar dan serempak membuang muka ke samping.

Alice terkekeh, merasa lu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status