Share

Bab 109

Luna bernapas lega tatkala Alice kembali duduk di sebelahnya. Karena begitu penasaran ia menoleh dan berbisik, “Yang tadi siapa?”

Tersenyum kecil dan ramah, Alice menyapa beberapa orang yang tersenyum ke arahnya, setelah itu barulah fokus pada Luna. “Dia temanku, Bu.”

Alice bahkan belum mengingat betul kapan terakhir kali dia dan Vita bertemu, sungguh dia tidak pernah tahu tentang Vita selama ini. Namun, ketika ia ingat kesibukannya di masa lalu, wajar saja jika dia tak ingat siapa yang berada di sekelilingnya.

“Teman,” kata Luna mengulang dengan nada ragu. Selama ini, ia tidak tahu bahwa Alice memiliki teman selain para pelayan di rumahnya.

Ada keheningan singkat, dan Luna merasakan dadanya berdesir tak nyaman, “maafkan Ibu karena tidak tahu banyak hal darimu,” katanya dengan nada suara yang dikecilkan.

Alice mengangguk pelan dan mengusap lengan Caterine dengan lembut, mencoba menenangkan ibu mertuanya yang tiba-tiba bersikap lebih hangat dari biasanya. Sentuhan itu terasa asing, te
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status