Share

Bab 216 S2 Surat Wasiat Zira

Dima baru saja selesai mandi. Kemudian segera keluar dari kamar. Menuruni anak tangga, menuju ke ruang kerja sang papa.

Saat masuk tampak papanya duduk di sana. Sudah menunggu di sofa ruang kerjanya.

“Duduk, Dim,” pinta Alca.

“Iya, Pa.” Dima mengangguk. Segera dia duduk di sofa berhadapan dengan sang papa. “Ada apa papa memanggil aku ke sini?” tanya Dima penasaran.

“Aku hanya ingin mengobrol denganmu.” Alca tersenyum. “Sudah lama sekali papa tidak mengobrol denganmu.

Dima tersenyum. “Mungkin karena aku mulai sibuk dengan pekerjaan. Jadi kita jarang mengobrol, Pa.” Dima merasa pekerjaannya membuat dia tidak bisa punya waktu banyak.

“Aku ingat sekali sejak kita saling jujur, akhirnya kita semakin akur.” Alca mengingat hal itu.

Kala itu Dima terkejut ketika melihat nama papanya di akta kelahirannya saat mendaftar sekolah dasar. Saat nama papanya berbeda dengan milik Arlo. Hal itu membuat Dima marah. Hingga akhirnya Alca menjelaskan pelan-pelan. Jika dia memang bukan anaknya. Melainkan an
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Dan terkejutlah dimdim ....setelsh tau apa isi surat wasiat dari zira ...jeng ..jeng ..jeng ...
goodnovel comment avatar
tintiin
mgkn awalnya sulit Dim tp suatu saat km pasti bs seperti papa Alca...
goodnovel comment avatar
Ulum
jodoh g ada yang tahu,tapi tuhan pasti yang terbaik
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status