Saat ini Alex dan Gadis sedang berada di rumah sakit milik keluarga Bramantyo. Mereka langsung masuk tanpa harus mengantri terlebih dahulu.Dokter menumpahkan gel dingin ke permukaan perut Gadis, kemudian mulai menggerakan alat itu di perut yang masih rata tersebut. Alex mengeryit menatap layar komputer di hadapannya.'''Dok, anak saya mana? Kok gambarnya hitam putih begitu sih? Saya kesini karena mau lihat bentuk anak saya, Dok!'' kesal pria tampan itu.Gadis langsung mencubit pinggang Alex yang berdiri di sampingnya."Aawh!" ringisnya.''Sayang apaan sih, kenapa coba malah nyubit?'' protes Alex sambil mengusap pinggang nya.''Maaf Tuan Muda, anak Anda belum terlihat Tuan, ini hanya kantung nya saja, sebab kandungan Nona Muda baru memasuki minggu ke 3 Tuan, jadi belum terbentuk. Dan kandungannya sangat sehat Tuan,'' jelas dokter Maya.''Jadi belum jadi bayi ya?'' tanyanya memastikan.Gadis menepuk jidatnya, mendengar pertanyaan konyol suami tampannya itu.''Belum Tuan.'' Dokter Maya
Siska segera menutup luka itu dengan rambutnya.''Eum ... i-ini gak papa kok. Hanya kejedot pintu.'' bohong Siska.Gadis bisa melihat kebohongan di mata Siska, dia curiga kalau itu adalah perbuatan Kakaknya. Gadis berpikir dia akan menanyakannya pada Bas nanti.''Gimana tadi? Apa kata dokter Maya?'' tanya Papa.Gadis pun menjelaskan apa yang dokter Maya bilang tadi saat pemeriksaan. Semua tersenyum bahagia mendengar itu.''Tuh Lex kamu harus tahan dulu ya! Jangan main gaspol saja.'' ingat Mama Indah.Alex mengerucut mendengar Mamanya, semua terkekeh geli melihat wajah kesal pria itu. Kemudian Gadis pamit ke kamar untuk istirahat. Setelah mengantar Istrinya ke kamar, Alex keluar kamar untuk membuatkan jus buah naga pesanan Gadis. Dia ingin jus dari tangan suaminya.Gadis melangkah ke arah balkon, lalu menelpon seseorang. Tak lama telpon itu pun tersambung.''Hallo Kak, apa Kakak lagi sibuk?'' Saat ini dia sedang menelpon Bas untuk menanyakan perihal luka di dahi Siska.''Nggak Dek, ema
"I-iya Ma, aku sangat bahagia. Mas Bas sangat mencintai juga menyayangiku.'' bohong Siska.Mama tersenyum mendengar ucapan menantunya itu. Sedangakan Siska sangat lah hancur saat kata-kata itu terucap dari bibirnya. Padahal kenyataannya tidak begitu, dia tidak mau sampai mertuanya membenci apalagi memarahi Bas, sebab pasti Bas akan semakin menyiksa dirinya.Seperti tadi pagi, dia di bangunkan dengan di guyur air oleh Bas, karena telat bangun dan menyiapkan keperluan kantornya. Padahal Siska telat tidur juga karena ulah Bas semalam yang meminta dirinya untuk memijit kakinya sampai jam 3 pagi.Siska tidak pernah menyangka jika rumah tangga yang dia impikan bahagia, ternyata malah sebaliknya. Dia malah sangat menderita bahkan badan nya selalu di siksa jika tidak menuruti keinginan Bas.Pernah terbersit di hatinya untuk mengadu pada Gadis, tapi Siska sadar jika dia dulu sangatlah jahat pada wanita itu, sampai berencana membunuhnya dengan mendorongnya dari tebing.Siska sadar jika penderit
'emoga anak ku tidak mencret ya, karena sudah makan bubur di tempat beginian.' batinnya sambil melirik gerobak bubur di hadapannya.Setelah selesai ia segera pulang, dan membawa bubur ayam itu kedalam kamar.Gadis sangat senang karena keinginan nya tercapai, dia memakan bubur ayam itu dengan sangat lahap. Dan 2 bungkus bubur itu tandas tidak tersisa. Alex sampai bengong melihat istrinya yang begitu lahap memakan bubur, persis seperti orang yang 3 bulan tidak di kasih makan.''Sayang, kamu doyan apa rakus?'' goda Alex menggelengkan kepalanya.''Hehehe ... dua-dua nya Mas. Maksih ya, kamu sudah nurutin mau aku.'' Alex mengangguk kemudian mencium kening istrinya.''Sekarang kamu istirahat ya! Aku mau siap-siap ke kantor.''Gadis membaringkan tubuhnya di kasur lalu memejamkan mata dengan lelap.**********''Makasih ya Sok, kamu sudah anterin aku pulang," ucap Sandra.''Iya sama-sama. Kamu langsung istirahat ya!''Sandra mengangguk, lalu membuka pintu mobil. Tapi tangannya di tahan oleh A
Siang ini Siska keluar rumah untuk menenangkan pikirannya, dia melangkah menyusuri pasir pantai dengan kaki polosnya. Dia merasa lebih baik berada di pantai. Matanya menatap kosong dengan langkah pelan.Siska menyesali sikapnya dulu pada Gadis. Seharusnya dia bisa meminta maaf pada Gadis atas kejahatannya dulu. Tapi entah kenapa rasa gengsi begitu besar di dalam dirinya hingga kata itu sangat sulit untuk di ucapkan. Siska menatap kosong pada kehidupannya sekarang, sungguh tidak pernah dia bayangkan jika rumah tangganya akan seperti sekarang.Roda kehidupan memang berputar, begitu pun dengan karma. Dia sudah menuai apa yang dia tanam. Dan saat ini Siska sedang menuai atas kejahatannya dulu pada Gadis. Jika waktu bisa di putar, maka dia tidak akan melakukan hal keji dan gila itu. Tapi sayangnya waktu tidak akan pernah bisa di putar kembali, sekarang hanya akan ada penderitaan dan penyesalan yang dia terima dan rasakan dalam hidupnya. Entah sampai kapan penderitaan itu akan berlangsung
"Tidak usah Tuan. Saya tidak ingin merepotkan Tuan Rehan. Saya sudah di traktir saja sangat berterima kasih Tuan,'' tolak Siska.Rehan tidak memaksa saat Siska menolaknya, dia paham mungkin Siska takut terjadi fitnah.'Aku tidak mau jika Mas Bas lihat aku di antar laki-laki lain, maka pasti dia akan semakin menyiksaku.' batin Siska.Siska melangkah menjauhi Rehan dia kemudian mencari taksi dan pulang ke rumah. Pria itu terus memperhatikan punggung Siska sampai hilang dari pandangan.''Aku harap kita bisa bertemu kembali Nona. Dan ku harap luka itu bukan dari suami mu,'' gumam Rehan.Lalu dia pun melangakah meninggalkan pantai itu untuk kembali ke kantornya...Malam ini Asoka akan mengajak Sandra untuk keluar. Dia melajukan mobilnya menuju apartemen Sandra dengan hati berdebar dan juga bahagia."Sumpah aku kok sedikit gugup ya," lirih Sandra sambil mematut wajahnya di depan cermin. Malam ini dia memakai gaun selutut dengan warna salem. Menambah kecantikannya. Sandra juga merasakan g
Sandra begitu terkejut melihat pemandangan di depannya saat ini. Bahkan tangan nya sampai menutup mulut tak percaya. Dia melhat meja yang sudah di dekor dengan begitu sangat romantis. ''Kamu suka, sayang?'' tanya Asoka sambil menggeser kursi untuk Sandra.''Suka. Kamu yang nyiapin ini semua?'' Asoka mengangguk.''Ini semua aku siapkan untuk kamu,'' ujarnya.Sandra begitu sangat bahagia, dia sangat tersentuh dengan perlakuan Asoka yang romantis. Dia sangat bahagia mendapat perlakuan spesial itu dari kekasihnya.Hatinya berbunga-bunga. Sandra menatap wajah tampan pria di hadapan nya dengan binar bahagia dan penuh cinta.''Ya sudah kita makan ya.'' Mereka pun makan dengan senyum bahagia tidak pernah luntur dari wajah Sandra.Asoka sangat senang saat melihat wajah bahagia Sandra, dia merasa usahanya tidak sia-sia malam ini, karena sudah membuat wanitanya tersenyum bahagia.Saat Sandra memakan deasert, dia menggigit sebuah benda bulat yang keras. Lalu mengeluarkan benda itu dari mulutnya
lMama dan Asoka yang mendengar ucapan Alex seketika menyemburkan nasi gorengnya.''Bos, bukan genjot, tapi gejrot. Lagian Bos kebanyakan genjot sih, jadi otaknya itu mulu," ledek Asok sambil meminum air.Alex menatap tajam asistennya itu. Lalu kembali menanyakan kemauan Gadis.''Sayang, makanan aneh apa itu hah? Kenapa namanya aneh banget? Apa bikinnya sambil di genjot gitu?'' pikir Alex dengan tangan mengetuk dagu.PLETAK!Gadis menjitak kepala suaminya dengam kesal, hingga membuat Asoka dan Mama Indah terkekeh.''Apaan sih Mas. Bener ya kata Tuan Asok kalau kamu kebanyakan genjot guling jadi tuh otaknya rada mangslep.'' kesal Gadis.''... Loh, kok kamu jitak aku sih? Aku kan cuma bicara apa adanya. Lagian ya ... makanan kok namanya aneh banget? Tahu genjot, berarti kan bikinnya di genjot.'' ''Tahu gejrot,'' ucap Gadis, Mama dan Asok serempak.Mama sampai memijit kepalanya yang mendadak pusing karena ulah putranya.''Ya, ya ... apalah itu namanya. Emang ada yang jual?'' tanya Alex