Beranda / Pendekar / Istri Terpilih Tuan Alpha / Bab 67 - Clara Bertemu Erasmus Hollander

Share

Bab 67 - Clara Bertemu Erasmus Hollander

Penulis: Davon Lastji
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-21 21:18:33
Clara menoleh, "Tuan? Ada apa?"

"Saya mendengar ada kecelakaan di persimpangan jalan dan saya pikir, Anda keluarga korban karena menyeret tas koper di jalan berkabut!"

Clara memperhatikan lelaki yang menghalangi jalannya, wajahnya bersih dengan kulit pucat dan janggut tipis. Dia memiliki luka kecil di dahinya, tetapi tampilannya tetap tampan dan tenang, rambutnya di potong rapih dengan gel telihat klimis. Pakaiannya sangat sederhana kemeja putih dan celana kanvas hijau, mantel dinginnya terbuat dari bulu domba kualitas terbaik.

"Saya menuju perbatasan di bawah sana. Jika tujuannya sama, Nona bisa bergabung dengan saya!" kata lelaki itu dengan sopan, "Saya bekerja di sebuah perkebunan di Eslander, namun badai salju beberapa hari ini menahan saya untuk kembali!"

Serigala Clara tidak membaui ada sesuatu yang mencurigakan, sebaliknya sikapnya sangat tenang melihat lelaki ini. "Oh, baiklah terimakasih. Saya menuju ke Eslander untuk berlibur!"

Clara duduk di kursi belakang, karena kurs
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Terpilih Tuan Alpha   Bab 68 - Baku Tembak Di Perbatasan

    "Apa yang tidak mungkin?" tanya Rayden kesal, sandwich di mulutnya sudah sepenuhnya habis terkunyah. "EL77 adalah plat nomor dari keluarga terkuat di Lembah Serangga." Rayden menyesap susu coklat yang mulai dingin, "Jika itu El Wongso, maka gadis itu adalah Clara El Wongso!" Cargil menyeringai, "Aroma buah persik hanya dimiliki oleh klan El Wongso, konon dia memiliki seorang putri yang janda dan sekarang menghilang dari Lembah Serangga!" "Dia janda yang sangat muda dan cantik, siapa yang peduli? Kirimkan datanya ke ponselku!" Rayden bangkit dan meminta pengawalnya untuk segera mengambil mobil. "Ayo berangkat, sepertinya ada keributan di pos pemeriksaan perbatasan!" Cargil menyeret kakinya dan melihat sekelompok tentara bersenjata menghalangi antrian pemeriksaan. "Itu tentara Qurazonty. Sial, apakah gubernur Delano sudah mengirimkan orang orangnya ke sini?" "Batas garis putih itu sudah beda yuridiksi, mereka hanya berkuasa sampai pos pemeriksaan kecuali Delano tertarik menginvasi

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-22
  • Istri Terpilih Tuan Alpha   Bab 69 - Rayden Tersesat Di Eslander

    Erasmus menghentikan mobilnya dan berbelok sedikit ke kiri. Ia menjelaskan bahwa mereka harus mengikuti jalan yang benar, yang akan membawa mereka ke jalan utama yang melewati perkebunan. Jalan cukup lebar dan aman, mereka hanya membutuhkan waktu 20 menit untuk mencapai jalan besar di bawah bukit. Clara terpukau dengan pemandangan yang indah, "Aku ikut turun sebentar!" katanya sambil membuka pintu. Dengan sikap acuh tak acuh, Cargil menghentikan mobilnya saat Rayden melangkah keluar, jubahnya berkibar tertiup angin. Menyalakan sebatang rokok, dia melemparkannya ke udara. Dengan rambut tembaga menyala yang bersinar di bawah sinar matahari, tatapannya yang dingin bertemu dengan Erasmus saat dia perlahan mendekat. "Tuan, maaf! Sepertinya Anda tersesat!" Erasmus melihat kepada Rayden. Dia sedikit terpukau dengan tampilan pemuda ini----Sangat tampan dan eksentrik dengan warna rambutnya. Cargil sudah menjejeri langkah Rayden, dan bertanya"Kemana jalan ini menuju?" "Anda hanya perlu men

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-22
  • Istri Terpilih Tuan Alpha   Bab 70 - Kalian Berdua Sudah Saling Mengenal?

    Para penjaga Rayden, yang mengawasi jalan, tercengang. Sejak kapan pemimpin tertinggi Lembah Utara meminta perhatian seorang wanita? Erasmus semakin kesal, "Tuan, lebih baik Anda segera melanjutkan perjalanan, badai salju bisa tiba tiba muncul!" Rayden belum bergeming, dia menunggu Clara mengucap kalimat. Terserah kalimat apa pun akan dia dengar daripada diam dan dingin seperti itu. Pada akhirnya dia kalah, "Dasar sial, supirku lumpuh dan sekarang pengawalku memar memar, wanita ini tak berguna setiap kali bertemu dengannya!" Serigala Clara juga kesal, "Lebih baik aku tidak muncul sama sekali, dasar gadis bodoh!","Jika aku bersuara, dia akan tahu aku menipunya di Lembah Utara sebagai Jamila!","Persetan dengan itu, kamu sekarang Clara, gadis asli yang dia temui di Lembah Serangga!" Rayden yang sudah kesal, berteriak dari dalam mobil, "Nona Clara, aku akan mengirim video ini kapada ayah dan nenekmu. Mungkin mereka kangen juga dengan cucu kesayangannya!" Clara putus asa, sepanjang p

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-22
  • Istri Terpilih Tuan Alpha   Bab 71 - Hotel The Flow Eslander

    Benar saja, di tengah hari, badai salju tiba-tiba melanda, menjebak Rayden dan konvoinya di gerbang kota karena banyak kendaraan yang mati mesin dan terhenti. "Hotel ini berjarak sekitar 3 km, dan dibutuhkan sekitar 30 menit berjalan kaki ke sana!" "Jalan kaki saja, terjebak di tengah badai sangat tidak nyaman. Ayo berangkat sebelum gelap!" Rayden keluar dan merapatkan jubahnya. Pengawal bertubuh gelap menghampiri Cargil, "Mobil di depan kita kosong ditinggalkan pemiliknya, karena ada mobil di tengah jalan yang melintang mogok kehabisan bahan bakar." "Kami tidak yakin apakah tempat parkir tersedia di hotel, jadi ayo bawa barang bawaan dan barang berharga kami ke hotel sekarang. Berjalan akan lebih cepat!" Pengawal itu menyebutkan bahwa mereka dapat berlari dengan cepat namun membawa koper yang berat memperlambat mereka. "Lakukan, hotel The Flow Eslander, 3km ke arah utara!" Cargil mengibaskan jubahnya dan sudah berlari di atas salju. Rayden memimpin dengan kecepatan dan ketang

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-23
  • Istri Terpilih Tuan Alpha   Bab 72 - Kantor Klan Holland Cabang Eslander

    Di sore hari, badai salju mereda dan kota menjadi hidup. Meski salju menumpuk di trotoar, bar dan kafe tetap buka. Kota Eslander terlihat indah di malam hari, karena Clara mengaguminya dari atas. Setelah berendam dalam air hangat dan tidur selama beberapa jam, dia membutuhkan sedikit alkohol untuk menghangatkan paru-parunya. Mengenakan jubah hijau tua, legging ketat, dan sepatu bot tinggi berwarna putih, dia memakai topeng yang serasi, rambutnya sekarang diwarnai dengan warna coklat yang lebih gelap. Clara menghisap permen penghilang bau serigala. Dia keluar dari hotel dan mencari hiburan malam. Clara mencari hiburan di bar yang tenang. Bar pilihannya sangat elegan, dengan dekorasi kayu Oak dan kursi berwarna gading, dia memesan anggur putih dan menemukan sudut yang nyaman. Saat dia menikmati minumannya, pelayan bar yang penuh perhatian membawakannya sepiring makanan manis. Namun, Clara tidak sengaja menjatuhkan beberapa permen sehingga tangannya lengket, ia menuju wastafel, Sekelom

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-23
  • Istri Terpilih Tuan Alpha   Bab 73 - Tempat Ibadah Sekte Drakorian

    Jalan rahasia menuju gedung tua hanya berupa jalan setapak terbuat dari batu belah yang licin oleh lelehan salju, udara dingin merayap. Untungnya terdapat penerangan yang cukup. Erasmus mendorong sebuah pintu kecil terbuat dari plat besi hitam, bunyinya menderit. Terdapat lobi kecil sebelum dia mendorong kaca berputar. Terhampar ruangan yang terasa hangat. Erasmus memasuki sebuah bangunan, "Dulunya berfungsi sebagai tempat ibadah sekte Drakorian, kini menjelma menjadi keluarga Draken. Meskipun sekte tersebut dibubarkan, pengikutnya masih tetap ada" Clara takjub dengan hiasan pada langit langit gedung yang berupa dome ternyata kaca tebal dan benar-benar pemandangan langit utuh yang terlihat. Salju turun tipis tipis diantara bintang kecil. "Indah bukan?" tanya Erasmus, matanya mengerjap melihat Clara yang sangat cantik dengan topeng di wajahnya. "Aku masih bisa mengenalimu, karena bibirmu yang indah tidak bisa kamu palsukan" "Aku hanya ingin tampil berbeda, memiliki foto foto yang be

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-23
  • Istri Terpilih Tuan Alpha   Bab 74 - Tanda Cinta Yang Sama

    Clara mulai merasakan pusing, dia meraba dalam gelap menyusuri koridor yang panjang. Tangannya masuk ke dalam jubah dan mengeluarkan sebuah pil kecil tetapi sebelum dia sempat menelannya, Erasmus mendorongannya setengah berlari, pil anti bius terjatuh dalam gelap. "Erasmus, kenapa terburu-buru. Apakah ada sesuatu yang tersembunyi di dalam kegelapan ini?" tanya Clara kesal. "Uh, tidak! tadi aku hanya kaget" Erasmus meminta maaf tetapi matanya terus berkilat dalam gelap, Aroma afrosidiak mengurung ruangan, di bawah dome Clara mulai goyah. Seharusnya mereka keluar ke pintu kiri tetapi Erasmus membawanya ke kanan. "Kita mau kemana?" "Ayo ke villaku, sudah larut malam, jalanan gelap bahaya terlalu licin!" Clara tidak habis pikir, seharusnya saat ini belum tengah malam, dan Erasmus baru saja mengatakan hotel serta kafe akan memasang lilin di teras. Clara menahan langkahnya di tengah dome kaca, dia mendongak melihat samar samar cahaya bintang di balik salju yang turun tipis. "Aku tida

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-24
  • Istri Terpilih Tuan Alpha   Bab 75 - Pintar Berkamuflase

    Di kediaman klan Holland, "Gadis itu masih di hotel dan belum terlihat keluar dari kamarnya" "Pastikan dia terus dalam pantauan para Hollander, Gareth gagal di Lembah Utara karena gadis itu pinter berkamuflase" Erasmus meraba wajahnya yang rusak terkena pantulan cincin Mirah Delima. "Apa hubungan gadis itu dengan Lembah Sifirin? Mengapa cincin putri Ainun ada di tangannya?" Sodix, kepala keluarga Hollander, menjadi geram saat mengetahui calon istri putranya mengenakan cincin Mirah Delima dari Lembah Sifirin, sebuah kerajaan yang memiliki hubungan sejarah dengan klan Hollander. "Cincin itu dalam sejarahnya hilang di curi para budak manusia yang menjaga pertambangan berlian di desa Aimata" Erasmus membacakan kisah tentang cincin Mirah Delima, "Bukankah, Panatua klan Holland pernah menceritakan hal ini kepada kita semua?" "Sekalipun di curi, cincin itu tidak berguna jika darah pemiliknya tidak cocok dengan roh dalam cincin" Sodix mendongak kepalanya, matanya terasa sakit, menging

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-25

Bab terbaru

  • Istri Terpilih Tuan Alpha   Bab 136 - Remdragon Ambruk

    Clara yang menggembung dalam balutan jubah besar berdiri dengan susah payah dekat meja perjamuan. Dia tersenyum dengan getir, kalau bukan karena Dallas yang bersusah payah memintanya bertemu di tengah malam, Clara tidak menerima tamu sampai dia selesai masa persalinan. Perutnya membuncit dan kencang mencirikan kelemahan dia sebagai seorang wanita dan Clara tidak ingin ada yang tahu bahwa bayi dalam perutnya setiap hari membuatnya tersiksa.Tiap langkah dari Remdragon membuat bayi dalam perutnya gelisah, dia menggeliat dan menendang dengan keras. Clara menutupinya dengan senyum kaku, sesekali dia meringis kesakitan. Mengapa bayinya sangat gelisah di pagi ini?Raja Abigail menyambut Jack dan panatua Saddie di teras aula, sikapnya sangat anggun dan terhormat. Jack menyukai raja ini, terlihat tulus dan polos namun tetap dengan sikap seorang raja yang tinggi dan terhormat. Panatua Saddie memegang tengkuknya dengan susah payah, dia merasakan sakit yang menusuk pada area lehernya, terasa be

  • Istri Terpilih Tuan Alpha   Bab 135 - Henrico Tersandera Rasa

    Di dalam bunker tempat Black Shadow menginap, Jenson masih murung dan merasa kesal karena bodoh tidak menyadari adanya jamur beracun di tanah terlarang klan El Wongso. Silveryn memegang sebuah bambu kecil berwarna gading yang berkilau. Bambu Albutar yang tumbuh di dataran tandus Lembah Yordan berusia seribu tahun, ujungnya keriput seolah lengah dengan keberadaan dunia fana ini mengeluarkan kepulan asap tipis, samar samar Dallas merasa pusing berada di samping Jenson. Silveryn mencibirkan bibirnya. "Enyahlah! Jika engkau lemah terhadap asap racun!" Dallas mendelikkan matanya, kakak tertuanya ini sepertinya semakin memperolok kemampuan tubuhnya dalam mengatasi racun, "Aku hanya sedikit pusing bukan mati!" Jenson tersenyum kecut, "Jangan kau sindir aku!" lenguhnya semakin marah. Silveryn menyanyat kecil pada lengan atas Jenson dan meneteskan darahnya dalam mangkok keramik. Darah berwarna merah terang mengucur perlahan. Jack terhenyak, "Mengapa seperti ini?" Panatua Saddie yang sejak

  • Istri Terpilih Tuan Alpha   Bab 134 - Tak Mungkin Dia

    Setelahnya penjaga tanah keluarga Dharmaraya berlari ketakutan, dia tidak menyadari sepasang mata merah dengan geram melihatnya tanpa berkedip.'Apa yang dicari Black Shadow di tanah ini?' Pikirannya segera bekerja cepat, kakak keempatnya terluka tadi malam dan ular kesayangannya mati mengenaskan, tidak mungkin Black Shadow yang melukainya bukan? Karena kakak keempatnya tidak bercerita tentang penyerangan. "Apa?!" Seruni terlonjak dari duduknya, "Tidak mungkin itu dia!" serunya dengan panik. "Cepat bawa kakak keempat kemari!"Seruni baru saja akan mencicipi sepotong iga panggang madu sebagai menu sarapannya, dia menyukai aroma dan penampilan iga panggang yang berkilat keemasan dalam balutan madu yang sangat lengket. Sejak adik seperguruannya melaporkan bahwa kedatangan Black Shadow ke dalam komplek villa yang mereka sewa, iga panggang itu kehilangan kecantikannya, rasa yang menggugah berubah menjadi sia-sia."Penjaga kita melaporkan guntur di atas villa ini tidak hanya faktor kebetul

  • Istri Terpilih Tuan Alpha   Bab 133 - Jenson Terluka

    Di pagi hari yang lembab, matahari samar samar meluaskan sinarnya. Sekelompok penunggang kuda dengan jubah berkibar terlihat keluar dari istana klan El Wongso, kelompok berkuda ini langsung menarik perhatian sebagian penduduk Lembah Serangga yang sedang memulai aktifitas pagi hari. Bau udara laut tipis menusuk hidung dan Marroco yang memimpin perjalanan, dia terus menajamkan penciumannya.Beberapa petani yang melihat mereka melintasi tepian sawah tercengang, sekalipun topeng perak terpasang pada wajah wajah misterius, dari rahangnya yang menonjol fitur ketampanan dan pesona yang memancar tak hilang dibalik topeng tersebut,"Aku kira tamu tamu klan El Wongso memang menakjubkan, siapa mereka ini?" Seorang petani tua terkagum terkagum dengan tampilan pria muda berjubah besar dan menunggangi kuda Ferdhana milik El Wongso."Sepertinya mereka mencari sesuatu, lihat gerakan pemimpin di depannya yang terus mengangkat wajahnya!""Ugh! Jangan Kau bilang ada penyusup yang melintasi area terlara

  • Istri Terpilih Tuan Alpha   132 - Kemana Jenson Pergi?

    Karena hari sudah larut, lampu jalan temaram dan ada beberapa yang berkedip, umurnya sudah mendekati kematian. Sesosok tubuh tinggi besar terbatuk batuk di tengah gelapnya malam. Angin yang mendesir diantara ranting ranting pohon jeruk emas. Sosok itu dengan langkah terburu buru pergi mencapai pintu sebuah bangunan dan menggedor kaca yang buram karena embun malam.Sekelompok pria yang duduk di ruang tunggu berdiri sigap dan melihat pada bayangan di kaca buram."Mungkin kakak keempat yang datang. Cepat buka pintunya!""Aku kakak keempat!" Suara serak terdengar dari luar, seolah mengkonfirmasi kecanggungan di dalam ruangan.Pintu kayu yang berat berderit terbuka setengahnya. Tampak sepasang mata merah dengan rambut tak beraturan muncul dari balik pintu. Matanya cukup waspada melihat pada gelapnya malam. Dan dia segera menarik sosok tinggi yang terlihat lemah di hadapannya."Kakak keempat?!" Pekik khawatir muncul dari mulut mereka."Istana El Wongso memiliki prajurit tanpa bayangan yang

  • Istri Terpilih Tuan Alpha   Bab 131 - Alpha Menemukan Remdragon

    Marroco bersungut dan tidak yakin apakah seorang El Wongso akan datang dengan cepat, ini dinihari, sebagai Alpha di Lembah Serangga siapa yang berani membangunkannya?Jadi Marroco hanya bisa pasrah, dia tidak mungkin menerobos area terlarang di kediaman El Wongso. Dia yakin, penjagaannya sangat ketat dan jika terjadi keributan, Black Shadow pasti akan mengetahui dengan cepat. Karena percaya dengan pengaturan dari klan El Wongso, Marroco duduk di sofa besar yang ada di ruang tunggu, seorang staff sudah menghantarkan sepoci teh oolong yang harum dan kudapan kering. Rasa kantuk menyerangnya dan Marroco memejamkan mata di sofa yang nyaman.BAM....Marroco tersentak kaget, suara pintu kaca terbanting karena angin, dia melirik jam di atas meja kopi. Waktu sudah menunjukkan pukul 3 dinihari, teh yang disajikan masih mengepul hangat. Dia hanya tertidur sebentar. Staff yang ramah masih orang yang sama datang menghampirinya."Tuan! Anda sudah bangun? Maaf karena pintu ini terbanting!"Marroco

  • Istri Terpilih Tuan Alpha   Bab 130 - Remdragon Tersesat

    Dallas tersentak kaget melihat Henrico berjalan tertatih tatih keluar dari kamarnya. Dia segera menopang tubuh keponakannya itu dan menariknya untuk duduk di sofa besar di ruang tamu. Tetapi Henrico melawan, mendorong Dallas dengan kencang. Perlawanannya membuat gaduh dan terdengar oleh sebagian Black Shadow yang akhirnya mereka terbangun lalu keluar dari kamar masing masing.“Apa yang terjadi?” Marroco membantu Dallas menahan gerakan Henrico.“Sepertinya ada kekuatan dari luar yang menarik dirinya” Dallas memukul tengkuk Henrico, pemuda tanggung itu terjatuh duduk di sofa.Titik akupuntur yang dikeluarkan oleh Dallas menelan suara Henrico, dengan santainya Dallas mengembalikan posisi Henrico karena sebagian Black Shadow menjaga pemuda itu.“Aku ingin mencari aroma persik yang membuat kepalaku sakit!” Henrico menggerutu kesal.Dallas menuangkan segelas air putih untuk dirinya dan mengambil sebotol arak beras untuk dibagikan kepada keluarganya. “Suhu menjadi sangat dingin, minumlah dul

  • Istri Terpilih Tuan Alpha   Bab 129 - Percikan Api

    Melintasi komplek istana klan El Wongso, formasi terbang mengapit Jack yang luka dalam. Dalam perlintasan, Marroco menceracau dan terlempar keluar dari formasi. Silveryn membuka Qi untuk melihat energy yang menariknya ke selatan. Jenson lebih dulu melihat,“Ada bangunan utama di selatan formasi!”“Itu tempat tinggal putri El Wongso!” Dallas berseru, lukanya terus mengeluarkan darah“Saddie teruslah bergerak menuju bunker, aku akan menarik Marroco kembali” Silveryn mengayunkan tongkatnya dan melesat ke arah Marroco yang tertarik energy besar di depan mereka.Penindasan terasa disekujur tubuh Silveryn dan dia oleng, rasa sakit seperti ribuan jarum menancap dalam lubang hidung yang mengeluarkan darah karena daya tarik aroma persik yang terlalu kuat.Marroco mengeluarkan darah dari ujung matanya, nafasnya tersengal sengal dan dia terus menceracau memanggil nama pemimpin terkuat Black Shadow. Silveryn yang menggunakan Qi dan berhasil menarik tubuh Marroco, lalu melesat ke bunker penginapa

  • Istri Terpilih Tuan Alpha   Bab 128 - Muntah Darah

    Wajah Silveryn terasa terbakar dibalik topengnya. Dia memaksakan dirinya untuk terlihat tenang. Dengan bibir bergetar suaranya tenang tanpa riak seperti danau Lembah Biru. “Apa kabar tuan Draken Book?” Ethan menundukkan kepalanya sedikit rendah dan dengan senyum yang terlihat dipaksakan memberikan kabarnya, dia memuji keramahan Black Shadow, “Sungguh indah petir di kegelapan malam!” “Sebentar lagi Dewi Bulan bercahaya, petir kami hanyalah hiasan bagi langit yang luas. Anda menari di bawah Dewi Bulan, bukan?” Ethan melengkungkan bibirnya, “Terakhir kali purnama, saya ikut bersenandung bersama dengan Anda dan tidak ada kendala untuk berikutnya, saya penganggum keindahan Dewi Bulan!” Dallas tertawa ringan dengan tubuhnya yang masih ringkih, “Tuan Draken Book sangat rendah hati, Remdragon merindukan Anda!” “Oh, di mana dia berada? Dan sepertinya beberapa anggota keluarga Anda terluka?” “Ehmm, Remdragon masih di kapal bersama pengawal kami!” sahut Dallas. “Kami terluka karena perta

DMCA.com Protection Status