Share

Bab 109 - Henrico Bocah Tengil

Dua hari kemudian di perairan Lembah Sylin.

Bao Ceng, kapten kapal Lembah Biru sudah membawa kapalnya memasuki perairan Lembah Sylin dan bersiap melempar sauh. Henrico bergidik melihat penampakan dermaga Lembah Sylin seperti tidak ada kehidupan diselimuti kabut putih kekuningan. Dermaganya kecil berupa kayu oak yang ditancapkan begitu saja. Tidak ada bendera Lembah Syilin yang berkibar. Uap belerang menyeruak sangat pekat.

"Kita sauh di sini!" Henrico memberi perintah.

Bao Cang terkekeh-kekeh, "Jangan katakan, kamu sedang bersiasat jahat!"

"Setidaknya aku belajar, bukan untuk menjadi ayam sayur!" Henrico mendengus kesal.

"Bermainlah aman! Pamanmu hanya setengah hari perjalanan, bahkan gunturnya sudah kita dengar dari sini!"

Henrico melepaskan gunturnya yang menggelegar dan melompat dari kapal besar ke atas sekoci, tongkatnya sesekali di ayun sebagai dayung.

Dia tinggal selangkah lagi untuk menambatkan sekocinya, waktu sekelompok manusia tanpa wajah muncul di hadapannya dalam sam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status