Tubuh Remdragon sudah menghilang jauh ke dalam lautan. Pertarungan melawan kelalawar siluman menghabiskan energy dari tubuh Jack, bibirnya mulai membiru. "Black Shadow kehilangan Remdragon dan masih menghadapi siluman yang tangguh!" Napas Jack tersengal sengal. "Bao Ceng berapa jarak yang yang tersisa dengan lokasi Black Shadow?" "Tuan, ini aman untuk kalian terbang, aku bisa menyusul setelahnya!" "Ayo pergi! Aku titip Dallas dan Jack, Panatua bungsu akan menemanimu!" Silveryn membentuk formasi rasi bintang, "Bersiaplah kita terbang sekarang!" Henrico melihat mereka melesat di kejauhan, "Aku akan kembali!" "Kamu tidak bisa pergi kemana pun!" Panatua bungsu mencegah Henrico. "Kakek, santai! Aku hanya menguji kemampuan visionku!" jawab Henrico dan dia melesat tanpa bisa dicegah. Black Shadow mendengar guntur dari kejauhan, tak lama guntur dari arah Lembah Sylin juga terdengar bergemuruh. "Siapa yang menuju Lembah Sylin?" "Itu bocah tengil Henrico!" "Aku akan menyusul dia, ka
Di Lembah Serangga, "Raja Abigail sudah sandar di pelabuhan Arden!" Kepala pelayan di kediaman El Wongso memberi kabar. "El Wongso, sudahkah kamu membuat pengaturan untuk kerajaan Skydra?" tanya Nenek Monica kaget dengan kedatangan Raja Abigail yang lebih awal, "Acara masih akan berlangsung 5 hari kedepan tetapi beberapa tamu sudah datang lebih awal. Kita tidak memberikan penghormatan di depan?" "Aku akan menemui para tamu secara pribadi, jika kedatangan mereka lebih awal dan memberitahu kita!" El Wongso beranjak dari ruang pertemuan dengan wajah gelisah. Daisy dan Ajeng juga kaget dengan pemberitahuan yang mendadak, mereka menunggu kabar dari kerajaan Skydra tetapi canary yang dikirim tidak mendapatkan jawaban. Clara terbaring di ranjangnya dengan perut yang kian membesar, tubuhnya terlihat ringkih dan matanya semakin merah. Kulitnya sudah hitam bersisik sempurna. Daisy agak takut melihat penampilan Clara, tetapi dari penelusuran panatua bahwa sihir ini bersifat sementara dan bis
Mata El Wongso membesar, melihat betapa Raja Abigail tidak mampu menahan dirinya sendiri. Sejenak dia linglung lalu wajahnya berubah cemas. Suaranya menjadi serak dan berat. Panatua El Wongso juga terlihat cemas. "Silakan masuk Yang Mulia!" El Wongso membuka pintu utama yang terbuat dari kaca transparan dengan pemindaian matanya. Panatua lainnya digiring ke sebuah lokasi yang berupa tanah berundak dan terdapat jejeran rumah terbuat batuan putih dengan ornamen kayu besar yang tampak tua. Atapnya lembaran bata merah yang diukir dengan indah. Bangunan ini memiliki nama sesuai rasi bintang. Tiap halaman memiliki kolam kecil dan taman bunga bercampur tanaman obat. Harum alami dari bunga dan tanaman obat sangat menyegarkan. Meski di area terbuka, sedikit sekali gangguan serangga. Kupu kupu cantik berterbangan disegala arah. Pengawal dan Panatua lembah Skydra sangat puas dengan pengaturan ini, udara terbuka dan villa yang berdekatan, mereka yang bosan bisa duduk duduk di teras memandangi h
Raja Abigail menjadi kikuk, bibirnya mengerucut dan suaranya sedikit malu malu, "Ayah mertua!" katanya dengan memberi hormat. El Wongso masih merasakan berat di dadanya dan dia hanya bisa menganggukkan kepala kepada Raja Abigail. Tangannya dengan berat menarik daun pintu dan menutupnya pelan. Wajahnya terus terlihat muram. Seolah olah tidak berjiwa, kakinya melangkah menuju ruang keluarga. Sudah berkumpul panatua dan ibunya. El Wongso menghempaskan tubuhnya tanpa daya. "Bagaimana?" tanya Monica tidak sabar, "Apakah Raja Abigail takut melihat cucuku?" El Wongso menggelengkan kepalanya, "Mereka terlihat normal, aku yang takut menghadapi semua ini!" Daisy memahami kegundahan hati kakaknya, dia mencoba mencari jalan tengah. El Wongso adalah Alpha terkuat di Lembah Serangga dan Raja Abigail adalah pemimpin absolut dari Lembah Skydra, keduanya lelaki tangguh, masalah hati wanita berada di persimpangan. Antara putri dan istri, mereka sedang menunggu kabarnya. Sementara itu di kamar Cla
El Wongso menggerakkan kepalanya dengan hormat. Raja Abigail masih melanjutkan upacaranya. Dia membungkuk kepada nenek Monica dan semua Panatua.Lalu seorang panatua Skydra menyodorkan kotak, "Terimalah ini mahar dari kerajaan Skydra untuk keluarga El Wongso!"El Wongso kaget, dia berdiri dan berkata, "Bukankah Yang Mulia Raja Abigail sudah mengirim kami banyak hadiah pernikahan?""Itu betul sebagai hadiah pernikahan, yang ini adalah mahar untuk keluarga perempuan!" kata panatua Skydra.Panatua El Wongso mengambil kotak dan membukanya, dia terpekik kaget. Monica meraih kotak itu dan wajahnya menjadi gelap."Ini property istana kerajaan Skydra?" tanyanya ragu ragu,Raja Abigail tertawa kecil, "Aku sangat bahagia menemukan Clara sebagai permasuriku, dia layak memiliki seluruh kekayaan kerajaan Skydra!"El Wongso gemetar menerima mahar tersebut, "Kami tidak mampu membalas mahar ini dengan layak" katanya.Raja Abigail duduk dengan anggunnya, "Aku seorang raja absolut, tidak membutuhkan ma
Nenek Monica mendelik marah ke arah Clara yang mengumpat kepada Raja Abigail."Oh, Nenek! Jangan marah! Raja Abigail memang sedikit bodoh!" jawab Clara acuh tak acuh.Raja Abigail hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "Mari aku beritahu cara kerja portal ini!"Dengan lembut dia menarik kotak dari tangan Clara dan berjalan ke arah Monica, "Ini portal pintu, jadi nenek bisa berkeliling rumah tanpa harus berjalan kaki. Sehari bisa 5 kali memasuki portal dan memiliki jarak terjauh adalah bisa sampai gunung di belakang istana ini!"Semuanya memandang Raja Abigail dengan was was. Nenek Monica memberikan tangannya waktu Raja Abigail memintanya. Dengan lembut Raja memegang tangan nenek yang terlihat tegang tidak nyaman."Nenek, bisa sentuh ini usap dengan lembut lalu sebutkan saja nenek mau kemana, portal akan membawa nenek ke tujuan!"Nenek Monica berpikir keras, "Apakah aku bisa mencobanya?"Raja Abigail mengangguk, "Aku akan bersama nenek dengan senang hati!"Wajah ragu ragu Monica t
Clara yang merasakan perubahan suasana hati memilih masuk ke kamar bersama Raja Abigail. Sementara panatua Skydra dan keluarga El Wongso terus merundingkan persiapan acara."Hotel dan villa yang dikelola oleh keluarga El Wongso sudah habis dipesan oleh para undangan, tersisa di luar adalah hotel, villa dan persewaan rumah mewah yang dikelola swasta dan sebagian melaporkan sudah penuh!" Ajeng menyodorkan laporan akomodasi."Apakah klan Darmaraya menyewakan rumah rumah mereka, itu bagus untuk akomodasi para pengawal?" tanya Daisy."Akomodasi mereka sudah penuh!" Ajeng menceritakan rincian siapa penyewanya, "Lokasi akomodasi mereka jauh dari jalan raya, kemungkinan mereka menyiapkan persewaan mobil juga""Penyewanya adalah seluruh undangan dari Lembah Tigris!""Lembah Tigris? Apakah Ramirez juga datang?" tanya panatua Skydra."Aku yakin panatua itu akan datang, sayang sekali jika dia melewatkan momen bertemu dengan separuh pemimpin dunia" sahut El Wongso."Kecuali Caligula cacat dan dia
Pagi hari setelah malam yang panjang dengan perdebatan dan kekhawatiran, El Wongso sudah berangkat ke teluk Arden tanpa mengambil sarapannya. Clara dan Raja Abigail memutuskan sarapan di dalam kamar, tetapi para panatua dan Daisy pergi sarapan bersama. Monica meminta pelayan menyajikan menu nasi goreng dan mie kuah asam manis dengan irisan daging sapi yang segar. Teh melati dan kopi yang pahit menjadi minuman pendamping."Nasi goreng ini enak sekali, rempah dan irisan sayurannya berpadu dengan telor dan udang kering, lidah terasa bergoyang ingin makan yang banyak!" Panatua Skydra mengelus perutnya."Hehehehe, hari ini sengaja menu yang berat karena Anda semua akan sibuk, kemungkinan tamu tamu yang muncul hari ini membawa kabar yang mengejutkan. Makan siang akan di sajikan di Aula besar bersama dengan rombongan tamu yang datang!" sahut Monica dengan senang."Oh, kami akan pergi ke sauna!" ujar panatua Skydra dengan wajah sumringah, "Para pengawal kerajaan Skydra sudah bersenang senang