Share

4. Kesal

Penulis: anyaaang
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-28 10:20:35

"Silahkan masuk kembali, Non Allesandra!"

"Tapi saya mau ke depan situ doang!"

"Silahkan masuk, Non Allesandra!"

"Orang mau liat kupu-kupu aja kok. Itu ada disana. Kan kalian semua masih bisa liat juga kan kalo saya disana. Punya mata kan lo semua?!" Allesa yang jadi kesal karena langkah kakinya tidak pernah bisa keluar saja dari batas yang telah ditetapkan pastinya oleh Algazka.

Tuan muda tampan, tapi sangat psikopat bagi Allesandra. Masa iya untuk pergi ke halaman rumah saja tidak diperkenankan? Padahal kan lagi banyak kupu-kupu yang Allesa lihat tadi saat berada di dalam kamarnya. Kebetulan jendela kamar milik Allesandra menghadap ke halaman belakang yang dipenuhi dengan bunga-bunga yang sangat indah. Semua dirawat sehingga Allesa seringkali tidak tahan untuk berniat keluar dan ingin duduk menghirup udara disana. Halaman rumah milik Algazka yang sangat luas dan Allesa tidak bisa menikmatinya.

"Minggir nggakkk!" perintah Allesandra yang semakin kesal.

Dua bodyguard dengan tubuhnya yang tegas dan kokoh. Mereka semua rapi dengan penampilannya mengenakan jas hitam dan kemeja putih di bagian dalam. Menggunakan earpiece yang tidak pernah lepas dari telinga mereka. Pastinya untuk selalu melakukan koordinasi sesama penjaga dalam mematuhi peraturan Algazka yang tidak pernah mereka hiraukan satu kali saja.

"Bener-bener nyebelin!" Allesandra mendengus kesal melihat dua bodyguard penjaga pintu menuju halaman yang tidak membiarkan langkahnya melesat begitu saja.

Mereka sangat patuh saat bekerja pada Algazka. Tapi Allesandra menganggap mereka layaknya tawanan seperti dia. Tawanan yang tidak memiliki hak bebas selain mengikuti aturan Algazka dengan kekuasannya yang tidak mampu tertandingi oleh setiap lawannya.

"Cuma sepuluh menit kok. Janji deh. Boleh yaaa?" Allesa merubah taktik menjadikan dirinya lembut dengan bujukan rayuan manjanya. Kali saja bisa berhasil jika dia berbicara baik-baik.

Dua bodyguard tadi memilih diam dan enggan merubah posisinya. Menghalangi langkah kaki Allesa dengan pandangan lurusnya. Bagaikan patung yang tidak bisa dibasmi.

"Oke gimana kalo cuma lima menit? Saya bener-bener nggak akan bilang sama Algazka jadi kalian tenang aja, ya? Janjiii." Allesa setengah berbisik saat melakukan penawaran. Mungkin saja mereka bisa diajak kerja sama jika Allesa juga akan menyembunyikan dari Algazka.

Pokoknya Allesa ingin keluar sebentar untuk melihat kupu-kupu yang berdatangan mengelilingi taman rumah Algazka. Warnanya sangat cantik dengan sayap-sayap mereka yang begitu indah. Terbang bebas dan tidak seperti dirinya yang hanya bisa menatap dari balik ruang siksaan.

Bujukan rayuan yang entah keberapa ternyata tidak membuat mereka menanggapi Allesandra. Apa yang harus Allesandra lakukan?

Apa gue kasih mereka makan ayam goreng kremes aja ya? Kali aja mereka belom makan dan kelaperan karena mereka kan kerjaannya berdiri terus. Hemmm ... atau apa yaaa???

Allesa bergumam di dalam hati dengan mencari ide yang memutar-mutar di kepala dia. Mencoba mencari akal agar bisa bertemu kupu-kupu secara langsung. Algazka memang sangat merepotkan. Menghirup udara di luar saja tidak boleh. Dasar lelaki brengsek! Entah siapa jodoh dia yang sesungguhnya nanti. Yang jelas Allesa bukan jodoh masa depan Algazka.

"Yaudah kalo nggak mau, gue bakal ambil tali buat buat bunuh diri di depan kalian!" ancam Allesa dengan nadanya yang serius.

Dua bodyguard yang menjaga pintu mulai menoleh ke arah Allesandra yang berdiri di hadapan mereka sejak tadi. Sepertinya ancaman Allesa kini menjadi pusat perhatian untuk menanggapi keinginan Allesandra pada dua bodyguard Algazka.

"Gimana??" tanya Allesa dengan perasaannya yang sumringah meski masih mengancam. Ancaman yang pastinya hanya untuk dipakai menggertak saja agar menakuti bodyguard tersebut.

Lagian siapa juga yang mau bunuh diri. Hanya orang bodoh yang mengambil langkah untuk mengakhiri hidup dengan bunuh diri. Allesandra mengamati dua bodyguard yang saling berpandangan satu sama lain. Ancaman dia yang termakan secara perlahan. Mereka tampak memikirkan ancaman Allesa yang sangat serius.

"Ambilin talinya!"

Suara dengan nada dingin, tegas, dan penuh dendam membuat Allesa refleks menoleh. Suara langkah kaki yang semakin terdengar mendekat. Sosok yang kini berdiri di hadapan Allesa saat membalikkan tubuhnya. Algazka Zinadine Geus. Rupanya dia sudah pulang dan sempat mendengarkan ucapan Allesa tadi.

Algazka mengangkat sebelah alisnya dengan tatapan yang masih melekat pada Allesandra. Gadis cantik dan polos yang kini berdiri mematung.

"Mau bunuh diri kan?" tanya Algazka tanpa senyuman di wajahnya. Tidak ada senyuman yang tercipta untuk Allesandra. Perempuan yang datang dari keluarga pembunuh adik kesayangan dia.

"Ini talinya, Tuan Algazka." Daskario menghampiri Algazka yang sudah menengadahkan tangannya menanti Daskar mengambilkan tali saat dia memerintahkan tadi.

Algazka memajukan satu langkah mendekati Allesa yang masih berdiri tanpa suara.

"Bahkan kalo kamu berniat menyerahkan potongan jari-jari kamu pun untuk mengancam mereka, mereka tidak akan pernah melanggar aturan saya, Allesandra!" nada Algazka yang terdengar dengan intonasinya kegeramann dan keangkuhannya.

Peraturan yang seharusnya Allesandra tahu. Semua takluk pada setiap ucapan yang terlontar dari Algazka.

"Take it! This is what you want." Algazka menyerahkan tali pada Allesa. Ucapan Allesa yang tadi sempat mengancam bodgyguard Algazka untuk melakukan bunuh diri.

Ihhh masa iya gue bunuh diri beneran? Dasar sinting emang Algazka! Lo bener-bener gue gentayangin nanti Algazka. Gue bakal berdiri di depan jendela kamar lo sampe lo gak bisa meremmm!

Allesa menggerutu di dalam hatinya dengan tatapan yang masih membalas tatapan Algazka yang tidak pernah lepas setiap dia menatap Allesa dengan keinginan kuat untuk membunuhnya.

Algazka kembali memajukan langkahnya. Kini dia menatap tajam Allesandra dari jarak dekat. Nafas yang Allesa rasakan secara kasar menyapu wajah dia.

"Asal kamu tau ... saya benar-benar ingin melihat kamu mati, Allesandra!"

Allesandra masih diam. Tatapan Algazka yang selalu Allesandra lihat dengan hasratnya yang sangat ingin menyaksikan Allesandra hilang dari bumi ini secepatnya. Kebencian yang tidak pernah memiliki obat untuk menghilangkan kekejaman seorang Algazka tanpa memandang siapa saja.

Algazka benar-benar ingin melihat Allesandra bisa mati!

***

Bab terkait

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   5. Permainan

    "Kamu ini memang cuma datang dari keluarga pengecut. Maka dari itu saya lebih senang melihat kamu menderita daripada kamu mati begitu saja, Allesandra!"Ucapan Algazka yang masih terngiang di kedua telinga Allesa saat dia kembali ke dalam kamarnya. Tali yang Algazka perintahkan tidak jadi diberikan dengan ucapan dia yang ingin jauh membuat Allesa menderita. Harga yang harus dibayar mahal oleh Garvin. Ayah yang masih tidak Allesa yakini bisa membunuh adik Algazka meski keberadaan dan pengakuan Garvin memang telah membunuh adik Algazka."Tapi kalo tadi Algazka beneran jadi kasih talinya, gue kan nggak mungkin juga nggak ambil. Masa iya gue tarik ucapan yang gue ucapin di depan kutu busuk itu. Mungkin talinya bakal gue pake buat ikat leher dia!" Allesa menggerutu mengingat ucapan dan sikap Algazka yang selalu seenaknya.Allesa menghela nafas panjang. Mengamati jendela kamar sebagai pemandangan yang menjadi makanan dia sejak hari pertama kehidupan di kediaman Algazka."Jadi laper. Mau maka

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-01
  • Istri Tawanan Tuan Tiran   6. Tuan Mesum

    "Kamu punya pacar, Algazka?"Pertanyaan yang akhirnya terlontar dari mulut Allesandra. Sebuah pertanyaan yang tidak pantas juga dinilai memiliki kesalahan mengingat hak yang sepatutnya dia perjuangkan walau terasa diangan-angan."Kamu punya pacar, Algazka?" Pertanyaan Allesa yang terdengar sangat ingin tahu. Namun Algazka tidak menjawab. Seakan memberikan jawaban atas kebenaran dari pertanyaan milik Alesandra.Algazka telah memiliki kekasih ternyata. Jadi benar kalau tanda merah ini pasti lipstik yang dimiliki oleh kekasih Algazka. Begitu pula parfum yang Allesa cium. Tidak menyangka juga kalau Algazka memiliki seorang kekasih. Siapa perempuan yang kejatuhan sial itu untuk berada di kehidupan Algazka. Berbagai pertanyaan menghampiri pikiran Allesa yang semakin penasran."Kenapa? Kamu bertanya seperti ini seakan kamu adalah istri sesungguhnya, Allesandra!" Algazka akhirnya membuka suara sekaligus menyadarkan status Allesa yang tidak perlu diseriuskan.Tidak sepantasnya Allesa berbicara

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-07
  • Istri Tawanan Tuan Tiran   7. Gila

    Allesandra yang sudah berhasil kabur dari pandangan Algazka menghembuskan nafas kasar setelah sampai di tempat dia akan meletakkan pakaian milik Algazka untuk dicuci, semacam keranjang laundry. Tempatnya berada di bawah yang tidak jauh dari dapur. Hanya saja ruangan tersebut dikhususkan sebagai tempat untuk mencuci pakaian. Beberapa peralatan mandi seperti handuk bersih juga diletakkan di ruangan tersebut. Ada lemari sebagai tempat penyimpanan. Rumah besar yang baagikan istana itu memang sangat tertata rapi. Sudah bisa ditebak kalau semua mencerminkan sisi gelap Algazka yang ternyata seorang lelaki mesum. "Emang dasar mesum kok!" Allesa menggerutu. Tangan mungilnya melempar kecil pakaian milik Algazka yang sudah masuk ke dalam keranjang laundry. "Bisa-bisanya dia punya otak, tapi otaknya nggak berputar dengan baik. Ihh cowok mesum!" Allesa kembali menggerutu. Entah apa yang telah dilakukan oleh Algazka kepada

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-08
  • Istri Tawanan Tuan Tiran   8. Rapuh

    Tatapan bengis Algazka masih membuat Allesa mengunci suaranya. Sorot mata lelaki itu penuh dengan rasa benci. "Kamu denger kan kata-kata saya tadi?! Kamu bukan seorang istri karena kamu adalah seorang anak pembunuh sekaligus budak yang tidak akan pernah saya pandang meski hanya sebelah mata pun!" Algazka menegaskan dan langsung meninggalkan Allesa yang meneteskan air mata seketika. Air mata yang sudah dibasuh oleh bahu tangannya dengan cepat. Kata-kata Algazka memang selalu berniat menyakiti hatinya. Kebencian, hinaan, dan rasa jijik pada dirinya seperti seekor lalat. Tapi mendengar sebagai anak pembunuh itu menyakitkan hati Allesa. "Bisa-bisanya gue nangis!" Allesa membasuh air matanya mulai menggerutu. Sikapnya yang mudah dia kontrol meski rasa sakitnya masih bergelayut manja. Siapa yang tidak patah dicap demikian pada lelaki yang mengambil status sebagai suami? Seorang suami y

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-09
  • Istri Tawanan Tuan Tiran   Prolog

    "Maafkan Papa, Nak ..."Permohonan maaf dengan nada yang terucap dengan gemetar dilayangkannya dalam hati.Ribuan rasa bersalah akibat keputusannya sesaat lagi. "Tolong jangan sakiti dan habisi keluarga saya. Istri saya sedang sakit dan sebagai gantinya kamu boleh mengambil Alesandra untuk kamu jadikan sebagai istri. Putri saya sangat cantik seperti ibunya. Kamu pasti tertarik dengannya daripada meletakkan darah pada seluruh keluarga saya," ucap pria tua itu menahan pedih.Seandainya dia bisa memutar waktu, dirinya tidak akan mau membuat tempat bisnis yang menjadi lokasi kejadian adik lelaki kesayangan dari seorang Algazka Zinadine Geus.Meskipun masih muda, pemilik kelompok Falcone yang sering melakukan aksi pembunuhan itu benar-benar kejam dalam menuntut balas pada Keluarga Danaro!"Saya tidak membutuhkan seorang istri dan saya tidak peduli dengan kecantikan seorang perempuan manapun!" balasnya dingin."Tapi kamu bisa menjadikan dia sebagai istri yang melayani kamu setiap hari. Kam

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-31
  • Istri Tawanan Tuan Tiran   1, Idiot

    "Saya nggak suka suasana pagi yang berisik! And I ever told you more than once!" Belum sempat Alesaandra menyapa dengan lengkap pria berstatus suaminya sejak beberapa hari lalu, ia sudah dibentak.Namun, perempuan yang memiliki model rambur layer cut itu tetap ceria dan menganggukkan kepala.Hal itu jelas membuat Algazka kesal.Dia berharap wanita di depannya ini menderita. Tapi, mengapa sulit sekali membuatnya tunduk?"Answer meee?!" Algazka menaikkan nadanya sedikit. Jantung siapapun berhenti sesaat, kecuali ...Alessandra yang masih tersenyum tenang."Kamu udah berani membantah saya, Allesandra?!" tanya Algazka yang belum mendapatkan jawaban dari Allesandra."Katanya jangan berisik? Idiottt!"SYUTTTTTT!!!"ALLESANDRAAA!"Teriakan suara Algazka yang memenuhi istana dengan tiga lantai tersebut. Suara mencekam mengarah pada Allesandra yang sudah ngacir keluar dari kamar Algazka di lantai dua. Semua yang ada di dalam istana rumah milik Algazka mendadak berhenti bernafas dan berdiri me

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-10
  • Istri Tawanan Tuan Tiran   2. Berhasil

    Pelayan yang bertugas mengurusi rumah dan juga keperluan Allesandra sehari-hari termasuk dirinya tampak panik, terlebih Algazka menengadahkan tangannya, "Where is the key, Reina?!"" Kamu ada kunci cadangan semua ruangan di rumah ini kan?" desaknya lagi.Reina melangkahkan kakinya dengan langkah ragu. Khawatir akan nasib Allesandra yang sesungguhnya dia pedulikan sejak perempuan cantik dan polos itu masuk ke rumah Algazka. "Tuan Algazka."Baru saja tangan Reina ingin merogoh ke saku seragam yang dia kenakan untuk mengambil kunci cadangan. Namun suara panggilan datang mengarah pada Algazka. Salah satu bodyguard kepercayaan Algazka yang sering menemani Algazka setiap dia pergi kemana pun melangkah. Lelaki bertubuh tegas dengan tampangnya yang dingin itu bernama Daskario. Mereka memang bagaikan saudara yang tidak serupa. Tapi sikap mereka sama-sama memiliki kekejaman yang mampu dilampiaskan tanpa belas kasih. Jadi wajar saja jika Algazka mengandalkan Daskario sebagai orang yang terperc

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-13
  • Istri Tawanan Tuan Tiran   3. Sayang

    "Siapa yang berani menjemput malaikat maut?!" Algazka masih tidak terima dengan apa yang harus dilalui oleh Casper. Binatang peliharaan yang dia rawat dengan cara baik meski hatinya tidak pernah melampiaskan pada makhluk hidup seperti manusia.Dua mata tajamnya melirik kembali busur panah yang dia letakkan diatas meja kerjanya di kediaman Falcone."Memang semua karena perempuan brengsek itu! Seandainya aja dia nggak cari gara-gara di waktu pagi tadi!" Algazka kembali melayangkan pikirannya pada Allesandra.Umpatan yang sudah diucapkan oleh Allesandra dan tidak akan membuat Algazka melupakannya. Betapa beranianya dia mengumpat dengan kata ..."Idiot?! Beraninya dia bilang saya idiot???" Algazka meremas busur panah dan melemparkan kasar ke lantai.Coba saja tadi Allesandra tidak memakan waktu pagi dia dengan tingkahnya. Mungkin Algazka bisa lebih mempersiapkan diri untuk berangkat ke Falcone dan menyelamatkan Casper. Yang pasti Casper tidak akan terluka seperti sekarang. Algazka juga pa

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-13

Bab terbaru

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   8. Rapuh

    Tatapan bengis Algazka masih membuat Allesa mengunci suaranya. Sorot mata lelaki itu penuh dengan rasa benci. "Kamu denger kan kata-kata saya tadi?! Kamu bukan seorang istri karena kamu adalah seorang anak pembunuh sekaligus budak yang tidak akan pernah saya pandang meski hanya sebelah mata pun!" Algazka menegaskan dan langsung meninggalkan Allesa yang meneteskan air mata seketika. Air mata yang sudah dibasuh oleh bahu tangannya dengan cepat. Kata-kata Algazka memang selalu berniat menyakiti hatinya. Kebencian, hinaan, dan rasa jijik pada dirinya seperti seekor lalat. Tapi mendengar sebagai anak pembunuh itu menyakitkan hati Allesa. "Bisa-bisanya gue nangis!" Allesa membasuh air matanya mulai menggerutu. Sikapnya yang mudah dia kontrol meski rasa sakitnya masih bergelayut manja. Siapa yang tidak patah dicap demikian pada lelaki yang mengambil status sebagai suami? Seorang suami y

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   7. Gila

    Allesandra yang sudah berhasil kabur dari pandangan Algazka menghembuskan nafas kasar setelah sampai di tempat dia akan meletakkan pakaian milik Algazka untuk dicuci, semacam keranjang laundry. Tempatnya berada di bawah yang tidak jauh dari dapur. Hanya saja ruangan tersebut dikhususkan sebagai tempat untuk mencuci pakaian. Beberapa peralatan mandi seperti handuk bersih juga diletakkan di ruangan tersebut. Ada lemari sebagai tempat penyimpanan. Rumah besar yang baagikan istana itu memang sangat tertata rapi. Sudah bisa ditebak kalau semua mencerminkan sisi gelap Algazka yang ternyata seorang lelaki mesum. "Emang dasar mesum kok!" Allesa menggerutu. Tangan mungilnya melempar kecil pakaian milik Algazka yang sudah masuk ke dalam keranjang laundry. "Bisa-bisanya dia punya otak, tapi otaknya nggak berputar dengan baik. Ihh cowok mesum!" Allesa kembali menggerutu. Entah apa yang telah dilakukan oleh Algazka kepada

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   6. Tuan Mesum

    "Kamu punya pacar, Algazka?"Pertanyaan yang akhirnya terlontar dari mulut Allesandra. Sebuah pertanyaan yang tidak pantas juga dinilai memiliki kesalahan mengingat hak yang sepatutnya dia perjuangkan walau terasa diangan-angan."Kamu punya pacar, Algazka?" Pertanyaan Allesa yang terdengar sangat ingin tahu. Namun Algazka tidak menjawab. Seakan memberikan jawaban atas kebenaran dari pertanyaan milik Alesandra.Algazka telah memiliki kekasih ternyata. Jadi benar kalau tanda merah ini pasti lipstik yang dimiliki oleh kekasih Algazka. Begitu pula parfum yang Allesa cium. Tidak menyangka juga kalau Algazka memiliki seorang kekasih. Siapa perempuan yang kejatuhan sial itu untuk berada di kehidupan Algazka. Berbagai pertanyaan menghampiri pikiran Allesa yang semakin penasran."Kenapa? Kamu bertanya seperti ini seakan kamu adalah istri sesungguhnya, Allesandra!" Algazka akhirnya membuka suara sekaligus menyadarkan status Allesa yang tidak perlu diseriuskan.Tidak sepantasnya Allesa berbicara

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   5. Permainan

    "Kamu ini memang cuma datang dari keluarga pengecut. Maka dari itu saya lebih senang melihat kamu menderita daripada kamu mati begitu saja, Allesandra!"Ucapan Algazka yang masih terngiang di kedua telinga Allesa saat dia kembali ke dalam kamarnya. Tali yang Algazka perintahkan tidak jadi diberikan dengan ucapan dia yang ingin jauh membuat Allesa menderita. Harga yang harus dibayar mahal oleh Garvin. Ayah yang masih tidak Allesa yakini bisa membunuh adik Algazka meski keberadaan dan pengakuan Garvin memang telah membunuh adik Algazka."Tapi kalo tadi Algazka beneran jadi kasih talinya, gue kan nggak mungkin juga nggak ambil. Masa iya gue tarik ucapan yang gue ucapin di depan kutu busuk itu. Mungkin talinya bakal gue pake buat ikat leher dia!" Allesa menggerutu mengingat ucapan dan sikap Algazka yang selalu seenaknya.Allesa menghela nafas panjang. Mengamati jendela kamar sebagai pemandangan yang menjadi makanan dia sejak hari pertama kehidupan di kediaman Algazka."Jadi laper. Mau maka

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   4. Kesal

    "Silahkan masuk kembali, Non Allesandra!""Tapi saya mau ke depan situ doang!""Silahkan masuk, Non Allesandra!""Orang mau liat kupu-kupu aja kok. Itu ada disana. Kan kalian semua masih bisa liat juga kan kalo saya disana. Punya mata kan lo semua?!" Allesa yang jadi kesal karena langkah kakinya tidak pernah bisa keluar saja dari batas yang telah ditetapkan pastinya oleh Algazka.Tuan muda tampan, tapi sangat psikopat bagi Allesandra. Masa iya untuk pergi ke halaman rumah saja tidak diperkenankan? Padahal kan lagi banyak kupu-kupu yang Allesa lihat tadi saat berada di dalam kamarnya. Kebetulan jendela kamar milik Allesandra menghadap ke halaman belakang yang dipenuhi dengan bunga-bunga yang sangat indah. Semua dirawat sehingga Allesa seringkali tidak tahan untuk berniat keluar dan ingin duduk menghirup udara disana. Halaman rumah milik Algazka yang sangat luas dan Allesa tidak bisa menikmatinya."Minggir nggakkk!" perintah Allesandra yang semakin kesal.Dua bodyguard dengan tubuhnya y

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   3. Sayang

    "Siapa yang berani menjemput malaikat maut?!" Algazka masih tidak terima dengan apa yang harus dilalui oleh Casper. Binatang peliharaan yang dia rawat dengan cara baik meski hatinya tidak pernah melampiaskan pada makhluk hidup seperti manusia.Dua mata tajamnya melirik kembali busur panah yang dia letakkan diatas meja kerjanya di kediaman Falcone."Memang semua karena perempuan brengsek itu! Seandainya aja dia nggak cari gara-gara di waktu pagi tadi!" Algazka kembali melayangkan pikirannya pada Allesandra.Umpatan yang sudah diucapkan oleh Allesandra dan tidak akan membuat Algazka melupakannya. Betapa beranianya dia mengumpat dengan kata ..."Idiot?! Beraninya dia bilang saya idiot???" Algazka meremas busur panah dan melemparkan kasar ke lantai.Coba saja tadi Allesandra tidak memakan waktu pagi dia dengan tingkahnya. Mungkin Algazka bisa lebih mempersiapkan diri untuk berangkat ke Falcone dan menyelamatkan Casper. Yang pasti Casper tidak akan terluka seperti sekarang. Algazka juga pa

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   2. Berhasil

    Pelayan yang bertugas mengurusi rumah dan juga keperluan Allesandra sehari-hari termasuk dirinya tampak panik, terlebih Algazka menengadahkan tangannya, "Where is the key, Reina?!"" Kamu ada kunci cadangan semua ruangan di rumah ini kan?" desaknya lagi.Reina melangkahkan kakinya dengan langkah ragu. Khawatir akan nasib Allesandra yang sesungguhnya dia pedulikan sejak perempuan cantik dan polos itu masuk ke rumah Algazka. "Tuan Algazka."Baru saja tangan Reina ingin merogoh ke saku seragam yang dia kenakan untuk mengambil kunci cadangan. Namun suara panggilan datang mengarah pada Algazka. Salah satu bodyguard kepercayaan Algazka yang sering menemani Algazka setiap dia pergi kemana pun melangkah. Lelaki bertubuh tegas dengan tampangnya yang dingin itu bernama Daskario. Mereka memang bagaikan saudara yang tidak serupa. Tapi sikap mereka sama-sama memiliki kekejaman yang mampu dilampiaskan tanpa belas kasih. Jadi wajar saja jika Algazka mengandalkan Daskario sebagai orang yang terperc

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   1, Idiot

    "Saya nggak suka suasana pagi yang berisik! And I ever told you more than once!" Belum sempat Alesaandra menyapa dengan lengkap pria berstatus suaminya sejak beberapa hari lalu, ia sudah dibentak.Namun, perempuan yang memiliki model rambur layer cut itu tetap ceria dan menganggukkan kepala.Hal itu jelas membuat Algazka kesal.Dia berharap wanita di depannya ini menderita. Tapi, mengapa sulit sekali membuatnya tunduk?"Answer meee?!" Algazka menaikkan nadanya sedikit. Jantung siapapun berhenti sesaat, kecuali ...Alessandra yang masih tersenyum tenang."Kamu udah berani membantah saya, Allesandra?!" tanya Algazka yang belum mendapatkan jawaban dari Allesandra."Katanya jangan berisik? Idiottt!"SYUTTTTTT!!!"ALLESANDRAAA!"Teriakan suara Algazka yang memenuhi istana dengan tiga lantai tersebut. Suara mencekam mengarah pada Allesandra yang sudah ngacir keluar dari kamar Algazka di lantai dua. Semua yang ada di dalam istana rumah milik Algazka mendadak berhenti bernafas dan berdiri me

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   Prolog

    "Maafkan Papa, Nak ..."Permohonan maaf dengan nada yang terucap dengan gemetar dilayangkannya dalam hati.Ribuan rasa bersalah akibat keputusannya sesaat lagi. "Tolong jangan sakiti dan habisi keluarga saya. Istri saya sedang sakit dan sebagai gantinya kamu boleh mengambil Alesandra untuk kamu jadikan sebagai istri. Putri saya sangat cantik seperti ibunya. Kamu pasti tertarik dengannya daripada meletakkan darah pada seluruh keluarga saya," ucap pria tua itu menahan pedih.Seandainya dia bisa memutar waktu, dirinya tidak akan mau membuat tempat bisnis yang menjadi lokasi kejadian adik lelaki kesayangan dari seorang Algazka Zinadine Geus.Meskipun masih muda, pemilik kelompok Falcone yang sering melakukan aksi pembunuhan itu benar-benar kejam dalam menuntut balas pada Keluarga Danaro!"Saya tidak membutuhkan seorang istri dan saya tidak peduli dengan kecantikan seorang perempuan manapun!" balasnya dingin."Tapi kamu bisa menjadikan dia sebagai istri yang melayani kamu setiap hari. Kam

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status