Share

5. Permainan

Penulis: anyaaang
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-01 20:00:08
"Kamu ini memang cuma datang dari keluarga pengecut. Maka dari itu saya lebih senang melihat kamu menderita daripada kamu mati begitu saja, Allesandra!"



Ucapan Algazka yang masih terngiang di kedua telinga Allesa saat dia kembali ke dalam kamarnya. Tali yang Algazka perintahkan tidak jadi diberikan dengan ucapan dia yang ingin jauh membuat Allesa menderita. Harga yang harus dibayar mahal oleh Garvin. Ayah yang masih tidak Allesa yakini bisa membunuh adik Algazka meski keberadaan dan pengakuan Garvin memang telah membunuh adik Algazka.



"Tapi kalo tadi Algazka beneran jadi kasih talinya, gue kan nggak mungkin juga nggak ambil. Masa iya gue tarik ucapan yang gue ucapin di depan kutu busuk itu. Mungkin talinya bakal gue pake buat ikat leher dia!" Allesa menggerutu mengingat ucapan dan sikap Algazka yang selalu seenaknya.



Allesa menghela nafas panjang. Mengamati jendela kamar sebagai pemandangan yang menjadi makanan dia sejak hari pertama kehidupan di kediaman Algazka.




"Jadi laper. Mau makan ah. Pasti Reina udah masak dan nyiapin di meja makan." Allesa mulai merasakan keroncongan di perutnya. Gara-gara melakukan perjuangan ingin keluar rumah tadi membuat lambung Allesa jadi kelaparan sebelum waktu biasa dia makan. Belum lagi saat berhadapan dengan Algazka. Sungguh menguras organ tubuh!




Allesa keluar kamar dan menutup kembali pintu kamarnya. Tatapannya melihat kamar milik Algazka yang berada di seberang kamar dia. Tidak tertutup rapat. Allesa berjalan pelan menghampiri kamar Algazka yang sepertinya sengaja dibuka atau lelaki idiot itu lupa menutup pintu kamar miliknya. Lorong lantai kamar Algazka dan Allesa tidak memiliki penjagaan. Itu menjadi peraturan Algazka yang masih menginginkan privacy tanpa bodyguard di lorong panjang yang terdapat kamar milik pribadinya.




"Gimana keadaan Casper? Saya mau dia baik-baik aja. Sampai sesuatu terjadi sama Casper lagi, saya yang akan membunuh kalian semua dengan busur panah beracun yang sama!!" ancam Algazka mematikan sambungan teleponnya.




Siapa Casper? Si Algazka pelihara hantu? Tuyul? Wah, wah, bener ini suami gue lelaki gila. Eh, siapa bilang dia suami gueee?




Allesa bergumam di hatinya sambil terus memasang telinga mendengar percakapan Algazka. Rasa penasaran pada nama Casper yang telah dia sebutkan. Nama asing yang tidak pernah Allesa dengar juga.




Percakapan yang sudah selesai membuat Allesa memberanikan diri untuk masuk ke dalam kamar Algazka. Dilihatnya Algazka yang berdiri sambil membuka jas kebangsaan yang selalu dia pakai. Langkah kaki Allesa berhenti saat Algazka menoleh dan menatap keberadaannya di ambang pintu. Perempuan yang masih saja berani melangkahkan kaki masuk meski ratusan kali Algazka ucapkan untuk dia tidak berbuat semena-mena apalagi di dalam area kamar Algazka tanpa izin.




Namun Algazka tidak membuka suaranya. Seakan dia membiarkan Allesandra berada di dalam kamarnya.




Lelaki tampan berparas angkuh dengan rahangnya yang tegas itu membuka jas hitamnya dan melempar kasar ke arah Allesa yang berdiri tidak jauh dari ambang pintu. Dan Allesa menunduk untuk mengambilnya yang jatuh tepat di kaki dia. Membawa ke dalam pangkuan lengan tangan dia sebagai hal yang selalu Allesa kerjakan saat hari pertama.




Yah, Allesa melakukannya atas bentuk kesadaran dia sebagai seorang istri yang tidak akan pernah diakui oleh Algazka. Status yang hanya tersirat diatas kertas dan agama. Kebiasaan yang Allesandra lakukan tanpa Algazka melarangnya. Dia seakan berbuat demikian dengan sengaja. Memperlakukan sebagai budak adalah bagian dari permainannya.




Algazka masih menatap Allesa yang berdiri sambil menunggu Algazka melepaskan semua pakaiannya agar dia bisa membawa ke tempat cucian yang akan diambil oleh alih oleh Reina nanti.




Kancing-kancing yang mulai dibuka oleh Algazka. Memperlihatkan tubuhnya yang putih, tegas, kokoh, dan memiliki dada bidang. Algazka memang sosok dengan fisiknya yang hampir sempurna. Setelah dia membuka kancingnya sampai bawah, Algazka melepaskan kemejanya dan kembali melempar kasar ke arah Allesa untuk diambil. Dia berjalan ke arah lemari dengan bagian punggung yang sudah Allesa lihat memiliki tatto angka romawi yang tidak Allesa mengerti. Tatto tersebut berada di bagian punggung kanan bawah dengan simbol empat kartu yang sepertinya saling berhubungan.




Allesa yang sudah mengambil baju milik Algazka berniat keluar. Sebentar lagi kegiatan mereka adalah makan malam di meja makan ruang utama. Namun Allesa mengurungkan niatnya untuk keluar. Dia melihat kemeja putih milik Algazka yang dia ambil tadi. Ada noda merah di bagian kerah lehernya seperti lipstik. Allesa menciumnya. Wangi aroma parfum seorang perempuan. Tidak biasanya. Selama sebulan bersama Algazka dan Allesa melakukan kegiatan tersebut, tidak sekalipun Allesa mendapatkan tanda-tanda demikian.




Algazka yang sudah mengenakan kaos hitam menoleh ke arah Allesandra. Dilihatnya perempuan itu yang masih berada di dalam kamar dia.




"Kamu nggak ada urusan lagi di kamar saya!" Algazka menyadarkan Allesa yang belum beranjak keluar dari kamarnya.




"Kamu abis ketemu sama siapa tadi?" tanya Allesa tanpa menghiraukan perkataan dan peringatan Algazka yang mengusirnya.




Algazka setengah mengerutkan keningnya. Allesandra semakin berani di hadapan dia. Sekarang dia mulai dengan pertanyaannya yang memposisikan sebagai seorang istri yang sesungguhnya. Tatapan Algazka melihat ke arah kemeja miliknya yang berada di tangan Allesandra. Gadis polos itu seperti menemukan sesuatu. Algazka tersenyum kecut.




"There's a problem with you?!"




Allesandra menggelengkan kepalanya. Namun dia masih penasaran akan aroma perempuan yang tercium dari kemeja putih milik Algazka.




"It's my own business!" cetus Algazka lagi tanpa berniat memikirkan perasaan Allesandra yang masih diam mendengarnya. Perkataan yang harus Allesa pahami bahwa apa yang dia lakukan tidak akan pernah menjadi urusan siapapun. Apalagi Allesandra!




Namun Allesandra masih penasaran. Bagaimana pun dia memiliki hak bertanya sebagai seorang istri.




"Kamu punya pacar, Algazka?"



Bab terkait

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   6. Tuan Mesum

    "Kamu punya pacar, Algazka?"Pertanyaan yang akhirnya terlontar dari mulut Allesandra. Sebuah pertanyaan yang tidak pantas juga dinilai memiliki kesalahan mengingat hak yang sepatutnya dia perjuangkan walau terasa diangan-angan."Kamu punya pacar, Algazka?" Pertanyaan Allesa yang terdengar sangat ingin tahu. Namun Algazka tidak menjawab. Seakan memberikan jawaban atas kebenaran dari pertanyaan milik Alesandra.Algazka telah memiliki kekasih ternyata. Jadi benar kalau tanda merah ini pasti lipstik yang dimiliki oleh kekasih Algazka. Begitu pula parfum yang Allesa cium. Tidak menyangka juga kalau Algazka memiliki seorang kekasih. Siapa perempuan yang kejatuhan sial itu untuk berada di kehidupan Algazka. Berbagai pertanyaan menghampiri pikiran Allesa yang semakin penasran."Kenapa? Kamu bertanya seperti ini seakan kamu adalah istri sesungguhnya, Allesandra!" Algazka akhirnya membuka suara sekaligus menyadarkan status Allesa yang tidak perlu diseriuskan.Tidak sepantasnya Allesa berbicara

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-07
  • Istri Tawanan Tuan Tiran   7. Gila

    Allesandra yang sudah berhasil kabur dari pandangan Algazka menghembuskan nafas kasar setelah sampai di tempat dia akan meletakkan pakaian milik Algazka untuk dicuci, semacam keranjang laundry. Tempatnya berada di bawah yang tidak jauh dari dapur. Hanya saja ruangan tersebut dikhususkan sebagai tempat untuk mencuci pakaian. Beberapa peralatan mandi seperti handuk bersih juga diletakkan di ruangan tersebut. Ada lemari sebagai tempat penyimpanan. Rumah besar yang baagikan istana itu memang sangat tertata rapi. Sudah bisa ditebak kalau semua mencerminkan sisi gelap Algazka yang ternyata seorang lelaki mesum. "Emang dasar mesum kok!" Allesa menggerutu. Tangan mungilnya melempar kecil pakaian milik Algazka yang sudah masuk ke dalam keranjang laundry. "Bisa-bisanya dia punya otak, tapi otaknya nggak berputar dengan baik. Ihh cowok mesum!" Allesa kembali menggerutu. Entah apa yang telah dilakukan oleh Algazka kepada

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-08
  • Istri Tawanan Tuan Tiran   8. Rapuh

    Tatapan bengis Algazka masih membuat Allesa mengunci suaranya. Sorot mata lelaki itu penuh dengan rasa benci. "Kamu denger kan kata-kata saya tadi?! Kamu bukan seorang istri karena kamu adalah seorang anak pembunuh sekaligus budak yang tidak akan pernah saya pandang meski hanya sebelah mata pun!" Algazka menegaskan dan langsung meninggalkan Allesa yang meneteskan air mata seketika. Air mata yang sudah dibasuh oleh bahu tangannya dengan cepat. Kata-kata Algazka memang selalu berniat menyakiti hatinya. Kebencian, hinaan, dan rasa jijik pada dirinya seperti seekor lalat. Tapi mendengar sebagai anak pembunuh itu menyakitkan hati Allesa. "Bisa-bisanya gue nangis!" Allesa membasuh air matanya mulai menggerutu. Sikapnya yang mudah dia kontrol meski rasa sakitnya masih bergelayut manja. Siapa yang tidak patah dicap demikian pada lelaki yang mengambil status sebagai suami? Seorang suami y

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-09
  • Istri Tawanan Tuan Tiran   Prolog

    "Maafkan Papa, Nak ..."Permohonan maaf dengan nada yang terucap dengan gemetar dilayangkannya dalam hati.Ribuan rasa bersalah akibat keputusannya sesaat lagi. "Tolong jangan sakiti dan habisi keluarga saya. Istri saya sedang sakit dan sebagai gantinya kamu boleh mengambil Alesandra untuk kamu jadikan sebagai istri. Putri saya sangat cantik seperti ibunya. Kamu pasti tertarik dengannya daripada meletakkan darah pada seluruh keluarga saya," ucap pria tua itu menahan pedih.Seandainya dia bisa memutar waktu, dirinya tidak akan mau membuat tempat bisnis yang menjadi lokasi kejadian adik lelaki kesayangan dari seorang Algazka Zinadine Geus.Meskipun masih muda, pemilik kelompok Falcone yang sering melakukan aksi pembunuhan itu benar-benar kejam dalam menuntut balas pada Keluarga Danaro!"Saya tidak membutuhkan seorang istri dan saya tidak peduli dengan kecantikan seorang perempuan manapun!" balasnya dingin."Tapi kamu bisa menjadikan dia sebagai istri yang melayani kamu setiap hari. Kam

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-31
  • Istri Tawanan Tuan Tiran   1, Idiot

    "Saya nggak suka suasana pagi yang berisik! And I ever told you more than once!" Belum sempat Alesaandra menyapa dengan lengkap pria berstatus suaminya sejak beberapa hari lalu, ia sudah dibentak.Namun, perempuan yang memiliki model rambur layer cut itu tetap ceria dan menganggukkan kepala.Hal itu jelas membuat Algazka kesal.Dia berharap wanita di depannya ini menderita. Tapi, mengapa sulit sekali membuatnya tunduk?"Answer meee?!" Algazka menaikkan nadanya sedikit. Jantung siapapun berhenti sesaat, kecuali ...Alessandra yang masih tersenyum tenang."Kamu udah berani membantah saya, Allesandra?!" tanya Algazka yang belum mendapatkan jawaban dari Allesandra."Katanya jangan berisik? Idiottt!"SYUTTTTTT!!!"ALLESANDRAAA!"Teriakan suara Algazka yang memenuhi istana dengan tiga lantai tersebut. Suara mencekam mengarah pada Allesandra yang sudah ngacir keluar dari kamar Algazka di lantai dua. Semua yang ada di dalam istana rumah milik Algazka mendadak berhenti bernafas dan berdiri me

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-10
  • Istri Tawanan Tuan Tiran   2. Berhasil

    Pelayan yang bertugas mengurusi rumah dan juga keperluan Allesandra sehari-hari termasuk dirinya tampak panik, terlebih Algazka menengadahkan tangannya, "Where is the key, Reina?!"" Kamu ada kunci cadangan semua ruangan di rumah ini kan?" desaknya lagi.Reina melangkahkan kakinya dengan langkah ragu. Khawatir akan nasib Allesandra yang sesungguhnya dia pedulikan sejak perempuan cantik dan polos itu masuk ke rumah Algazka. "Tuan Algazka."Baru saja tangan Reina ingin merogoh ke saku seragam yang dia kenakan untuk mengambil kunci cadangan. Namun suara panggilan datang mengarah pada Algazka. Salah satu bodyguard kepercayaan Algazka yang sering menemani Algazka setiap dia pergi kemana pun melangkah. Lelaki bertubuh tegas dengan tampangnya yang dingin itu bernama Daskario. Mereka memang bagaikan saudara yang tidak serupa. Tapi sikap mereka sama-sama memiliki kekejaman yang mampu dilampiaskan tanpa belas kasih. Jadi wajar saja jika Algazka mengandalkan Daskario sebagai orang yang terperc

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-13
  • Istri Tawanan Tuan Tiran   3. Sayang

    "Siapa yang berani menjemput malaikat maut?!" Algazka masih tidak terima dengan apa yang harus dilalui oleh Casper. Binatang peliharaan yang dia rawat dengan cara baik meski hatinya tidak pernah melampiaskan pada makhluk hidup seperti manusia.Dua mata tajamnya melirik kembali busur panah yang dia letakkan diatas meja kerjanya di kediaman Falcone."Memang semua karena perempuan brengsek itu! Seandainya aja dia nggak cari gara-gara di waktu pagi tadi!" Algazka kembali melayangkan pikirannya pada Allesandra.Umpatan yang sudah diucapkan oleh Allesandra dan tidak akan membuat Algazka melupakannya. Betapa beranianya dia mengumpat dengan kata ..."Idiot?! Beraninya dia bilang saya idiot???" Algazka meremas busur panah dan melemparkan kasar ke lantai.Coba saja tadi Allesandra tidak memakan waktu pagi dia dengan tingkahnya. Mungkin Algazka bisa lebih mempersiapkan diri untuk berangkat ke Falcone dan menyelamatkan Casper. Yang pasti Casper tidak akan terluka seperti sekarang. Algazka juga pa

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-13
  • Istri Tawanan Tuan Tiran   4. Kesal

    "Silahkan masuk kembali, Non Allesandra!""Tapi saya mau ke depan situ doang!""Silahkan masuk, Non Allesandra!""Orang mau liat kupu-kupu aja kok. Itu ada disana. Kan kalian semua masih bisa liat juga kan kalo saya disana. Punya mata kan lo semua?!" Allesa yang jadi kesal karena langkah kakinya tidak pernah bisa keluar saja dari batas yang telah ditetapkan pastinya oleh Algazka.Tuan muda tampan, tapi sangat psikopat bagi Allesandra. Masa iya untuk pergi ke halaman rumah saja tidak diperkenankan? Padahal kan lagi banyak kupu-kupu yang Allesa lihat tadi saat berada di dalam kamarnya. Kebetulan jendela kamar milik Allesandra menghadap ke halaman belakang yang dipenuhi dengan bunga-bunga yang sangat indah. Semua dirawat sehingga Allesa seringkali tidak tahan untuk berniat keluar dan ingin duduk menghirup udara disana. Halaman rumah milik Algazka yang sangat luas dan Allesa tidak bisa menikmatinya."Minggir nggakkk!" perintah Allesandra yang semakin kesal.Dua bodyguard dengan tubuhnya y

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-28

Bab terbaru

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   8. Rapuh

    Tatapan bengis Algazka masih membuat Allesa mengunci suaranya. Sorot mata lelaki itu penuh dengan rasa benci. "Kamu denger kan kata-kata saya tadi?! Kamu bukan seorang istri karena kamu adalah seorang anak pembunuh sekaligus budak yang tidak akan pernah saya pandang meski hanya sebelah mata pun!" Algazka menegaskan dan langsung meninggalkan Allesa yang meneteskan air mata seketika. Air mata yang sudah dibasuh oleh bahu tangannya dengan cepat. Kata-kata Algazka memang selalu berniat menyakiti hatinya. Kebencian, hinaan, dan rasa jijik pada dirinya seperti seekor lalat. Tapi mendengar sebagai anak pembunuh itu menyakitkan hati Allesa. "Bisa-bisanya gue nangis!" Allesa membasuh air matanya mulai menggerutu. Sikapnya yang mudah dia kontrol meski rasa sakitnya masih bergelayut manja. Siapa yang tidak patah dicap demikian pada lelaki yang mengambil status sebagai suami? Seorang suami y

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   7. Gila

    Allesandra yang sudah berhasil kabur dari pandangan Algazka menghembuskan nafas kasar setelah sampai di tempat dia akan meletakkan pakaian milik Algazka untuk dicuci, semacam keranjang laundry. Tempatnya berada di bawah yang tidak jauh dari dapur. Hanya saja ruangan tersebut dikhususkan sebagai tempat untuk mencuci pakaian. Beberapa peralatan mandi seperti handuk bersih juga diletakkan di ruangan tersebut. Ada lemari sebagai tempat penyimpanan. Rumah besar yang baagikan istana itu memang sangat tertata rapi. Sudah bisa ditebak kalau semua mencerminkan sisi gelap Algazka yang ternyata seorang lelaki mesum. "Emang dasar mesum kok!" Allesa menggerutu. Tangan mungilnya melempar kecil pakaian milik Algazka yang sudah masuk ke dalam keranjang laundry. "Bisa-bisanya dia punya otak, tapi otaknya nggak berputar dengan baik. Ihh cowok mesum!" Allesa kembali menggerutu. Entah apa yang telah dilakukan oleh Algazka kepada

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   6. Tuan Mesum

    "Kamu punya pacar, Algazka?"Pertanyaan yang akhirnya terlontar dari mulut Allesandra. Sebuah pertanyaan yang tidak pantas juga dinilai memiliki kesalahan mengingat hak yang sepatutnya dia perjuangkan walau terasa diangan-angan."Kamu punya pacar, Algazka?" Pertanyaan Allesa yang terdengar sangat ingin tahu. Namun Algazka tidak menjawab. Seakan memberikan jawaban atas kebenaran dari pertanyaan milik Alesandra.Algazka telah memiliki kekasih ternyata. Jadi benar kalau tanda merah ini pasti lipstik yang dimiliki oleh kekasih Algazka. Begitu pula parfum yang Allesa cium. Tidak menyangka juga kalau Algazka memiliki seorang kekasih. Siapa perempuan yang kejatuhan sial itu untuk berada di kehidupan Algazka. Berbagai pertanyaan menghampiri pikiran Allesa yang semakin penasran."Kenapa? Kamu bertanya seperti ini seakan kamu adalah istri sesungguhnya, Allesandra!" Algazka akhirnya membuka suara sekaligus menyadarkan status Allesa yang tidak perlu diseriuskan.Tidak sepantasnya Allesa berbicara

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   5. Permainan

    "Kamu ini memang cuma datang dari keluarga pengecut. Maka dari itu saya lebih senang melihat kamu menderita daripada kamu mati begitu saja, Allesandra!"Ucapan Algazka yang masih terngiang di kedua telinga Allesa saat dia kembali ke dalam kamarnya. Tali yang Algazka perintahkan tidak jadi diberikan dengan ucapan dia yang ingin jauh membuat Allesa menderita. Harga yang harus dibayar mahal oleh Garvin. Ayah yang masih tidak Allesa yakini bisa membunuh adik Algazka meski keberadaan dan pengakuan Garvin memang telah membunuh adik Algazka."Tapi kalo tadi Algazka beneran jadi kasih talinya, gue kan nggak mungkin juga nggak ambil. Masa iya gue tarik ucapan yang gue ucapin di depan kutu busuk itu. Mungkin talinya bakal gue pake buat ikat leher dia!" Allesa menggerutu mengingat ucapan dan sikap Algazka yang selalu seenaknya.Allesa menghela nafas panjang. Mengamati jendela kamar sebagai pemandangan yang menjadi makanan dia sejak hari pertama kehidupan di kediaman Algazka."Jadi laper. Mau maka

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   4. Kesal

    "Silahkan masuk kembali, Non Allesandra!""Tapi saya mau ke depan situ doang!""Silahkan masuk, Non Allesandra!""Orang mau liat kupu-kupu aja kok. Itu ada disana. Kan kalian semua masih bisa liat juga kan kalo saya disana. Punya mata kan lo semua?!" Allesa yang jadi kesal karena langkah kakinya tidak pernah bisa keluar saja dari batas yang telah ditetapkan pastinya oleh Algazka.Tuan muda tampan, tapi sangat psikopat bagi Allesandra. Masa iya untuk pergi ke halaman rumah saja tidak diperkenankan? Padahal kan lagi banyak kupu-kupu yang Allesa lihat tadi saat berada di dalam kamarnya. Kebetulan jendela kamar milik Allesandra menghadap ke halaman belakang yang dipenuhi dengan bunga-bunga yang sangat indah. Semua dirawat sehingga Allesa seringkali tidak tahan untuk berniat keluar dan ingin duduk menghirup udara disana. Halaman rumah milik Algazka yang sangat luas dan Allesa tidak bisa menikmatinya."Minggir nggakkk!" perintah Allesandra yang semakin kesal.Dua bodyguard dengan tubuhnya y

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   3. Sayang

    "Siapa yang berani menjemput malaikat maut?!" Algazka masih tidak terima dengan apa yang harus dilalui oleh Casper. Binatang peliharaan yang dia rawat dengan cara baik meski hatinya tidak pernah melampiaskan pada makhluk hidup seperti manusia.Dua mata tajamnya melirik kembali busur panah yang dia letakkan diatas meja kerjanya di kediaman Falcone."Memang semua karena perempuan brengsek itu! Seandainya aja dia nggak cari gara-gara di waktu pagi tadi!" Algazka kembali melayangkan pikirannya pada Allesandra.Umpatan yang sudah diucapkan oleh Allesandra dan tidak akan membuat Algazka melupakannya. Betapa beranianya dia mengumpat dengan kata ..."Idiot?! Beraninya dia bilang saya idiot???" Algazka meremas busur panah dan melemparkan kasar ke lantai.Coba saja tadi Allesandra tidak memakan waktu pagi dia dengan tingkahnya. Mungkin Algazka bisa lebih mempersiapkan diri untuk berangkat ke Falcone dan menyelamatkan Casper. Yang pasti Casper tidak akan terluka seperti sekarang. Algazka juga pa

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   2. Berhasil

    Pelayan yang bertugas mengurusi rumah dan juga keperluan Allesandra sehari-hari termasuk dirinya tampak panik, terlebih Algazka menengadahkan tangannya, "Where is the key, Reina?!"" Kamu ada kunci cadangan semua ruangan di rumah ini kan?" desaknya lagi.Reina melangkahkan kakinya dengan langkah ragu. Khawatir akan nasib Allesandra yang sesungguhnya dia pedulikan sejak perempuan cantik dan polos itu masuk ke rumah Algazka. "Tuan Algazka."Baru saja tangan Reina ingin merogoh ke saku seragam yang dia kenakan untuk mengambil kunci cadangan. Namun suara panggilan datang mengarah pada Algazka. Salah satu bodyguard kepercayaan Algazka yang sering menemani Algazka setiap dia pergi kemana pun melangkah. Lelaki bertubuh tegas dengan tampangnya yang dingin itu bernama Daskario. Mereka memang bagaikan saudara yang tidak serupa. Tapi sikap mereka sama-sama memiliki kekejaman yang mampu dilampiaskan tanpa belas kasih. Jadi wajar saja jika Algazka mengandalkan Daskario sebagai orang yang terperc

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   1, Idiot

    "Saya nggak suka suasana pagi yang berisik! And I ever told you more than once!" Belum sempat Alesaandra menyapa dengan lengkap pria berstatus suaminya sejak beberapa hari lalu, ia sudah dibentak.Namun, perempuan yang memiliki model rambur layer cut itu tetap ceria dan menganggukkan kepala.Hal itu jelas membuat Algazka kesal.Dia berharap wanita di depannya ini menderita. Tapi, mengapa sulit sekali membuatnya tunduk?"Answer meee?!" Algazka menaikkan nadanya sedikit. Jantung siapapun berhenti sesaat, kecuali ...Alessandra yang masih tersenyum tenang."Kamu udah berani membantah saya, Allesandra?!" tanya Algazka yang belum mendapatkan jawaban dari Allesandra."Katanya jangan berisik? Idiottt!"SYUTTTTTT!!!"ALLESANDRAAA!"Teriakan suara Algazka yang memenuhi istana dengan tiga lantai tersebut. Suara mencekam mengarah pada Allesandra yang sudah ngacir keluar dari kamar Algazka di lantai dua. Semua yang ada di dalam istana rumah milik Algazka mendadak berhenti bernafas dan berdiri me

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   Prolog

    "Maafkan Papa, Nak ..."Permohonan maaf dengan nada yang terucap dengan gemetar dilayangkannya dalam hati.Ribuan rasa bersalah akibat keputusannya sesaat lagi. "Tolong jangan sakiti dan habisi keluarga saya. Istri saya sedang sakit dan sebagai gantinya kamu boleh mengambil Alesandra untuk kamu jadikan sebagai istri. Putri saya sangat cantik seperti ibunya. Kamu pasti tertarik dengannya daripada meletakkan darah pada seluruh keluarga saya," ucap pria tua itu menahan pedih.Seandainya dia bisa memutar waktu, dirinya tidak akan mau membuat tempat bisnis yang menjadi lokasi kejadian adik lelaki kesayangan dari seorang Algazka Zinadine Geus.Meskipun masih muda, pemilik kelompok Falcone yang sering melakukan aksi pembunuhan itu benar-benar kejam dalam menuntut balas pada Keluarga Danaro!"Saya tidak membutuhkan seorang istri dan saya tidak peduli dengan kecantikan seorang perempuan manapun!" balasnya dingin."Tapi kamu bisa menjadikan dia sebagai istri yang melayani kamu setiap hari. Kam

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status