Share

Tak Menyangka

Ana kembali masuk ke dalam kamarnya dengan hati yang gamang, dia tak tahu sebenarnya di mana salahnya, dan kenapa dia yang harus mendapat hukuman.

Searang Apa yang harus dia lakukan, Ana memang bukan orang yang merasa kalau ponsel adalah bagian hidupnya sehingga kemana-mana harus dia bawa serta, tapi tetap saja, dia butuh benda itu untuk menghubungi orang-orang terdekatnya.

Ana segera bangkit berdiri begitu ingat kalau neneknya menghubungi tadi, tapi masalahnya dia sama sekali tak ingat nomer telepon neneknya.

Bergegas Ana ke kamar Raffael dan mengetuk pintu kamar suaminya itu.

“Raf... Raffael buka pintunya sebentar. Raf... tolonglah sebentar saja.”

Ana terus mengetuk pintu itu bahkan air matany sudah mengalir, dari luar kamar ini dia bisa mendengar ponselnya berbunyi lagi, mungkinkah dari neneknya lagi?

Apa terjadi sesuatu dengan neneknya? Tidak biasanya dia menelpon jam segini dan terus menerus.

Tak sabar dengan Raffael yang tidak juga membuka pintu untuknya, Ana kembali meng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status