Share

Tetangga

POV Anto

Marni telah tidur sejak jam sembilan yang lalu, dia paling tidak tahan saat melihat kasur. Baru masuk kamar saja sudah menguap.

Aku masih geram dengan pengakuan Marni. Apa maksud Mawar mengatakan itu semua pada Marni yang polos dan tak mengerti apa-apa? Apakah dia ingin Marni sepertinya? Yang diperlakukan seperti piala bergilir. Untung saja Marni mengatakannya sehingga aku bisa meluruskan kembali. Ingin kudatangi rumah wanita itu, akan tetapi bertemu dengan Pak Joko membuatku tak nyaman.

Benar kata orang, kita tak bisa menyimpulkan seseorang sebelum mengenalnya lebih dekat. Dulu aku menganggap Pak Joko sebagai pria yang sangat perhatian, walaupun beberapa rekan kerja menjauhinya entah dengan alasan apa.

Kami baru saja pindah ke sini, tak mudah mendapatkan rumah nyaman yang membuat Marni amat senang tinggal di dalamnya. Mungkin aku yang harus lebih ketat menjaga Marni, misalnya menyruhnya mengunci pintu tanpa menerima satu pun tamu jika aku tidak di rumah.

Bunyi bel menggangg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status