Share

Wanita yang Berbeda

Author: LeneRina
last update Last Updated: 2024-04-22 02:17:26

"Maaf sudah mengganggu waktu sibuk kamu," ucap Aaron begitu duduk bersama dengan Dona di sebuah kafe yang berada tidak jauh dari lokasi syuting Dona.

"Bisa kita langsung ke inti pembicaraan? Tidak perlu berbasa basi."

Aaron tersenyum geli bercampur kagum mendengar respon ketus Dona. Senyum tipis bercampur tatapan tajam merupakan kombinasi yang begitu mempesona di wajah cantik Dona bagi Aaron.

"Baiklah." Aaron menganggukkan kepalanya. "Saya menerima balasan penawaran kerjasama dari manajer kamu pagi ini, isinya menyatakan bahwa kamu menolak kerjasama itu. Boleh saya tahu alasan kenapa kamu menolaknya?"

"Aku sedang terikat banyak kontrak kerja saat ini. Mungkin lain kali. Itupun kemungkinannya sangat kecil mengingat banyak mitra bisnis yang berlomba-lomba ingin bekerja sama dengan saya."

Gotcha!

Kesan sombong dan angkuh. Seharusnya Aaron tersinggung dan muak dengan respon dan kesan arogan yang terang-terangan ditunjukkan oleh Dona. Tapi kenyataannya, Aaron malah semakin tertarik dengan wanita cantik yang kini menatapnya dengan malas.

Aaron menatap Dona lekat sembari sendikit tersenyum tipis. Dona langsung bisa menjawab pertanyaannya. Itu artina dia telah tahu siapa Aaron.

"Tapi aku cukup terkesan melihat kerja keras dan keseriusan anda, seorang pemimpin sebuah perusahaan multimedia terbesar datang langsung untuk menemui talent yang akan bekerja sama dengan anda. Namun sayang, totalitas yang anda tunjukan belum bisa aku balas dengan sebuah persetujuan."

"Baiklah. Saya menghormati keputusan kamu untuk menolak penawaran kerjasama dengan saya. Tapi saya ingin mengingatkan satu hal yang menjadi prinsip perusahaan saya, yaitu tidak akan menjalin kerjasama dengan siapapun yang pernah menolak kerjasama yang telah kami tawarkan, kecuali karena satu hal..."

"Tunggu, anda sedang mengancamku?" Dona menatap tajam Aaron.

"Bukan ancaman, ini prinsip, Dona."

Dona terkekeh mendengar dalih yang dikemukakan oleh Aaron.

"Klasik! Cara berbisnis orang yang merasa berkuasa memang selalu begitu. Tapi cara begitu tak akan berpengaruh apa-apa bagi saya. Saya tidak akan berbisnis hanya karena materi. Saya bekerja karena saya mau. Ini bukan ancaman, ini prinsip."

Aaron kembali mengulum tersenyum mendengar ucapan Dona yang terus berusaha mematahkan ucapannya.

"Baiklah. Saya akan tetap menghargai keputusan kamu. Sekali lagi saya mohon maaf telah mengganggu waktu sibuk kamu."

"Biasanya saya tidak akan menanggapi siapapun secara privat seperti ini, terlebih di sela-sela waktu berharga saya. Tapi tak apa, setidaknya mulai sekarang anda sudah tahu bagaimana bersikap bijaksana pada orang lain."

Dona meminum jus jeruknya sekilas kemudian berdiri dari tempat duduknya dan berjalan pergi meninggalkan Aaron sendiri di kafe itu.

Aaron tersenyum menatap punggung Dona yang perlahan menghilang di balik pintu kafe.

"Dia sangat menarik. Bukan, dia tidak hanya sekedar menarik. Dia wanita paling keras kepala dan angkuh yang pernah aku temui seumur hidupku. Dia telah tahu siapa aku tapi hal itu sama sekali tidak mengubah sikapnya terhadapku seperti saat pertama kali kami tanpa sengaja bertemu."

Sementara Dona terus berjalan menuju ke lokasi syutingnya. Dia yakin saat ini Doni dan Gina pasti sedang menunggunya dengan seribu pertanyaan di dalam kepala mereka.

Begitu langkah kaki Dona mencapai bibir pintu ruangan istirahat di lokasi syutingnya, dua pasang netra langsung tertuju padanya dan bergegas berdiri dari tempat duduknya.

"Dona!" panggil Gina sambil berlari cepat mendapati Dona yang masih berada di bibir pintu.

"Bagaimana dengan Pak Aaron? Apa yang dikatakannya padamu? Apa dia marah karena kita menolak kerjasama yang diajukannya? Kenapa bisa dia sendiri yang datang menemui kamu?" cecar Gina bertubi-tubi tanpa jeda dengan kecepatan maksimal.

"Kerjasama apa? Siapa laki-laki tadi?" tanya Doni yang perlahan datang menghampiri Dona dan Gina.

Dona menatap ekspresi curiga bercampur emosi terpahat di wajah Doni. Dia mengerti apa yang ada di dalam isi kepala suami sirinya itu.

Dona harus segera memberi penjelasan pada Doni agar suami sirinya itu tidak berlarut curiga. Dia tidak ingin kehadiran Aaron merusak rencana berharga yang telah lama disusunnya. Segala hal telah dipertaruhkannya demi rencana pembalasan dendam ini.

"Kamu pulang saja dulu, Gin. Nanti akan aku ceritakan semua melalui telepon. Aku harus bicara dulu dengan Doni," ucap Dona pada manajernya.

Gina spontan melihat ke arah Doni yang kini telah berdiri di dekat mereka. Gina langsung menganggukkan kepalanya, mengerti maksud dari ucapan Dona.

"Baiklah kalau begitu. Aku pulang dulu."

Gina segera berjalan meninggalkan Dona dan Doni keluar dari ruangan istirahat mereka.

"Kita bicara di resto d'amore saja, Mas? Kita bicarakan hal ini sambil mengisi perut. Aku sudah lapar." Dona berusaha tersenyum manis pada Doni agar meredam emosi laki-laki yang menjadi alat pembalasan dendamnya itu.

"Baiklah. Kita bertemu di sana saja."

Doni langsung melangkahkan kakinya keluar meninggalkan Dona. Jelas, dari bahasa tubuh yang ditunjukkannya, Doni sedang dipenuhi api cemburu yang membara.

Dona tersenyum sinis melihat ekspresi marah Doni. Bisa-bisanya laki-laki itu merasakan cemburu pada wanita yang sama sekali tidak mencintainya.

Dona mengikuti Doni menuju ke parkiran mobil mereka. Setelah masuk ke dalam mobim mereka masing-masing, Doni dan Dona melaju pergi menuju ke sebuah restoran langganan merak karena restoran itu menyediakan tempat makan secara privat dan tertutup.

Begitu tiba di D'Amore Restauran, Dona dan Doni langsung menuju ke tempat yang khusus di sewa Doni untuk mereka. Doni sengaja merogoh kocek dalam demi mendapatkan tempat makan khusus itu agar dia dan Dona dapat makan berdua dengan tenang kapanpun mereka mau.

"Jadi, penjelasan apa yang ingin kamu katakan sekarang?" tanya Doni langsung begitu mereka telah duduk bersama di dalam sebuah ruangan privat.

Restoran itu akan secara otomatis menghdangkan berbagai makanan mereka ke meja Dona dan Doni tanpa dipesan terlebih dahulu.

"Namanya Aaron. Dia pemilik PT. Rajawali Sindo. Mas tahu kan perusahaan apa itu?" Dona menatap Doni dengan wajah yang tenang.

"Lanjutkan."

"Perusahaannya mengajukan kerjasama tadi pagi. Mereka ingin aku menjadi pemeran utama pada film yang akan mereka garap. Namun aku telah menolaknya tadi pagi, dan Aaron datang untuk menanyakan alasan kenapa aku menolak kerjasama mereka."

"Dia datang sendiri menemui kamu untuk menanyakan hal itu? Maksudku, seorang pemilik perushaan yang langsung datang menemui calon talent mereka? Apa aku tidak salah mendengar?" Doni terkekeh sarkas.

"Mas kan tahu karirku sedang berada dipuncaknya. Mungkin dia tidak ingin kehilangan kesempatan itu demi mendongkrak pamor film yang akan merek rilis."

"Tetap saja alasan itu tidak cukup kuat untuk seorang pemilik perusahaan sampai turun langsung menemui kamu."

"Sudahlah, Mas. Hal seperti ini tidak perlu dibahas berlarut-larut. Toh aku juga sudah menolak permintaannya."

"Jangan pernah mau bekerjasama dengan perusahaan itu. Mas tidak suka dengan cara laki-laki itu menatapmu, Dona. Dia buaya kelas atas. Mas tidak mau kamu terjebak."

"Hal itu tidak akan mungkin terjadi, Mas. Percayalah padaku." Dona mengukir senyum di wajahnya. Berusaha meyakinkan laki-laki yang ada di hadapannya.

"Jangan pernah mengkhianati kepercayaan Mas ya, Sayang."

Doni meraih tangan Dona dan menggenggamnya. Dona menganggukkan kepalanya dengan cepat sambil tersenyum.

Tiba-tiba ponsel Doni berdering. Kontak milik dengan nama 'My Wife' tampil di layar ponselnya.

"Jihan lagi! Dia begitu rewel hari ini. Entah sudah berapa kali dia menelpon sejak aku berangkat tadi," keluh Doni kesal.

"Angkat dulu, Mas. Mana tahu penting."

"Dia hanya ingin menanyakan keberadaanku. Aku sudah muak dengannya."

Dona tersenyum mendengar ucapan Doni. Rencananya berhasil, membuat Jihan mencurigai Doni dan juga membuat Doni muak dengan sikap curiga Jihan padanya.

"Aku tidak sabar mendengar kata talak dari bibir Mas Doni pada Jihan. Aku akan membuat Mas Doni menyiksa batin Jihan terlebih dahulu dan menguras harta Jihan kemudian membuat mereka berpisah. Persis dengan apa yang dilakukan Jihan padaku dahulu!"

Tiba-tiba sebuah pesan masuk ke dalam ponsel Doni setelah panggilan telepon berkali-kali diabaikannya.

My Wife:

"Aku di D'Amore Restauran. Mas dimana? Aku melihat mobil Mas di parkiran resto tapi mereka bilang tidak ada pengunjung atas nama Mas yang melakukan reservasi. Segera temui aku di depan sekarang!"

Related chapters

  • Istri Simpanan Sang Aktor   Jebakan Tepat Sasaran

    "Sial! Kenapa Jihan bisa ada di sini?" umpat Doni dengan geram setelah membaca isi pesan yang dikirimkan Jihan padanya."Ada apa, Mas?" "Jihan ada di sini sekarang dan dia melihat mobil Mas terparkir di depan.""Pergilah. Temui dia.""Arghh! Aku muak jika harus mendengar cecara interogasi dari mulutnya. Entah sudah berapa ribu kali aku harus mendengarkan pertanyaan-pertanyaan yang sama berulang-ulang."Dona tersenyum sambil menyesap minumannya pelan."Dia istrimu, Mas. Pantas dong dia menanyakan segala hal tentang kamu. Akupun pasti akan melakukan hal yang sama jika menjadi dia.""Dia memuakkan, Sayang. Berbeda dengan kamu.""Pergilah. Temui dia dan ajak dia makan siang. Aku akan keluar dari tempat ini diam-diam." Dona mengambil handbagnya kemudian mulai berdiri."Dona..""Its okay, Mas. Aku juga ingin istirahat. Syuting hari ini lumayan menghabiskan tenagaku."Dona melemparkan senyum manisnyabke arah Doni kemudian perlahan keluar dari dalam ruangan privat itu meninggalkan Doni.Dona

    Last Updated : 2024-04-23
  • Istri Simpanan Sang Aktor   Satu Rahasia Masa Lalu

    "Dia datang hanya untuk menanyakan tentang alasan kenapa kontrak kerjasama yang dia ajukan kamu tolak tadi pagi?" Suara Gina menggema dalam apartemen Dona.Dona menganggukkan kepalanya pelan sambil menyeruput pelan teh lemon hangat di tangannya."Itu artinya dia memang benar-benar serius ingin bekerjasama dengan kamu, Don. Tidak mungkin seorang pemilik perusahaan turun gunung langsung menemui kamu kalau tidak karena hal yang serius.""Aku tidak peduli, Gina. Aku tidak suka dengan caranya yang menggampangkan segala sesuatu dengan uang. Selain itu, aku tidak ingin Doni berpikir yang tidak-tidak antara aku dan laki-laki itu.""Tentang Doni lagi.." Gina menghelakan napasnya dengan kasar. "Doni itu hanya kekasihmu, Dona. Jangan pertaruhkan masa depan karirmu demi seorang laki-laki buaya seperti dia. Sudah punya istri masih aja gatal dengan perempuan lain."Dona tersenyum tipis sambil melihat ke arah managernya itu. Dia dan Doni memang sengaja merahasiakan pernikahan siri mereka dari manage

    Last Updated : 2024-04-24
  • Istri Simpanan Sang Aktor   Gosip Panas

    “Meet and greet? Untuk apa, Sayang?” tanya Doni setengah berbisik saat Dona menelpon siang itu.Doni baru saja terbangun dari tidurnya, langsung tersentak duduk mendengar permintaan dari istri sirinya itu. Pusing akibat semalaman berperang hebat dengan Jihan masih belum hilang, sekarang Dona dengan semangat menambah intensitas nyeri di sekujur isi kepalanya.“Aku mendapat banyak DM di semua sosial mediaku, Mas. Komunitas penggemar kita berdua sangat ingin kita mengadakan meet and greet. Kebetulan bulan ini adalah anniversary sinetron pertama kita sebagai couple yang ketiga. Ayolah, Mas. Aku nggak mau membuat mereka kecewa. Nama besar kita sekarang kan karena loyalitas mereka yang terus aktif mengkampanyekan apapun projek yang kita jalani.”“Tapi hal seperti itu bukan hal yang mudah dilakukan begitu saja, Sayang. Kita harus membicarakannya dengan pihak managemen juga. Pemilihan lokasi dan sistem keamanannya juga harus dipersiapkan dengan matang.”“Iya, Mas. Aku ngerti kok maksudnya. Ak

    Last Updated : 2024-04-26
  • Istri Simpanan Sang Aktor   Terjebak

    Dona menyunggingkan senyum bahagia di wajahnya tatkala melihat sebuah postingan di beranda media sosialnya. Sebuah foto profil yang menampilkan sepasang sejoli nan rupawan menghiasai akun si pembuat status itu. Foto sepasang selebriti yang sempat digadang-gadang sebagai couple goal oleh seluruh orang.Sebuah foto langit hitam tampak pada postingan itu. Sang pemilik akun menyematkan sebuah kalimat yang mewakili postingan itu.“Aku pernah mati-matian memperjuangkanmu. Mengabaikan semuanya hanya demi kamu. Bahkan mengorbankan impianku hanya demi impianmu. Menjadi tahu diri adalah adab penting dalam hidup.”Dona tertawa lepas begitu selesai membaca status yang diposting oleh Jihan lima menit yang lalu itu. Hatinya merasa begitu bahagia membaca status yang menyiratkan makna kekecewaan itu. Jelas Dona tahu pada siapa status itu ditujukan.“Satu tikus usdah masuk ke dalam perangkap. Kita lihat nanti apakah tikus dalam perangkap ini bisa menarik pasangannya untuk mati bersamanya?” ucap Dona s

    Last Updated : 2024-04-28
  • Istri Simpanan Sang Aktor   Rencana Pertama

    “Ada denganmu, Sayang?” “Maksudnya apa sih, Mas?” tanya Dona balik sabil menyeruput minumannya. Kejadian tabrakan tadi membuatnya memerlukan asupan yang bisa membuat pikirannya lebih dingin. “Kamu benar-benar tidak tahu apa yang terjadi? Gosip kita di media sosial sudah sangat viral, Dona.” “Gosip apa, Mas?” Dona berpura bingung. “Gosip tentang meet and greet kita. Padahal kan kita masih belum mempersiapkan apapun untuk itu. Bagaimana mereka bisa mengetahui hal itu?” “Aku sudah mengumumkannya di salah satu fanbase kita. Nggak masalah kan, Mas? Toh nanti juga akan terlaksana. Aku juga sudah minta izin dengan Mas tadi pagi.” “Tapi event seperti itu bukan hanya tentang kita berdua saja, Sayang. Ada managemen kita yang juga harus tahu dan semuanya butuh proses persiapan yang matang. Mas kan sudah jelasin tadi pagi.” “Sudahlah, Mas. Kan mas bisa langsung bicara dengan managemen nanti.” Doni menghelakan napasnya. Putus asa mendengar setiap bantahan dari Dona yang begitu ringa

    Last Updated : 2024-04-30
  • Istri Simpanan Sang Aktor   Kejutan Tak Terduga

    Suara bel di depan pintu apartemennya membuat Dona terkesiap. Dengan cepat diselesaikannya step terakhir riasan wajahnya dan berjalan menuju ke pintu apartemennya. “Dia menepati janjinya,” gumam Dona sambil menyunggingkan senyum sinisnya. “Hai,” sapa Aaron yang berdiri tepat di depan Dona. “Bagaimana kamu tahu alamatku?” “Mendapatkan alamat orang yang aku cari adalah hal yang sangat mudah bagiku, terlebih orang itu adalah artis terkenal seperti kamu,” jawab Aaron sambil tersenyum. “Uang memang bisa memudahkan segalanya.” Dona memutar kedua bola matanya. “Tunggu sebentar, aku ambil tas dulu.” Dona bergegas mengambil tasnya kemudian kembali keluar dari dalam apartemennya. “Kamu sudh lama menungguku?”tanya Aaron sambil berjalan di samping Dona. “Aku tidak sedang menunggu kamu, Tuan Arogan. Jangan terlalu percaya diri.” Aaron menahan tawanya mendengar penyangkalan Dona. “Lalu kamu sedang menunggu siapa dengan gaun dan riasan wajah seperti itu?” “Aku memiliki banyak ja

    Last Updated : 2024-05-05
  • Istri Simpanan Sang Aktor   Asumsi yang Keliru

    Jihan berdiri menatap ke arah luar dari balkon kamarnya. Dicecapnya beberapa kali wine yang ada di dalam gelas bordeaux di tangannya. Pikirannya melayang jauh. Dia sama sekali tidak menyangka suami yang selalu dibanggakan dan diperjuangkannya tega melakukan hal sejahat itu padanya. Meski belum melihatnya secara langsung, namun firasatnya sebagai seorang istri tidak dapat dibohongi.“Apa kurangku di matamu sampai kamu tega mengkhianati aku, Mas?” ucap Jihan sambil menatap kosong ke luar.“Aku terus menemanimu sejak kamu bukan siapa-siapa dan tidak memiliki apa-apa. Aku tetap mempertahankan kamu meskipun aku memiliki banyak pilihan lain yang lebih mapan dan mencintai aku, bahkan aku menjual semua yang aku punya demi bisa membangun sebuah perusahaan untukmu. Tapi sekarang apa balasanmu padaku, Mas? Kamu diam-diam mengkhianatiku bermain api dengan wanita lain!”Tangan Jihan yang tidak memegang gelas dengan cepat mengepal kuat. Hatinya begitu sakit dan emosinya meluap. Di satu sisi, dia ta

    Last Updated : 2024-05-07
  • Istri Simpanan Sang Aktor   Malam yang panas

    Doni menghelakan napasnya dengan kasar. Hidupnya begitu dipenuhi oleh konflik. Jihan dan Dona sama-sama berang padanya. Tuntutan mereka sama persis, cemburu.“Aku harus apa sekarang?” batin Doni sambil menyugar kasar rambutnya. Penampilannya sudah sangat kacau.“Dona tidak bisa dihubungi sejak tadi, Don.” Roland, pihak management Dona dan Doni tiba-tiba datang dan masuk ke dalam ruangan Doni.“Aku akan membuat janji dengannya besok pagi jika dia sudah bisa dihubungi. Acara meet and greet itu harus kita meetingkan bersama dulu tentang waktu, tempat serta konsepnya. Dona juga harus hadir,” lanjutnya sambil berjalan mendekati tempat duduk Doni.Langkah Roland melambat seiring perubahan ekspresi pada wajahnya melihat keadaan Doni yang begitu menyedihkan dan kusut.“Kamu baik-baik saja, Don? Apa ada masalah?” tanya Roland bingung.Doni mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Roland sambil tersenyum.“Tidak ada. Aku hanya kelelahan hari ini. Aku ingin pulang dan beristirahat.”“Kamu yakin

    Last Updated : 2024-05-12

Latest chapter

  • Istri Simpanan Sang Aktor   Hal yang tak terduga

    “Kamu dimana?” tanya Doni saat Dona mengangkat teleponnya. “Di apartemen.” “Mas ke sana sekarang.” “Tidak usah. Sebentar lagi aku akan tiba di kantor. Kita bertemu di sana saja.” “Ada yang mau Mas tanyakan denganmu. Ini penting. Tidak bisa dibicarakan di kantor.” “Bicarakan saja sekarang. Mas tidak perlu ke apartemenku.” “Apakah sekarang Mas tidak boleh lagi ke apartemenmu?” “Tidak.” “Kenapa?" "Mas tidak boleh datang ke sini selama Mas belum menceraikan Jihan." "Tapi kamu juga istriku, Don." "Aku hanya istri pelampiasan, bukan istri yang sebenarnya. Aku muak disembunyikan selayaknya sesuatu hal yang memalukan." "Jangan begini, Don. Please. Mas tidak sanggup kalau kamu begini terus. Mas kan sudah janji akan menepati janji Mas untuk menceraikan Jihan. Kamu bersabar sebentar ya," mohon Doni. "Sudahlah, Mas. Buktikan saja apa yang menjadi janji Mas padaku." "Apa kamu sengaja melakukan hal ini karena laki-laki itu?" "Cih! fitnah apa lagi ini, Mas?" Dona terdec

  • Istri Simpanan Sang Aktor   Malam yang panas

    Doni menghelakan napasnya dengan kasar. Hidupnya begitu dipenuhi oleh konflik. Jihan dan Dona sama-sama berang padanya. Tuntutan mereka sama persis, cemburu.“Aku harus apa sekarang?” batin Doni sambil menyugar kasar rambutnya. Penampilannya sudah sangat kacau.“Dona tidak bisa dihubungi sejak tadi, Don.” Roland, pihak management Dona dan Doni tiba-tiba datang dan masuk ke dalam ruangan Doni.“Aku akan membuat janji dengannya besok pagi jika dia sudah bisa dihubungi. Acara meet and greet itu harus kita meetingkan bersama dulu tentang waktu, tempat serta konsepnya. Dona juga harus hadir,” lanjutnya sambil berjalan mendekati tempat duduk Doni.Langkah Roland melambat seiring perubahan ekspresi pada wajahnya melihat keadaan Doni yang begitu menyedihkan dan kusut.“Kamu baik-baik saja, Don? Apa ada masalah?” tanya Roland bingung.Doni mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Roland sambil tersenyum.“Tidak ada. Aku hanya kelelahan hari ini. Aku ingin pulang dan beristirahat.”“Kamu yakin

  • Istri Simpanan Sang Aktor   Asumsi yang Keliru

    Jihan berdiri menatap ke arah luar dari balkon kamarnya. Dicecapnya beberapa kali wine yang ada di dalam gelas bordeaux di tangannya. Pikirannya melayang jauh. Dia sama sekali tidak menyangka suami yang selalu dibanggakan dan diperjuangkannya tega melakukan hal sejahat itu padanya. Meski belum melihatnya secara langsung, namun firasatnya sebagai seorang istri tidak dapat dibohongi.“Apa kurangku di matamu sampai kamu tega mengkhianati aku, Mas?” ucap Jihan sambil menatap kosong ke luar.“Aku terus menemanimu sejak kamu bukan siapa-siapa dan tidak memiliki apa-apa. Aku tetap mempertahankan kamu meskipun aku memiliki banyak pilihan lain yang lebih mapan dan mencintai aku, bahkan aku menjual semua yang aku punya demi bisa membangun sebuah perusahaan untukmu. Tapi sekarang apa balasanmu padaku, Mas? Kamu diam-diam mengkhianatiku bermain api dengan wanita lain!”Tangan Jihan yang tidak memegang gelas dengan cepat mengepal kuat. Hatinya begitu sakit dan emosinya meluap. Di satu sisi, dia ta

  • Istri Simpanan Sang Aktor   Kejutan Tak Terduga

    Suara bel di depan pintu apartemennya membuat Dona terkesiap. Dengan cepat diselesaikannya step terakhir riasan wajahnya dan berjalan menuju ke pintu apartemennya. “Dia menepati janjinya,” gumam Dona sambil menyunggingkan senyum sinisnya. “Hai,” sapa Aaron yang berdiri tepat di depan Dona. “Bagaimana kamu tahu alamatku?” “Mendapatkan alamat orang yang aku cari adalah hal yang sangat mudah bagiku, terlebih orang itu adalah artis terkenal seperti kamu,” jawab Aaron sambil tersenyum. “Uang memang bisa memudahkan segalanya.” Dona memutar kedua bola matanya. “Tunggu sebentar, aku ambil tas dulu.” Dona bergegas mengambil tasnya kemudian kembali keluar dari dalam apartemennya. “Kamu sudh lama menungguku?”tanya Aaron sambil berjalan di samping Dona. “Aku tidak sedang menunggu kamu, Tuan Arogan. Jangan terlalu percaya diri.” Aaron menahan tawanya mendengar penyangkalan Dona. “Lalu kamu sedang menunggu siapa dengan gaun dan riasan wajah seperti itu?” “Aku memiliki banyak ja

  • Istri Simpanan Sang Aktor   Rencana Pertama

    “Ada denganmu, Sayang?” “Maksudnya apa sih, Mas?” tanya Dona balik sabil menyeruput minumannya. Kejadian tabrakan tadi membuatnya memerlukan asupan yang bisa membuat pikirannya lebih dingin. “Kamu benar-benar tidak tahu apa yang terjadi? Gosip kita di media sosial sudah sangat viral, Dona.” “Gosip apa, Mas?” Dona berpura bingung. “Gosip tentang meet and greet kita. Padahal kan kita masih belum mempersiapkan apapun untuk itu. Bagaimana mereka bisa mengetahui hal itu?” “Aku sudah mengumumkannya di salah satu fanbase kita. Nggak masalah kan, Mas? Toh nanti juga akan terlaksana. Aku juga sudah minta izin dengan Mas tadi pagi.” “Tapi event seperti itu bukan hanya tentang kita berdua saja, Sayang. Ada managemen kita yang juga harus tahu dan semuanya butuh proses persiapan yang matang. Mas kan sudah jelasin tadi pagi.” “Sudahlah, Mas. Kan mas bisa langsung bicara dengan managemen nanti.” Doni menghelakan napasnya. Putus asa mendengar setiap bantahan dari Dona yang begitu ringa

  • Istri Simpanan Sang Aktor   Terjebak

    Dona menyunggingkan senyum bahagia di wajahnya tatkala melihat sebuah postingan di beranda media sosialnya. Sebuah foto profil yang menampilkan sepasang sejoli nan rupawan menghiasai akun si pembuat status itu. Foto sepasang selebriti yang sempat digadang-gadang sebagai couple goal oleh seluruh orang.Sebuah foto langit hitam tampak pada postingan itu. Sang pemilik akun menyematkan sebuah kalimat yang mewakili postingan itu.“Aku pernah mati-matian memperjuangkanmu. Mengabaikan semuanya hanya demi kamu. Bahkan mengorbankan impianku hanya demi impianmu. Menjadi tahu diri adalah adab penting dalam hidup.”Dona tertawa lepas begitu selesai membaca status yang diposting oleh Jihan lima menit yang lalu itu. Hatinya merasa begitu bahagia membaca status yang menyiratkan makna kekecewaan itu. Jelas Dona tahu pada siapa status itu ditujukan.“Satu tikus usdah masuk ke dalam perangkap. Kita lihat nanti apakah tikus dalam perangkap ini bisa menarik pasangannya untuk mati bersamanya?” ucap Dona s

  • Istri Simpanan Sang Aktor   Gosip Panas

    “Meet and greet? Untuk apa, Sayang?” tanya Doni setengah berbisik saat Dona menelpon siang itu.Doni baru saja terbangun dari tidurnya, langsung tersentak duduk mendengar permintaan dari istri sirinya itu. Pusing akibat semalaman berperang hebat dengan Jihan masih belum hilang, sekarang Dona dengan semangat menambah intensitas nyeri di sekujur isi kepalanya.“Aku mendapat banyak DM di semua sosial mediaku, Mas. Komunitas penggemar kita berdua sangat ingin kita mengadakan meet and greet. Kebetulan bulan ini adalah anniversary sinetron pertama kita sebagai couple yang ketiga. Ayolah, Mas. Aku nggak mau membuat mereka kecewa. Nama besar kita sekarang kan karena loyalitas mereka yang terus aktif mengkampanyekan apapun projek yang kita jalani.”“Tapi hal seperti itu bukan hal yang mudah dilakukan begitu saja, Sayang. Kita harus membicarakannya dengan pihak managemen juga. Pemilihan lokasi dan sistem keamanannya juga harus dipersiapkan dengan matang.”“Iya, Mas. Aku ngerti kok maksudnya. Ak

  • Istri Simpanan Sang Aktor   Satu Rahasia Masa Lalu

    "Dia datang hanya untuk menanyakan tentang alasan kenapa kontrak kerjasama yang dia ajukan kamu tolak tadi pagi?" Suara Gina menggema dalam apartemen Dona.Dona menganggukkan kepalanya pelan sambil menyeruput pelan teh lemon hangat di tangannya."Itu artinya dia memang benar-benar serius ingin bekerjasama dengan kamu, Don. Tidak mungkin seorang pemilik perusahaan turun gunung langsung menemui kamu kalau tidak karena hal yang serius.""Aku tidak peduli, Gina. Aku tidak suka dengan caranya yang menggampangkan segala sesuatu dengan uang. Selain itu, aku tidak ingin Doni berpikir yang tidak-tidak antara aku dan laki-laki itu.""Tentang Doni lagi.." Gina menghelakan napasnya dengan kasar. "Doni itu hanya kekasihmu, Dona. Jangan pertaruhkan masa depan karirmu demi seorang laki-laki buaya seperti dia. Sudah punya istri masih aja gatal dengan perempuan lain."Dona tersenyum tipis sambil melihat ke arah managernya itu. Dia dan Doni memang sengaja merahasiakan pernikahan siri mereka dari manage

  • Istri Simpanan Sang Aktor   Jebakan Tepat Sasaran

    "Sial! Kenapa Jihan bisa ada di sini?" umpat Doni dengan geram setelah membaca isi pesan yang dikirimkan Jihan padanya."Ada apa, Mas?" "Jihan ada di sini sekarang dan dia melihat mobil Mas terparkir di depan.""Pergilah. Temui dia.""Arghh! Aku muak jika harus mendengar cecara interogasi dari mulutnya. Entah sudah berapa ribu kali aku harus mendengarkan pertanyaan-pertanyaan yang sama berulang-ulang."Dona tersenyum sambil menyesap minumannya pelan."Dia istrimu, Mas. Pantas dong dia menanyakan segala hal tentang kamu. Akupun pasti akan melakukan hal yang sama jika menjadi dia.""Dia memuakkan, Sayang. Berbeda dengan kamu.""Pergilah. Temui dia dan ajak dia makan siang. Aku akan keluar dari tempat ini diam-diam." Dona mengambil handbagnya kemudian mulai berdiri."Dona..""Its okay, Mas. Aku juga ingin istirahat. Syuting hari ini lumayan menghabiskan tenagaku."Dona melemparkan senyum manisnyabke arah Doni kemudian perlahan keluar dari dalam ruangan privat itu meninggalkan Doni.Dona

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status