Share

Cemburu

Penulis: LeneRina
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-20 05:15:35

"Ada tawaran pekerjaan yang menggiurkan untuk kamu, Don," ucap Gina sambil tersenyum. Kedua matanya berbinar sembari berjalan dengan cepat menghampiri Dona yang sedang asyik menyeruput kopinya di balkon apartemennya.

"Tawaran pekerjaan apa? Jangan bilang tentang naked photoshoot atau semu blue film ya. Gin. Aku sudah pernah mengatakan kalau aku tidak akan mengambil job seperti itu."

"Ini bukan job seperti itu, Dona. Aku tidak mungkin mengajukan job seperti itu padamu. Ini job film layar lebar dengan peran aman namun bayaranmu tiga kali lipat dari standar yang sudah kita tetapkan."

Dona terkesiap. Wajahnya yang tadi terlihat santai menikmati kopinya berubah menjadi serius menatal manajernya itu. Siapa yang berani membayar tiga kali lipat honor fantastis artis yang sedang naik daun itu?

"Siapa yang sanggup membayar honorku tiga kali lipat?" tanya Dona serius.

Gina menyunggingkan senyum puasnya karena akhirnya berhasil menyita perhatian Dona.

"Kamu baru saja bertemu dengannya beberapa hari lalu, Don. Sepertinya dia terkesan dengan pertemuan dramatis kalian kemarin."

Dona mengertnyitkan keningnya. Berusaha mengingat clue yang disampaikan oleh managernya itu.

"Aku menyerah. Katakan saja langsung siapa orangnya." Dona kehilangan mood menebak.

"Dia Aaron, Pemilik PT Rajawali Sindo. Kamu masih ingat kan orangnya seganteng apa?"

Dona memutar kedua bola matanya begitu mengingat sosok laki-laki yang tanpa sengaja menabraknya beberapa hari lalu.

"Tolak saja. Aku yakin ada misi lain kenapa tiba-tiba dia mau menawarkan job bergengsi dengan bayaran fantastis seperti itu," sanggah Dona sambil kembali menyeruput kopinya.

"Kamu serius menolak penawaran ini, Don?" Gina membelalakkan kedua mata sipitnya.

Dona menganggukkan kepalanya, "Dia pasti merasa sakit hati karena perlakuanku kemarin dan ingin merendahkanku dengan tawaran pekerjaan itu. Anak-anak konglomerat yang cuma bisa menghabiskan harta orangtuanya memang selalu menggunakan cara seperti itu untuk mempertahankan harga dirinya."

"Aku merasa sepertinya dia tidak sepicik itu deh, Don. Aku yakin dia orangnya tulus waktu meminta maaf padamu kemarin."

Dona tersenyum tipis sambil menatap wajah manajernya itu. "Kamu terlalu naif dan lugu, Gina. Semua laki-laki di dunia ini sama saja. Semua hanya berfokus pada harga diri dan nafsu mereka. Jangan pernah berpikir ada laki-laki yang benar-benar tulus."

Dona berjalan masuk kemudian meletakkan cangkir kopinya ke atas meja.

"Jadi gimana dengan penawarannya, Don? Sayang loh kalau dilewatkan begitu saja."

"Tolak saja, Gina."

"Kamu yakin?"

Dona menganggukkan kepalanya. "Yakin. udah ah. Aku mau mandi dulu. Siang ini kan ada syuting iklan dengan Doni. Aku males dicecar banyak pertanyaan kalau aku datangnya terlambat."

Dona melangkahkan kaki jenjang nan seksinya menuju ke ruang mandinya meninggalkan Gina yang masih melongo mendengar keputusan Dona melepaskan kontrak kerja bernilai ratusan juta itu.

***

Di lokasi syuting, Doni yang datang lebih cepat telah menunggu kedatangan Dona dengan tidak sabar. Begitu melihat wajah cantik istri sirinya itu, tanpa disadarinya, Doni spontan tersenyum sumringah dan bergegas berjalan menyambut kedatangan Dona.

"Mas kira ada sesuatu yang terjadi padamu, Sayang. Mas sudah menunggu kamu sejak tadi," ucap Doni setengah berbisik.

Dona berusaha menyunggingkan senyumnya senatural mungkin. Bukan karena ingin menjaga agar orang-orang di sekitar mereka tidak curiga, namun dia berusaha bersandiwara agar Doni tidak menyadari betapa muaknya Dona dengan sikap possesif Doni yang semakin lama semakin menjengahkan bagi Dona.

"Kamu marah ya karena Mas tidak menemui kamu dulu tadi?" lanjut Doni karena tidak mendapatkan sepata katapun dari Dona.

"Nggak, Mas. Bersikaplah biasa saja. Mas tahu kan kita sedang dimana?"

Doni terkesiap dan spontan melihat ke sekitarnya. Dona benar. Dia tidak boleh bersikap berlebihan pada Dona di tempat ramaj seperti itu.

Doni mulai menyetel bahasa tubuhnya menjadi lebih santai dan sedikit menjaga jaraknya dari Dona.

"Malam ini Mas juga tidak bisa datang. Jihan benar-benar rewel beberapa hari ini. Entah apa yang sedang merasukinya. Dia terus mencecar Mas dengan pertanyaan demi pertanyaan selayaknya seorang detektif. Benar-benar melelahkan!"

Dona menyunggingkan senyum bahagianya. Dia tahu alasan di balik sikap kakak madunya itu. Hal itu menjadi penanda bahwa rencananya kemarin telah berhasil.

"Tidak apa, Mas. Urus saja dulu Mbak Jihan."

"Kamu memang istri Mas yang paling pengertian. Dona. Seandainya kita lebih cepat bertemu dulu."

Dona menatap Doni sekilas kemudian dengan cepat mengalihkan tatapannya kembali ke depan.

Tak lama kemudian, Dona dan Doni telah sibuk membaca kembali script mereka dan mulai memainkan peran mereka di dalam script itu.

Saat sedang menjalankan tugasnya, tanpa sengaja kedua netra Dona menangkap sesosok laki-laki tampan dengan balutan jas mewah sedang menatap ke arahnya.

Untuk beberapa detik, Dona berkali-kali memfokuskan penglihatannya untuk memastikan tebakannya mengenai laki-laki itu.

"Ternyata benar. Dia adalah laki-laki yang menabrakku kemarin. Si anak konglomerat yang merasa bisa membeli segalanya dengan uang," batin Dona sambil tetap mengontrol ekspresinya yang sedang berlakon akting.

"Oke, cutt!!"

Terdengar suara Hanung, sang sutradara mengakhiri pengambilan adegan syuting mereka.

"As always, akting kalian memang tidak bisa diragukan lagi. Kalian benar-benar profesional. Kalian begitu menyatu saat memerankan lakon sebagai pasangan. Sangat natural," puji Hanung sambil bertepuk tangan karena takjub.

Doni tersenyum sambil menatap Dona. Siapa yang tahu kalau mereka memang tidak hanya sekedar berakting.

"Maaf, bisa saya bicara sebentar dengan Dona?" ucap Aaron yang sedari tadi berdiri memperhatikan Dona tanpa di sadari oleh kru yang sedang fokus bekerja.

Sekejap semua orang di sana, termasuk sang sutradara terkejut menyadari kedatangan pemilik perusahaan multimedia raksasa itu.

"Pak Aaron, apa kabar?" sapa Hanung dengan cepat berjalan menemui Aaron dan mengulurkan salah satu tangannya ke arag Aaron.

"Kabar baik, Mas Hanung." Aaron menyambut jabatan tangan Hanung. "Boleh saya meminta waktunya untuk bicara dengan Dona?"

"Tentu saja. Kami juga telah selesai. Silahkan, Pak."

Aaron tersenyum tipis kemudian berjalan mendekati Dona. Semua mata tertuju pada setiap gerakan Aaron dan Dona. Termasuk Doni yang mulai menatap tajam ke arah Aaron.

"Bisa kita bicara empat mata, Dona? Ada hal penting yang harus kita bicarakan." Suara bariton nan berat Aaron terdengar.

Doni mengernyitkan keningnya, berusaha menebak siapa pria yang sedang mengajak bicara istrinya itu? Kenapa semua orang tampak begitu takjub padanya? dan apa urusan laki-laki itu dengan Dona?

Tak bisa dipungkiri ada aliran panasnya api cemburu yang membakar hatinya begitu melihat bagaimana tatapan laki-laki itu pada Dona.

"Mau bicara dengan saya?" tanya Dona balik. Wajahnya menatap tajam Aaron

Aaron menganggukkan kepalanya. "Tidak akan lama. Aku janji. Tapi kalau kamu masih ada urusa , saya akan dengan sabar menunggu."

"Tidak perlu. Kita bicara sekarang saja. Ayo."

Dona berjalan meninggalkan Doni dan Aaron menuju ke pintu keluar. Aaron tersenyum melihat sikap dingin dan ketus Dona padanya. Semakin Dona bersikap seperti itu, semakin kuat keinginannya untuk menaklukkannya.

Bab terkait

  • Istri Simpanan Sang Aktor   Wanita yang Berbeda

    "Maaf sudah mengganggu waktu sibuk kamu," ucap Aaron begitu duduk bersama dengan Dona di sebuah kafe yang berada tidak jauh dari lokasi syuting Dona."Bisa kita langsung ke inti pembicaraan? Tidak perlu berbasa basi."Aaron tersenyum geli bercampur kagum mendengar respon ketus Dona. Senyum tipis bercampur tatapan tajam merupakan kombinasi yang begitu mempesona di wajah cantik Dona bagi Aaron."Baiklah." Aaron menganggukkan kepalanya. "Saya menerima balasan penawaran kerjasama dari manajer kamu pagi ini, isinya menyatakan bahwa kamu menolak kerjasama itu. Boleh saya tahu alasan kenapa kamu menolaknya?""Aku sedang terikat banyak kontrak kerja saat ini. Mungkin lain kali. Itupun kemungkinannya sangat kecil mengingat banyak mitra bisnis yang berlomba-lomba ingin bekerja sama dengan saya."Gotcha! Kesan sombong dan angkuh. Seharusnya Aaron tersinggung dan muak dengan respon dan kesan arogan yang terang-terangan ditunjukkan oleh Dona. Tapi kenyataannya, Aaron malah semakin tertarik dengan

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-22
  • Istri Simpanan Sang Aktor   Jebakan Tepat Sasaran

    "Sial! Kenapa Jihan bisa ada di sini?" umpat Doni dengan geram setelah membaca isi pesan yang dikirimkan Jihan padanya."Ada apa, Mas?" "Jihan ada di sini sekarang dan dia melihat mobil Mas terparkir di depan.""Pergilah. Temui dia.""Arghh! Aku muak jika harus mendengar cecara interogasi dari mulutnya. Entah sudah berapa ribu kali aku harus mendengarkan pertanyaan-pertanyaan yang sama berulang-ulang."Dona tersenyum sambil menyesap minumannya pelan."Dia istrimu, Mas. Pantas dong dia menanyakan segala hal tentang kamu. Akupun pasti akan melakukan hal yang sama jika menjadi dia.""Dia memuakkan, Sayang. Berbeda dengan kamu.""Pergilah. Temui dia dan ajak dia makan siang. Aku akan keluar dari tempat ini diam-diam." Dona mengambil handbagnya kemudian mulai berdiri."Dona..""Its okay, Mas. Aku juga ingin istirahat. Syuting hari ini lumayan menghabiskan tenagaku."Dona melemparkan senyum manisnyabke arah Doni kemudian perlahan keluar dari dalam ruangan privat itu meninggalkan Doni.Dona

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-23
  • Istri Simpanan Sang Aktor   Satu Rahasia Masa Lalu

    "Dia datang hanya untuk menanyakan tentang alasan kenapa kontrak kerjasama yang dia ajukan kamu tolak tadi pagi?" Suara Gina menggema dalam apartemen Dona.Dona menganggukkan kepalanya pelan sambil menyeruput pelan teh lemon hangat di tangannya."Itu artinya dia memang benar-benar serius ingin bekerjasama dengan kamu, Don. Tidak mungkin seorang pemilik perusahaan turun gunung langsung menemui kamu kalau tidak karena hal yang serius.""Aku tidak peduli, Gina. Aku tidak suka dengan caranya yang menggampangkan segala sesuatu dengan uang. Selain itu, aku tidak ingin Doni berpikir yang tidak-tidak antara aku dan laki-laki itu.""Tentang Doni lagi.." Gina menghelakan napasnya dengan kasar. "Doni itu hanya kekasihmu, Dona. Jangan pertaruhkan masa depan karirmu demi seorang laki-laki buaya seperti dia. Sudah punya istri masih aja gatal dengan perempuan lain."Dona tersenyum tipis sambil melihat ke arah managernya itu. Dia dan Doni memang sengaja merahasiakan pernikahan siri mereka dari manage

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-24
  • Istri Simpanan Sang Aktor   Gosip Panas

    “Meet and greet? Untuk apa, Sayang?” tanya Doni setengah berbisik saat Dona menelpon siang itu.Doni baru saja terbangun dari tidurnya, langsung tersentak duduk mendengar permintaan dari istri sirinya itu. Pusing akibat semalaman berperang hebat dengan Jihan masih belum hilang, sekarang Dona dengan semangat menambah intensitas nyeri di sekujur isi kepalanya.“Aku mendapat banyak DM di semua sosial mediaku, Mas. Komunitas penggemar kita berdua sangat ingin kita mengadakan meet and greet. Kebetulan bulan ini adalah anniversary sinetron pertama kita sebagai couple yang ketiga. Ayolah, Mas. Aku nggak mau membuat mereka kecewa. Nama besar kita sekarang kan karena loyalitas mereka yang terus aktif mengkampanyekan apapun projek yang kita jalani.”“Tapi hal seperti itu bukan hal yang mudah dilakukan begitu saja, Sayang. Kita harus membicarakannya dengan pihak managemen juga. Pemilihan lokasi dan sistem keamanannya juga harus dipersiapkan dengan matang.”“Iya, Mas. Aku ngerti kok maksudnya. Ak

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-26
  • Istri Simpanan Sang Aktor   Terjebak

    Dona menyunggingkan senyum bahagia di wajahnya tatkala melihat sebuah postingan di beranda media sosialnya. Sebuah foto profil yang menampilkan sepasang sejoli nan rupawan menghiasai akun si pembuat status itu. Foto sepasang selebriti yang sempat digadang-gadang sebagai couple goal oleh seluruh orang.Sebuah foto langit hitam tampak pada postingan itu. Sang pemilik akun menyematkan sebuah kalimat yang mewakili postingan itu.“Aku pernah mati-matian memperjuangkanmu. Mengabaikan semuanya hanya demi kamu. Bahkan mengorbankan impianku hanya demi impianmu. Menjadi tahu diri adalah adab penting dalam hidup.”Dona tertawa lepas begitu selesai membaca status yang diposting oleh Jihan lima menit yang lalu itu. Hatinya merasa begitu bahagia membaca status yang menyiratkan makna kekecewaan itu. Jelas Dona tahu pada siapa status itu ditujukan.“Satu tikus usdah masuk ke dalam perangkap. Kita lihat nanti apakah tikus dalam perangkap ini bisa menarik pasangannya untuk mati bersamanya?” ucap Dona s

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-28
  • Istri Simpanan Sang Aktor   Rencana Pertama

    “Ada denganmu, Sayang?” “Maksudnya apa sih, Mas?” tanya Dona balik sabil menyeruput minumannya. Kejadian tabrakan tadi membuatnya memerlukan asupan yang bisa membuat pikirannya lebih dingin. “Kamu benar-benar tidak tahu apa yang terjadi? Gosip kita di media sosial sudah sangat viral, Dona.” “Gosip apa, Mas?” Dona berpura bingung. “Gosip tentang meet and greet kita. Padahal kan kita masih belum mempersiapkan apapun untuk itu. Bagaimana mereka bisa mengetahui hal itu?” “Aku sudah mengumumkannya di salah satu fanbase kita. Nggak masalah kan, Mas? Toh nanti juga akan terlaksana. Aku juga sudah minta izin dengan Mas tadi pagi.” “Tapi event seperti itu bukan hanya tentang kita berdua saja, Sayang. Ada managemen kita yang juga harus tahu dan semuanya butuh proses persiapan yang matang. Mas kan sudah jelasin tadi pagi.” “Sudahlah, Mas. Kan mas bisa langsung bicara dengan managemen nanti.” Doni menghelakan napasnya. Putus asa mendengar setiap bantahan dari Dona yang begitu ringa

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-30
  • Istri Simpanan Sang Aktor   Kejutan Tak Terduga

    Suara bel di depan pintu apartemennya membuat Dona terkesiap. Dengan cepat diselesaikannya step terakhir riasan wajahnya dan berjalan menuju ke pintu apartemennya. “Dia menepati janjinya,” gumam Dona sambil menyunggingkan senyum sinisnya. “Hai,” sapa Aaron yang berdiri tepat di depan Dona. “Bagaimana kamu tahu alamatku?” “Mendapatkan alamat orang yang aku cari adalah hal yang sangat mudah bagiku, terlebih orang itu adalah artis terkenal seperti kamu,” jawab Aaron sambil tersenyum. “Uang memang bisa memudahkan segalanya.” Dona memutar kedua bola matanya. “Tunggu sebentar, aku ambil tas dulu.” Dona bergegas mengambil tasnya kemudian kembali keluar dari dalam apartemennya. “Kamu sudh lama menungguku?”tanya Aaron sambil berjalan di samping Dona. “Aku tidak sedang menunggu kamu, Tuan Arogan. Jangan terlalu percaya diri.” Aaron menahan tawanya mendengar penyangkalan Dona. “Lalu kamu sedang menunggu siapa dengan gaun dan riasan wajah seperti itu?” “Aku memiliki banyak ja

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-05
  • Istri Simpanan Sang Aktor   Asumsi yang Keliru

    Jihan berdiri menatap ke arah luar dari balkon kamarnya. Dicecapnya beberapa kali wine yang ada di dalam gelas bordeaux di tangannya. Pikirannya melayang jauh. Dia sama sekali tidak menyangka suami yang selalu dibanggakan dan diperjuangkannya tega melakukan hal sejahat itu padanya. Meski belum melihatnya secara langsung, namun firasatnya sebagai seorang istri tidak dapat dibohongi.“Apa kurangku di matamu sampai kamu tega mengkhianati aku, Mas?” ucap Jihan sambil menatap kosong ke luar.“Aku terus menemanimu sejak kamu bukan siapa-siapa dan tidak memiliki apa-apa. Aku tetap mempertahankan kamu meskipun aku memiliki banyak pilihan lain yang lebih mapan dan mencintai aku, bahkan aku menjual semua yang aku punya demi bisa membangun sebuah perusahaan untukmu. Tapi sekarang apa balasanmu padaku, Mas? Kamu diam-diam mengkhianatiku bermain api dengan wanita lain!”Tangan Jihan yang tidak memegang gelas dengan cepat mengepal kuat. Hatinya begitu sakit dan emosinya meluap. Di satu sisi, dia ta

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-07

Bab terbaru

  • Istri Simpanan Sang Aktor   Hal yang tak terduga

    “Kamu dimana?” tanya Doni saat Dona mengangkat teleponnya. “Di apartemen.” “Mas ke sana sekarang.” “Tidak usah. Sebentar lagi aku akan tiba di kantor. Kita bertemu di sana saja.” “Ada yang mau Mas tanyakan denganmu. Ini penting. Tidak bisa dibicarakan di kantor.” “Bicarakan saja sekarang. Mas tidak perlu ke apartemenku.” “Apakah sekarang Mas tidak boleh lagi ke apartemenmu?” “Tidak.” “Kenapa?" "Mas tidak boleh datang ke sini selama Mas belum menceraikan Jihan." "Tapi kamu juga istriku, Don." "Aku hanya istri pelampiasan, bukan istri yang sebenarnya. Aku muak disembunyikan selayaknya sesuatu hal yang memalukan." "Jangan begini, Don. Please. Mas tidak sanggup kalau kamu begini terus. Mas kan sudah janji akan menepati janji Mas untuk menceraikan Jihan. Kamu bersabar sebentar ya," mohon Doni. "Sudahlah, Mas. Buktikan saja apa yang menjadi janji Mas padaku." "Apa kamu sengaja melakukan hal ini karena laki-laki itu?" "Cih! fitnah apa lagi ini, Mas?" Dona terdec

  • Istri Simpanan Sang Aktor   Malam yang panas

    Doni menghelakan napasnya dengan kasar. Hidupnya begitu dipenuhi oleh konflik. Jihan dan Dona sama-sama berang padanya. Tuntutan mereka sama persis, cemburu.“Aku harus apa sekarang?” batin Doni sambil menyugar kasar rambutnya. Penampilannya sudah sangat kacau.“Dona tidak bisa dihubungi sejak tadi, Don.” Roland, pihak management Dona dan Doni tiba-tiba datang dan masuk ke dalam ruangan Doni.“Aku akan membuat janji dengannya besok pagi jika dia sudah bisa dihubungi. Acara meet and greet itu harus kita meetingkan bersama dulu tentang waktu, tempat serta konsepnya. Dona juga harus hadir,” lanjutnya sambil berjalan mendekati tempat duduk Doni.Langkah Roland melambat seiring perubahan ekspresi pada wajahnya melihat keadaan Doni yang begitu menyedihkan dan kusut.“Kamu baik-baik saja, Don? Apa ada masalah?” tanya Roland bingung.Doni mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Roland sambil tersenyum.“Tidak ada. Aku hanya kelelahan hari ini. Aku ingin pulang dan beristirahat.”“Kamu yakin

  • Istri Simpanan Sang Aktor   Asumsi yang Keliru

    Jihan berdiri menatap ke arah luar dari balkon kamarnya. Dicecapnya beberapa kali wine yang ada di dalam gelas bordeaux di tangannya. Pikirannya melayang jauh. Dia sama sekali tidak menyangka suami yang selalu dibanggakan dan diperjuangkannya tega melakukan hal sejahat itu padanya. Meski belum melihatnya secara langsung, namun firasatnya sebagai seorang istri tidak dapat dibohongi.“Apa kurangku di matamu sampai kamu tega mengkhianati aku, Mas?” ucap Jihan sambil menatap kosong ke luar.“Aku terus menemanimu sejak kamu bukan siapa-siapa dan tidak memiliki apa-apa. Aku tetap mempertahankan kamu meskipun aku memiliki banyak pilihan lain yang lebih mapan dan mencintai aku, bahkan aku menjual semua yang aku punya demi bisa membangun sebuah perusahaan untukmu. Tapi sekarang apa balasanmu padaku, Mas? Kamu diam-diam mengkhianatiku bermain api dengan wanita lain!”Tangan Jihan yang tidak memegang gelas dengan cepat mengepal kuat. Hatinya begitu sakit dan emosinya meluap. Di satu sisi, dia ta

  • Istri Simpanan Sang Aktor   Kejutan Tak Terduga

    Suara bel di depan pintu apartemennya membuat Dona terkesiap. Dengan cepat diselesaikannya step terakhir riasan wajahnya dan berjalan menuju ke pintu apartemennya. “Dia menepati janjinya,” gumam Dona sambil menyunggingkan senyum sinisnya. “Hai,” sapa Aaron yang berdiri tepat di depan Dona. “Bagaimana kamu tahu alamatku?” “Mendapatkan alamat orang yang aku cari adalah hal yang sangat mudah bagiku, terlebih orang itu adalah artis terkenal seperti kamu,” jawab Aaron sambil tersenyum. “Uang memang bisa memudahkan segalanya.” Dona memutar kedua bola matanya. “Tunggu sebentar, aku ambil tas dulu.” Dona bergegas mengambil tasnya kemudian kembali keluar dari dalam apartemennya. “Kamu sudh lama menungguku?”tanya Aaron sambil berjalan di samping Dona. “Aku tidak sedang menunggu kamu, Tuan Arogan. Jangan terlalu percaya diri.” Aaron menahan tawanya mendengar penyangkalan Dona. “Lalu kamu sedang menunggu siapa dengan gaun dan riasan wajah seperti itu?” “Aku memiliki banyak ja

  • Istri Simpanan Sang Aktor   Rencana Pertama

    “Ada denganmu, Sayang?” “Maksudnya apa sih, Mas?” tanya Dona balik sabil menyeruput minumannya. Kejadian tabrakan tadi membuatnya memerlukan asupan yang bisa membuat pikirannya lebih dingin. “Kamu benar-benar tidak tahu apa yang terjadi? Gosip kita di media sosial sudah sangat viral, Dona.” “Gosip apa, Mas?” Dona berpura bingung. “Gosip tentang meet and greet kita. Padahal kan kita masih belum mempersiapkan apapun untuk itu. Bagaimana mereka bisa mengetahui hal itu?” “Aku sudah mengumumkannya di salah satu fanbase kita. Nggak masalah kan, Mas? Toh nanti juga akan terlaksana. Aku juga sudah minta izin dengan Mas tadi pagi.” “Tapi event seperti itu bukan hanya tentang kita berdua saja, Sayang. Ada managemen kita yang juga harus tahu dan semuanya butuh proses persiapan yang matang. Mas kan sudah jelasin tadi pagi.” “Sudahlah, Mas. Kan mas bisa langsung bicara dengan managemen nanti.” Doni menghelakan napasnya. Putus asa mendengar setiap bantahan dari Dona yang begitu ringa

  • Istri Simpanan Sang Aktor   Terjebak

    Dona menyunggingkan senyum bahagia di wajahnya tatkala melihat sebuah postingan di beranda media sosialnya. Sebuah foto profil yang menampilkan sepasang sejoli nan rupawan menghiasai akun si pembuat status itu. Foto sepasang selebriti yang sempat digadang-gadang sebagai couple goal oleh seluruh orang.Sebuah foto langit hitam tampak pada postingan itu. Sang pemilik akun menyematkan sebuah kalimat yang mewakili postingan itu.“Aku pernah mati-matian memperjuangkanmu. Mengabaikan semuanya hanya demi kamu. Bahkan mengorbankan impianku hanya demi impianmu. Menjadi tahu diri adalah adab penting dalam hidup.”Dona tertawa lepas begitu selesai membaca status yang diposting oleh Jihan lima menit yang lalu itu. Hatinya merasa begitu bahagia membaca status yang menyiratkan makna kekecewaan itu. Jelas Dona tahu pada siapa status itu ditujukan.“Satu tikus usdah masuk ke dalam perangkap. Kita lihat nanti apakah tikus dalam perangkap ini bisa menarik pasangannya untuk mati bersamanya?” ucap Dona s

  • Istri Simpanan Sang Aktor   Gosip Panas

    “Meet and greet? Untuk apa, Sayang?” tanya Doni setengah berbisik saat Dona menelpon siang itu.Doni baru saja terbangun dari tidurnya, langsung tersentak duduk mendengar permintaan dari istri sirinya itu. Pusing akibat semalaman berperang hebat dengan Jihan masih belum hilang, sekarang Dona dengan semangat menambah intensitas nyeri di sekujur isi kepalanya.“Aku mendapat banyak DM di semua sosial mediaku, Mas. Komunitas penggemar kita berdua sangat ingin kita mengadakan meet and greet. Kebetulan bulan ini adalah anniversary sinetron pertama kita sebagai couple yang ketiga. Ayolah, Mas. Aku nggak mau membuat mereka kecewa. Nama besar kita sekarang kan karena loyalitas mereka yang terus aktif mengkampanyekan apapun projek yang kita jalani.”“Tapi hal seperti itu bukan hal yang mudah dilakukan begitu saja, Sayang. Kita harus membicarakannya dengan pihak managemen juga. Pemilihan lokasi dan sistem keamanannya juga harus dipersiapkan dengan matang.”“Iya, Mas. Aku ngerti kok maksudnya. Ak

  • Istri Simpanan Sang Aktor   Satu Rahasia Masa Lalu

    "Dia datang hanya untuk menanyakan tentang alasan kenapa kontrak kerjasama yang dia ajukan kamu tolak tadi pagi?" Suara Gina menggema dalam apartemen Dona.Dona menganggukkan kepalanya pelan sambil menyeruput pelan teh lemon hangat di tangannya."Itu artinya dia memang benar-benar serius ingin bekerjasama dengan kamu, Don. Tidak mungkin seorang pemilik perusahaan turun gunung langsung menemui kamu kalau tidak karena hal yang serius.""Aku tidak peduli, Gina. Aku tidak suka dengan caranya yang menggampangkan segala sesuatu dengan uang. Selain itu, aku tidak ingin Doni berpikir yang tidak-tidak antara aku dan laki-laki itu.""Tentang Doni lagi.." Gina menghelakan napasnya dengan kasar. "Doni itu hanya kekasihmu, Dona. Jangan pertaruhkan masa depan karirmu demi seorang laki-laki buaya seperti dia. Sudah punya istri masih aja gatal dengan perempuan lain."Dona tersenyum tipis sambil melihat ke arah managernya itu. Dia dan Doni memang sengaja merahasiakan pernikahan siri mereka dari manage

  • Istri Simpanan Sang Aktor   Jebakan Tepat Sasaran

    "Sial! Kenapa Jihan bisa ada di sini?" umpat Doni dengan geram setelah membaca isi pesan yang dikirimkan Jihan padanya."Ada apa, Mas?" "Jihan ada di sini sekarang dan dia melihat mobil Mas terparkir di depan.""Pergilah. Temui dia.""Arghh! Aku muak jika harus mendengar cecara interogasi dari mulutnya. Entah sudah berapa ribu kali aku harus mendengarkan pertanyaan-pertanyaan yang sama berulang-ulang."Dona tersenyum sambil menyesap minumannya pelan."Dia istrimu, Mas. Pantas dong dia menanyakan segala hal tentang kamu. Akupun pasti akan melakukan hal yang sama jika menjadi dia.""Dia memuakkan, Sayang. Berbeda dengan kamu.""Pergilah. Temui dia dan ajak dia makan siang. Aku akan keluar dari tempat ini diam-diam." Dona mengambil handbagnya kemudian mulai berdiri."Dona..""Its okay, Mas. Aku juga ingin istirahat. Syuting hari ini lumayan menghabiskan tenagaku."Dona melemparkan senyum manisnyabke arah Doni kemudian perlahan keluar dari dalam ruangan privat itu meninggalkan Doni.Dona

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status