Share

93. Niat Jahat Liona

Cahaya matahari menerobos celah tirai yang langsung menyoroti mata Naura. Perlahan dia berbalik karena merasa terganggu dengan sinar matahari yang menyolok matanya.

"Pagi, Sayang. Mau olah raga?"

Meski kesadarannya belum sepenuhnya, tapi Naura tahu apa yang di maksud oleh Arkan.

"Mas, aku lelah. Semalam kita olah raga sampai jam dua," keluh Naura berbalik membelakangi Arkan.

Bukannya berhenti, Arkan malah semakin gencar menyentuh area sensitifnya. "Kamu tidur saja, biar aku yang kerja," bisiknya.

Naura pun pasrah saat Arkan membalikan tubuhnya hingga terlentang. Arkan terus mencumbu tubuhnya.

"Ah, Mas."

"Tidurlah," bisiknya.

Gimana Naura bisa tidur jika tubuh terangsang dengan sentuhan Arkan. Meski diam tak melakukan perlawanan tetap saja Naura mendesah karena merasakan sensasi yang selalu membuatnya melayang.

"Eugh, hangat Sayang," goda Arkan di telinga Naura.

Seketika bulu kuduknya meremang, membuatnya membuka mata dan mengikuti gerakan suaminya itu.

Tak ingin dirinya puas lebih d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status