Share

119. Membenci Arkan

Derap langkah terdengar begitu nyaring ketika Naura dan Lala berlari bersama di koridor menuju ke kelas mereka.

"Naura, pelan-pelan. Inget kamu kan lagi ha—" Belum sempat Lala melanjutkan ucapannya Naura sudah lebih dulu membekap mulutnya.

Dengan napas terengah-engah Naura berucap, "Tutup mulutmu, jangan sampai orang di sini tahu kalau aku hamil." Lala mengangguk cepat, keduanya kembali berlari ke kelas.

Untungnya dosen yang mengajar tidak datang, jadi Naura dan Lala bisa leluasa masuk ke dalam kelas dan beristirahat beberapa saat sebelum kelas di mulai.

"Aku dengar kalau saat skripsi kita hamil akan di permudah proses sidangnya."

"Benarkah?"

Lala mengangguk. "Makanya, untuk apa kamu merahasiakan kehamilanmu kalau itu bisa menguntungkan masa depanmu. Lagi pula kamu kan sudah nikah, jadi orang juga enggak berpikir yang bukan-bukan."

Jika di pikir lagi apa yang di katakan Lala benar, namun tetap saja menuju skripsi masih membutuhkan beberapa bulan lagi.

Notif pesan masuk di ponsel N
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status