Share

Bab 54. Amarah yang berkelanjutan

"Untuk rasa sakit yang kuterima semalam! Kau benar-benar tidak tahu diri," pekik Airina keras.

Ia beranjak meninggalkan kamar Arsen dengan tangis yang menderu. Air matanya mengalir bebas tidak bisa terbendung.

"Airin, aku tidak bermaksud seperti itu. Dengarkan aku!" teriak Arsen dengan berlari.

"Stop, memanggilku dengan nama itu. Hanya ibuku yang boleh memanggilku dengan nama itu, catat itu, Arsen Pinault!" hardik Airina.

Dengan langkah tertatih, Airina berjalan semampu ia bisa. Hingga ia berada di depan kamarnya, dengan mata yang masih basah.

Brak!

Pintu itu tertutup rapat, ia terduduk bersandar pada pintu kamar. Ingatannya pada kejadian semalam membuatnya semakin merintih.

'Aku sakit, tapi kenapa rasaku tidak bisa marah padanya!' hardik Airina dalam batinnya.

Ketukan keras pada pintu membuatnya tersadar, lamunannya buyar saat ketukan pintu semakin keras.

"Airina, kali ini dengarkan aku sekali lagi. Maaf, aku benar-benar tidak bisa mengendalikan diriku," teriak Arsen keras.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status