Share

Bab 49. Ranjang sempit!

"Kenapa tidak ke kantor?" tanya Airina setelah duduk di samping Arsen.

Arsen hanya diam, tidak memberikan jawaban pada wanita di sampingnya.

"Arsen, jawab aku!" ia memohon.

"Tidak apa-apa, lagian pekerjaan aku sudah selesai sejak aku ke butik,* jelasnya.

"Oh, ya sudah."

Airina memalingkan wajahnya, berulang kali ia meremas bajunya.

"Aku tidak marah padamu, Airina. Maaf mengganggumu di jam kerja," tutur Arsen lembut.

Deg!

Berhenti saat itu juga, tidak ada kalimat yang bisa ia utarakan. Matanya mulai terasa panas!

"Tuan, Nona. Apakah kita akan pergi dulu sebelum pulang ke apartemen?" tanya Aron memecahkan suasana.

"Tidak!" jawab keduanya kompak.

Reflek keduanya saling menatap, hanya ulasan senyum tipis yang tercetak diwajah sepasang kekasih itu.

"Hehehe, bisa kompak ya!" ucap Aron dengan terkekeh.

Mobil Bentley itu melaju ke apartemen di kawasan Aclairsmen.

"Apa kamu masih gugup, Airina?" tanya Arsen.

"Sudah lebih teratur daripada tadi," jawab Airina.

Dengan upaya memeca
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status