Share

BAB 37. Tak Menerima Penolakan

"Langsung beresi barang-barang kamu ya, Ri. Semua. Yang perlu kamu bawa ke Jakarta."

Suri batal menarik handle pintu karena ucapan Adnan yang terdengar agak mengesalkan karena main perintah-perintah tanpa ada obrolan sebelumnya. Wanita itu memutar tubuh untuk menghadap Adnan yang berdiri di belakangnya dengan kedua tangan bersedekap di dada.

"Apa itu maksudnya?"

Adnan mengendikkan bahu. "Kita pulang ke Jakarta. Kamu sudah aku beri waktu untuk berpikir dan sekarang waktumu sudah habis."

Mulut Suri terbuka karena terperangah. "Kamu menemuiku hanya untuk itu?"

Alis tebal pria itu terangkat naik. "Hanya? Jangan memancingku, Ri. Belakangan ini aku sudah sangat bersabar. Berhentilah membuatku pusing. Bisa?"

"Nggak," balas Suri yang membuat tatapan Adnan menajam. "Kamu nggak bisa tiba-tiba muncul di hadapanku, ngomel-ngomel, terus nyuruh aku ini itu—"

Omelan Suri terhenti karena Adnan tiba-tiba bergerak maju hingga tubuh mereka nyaris bertabrakan. Wanita itu sudah akan melayangkan prot
naftalenee

Ciyeee yang mleyot dipanggil Sayang 😝😝😝😝

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status