Share

Menjadi Istri Rahasia

Author: Writergaje23_
last update Last Updated: 2024-03-01 23:07:43

"Terima kasih untuk tumpangannya. Sampai jumpa, Keanu!"

Begitu Keanu menghentikan mobil tepat di halaman Star Group, perempuan itu turun dan berlari masuk. Keanu bahkan belum mengatakan apa-apa.

Karena belum puas melihat wajah Abia, pria beralis tebal itu akhirnya memarkirkan mobil. Beberapa saat kemudian turun dan ikut berlari masuk ke kantor berlantai 10 itu.

"Keanu? Kenapa kau ke sini?" tanya Lintang---ketua tim hiburan di Star Group.

"Kau pasti mengerti, kan? Untuk apa aku datang sepagi ini ke sini?" tanya pria berwajah Timur Tengah itu balik sambil melepaskan kacamata hitamnya.

"Ooo ... bertemu Abia?" tebak pria berkacamata itu tepat sasaran.

"Yap!" jawab Keanu sambil berlari menuju ruang CEO.

"Katanya mau bertemu Abia, kenapa malah ke ruangan Pak Arya?" gumam Lintang bingung sambil membenarkan letak kacamatanya.

Aktor terkenal satu itu memang aneh.

***

"Selamat pagi, Tuan Malik!" Keanu menyapa begitu membuka pintu ruangan pria itu.

Arya yang tengah memeriksa laporan penjualan para aktor dan aktrisnya, kontan menoleh.

"Kau tahu aku tidak suka dipanggil dengan nama belakangku," peringat pria berhidung mancung itu yang dibalas Keanu dengan kekehan.

"Ini masih pagi. Setidaknya wajahmu sedikit lebih cerah," komentar aktor senior sekaligus sahabat Arya tersebut.

Semua tahu, satu-satunya orang yang berani mengusik Arya hanyalah Keanu. Meski usia mereka terpaut cukup jauh, mereka sudah saling mengenal sejak Keanu masih duduk di bangku SMA.

Dan sekarang, saat Arya berhasil dengan agensi entertaiment-nya yang menjadi idaman setiap orang yang ingin menjadi bintang, pria itu juga menaungi Keanu. Menjadikannya aktor terkenal yang sekarang menjadi selebriti dengan penjualan nomor satu.

Bisa dibilang, hubungan mereka seperti simbiosis mutualisme sekarang.

"Ada urusan apa lagi kau datang ke sini? Aku sangat bosan melihat wajahmu," keluh Arya sambil melepaskan kacamata anti radiasi yang kerap dia gunakan saat bekerja.

"Aku ingin membuat pernyataan cinta. Tapi, aku merasa harus mengkonsultasikannya terlebih dulu denganmu, Kak." Keanu berucap dengan nada serius.

Arya mengangguk-angguk, merasa sedikit tertarik. Ini pertama kalinya dia mendengar aktor tengil yang sudah ia anggap seperti adiknya ini membahas perempuan.

"Kau menyukai siapa dulu?" tanya Arya penasaran.

"Eung ... seseorang. Ada di kantor ini, lagipula kau seharusnya tahu! Lintang saja tahu, kau memang tidak perhatian padaku." Pria beralis tebal itu malah mendramatisir.

Arya memutar bola mata jengah. "Apa peduliku?" tanyanya malas.

"Intinya ... aku sudah menyukainya bahkan sebelum aku menjadi aktor. Aku menjadi aktor juga karena tahu dia bekerja di sini. Tapi sekarang aku tidak tahan, aku harus memberitahunya!" jelas Keanu yakin.

Bahkan, Arya sadar kali ini pria itu lebih serius ketimbang hari pertama syuting film perdananya. Keanu benar-benar sedang jatuh cinta, ya?

Pantas saja pria itu sangat sering berkunjung ke kantor akhir-akhir ini. Siapa perempuan yang berhasil membuat seorang Keanu Narendra yang diinginkan banyak perempuan akhirnya menginginkan seorang perempuan?

"Kau memang harus mengungkapkannya. Sebelum dia diambil oleh orang lain," saran Arya jujur.

Karena itulah dia terburu-buru menikahi Abia begitu punya kesempatan. Arya takut perempuan itu sudah memiliki orang yang dia cintai sebelum Keanu mendapatkannya.

"Bagaimana dengan skandal? Kau tahu aku aktor, jika aku ketahuan berpacaran ... apa tidak berpengaruh bagi Star Group?" tanya Keanu sedikit ragu.

"Hei, bodoh! Jangan berkata seolah-olah hanya kau aktor yang menghasilkan uang di sini! Berkencanlah dengan dia jika memang kau ingin. Lagipula, selebriti tetaplah manusia. Kalian bebas menyukai siapa saja," omel Arya yang ditanggapi Keanu dengan senyum lebar.

"Baiklah! Aku akan mengungkapkan perasaanku secepatnya, Kak."

"Omong-omong, siapa perempuan yang kau sukai itu?" tanya Arya baru teringat hal yang mengganjal di benaknya.

"Abia. Abia Felicia Almetta, kepala tim humas. Hehe ...."

Arya melongo. Bingung harus menanggapi dengan ekspresi dan kalimat apa.

Keanu mencintai istrinya?!

***

Sejak Keanu keluar dari ruangannya, Arya tidak bisa fokus. Dia benar-benar bingung harus mengatakan dengan cara apa pada Keanu.

Abia itu istrinya. Mereka bahkan baru menikah beberapa waktu lalu. Bagaimana bisa Arya juga baru tahu bahwa Keanu menyukai perempuan itu?

"Jika Keanu benar-benar mengungkapkan perasaan dan mengajaknya berpacaran, apa dia akan menerimanya?" tanya Arya pada dirinya sendiri.

Meski sudah menikah dengan Abia, Arya tidak tahu banyak tentang perempuan itu. Makanan kesukaannya, apa yang dibencinya, bahkan siapa yang disukainya. Arya benar-benar tidak tahu tentang semua itu.

"Tapi setahuku dia dekat dengan Lintang. Apa dia menyukai pria dengan mata minus itu? Tapi dia terlihat culun, aku jauh lebih keren." Arya menggumam lagi.

"Tapi Keanu juga tampan. Siapa yang tahu dia diam-diam juga suka Keanu, kan? Argh ... sialan! Kenapa Tuhan menciptakannya secantik itu? Sainganku jadi terlalu banyak," geram Arya sambil menjedotkan kepalanya ke pinggir meja.

"Permisi!" Suara seseorang yang sangat dia hapal menghentikan kegiatan pria itu.

Abia berdiri di sana. Dengan baju kuning gading lengan panjang juga celana kulot hitam. Rambut ikalnya terikat satu. Arya tidak sempat memperhatikan istrinya di rumah tadi pagi.

Tapi begitu melihat perempuan itu sekarang, Arya ingin mengumpat. Pantas saja para rekan kerjanya menyukai Abia.

"Hei, kau!" Abia tersentak kaget begitu mendapat bentakan dari bos sekaligus suaminya kini.

"Ada apa, Pak?" tanya Abia sambil berjalan mendekat.

"Apa pantas mengenakan pakaian itu di tempat kerja?!" tanya pria itu sebal.

Abia mengerjap linglung. Kali ini, perempuan itu mengamati setiap hal yang melekat di tubuh tinggi rampingnya.

"Biasanya saya memang mengenakan ini, Pak. Kenapa?" tanya Abia apa adanya.

"Ck ... sudahlah! Lupakan saja. Ada perlu apa kau ke sini?" tanya Arya mengalihkan topik.

"Saya ingin menyerahkan ini. Data yang Pak Arya minta seminggu yang lalu. Karena saya sempat kecelakaan dan tidak masuk kerja tiga hari, saya baru bisa menyerahkannya sekarang." Abia menjelaskan panjang lebar.

Arya hanya membalas dengan deheman. Sampai perempuan itu pamit keluar, barulah Arya berlari dan mengintip dari celah pintu yang sedikit terbuka.

"Kenapa si culun itu memberikannya obat? Itu seperti obat sakit kepala yang sering kuminum. Apa dia sedang sakit?" gumam Arya begitu mendapati Abia malah bertemu Lintang di lorong.

Pria berkacamata itu menyodorkan Abia obat. Mereka juga saling tersenyum. Abia bahkan menepuk pundak pria itu.

"Dia bahkan tidak pernah berani menyentuhku. Sialan kau, Abia!" maki Arya sambil menggertakkan gigi murka.

Dia tidak bisa diperlakukan seperti ini. Statusnya jelas sebagai suami Abia sekarang. Seharusnya perempuan itu lebih dekat dengannya, kan?

***

"Huft ... akhirnya selesai." Abia merentangkan tangannya. Meregangkan setiap otot tubuhnya yang terasa pegal karena terlalu lama duduk.

Dua gelas sisa kopi yang sudah tandas bahkan masih bertengger di sisi mejanya. Bekerja menjadi kepala tim humas memang cukup melelahkan. Terlebih jika aktor atau aktris yang mereka naungi terlibat skandal.

Bisa dibilang, pekerjaan Abia dan timnya adalah membereskan kekacauan yang dibuat para selebriti.

"Apa kau sudah selesai bekerja?"

"Astaga!" Abia terlonjak kaget begitu mendapati suara seseorang.

Di sana, tepat di dinding kaca dari arah luar, Keanu menempelkan wajahnya. Tentu saja wajah pria itu terlihat konyol.

"Kau mengagetkan saja!" kesal Abia tapi tak ayal terkekeh geli. Tidak tahan melihat wajah lucu pria itu yang masih setia menempel di kaca.

"Mau pulang bersama?" tawar Keanu kali ini membuka pintu kaca dan masuk ke sana.

"Eum ... boleh. Ayo!" jawab Abia sambil membereskan barang-barangnya kemudian berjalan keluar.

Keanu mengekori dari belakang dengan senyum cerah.

"Eh, tadi pagi kau juga mengantarku. Sekarang kau juga yang mengantarku. Aneh sekali, kau benar-benar datang di waktu yang tepat," ucap Abia sambil tertawa.

"Aku bosan di rumah. Ingin bermain ke tempat ramai malah merepotkan. Jadi, tempat paling aman ya ke sini." Keanu menjawab setengah benar. Setengah alasannya lagi karena Abia.

Mereka berjalan beriringan di lorong kantor berniat menuju lift. Arya yang kebetulan juga baru keluar dari ruangannya, melihat kehadiran dua orang itu.

"Hei, tunggu!" panggil Arya begitu mereka mulai memasuki lift dan hampir menutupnya.

Keanu menahan lift cepat. Membiarkan Arya ikut masuk ke sana.

"Kau belum pulang rupanya," ucap Arya sambil memandang Keanu malas.

"Iya, Pak. Kebetulan, dia juga akan mengantarku pulang." Abia menimpali.

Arya melotot pada perempuam itu.

"Kau lupa sekarang kau tinggal di rumahku, bodoh?!" bisik Arya yang seketika membuat Abia melotot.

"Eh, IYA!" Perempuan itu berteriak tanpa sadar.

"Kenapa, Abia?" tanya Keanu bingung sekaligus terkejut.

"Aku ... a-aku harus mengambil berkas di rumah Pak Arya. Kau mengantarku sampai sana saja," alibi Abia cepat.

"Tidak apa-apa. Aku akan menunggumu mengambilnya kemudian mengantarmu lagi ke rumahmu," jawab Keanu santai.

"Tidak bisa!" Arya menyahut tegas.

Abia dan Keanu kompak menoleh pada pria itu.

"Kenapa, Kak?"

"Kau aktor. Apa kau lupa?! Jika seseorang mendapatimu mengantar seorang perempuan, itu bisa jadi skandal. Apa kau senang merepotkan Abia?" tanya Arya logis.

Keanu berpikir sejenak. Teringat saat dia menjemput temannya di sebuah kelab malam dulu. Karena hal itu, rumor buruk tentangnya menyebar.

Itu semua jelas hanya berita yang mengada-ada, tapi yang paling sibuk memperbaiki kekacauannya adalah tim humas. Terutama Abia yang menjadi kepala timnya.

"Tapi Abia pulang dengan siapa?" tanya Keanu cemberut.

"Aku bisa mengantarnya, dia juga akan ke rumahku terlebih dahulu, kan? Jadi tenang saja," jawab Arya yang diangguki Abia setuju.

"Iya! Aku bisa diantar Pak Arya," sahut Abia cepat.

Mendengar itu, Arya tersenyum penuh kemenangan. Memang hanya dia yang boleh mengantar Abia pulang.

Tidak Keanu apalagi pria lain. Andai saja bisa, Arya juga akan mengumumkan kepada semua orang bahwa Abia adalah istrinya.

Sayangnya, perempuan menyebalkan ini malah lebih senang menjadi istri rahasia.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Istri Rahasia Kesayangan CEO Duda   Terlalu Cantik

    "Kenapa kau bangun cepat sekali?" Abia menoleh begitu mendapati Arya tengah bersandar di pintu dapur sambil mengucek mata. Sejenak, perempuan itu terpaku. Baru sadar bahkan saat baru bangun tidur pun, suaminya tetap setampan itu.Ya, dia memang mengakui pria itu tampan sejak dulu. Hanya saja, sifatnya membuat Abia enggan membenarkan hal itu. Sayangnya, sejak Arya menolongnya waktu itu, Abia mulai menyadari banyak sisi lembut dan baik sang suami."Masih pagi tapi kau sudah melamun," komentar Arya lagi yang entah sejak kapan sudah berdiri di depan kulkas. "Maaf," lirih Abia kikuk sambil melanjutkan kegiatan memasaknya.Setelah mendengar dari pembantu bahwa Neo dan Arya menyukai nasi goreng, Abia memutuskan untuk membuatnya. Bisa dibilang, ini masakan pertama yang ia buat untuk orang lain.Sebab biasanya, Abia tinggal sendiri. Meski pandai memasak, perempuan itu hanya akan melakukannya ketika ingin dan sempat. Terlebih, hampir setiap hari liburnya juga kerap tersita oleh pekerjaan.Sud

    Last Updated : 2024-03-02
  • Istri Rahasia Kesayangan CEO Duda   Aku Tidak Mau

    "Bibi!" Neo memanggil begitu melihat Abia tengah mencuci piring di dapur.Perempuan itu menoleh dengan raut tanya. Agak terkejut juga karena ini pertama kalinya bocah itu mengajaknya bicara lebih dulu."Apa dulu Bibi punya Mama?" tanya Neo penasaran."Punya. Kenapa? Memangnya kamu tidak punya? Kita semua lahir pasti karena punya Mama, kan?" jawab dan tanya Abia balik.Wajah bocah sipit itu berubah murung. Menyadari kejanggalan dari pertanyaan putra tirinya, Abia segera menyelesaikan kegiatan mencuci piring. Kemudian, perempuan itu mengangkat Neo ke dalam gendongan."Kata Daddy, aku tidak punya Mama. Jadi saat teman-teman mengejekku sebagai anak alien, aku bingung harus menjawab apa." Neo bercerita jujur.Abia terkekeh geli. Membuat Neo yang kesal akhirnya menggigit pipi perempuan itu keras."Aduhhh ... sakit, Neo!" ringis Abia sambil mengusap pipinya yang sepertinya tertinggal jejak gigi bocah itu di sana."Siapa suruh kamu menertawaiku! Aku bercerita pada Bibi untuk meminta solusi,

    Last Updated : 2024-03-03
  • Istri Rahasia Kesayangan CEO Duda   Sesuatu di Antara Mereka

    "Mbak Abia belum datang? Apa dia tidak masuk kerja hari ini?" tanya Aira. Salah satu pegawai magang di tim humas.Pasalnya, sejak beberapa bulan lalu bekerja di sini, tidak pernah sehari pun dia melihat sang kepala tim datang terlambat. Jangankan terlambat, absen pun sepertinya sangat jarang."Aku juga tidak tahu. Jika sampai jam segini dia tidak datang, sepertinya dia memang tidak masuk." Rindi---salah satu tim humas yang bisa dibilang sahabat dekat Abia menjawab."Apa kau menyadarinya? Akhir-akhir ini sikap Abia agak aneh. Beberapa waktu lalu juga dia absen selama tiga hari. Tidak biasanya dia begitu," timpal Bu Anna---perempuan berambut keriting sekaligus orang yang paling tua di tim humas."Aku juga merasa janggal. Saat aku bertanya kemarin, dia bilang dia menginap di rumah Ayahnya. Kupikir dia tidak punya Ayah, karena setahuku dia tinggal sendiri di kontrakan. Selama ini dia juga tidak pernah mengambil cuti dengan alasan menemui Ayahnya," jelas Rindi sedikit heran.Perempuan deng

    Last Updated : 2024-03-03
  • Istri Rahasia Kesayangan CEO Duda   Mencari Alasan

    Setelah membaringkan Neo yang tertidur di kamarnya, Abia berlari menuruni tangga. Berniat menghampiri sang suami yang sedari tadi duduk di sofa ruang tengah.Begitu sampai di sana, Abia menemukan pria itu tengah berbaring miring sambil menonton TV dengan santai. Terlalu santai sampai Abia ingin melemparinya dengan bantal."Mas!" panggil Abia tidak santai."Kenapa? Kau butuh sesuatu?" tanya Arya tanpa berniat bangkit duduk dari berbaringnya."Mas Arya kenapa mengatakan aku sedang sakit?! Teman-teman kantorku jadi datang menjenguk tadi. Lintang juga sampai mencari ke setiap rumah sakit terdekat dari kontrakanku tadi." Abia protes tanpa bisa menyembunyikan nada emosinya lagi.Perempuan itu bahkan menduduki kaki Arya yang tengah selonjoran di sofa. Sepertinya dia tidak sadar karena sedang panik dan marah."Aku kan hanya mencari alasan. Itu yang terlintas di benakku tadi pagi," jawab Arya lempeng.Abia mendengkus. "Lihatlah! Sekarang kau berani mendengkus padaku? Memangnya kau tahu darima

    Last Updated : 2024-03-03
  • Istri Rahasia Kesayangan CEO Duda   Hari yang Buruk

    "Kenapa tidak memasak nasi goreng saja?" tanya Arya begitu pagi ini malah menemukan ayam rica-rica dan nasi putih biasa di meja makan.Abia menatap pria itu sejenak. Beberapa saat kemudian melengos dan kembali ke dapur. Arya mendengkus."Apa sopan tidak menjawab suami seperti itu?!" tanya Arya setengah berteriak. "BIYA, DASIKU MANA?" Dari lantai atas, Neo ikut-ikutan berteriak.Abia berjalan cepat menuju lantai atas. Beberapa saat kemudian kembali masuk dapur. Neo turun dengan pakaian yang sudah rapi."Daddy, aku tidak mau ayam. Aku tidak suka. Minta Biya membuatkanku tempe goreng saja," pinta Neo begitu melihat lauk di piring.Arya melengos. "Minta saja sendiri. Dia tidak mau berbicara dengan Daddy," sahut pria itu malas.Abia kembali dari dapur dengan lengan baju sedikit basah. Sepertinya perempuan itu baru saja selesai mencuci piring. Arya bahkan heran seberapa banyak tenaga yang perempuan itu punya.Sebab, Abia itu terlalu banyak bekerja. Di rumah, perempuan itu bangun dini hari.

    Last Updated : 2024-03-03
  • Istri Rahasia Kesayangan CEO Duda   Arya Suaminya, Kan?

    "Dia belum pulang, ya? Pasti menginap di apartement Keanu," gumam Arya sambil tersenyum sinis.Rasanya menyebalkan saat menyadari perempuan itu mendiamkannya sepanjang hari. Sedangkan dengan Lintang dan Keanu, Abia terlihat berbicara dengan santai dan bahagia. Mereka bahkan mengantar jemput sang istri.Arya pikir, dengan ikut mendiamkan Abia seharian, perempuan itu akan merasa rindu dan mengajaknya berbicara lebih dulu. Sayangnya, rupanya dia terlalu berharap.Abia tidak mencarinya. Bahkan, kini perempuan itu sepertinya menginap di tempat pria lain. Orang yang notabene-nya juga menyukai sang istri."Biya kemana, Daddy? Apa dia sangat marah karena aku nakal? Apa dia tidak akan pulang lagi ke rumah kita?" tanya Neo panik.Ini sudah pukul 11 malam. Hujan lebat sekali di luar. Sejujurnya, Neo takut Mama tirinya itu tidak akan pulang."Kembalilah ke kamarmu! Dia pasti akan pulang sebentar lagi," titah Arya begitu Neo menyusulnya di ruang tengah."Carikan Biya dulu! Kenapa Daddy tidak menje

    Last Updated : 2024-03-04
  • Istri Rahasia Kesayangan CEO Duda   Kehilangan Kesadaran

    "Biya!" Neo memanggil dengan senyum lebarnya.Abia menoleh bingung. "Kenapa? Kau terlihat senang," tanya dan komentar perempuan itu."Aku memang senang. Aku selalu ingin naik bus, tapi tidak pernah dibolehkan Daddy. Akhirnya hari ini keinginanku terkabulkan," cerita bocah sipit itu yang sejenak membuat Abia terkekeh geli.Keinginan putranya sesederhana itu? Seharusnya Arya mengajak Neo naik bus saat libur bekerja. Sepertinya bocah ini sangat menginginkannya."Biya pikir kau tidak suka. Karena Biya tidak punya mobil, Biya selalu pergi ke tempat kerja memakai ini." Abia bercerita pada Neo yang masih terlalu sibuk memandang jalanan dari kaca jendela.Melihat seberapa senang sang putra, Abia tersenyum semakin lebar. Sakit kepalanya terasa sedikit hilang melihat tingkah menggemaskan bocah ini. "Apa kau sangat suka? Lain kali Biya akan mengajakmu lagi," tanya Abia yang dibalas Neo dengan anggukan semangat.Begitu sampai di sekolah Neo, perempuan itu memberikan beberapa pesan pada putranya.

    Last Updated : 2024-03-04
  • Istri Rahasia Kesayangan CEO Duda   Malam Ini, untuk Pertama Kalinya

    Abia terbangun dengan kepala yang terasa berat. Begitu menyadari tempatnya berada, perempuan itu terlonjak kaget.Ini kamar Arya."Daddy, Biya bangun! Biya bangun!" Suara heboh dari sampingnya membuat perempuan itu menoleh.Ada Neo dan Arya yang duduk di sofa samping ranjang. Wajah suaminya tampak kesal dan sedikit ... khawatir?"Aku sudah menyuruhmu untuk tidak masuk kerja! Apa kau senang sakit?! Apa kau suka merepotkanku begini?!" tanya pria itu tiba-tiba membentak.Abia sedikit menjauhkan kepala. Telinga juga kepalanya semakin sakit sekarang."Apa Mas Arya tidak bisa bicara dengan baik? Kepalaku sakit," keluh Abia dengan suara bergetar.Neo berlari dan segera naik ke ranjang sang Mama. Bocah sipit itu memeluk Abia. Menyembunyikan wajah Mamanya dari pandangan sang Ayah."Daddy tidak boleh membentak Biya! Padahal Daddy memarahiku karena memarahi Biya yang sakit waktu itu. Kenapa sekarang Daddy yang nakal?!" teriak Neo tidak terima.Mendengar itu, Abia tersenyum haru. Neo begitu menya

    Last Updated : 2024-03-05

Latest chapter

  • Istri Rahasia Kesayangan CEO Duda   42. Aku Tidak Sengaja

    "Putramu begitu kompeten, Kak. Mengapa kau masih belum menyerahkan jabatanmu padanya? Dia sudah pantas menjadi CEO, kan?" Keanu, salah satu sahabat dekat juga mantan aktor di bawah naungannya berkomentar.Arya melengos tidak peduli. Jika saja pria itu tahu kalau malah Neo yang tidak mau menerima jabatan ini. Mungkin pria itu juga akan terkejut jika tahu Neo bekerja di sini dengan mengirimkan lowongan kerja kemudian menjalani interview layaknya pegawai biasa."Ayolah, Kak! Kau sudah tua, kenapa belum pensiun juga? Aku saja bosan melihatmu terus-terusan bekerja, kasihan Abia." Keanu semakin menyudutkan membuat Arya mendelik tajam pada pria tampan meski sudah lumayan tua itu."Jangan urus urusanku dengan istriku. Apa jangan-jangan kau masih melajang sampai setua ini karena masih menyukai Abia?" tanya Arya pedas.Keanu mencebik sebal. Pria tua ini masih saja curiga dan cemburu berat padanya. Mentang-mentang hingga setua ini dia belum menikah juga."Kau tahu seleraku tinggi. Tentu saja aku

  • Istri Rahasia Kesayangan CEO Duda   41. Mengharapkan Kehancuran

    Begitu terbangun dari tidur, pemandangan pertama yang tertangkap oleh Neo adalah sang istri. Perempuan itu tengah memakai sedikit krim siang pada wajahnya yang kian hari terlihat semakin sehat di mata Neo.Padahal, Neo sendiri tahu, yang digunakan Naya hanya salah satu produk perawatan kulit wajah yang kemasan paling besarnya tidak sampai seharga lima puluh ribu. Perempuan itu juga tidak memakainya jika lupa atau sedang tidak ingin.Naya bahkan tidak punya hal sesederhana bedak dan lipstick. Apalagi peralatan make up lain seperti pensil alis, maskara, eyeliner dan peretelannya."Kau sudah bangun?" sapa Naya basa-basi begitu menoleh dan mendapati pria sipit itu tengah berbaring tengkurap sambil memandanginya.Neo mengangguk singkat. Anggukan yang sialnya terlihat menggemaskan di mata Naya. Apalagi dengan wajah khas bangun tidur dan rambut berantakan suaminya. Rasanya tidak adil. Pria sipit itu bahkan terlihat tampan saat baru bangun tidur."Apa kau hanya punya itu untuk wajahmu?" tanya

  • Istri Rahasia Kesayangan CEO Duda   40. Suami yang Buruk

    [Neo, ayo bertemu.][Aku merindukanmu:)]Dua pesan dari Nara.Hal yang membuat Neo langsung menyembunyikan ponselnya begitu Naya masuk ke kamar. Ini sudah pukul sembilan malam. Seharusnya, dia sudah tidur bersama sang istri.Apa yang harus ia jadikan alasan agar bisa keluar setelah ini? Terlebih, Neo sudah bilang pada Naya bahwa ia sudha mengantuk sejak tadi."Kau tidak ingin makan sesuatu? Seperti sate? Ayam geprek? Atau mie ayam?" Neo menawarkan tiba-tiba begitu Naya naik ke atas ranjang dan berbaring di samping sang suami.Naya kontan berbaring menghadap Neo. Membuat pria itu mendadak gelagapan karena takut Naya mengetahui alasan terselubung di balik niat baiknya.Tentu saja perempuan ini tidak boleh tahu dia masih bertemu Nara. Naya pasti akan mengamuk dan membatalkan kerja sama mereka."Tumben kau menawariku tanpa kuminta lebih dulu," tanya Naya heran dan sedikit terkesan.Kebetulan dia sedang ingin makan sate ayam. Entah kenapa, dari tadi pagi sebenarnya dia ingin makan itu. Han

  • Istri Rahasia Kesayangan CEO Duda   39. Tentang Pasangan Hidup

    Neo mendengkus begitu sore ini tidak menemukan Naya di rumah. Perempuan itu pasti masih pergi bersama sang Mama. "Mereka memang para istri yang lupa suami. Mana mungkin sampai jam segini belum pulang juga?" tanya Neo tidak habis pikir. Pria sipit itu mengambil beberapa cemilan di kulkas sebelum kemudian duduk di sofa dan menyetel TV. Tadi dia ingin makan, tapi melihat lauk di dapur hanya lauk sisa tadi pagi, Neo mendadak kehilangan nafsu makannya.Mereka bahkan pergi tanpa memasak terlebih dahulu. Benar-benar menyebalkan dan tidak bertanggung jawab."Kenapa wajahmu jelek sekali?" Arya bertanya sambil mencomot toples berisi pop corn yang dipangku sang putra.Neo menoleh kemudian memberi kode ke arah dapur. "Biya dan Naya belum kembali. Mereka bahkan tidak memasak. Mereka benar-benar tidak memikirkan kita yang akan kelaparan saat pulang kerja," curhat Neo mendramatisir.Arya memutar bola mata malas. "Lalu apa gunanya pembantu? Itu gunanya Daddy menggaji mereka. Saat Mama dan istrimu i

  • Istri Rahasia Kesayangan CEO Duda   38. Menantu Sepertimu

    Begitu mendapat berita tentang sang menantu yang sakit, seperti biasa, Arya akan mengomeli Neo. Tidak terkecuali Abia yang akan ikut-ikutan melakukan hal yang sama.Tapi, untuk pertama kalinya, Neo tidak balik mengomel pada Naya dan mengeluhkan sikap orang tuanya. Pria sipit itu malah bersikap baik dan perhatian. Seperti saat ini."Kepalamu sudah tidak terlalu sakit, kan?" tanya pria sipit itu memastikan sambil mengancingkan bajunya.Naya yang tengah memakai krim paginya kontan menoleh kemudian mengangguk singkat. Perempuan itu memperhatikan kerah kemeja sang suami yang tampak berantakan dan tidak beraturan."Kau akan melakukan apa hari ini?" tanya Naya sambil meratakan krim yang sudah ia oleskan di wajahnya.Sejak menikah dengan Neo dan tidak memiliki kesibukan lain, Naya mulai senang merawat diri. Perempuan itu bahkan rajin mengenakan produk perawatan kulit setelah diberikan arahan dan bimbingan oleh Nara dan Ima---sahabatnya.Entah kenapa, sekarang dia ingin terlihat cantik."Tumbe

  • Istri Rahasia Kesayangan CEO Duda   37. Tipe Suami

    "Tuan, Non Naya di mana, ya?" Pak Samsul---satpam di kediaman mereka bertanya. Pria berkumis tebal yang biasa menjaga gerbang di posnya itu celingak-celinguk ke dalam rumah. Neo mengernyit. Untuk apa Pak Samsul mencari istrinya sore-sore begini?"Ada apa, Pak?" tanya Neo mengutarakan rasa penasarannya."Ini, tadi Non Naya telepon saya. Katanya minta dibelikan obat lalu diantarkan ke dalam. Saya pikir Den Neo tidak ada, makanya dia nitip ke saya." Pak Samsul menjelaskan apa adanya.Tadi, istri sang majikan memang meneleponnya. Suara perempuan itu terdengar seperti menahan sakit. Oleh karena itu Pak Samsul buru-buru mencarikannya obat lalu mengantarkannya ke sini."Loh, memangnya dia sakit, Pak?" tanya Neo bingung yang dibalas Pak Samsul dengan kernyitan heran."Loh, mana saya tahu, Den. Kan Den Neo yang di dalam dari tadi," jawab Pak Samsul balik.Neo membenarkan dalam hati sebelum kemudian mengambil obat di tangan sang satpam. Begitu melihat obat tersebut, mata sipitnya menyorot Pak

  • Istri Rahasia Kesayangan CEO Duda   36. Supir Pribadi Bukan Suami

    Neo mendengkus sebal begitu melihat senyum Naya yang kian melebar begitu hampir sampai asrama pelatnas. Jujur saja, dia merasa muak melihatnya. Entah karena apa."Kau sepertinya begitu senang akan bertemu pria itu. Apa kalian begitu dekat?" tanya Neo terdengar sewot yang dibalas Naya dengan anggukan tanpa ragu."Tentu saja. Dia teman pertamaku, bahkan sejak aku belum masuk pelatnas. Kami tumbuh menjadi atlet dari kecil bersama. Kemudian mengejar mimpi bersama," jawab Naya jujur membayangkan apa saja yang sudah dia lalui bersama Bagas."Hm ... dongeng yang indah. Dan berakhir tragis," sahut Neo sambil terkekeh mengejek.Naya menoleh bingung. "Kenapa begitu?" tanya Naya heran."Kalian sudah bersama sejauh itu, tapi kau malah menikah denganku." Neo menjelaskan yang sejenak membuat Naya teringat ucapan Bagas sebelumnya."Iya, mungkin jika janin di kandunganku ini tidak ada, aku sudah menikah dengannya. Bukan dengan orang sepertimu," sahut Naya apa adanya.Mendengar itu, Neo melotot tidak

  • Istri Rahasia Kesayangan CEO Duda   35. Kecemburuan Neo

    Selesai memakan mie ayam yang dibawakan Neo, Arya dan sang suami bergotong royong memasangkan TV baru Naya di kamar. Sedangkan Naya dan Abia, sibuk menghidangkan makan malam meski kedua pria itu mengeluh kenyang.Abia ingin mencicipi jantung pisang yang susah payah dikupasnya. Meski pada akhirnya, sang menantu yang memasak karena Abia tidak tahu bumbu dan cara memasaknya."Neo! Mas Arya! Ayo cepat keluar jika kalian sudah selesai!" teriak Abia dari ruang tengah.Beberapa saat kemudian, kedua pria itu sudah berjalan cepat dan duduk di sofa. Naya terkikik geli melihat seberapa 'jinak' kedua makhluk itu di hadapan sang mama mertua."Kenapa kita tidak makan di meja makan saja?" tanya Neo begitu melihat makanan sudah terhidang di atas meja ruang tengah."Naya ingin menonton TV sambil makan," jawab Abia santai.Neo mendecih sambil melirik sinis pada sang istri. Selalu saja dituruti."Baiklah, Tuan putri kita ingin makan sambil menonton TV. Jadi kita harus patuh dan mengikuti keinginannya, D

  • Istri Rahasia Kesayangan CEO Duda   34. Menantu Milyarder

    "Neo kemana, Bun?" Naya bertanya sambil melongokkan kepala dari luar pintu dapur.Abia yang tengah memasak untuk makan malam tentu saja menoleh. Begitu mendapati kehadiran sang menantu di sana, perempuan itu memberi kode untuk mendekat.Naya segera menghampiri dan melihat apa yang dikerjakan sang Mama mertua. Begitu melihat perempuan itu yang tengah memandang aneh jantung pisang di atas talenan, Naya mengerjap."Bunda mendapatkan ini di mana?" tanya Naya heran."Tadi ada tetangga yang memberikannya. Katanya ini enak dimasak dengan kacang merah. Bunda ingin menolak karena tidak tahu cara memasaknya, tapi gengsi." Abia bercerita sambil menggaruk tengkuk malu.Naya terkekeh kecil sebelum kemudian mengambil alih jantung pisang berwarna ungu tersebut. Berikutnya mengupas kelopaknya satu-persatu dan membuang bagian keras pada ujung bakal buah pisang yang masih berbentuk kuncup bunga tersebut.Abia memandangi dengan serius apa yang dilakukan sang menantu. "Bunda bisa mengupasnya begini. Lal

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status