Share

Arya Suaminya, Kan?

Author: Writergaje23_
last update Last Updated: 2024-03-04 19:11:14

"Dia belum pulang, ya? Pasti menginap di apartement Keanu," gumam Arya sambil tersenyum sinis.

Rasanya menyebalkan saat menyadari perempuan itu mendiamkannya sepanjang hari. Sedangkan dengan Lintang dan Keanu, Abia terlihat berbicara dengan santai dan bahagia. Mereka bahkan mengantar jemput sang istri.

Arya pikir, dengan ikut mendiamkan Abia seharian, perempuan itu akan merasa rindu dan mengajaknya berbicara lebih dulu. Sayangnya, rupanya dia terlalu berharap.

Abia tidak mencarinya. Bahkan, kini perempuan itu sepertinya menginap di tempat pria lain. Orang yang notabene-nya juga menyukai sang istri.

"Biya kemana, Daddy? Apa dia sangat marah karena aku nakal? Apa dia tidak akan pulang lagi ke rumah kita?" tanya Neo panik.

Ini sudah pukul 11 malam. Hujan lebat sekali di luar. Sejujurnya, Neo takut Mama tirinya itu tidak akan pulang.

"Kembalilah ke kamarmu! Dia pasti akan pulang sebentar lagi," titah Arya begitu Neo menyusulnya di ruang tengah.

"Carikan Biya dulu! Kenapa Daddy tidak menje
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Istri Rahasia Kesayangan CEO Duda   Kehilangan Kesadaran

    "Biya!" Neo memanggil dengan senyum lebarnya.Abia menoleh bingung. "Kenapa? Kau terlihat senang," tanya dan komentar perempuan itu."Aku memang senang. Aku selalu ingin naik bus, tapi tidak pernah dibolehkan Daddy. Akhirnya hari ini keinginanku terkabulkan," cerita bocah sipit itu yang sejenak membuat Abia terkekeh geli.Keinginan putranya sesederhana itu? Seharusnya Arya mengajak Neo naik bus saat libur bekerja. Sepertinya bocah ini sangat menginginkannya."Biya pikir kau tidak suka. Karena Biya tidak punya mobil, Biya selalu pergi ke tempat kerja memakai ini." Abia bercerita pada Neo yang masih terlalu sibuk memandang jalanan dari kaca jendela.Melihat seberapa senang sang putra, Abia tersenyum semakin lebar. Sakit kepalanya terasa sedikit hilang melihat tingkah menggemaskan bocah ini. "Apa kau sangat suka? Lain kali Biya akan mengajakmu lagi," tanya Abia yang dibalas Neo dengan anggukan semangat.Begitu sampai di sekolah Neo, perempuan itu memberikan beberapa pesan pada putranya.

    Last Updated : 2024-03-04
  • Istri Rahasia Kesayangan CEO Duda   Malam Ini, untuk Pertama Kalinya

    Abia terbangun dengan kepala yang terasa berat. Begitu menyadari tempatnya berada, perempuan itu terlonjak kaget.Ini kamar Arya."Daddy, Biya bangun! Biya bangun!" Suara heboh dari sampingnya membuat perempuan itu menoleh.Ada Neo dan Arya yang duduk di sofa samping ranjang. Wajah suaminya tampak kesal dan sedikit ... khawatir?"Aku sudah menyuruhmu untuk tidak masuk kerja! Apa kau senang sakit?! Apa kau suka merepotkanku begini?!" tanya pria itu tiba-tiba membentak.Abia sedikit menjauhkan kepala. Telinga juga kepalanya semakin sakit sekarang."Apa Mas Arya tidak bisa bicara dengan baik? Kepalaku sakit," keluh Abia dengan suara bergetar.Neo berlari dan segera naik ke ranjang sang Mama. Bocah sipit itu memeluk Abia. Menyembunyikan wajah Mamanya dari pandangan sang Ayah."Daddy tidak boleh membentak Biya! Padahal Daddy memarahiku karena memarahi Biya yang sakit waktu itu. Kenapa sekarang Daddy yang nakal?!" teriak Neo tidak terima.Mendengar itu, Abia tersenyum haru. Neo begitu menya

    Last Updated : 2024-03-05
  • Istri Rahasia Kesayangan CEO Duda   Tidur Seranjang

    "AAA!"Pagi ini, Arya dikejutkan dengan teriakan histeris Abia. Teriakan perempuan itu bahkan membuat beberapa pelayan juga Neo berlari ke kamar mereka.Iya, kamar mereka. Satu hal yang membuat perempuan itu kaget bukan main. Dia tidak tahu bagaimana jelasnya. Tapi, kenapa pagi ini dia malah terbangun di dalam dekapan Arya?Apa semalam Abia salah kamar? "Kau kenapa?" tanya Arya panik dan sedikit linglung. Efek baru bangun tidur."B-bagaimana bisa kita tidur seranjang?" tanya Abia yang sudah duduk di sisi ranjang dengan wajah bangun tidurnya.Arya tak langsung menjawab, namun ia memperhatikan wajah Abia yang tampak kusut serta rambut berantakan. Anehnya, Arya bisa melihat bahwa Abia cantik, meski baru bangun tidur. "Kenapa kalian berdiri di sana?! Pergi!" usir Arya galak pada beberapa pelayan yang berdiri di ambang pintu.Merasa diabaikan, Abia mendengkus sebal. Melirik pakaiannya yang masih sama dan lengkap seperti semalam, perempuan itu menghela lega. Tanpa sadar, gerak-geriknya me

    Last Updated : 2024-03-05
  • Istri Rahasia Kesayangan CEO Duda   Dia Istriku

    "Mas."Arya menoleh sejenak sebelum kemudian kembali fokus menyetir. Wajahnya tampak datar dan dingin. Membuat Abia sedikit bergidik takut."Mas Arya," panggil Abia lagi."Hm." Pria itu menjawab dengan deheman.Abia memalingkan wajah. Menyadari suaminya sedang dalam suasana hati yang buruk dan tidak ingin diganggu."Daddy, ada kecelakaan di depan!" ucap Neo sambil menunjuk kerumunan orang yang menutupi jalan.BUGH!"Ck ... merepotkan saja!" maki Arya sambil memukul setir. Abia dan Neo saling berpandangan. Terkejut dengan kemarahan pria itu."Biya!" panggil Neo lirih sambil menarik ujung baju sang Mama."Kenapa?""Apa Daddy marah karena aku mau makan nasi goreng sendiri?" tanya bocah sipit itu polos.Abia mengangguk. "Iya. Jadi, lain kali berbagilah dengannya, ya?" pesan Abia setengah berbohong.Neo mengangguk patuh. Bocah itu duduk anteng di belakang lagi. Berbanding terbalik dengan Abia yang memandang Arya lekat.Jadi, Aluna---perempuan cantik sekaligus aktris terkenal pada masanya

    Last Updated : 2024-03-06
  • Istri Rahasia Kesayangan CEO Duda   Saling Menyentuh

    Sepanjang perjalanan pulang, Abia tidak banyak berbicara. Perempuan itu lebih banyak melamun dan melotot linglung begitu Arya memanggil atau menanyainya sesuatu. Sebenarnya, Arya sedikit merasa bersalah karena mendiami istrinya sedari pagi tadi. Sejak mantan istrinya tiba-tiba datang ke rumah seolah di antara mereka tidak pernah ada apa pun yang terjadi.Arya marah karena Aluna menemuinya setelah Neo besar. Di saat bocah itu sudah tidak merengek ingin mengetahui siapa dan dimana Ibunya. Di saat namanya sudah tidak ada di hati Arya.Terutama, di saat dia dan Neo sudah menemukan pengganti perempuan itu. Sekarang, untuk apa mantan istrinya ke sini? Apa karena Arya sudah kaya dan mapan?"Eung ... Mas!" Panggilan Abia membuat Arya menoleh."Ada apa?" tanya Arya kali ini dengan nada lebih lembut. Berbanding terbalik dengan caranya menatap dan berbicara pada Abia pagi tadi."Kenapa Mas Arya mengumumkan status hubungan kita pada semua orang di kantor?" tanya Abia akhirnya mengutarakan kebing

    Last Updated : 2024-03-06
  • Istri Rahasia Kesayangan CEO Duda   Aku Menunggumu

    Pagi ini, Abia terbangun dengan sekujur tubuh yang terasa sakit. Berbanding terbalik dengan Arya yang pagi ini sudah rapi dengan setelan jas kerjanya.Pria itu duduk di sisi ranjang. Memandang Abia yang masih berbaring telungkup dengan punggung polos. Wajah perempuan itu tampak berantakan. Rambut pirang kecokelatannya tergerai menutupi senagian punggung.Perempuan itu masih tanpa busana. Hanya selimut yang menutupi tubuh polosnya. Melihat itu, tanpa sadar Arya tersenyum. Mengingat apa yang sudah mereka lakukan semalam membuat pria itu senang."Apa hari ini kau tidak akan pergi bekerja?" tanya Arya sambil menarik selimut di tubuh istrinya.Abia mengerang. "Maaas!" rengeknya sebal sambil mempertahankan selimut yang menutupi punggung."Kenapa? Aku kan sudah melihat semuanya semalam," jawab Arya santai.Abia menenggelamkan wajahnya di kasur. Dia malu. Sangat malu. Kenapa Arya harus membahasnya sepagi ini? Suaminya menyebalkan sekali."Jadi bagaimana? Kau tidak ikut ke kantor?" tanya Arya

    Last Updated : 2024-03-08
  • Istri Rahasia Kesayangan CEO Duda   Kau Berbohong

    "Kau sudah pulang?" Pertanyaan dengan nada semangat itu membuat Arya menoleh.Abia berlari menghampirinya dengan wajah bangun tidurnya. Sepertinya perempuan itu ada di ruang tengah karena menunggu Arya pulang."Kenapa kau belum tidur? Ini sudah hampir jam satu malam," tanya Arya heran.Biasanya, jangankan sampai jam 12. Sejak tinggal bersamanya, Abia bahkan tidak pernah tidur di bawah jam 10 malam. "Kenapa kau bertanya? Seharusnya aku yang bertanya padamu," sahut Abia sambil berkacak pinggang."Kau kemana saja? Kenapa sampai jam segini baru sampai rumah? Apa di kantor sedang ada masalah?" tanya perempuan dengan piyama satin hitam itu beruntun. Arya tersenyum. Bahkan kecerewetan perempuan ini membuat suasana hatinya jadi membaik dalam sekejap. Seharusnya Arya pulang lebih cepat saja tadi. Bukannya berkeliling tanpa tujuan guna menenangkan pikiran yang malah semakin kacau."Kenapa kau hanya tersenyum? Aku menunggumu pulang dari tadi. Kutelepon juga kau tidak angkat, nomormu tidak akti

    Last Updated : 2024-03-08
  • Istri Rahasia Kesayangan CEO Duda   Mengintip Bos dan Istrinya

    Begitu kembali dari taman dengan tubuh basah kuyup, Abia berjalan mengendap di teras rumah. Perempuan itu mengintip dari jendela apa ada sang suami di ruang tengah.Begitu dirasa aman, ia membuka pintu dengan sangat pelan. Tapi, baru saja membawa tubuhnya melewati ambang pintu, sebuah deheman singkat membuat Abia terlonjak kaget."Ehem!""E-eh, Mas. Sejak kapan kau di sini? Aku tidak melihatmu tadi," tanya Abia mencoba terdengar biasa saja. "Memangnya kenapa? Ini rumahku. Aku berhak berada di sisi mana saja," jawab Arya sarkas."Aku tahu," jawab Abia lirih."Kau sudah bertemu dengan teman 'perempuan'mu itu?" tanya Arya sengaja mempertegas kata 'perempuan' di dalam kalimatnya."Sudah," jawab Abia singkat sambil berjalan menaiki tangga berniat menuju kamarnya.Bajunya basah kuyup. Di luar juga masih hujan deras. Setidaknya pria ini membiarkannya berganti pakaian terlebih dahulu. Bukan menanyainya sesuatu."Apa yang kalian bicarakan sampai harus bertemu sambil hujan-hujanan begini?" tan

    Last Updated : 2024-03-10

Latest chapter

  • Istri Rahasia Kesayangan CEO Duda   27. Tidak Bisa Terus Bergantung

    "Loh, Naya mana, Neo? Bukankah kau pergi menjemputnya tadi?" Abia bertanya bingung begitu melihat putranya pulang tanpa sang istri lagi.Neo menoleh pada sang Mama dengan helaan napas berat. Dia sedang tidak ingin membahas perempuan itu sekarang. Kepalanya terasa hampir meledak karena bimbang."Jangan bilang kau hanya pergi menemui Nara?" tebak Abia lagi begitu teringat kebiasaan putranya.Bukannya menjawab, perempuan itu malah menghela kasar sebelum kemudian beranjak menuju tangga rumah. Tapi, belum sampai tangga pertama, pria itu meringis sakit begitu punggungnya terhantam sesuatu."Argh!" erang pria sipit itu kesakitan sambil memandangi sandal jepit rumahan yang tiba-tiba dilempar Arya."Kau sudah merasa begitu besar sehingga berani mengabaikan pertanyaan Mamamu?" tanya sang ayah dengan wajah mengeras karena amarah.Seketika, Neo bergidik takut. Sadar bahwa kelakuannya memancing emosi pria galak yang begitu menyayangi istrinya tersebut."Maaf, Daddy." Neo menyahut lirih."Minta maa

  • Istri Rahasia Kesayangan CEO Duda   26. Maaf, Aku Egois

    Neo tidak mengerti apa yang salah dengan dirinya. Tapi, menyadari kekhawatirannya pada Naya justru lebih besar ketimbang pada Nara membuat pria itu kesal luar biasa. Dia merasa buruk. Secara tidak langsung, pikirannya sudah berpaling dan selingkuh dari sang kekasih---Nara. Seharusnya, Neo lebih memikirkan keadaan Nara yang masih berada di rumah sakit sekarang.Bukan malah bertanya-tanya ada di mana Naya sekarang dan apakah perempuan itu sudah makan. Neo ingin mencoba memaklumi dan berpikir bahwa kekhawatirannya tidak lebih karena perempuan itu tengah mengandung anaknya.Hanya saja ... tetap saja semuanya terasa salah. Neo seharusnya tidak perlu peduli seberlebihan ini pada perempuan menyebalkan itu."Nak, kau tidak menjemput istrimu? Dia belum pulang juga sampai sekarang," tanya Abia sambil membuka pintu kamar sang putra pagi ini.Neo menoleh sejenak sebelum kemudian menenggelamkan wajahnya ke dalam lipatan selimut. Tidak ingin mendengar pembahasan apa pun tentang perempuan yang sial

  • Istri Rahasia Kesayangan CEO Duda   25. Paling Menyayangimu di Dunia

    Abia mengernyit heran begitu mendapati putranya pulang sendiri tanpa sang istri. Pria itu juga tampak kesal entah karena apa membuat mulut Abia gatal untuk bertanya.“Mana istrimu? Kenapa kau hanya pulang sendiri?” tanya Arya yang malah mewakili pertanyaan di dalam hatinya.“Kutinggal di rumah sakit bersama Om Bintang,” jawab Neo santai sambil segera duduk di samping sang Mama yang juga duduk di sofa ruang tengah.Pria sipit itu mengambil tempat di antara Daddy dan Mamanya. Membuat Arya yang kesal karena makhluk itu menghalanginya berdekatan dengan sang istri, segera menggeplak lengan Neo.“Kenapa kau tidak mengajaknya pulang bersamamu?” tanya Abia cepat.“Istri kurang ajar seperti dia seharusnya memang dibiarkan saja. Kenapa aku harus repot-repot membawanya pulang?” jawab Neo sensi yang kontan saja membuat Abia melotot tidak terima.Baru saja akan melayangkan pukulan pada punggung putranya, rupanya lagi-lagi sang suami lebih dulu mendaratkan pukulan pada punggung pria sipit itu. Sua

  • Istri Rahasia Kesayangan CEO Duda   24. Tidak Bersikap Baik

    Neo kembali ke rumah sakit dengan perasaan kesal yang tergambar jelas di raut wajahnya. Pria itu terus mendengkus sebal sambil menendang bangku besi di lorong sesekali. Hal itu tentu saja langsung disadari oleh Arya yang juga duduk menunggu di luar. Membiarkan sang istri dan besannya sibuk dengan Nara yang baru saja sadar di dalam ruang rawat.“Kau kenapa? Bertengkar dengan Naya? Kendalikan dirimu! Jangan sampai Ayah mertuamu melihat kelakuanmu!” tegur Arya yang hanya dibalas Neo dengan dengkusan.“Bagaimana aku tidak kesal, Daddy?! Tadi sebenarnya dia menelepon dan bilang sakit perut, makanya aku segera pulang. Tapi karena takut membuat kalian khawatir, aku tidak memberitahu lebih dulu. Saat sampai rumah, aku memberikannya obat dan makanan. Tapi setelah itu dia malah marah-marah dan malah mengusirku. Apa yang salah dengan pemikirannya? Kenapa dia begitu sensitif?!” Neo mengomel panjang lebar yang anehnya malah dibalas Arya dengan kekehan geli.“Jangan terlalu marah. Para perempuan, a

  • Istri Rahasia Kesayangan CEO Duda   23. Aku Menyesal

    Begitu mendapati panggilan telepon dari sang istri, Neo segera bergegas pulang ke rumah. Begitu ditanya oleh Arya dan Bintang, pria itu hanya bilang ingin mengabari Naya bahwa mereka semua ada di sana.Tentu saja Neo tidak ingin membuat sang mertua juga orang tuanya bertambah panik. Berita tentang kecelakaan yang dialami Nara tadi saja sudah cukup menggemparkan mereka.Sambil menjalankan mobil lumayan cepat, Neo kembali menghubungi Naya lewat telepon. Tapi, hingga percobaan panggilan kelima sekali pun, perempuan itu tidak juga mengangkat teleponnya.Membuat Neo bertambah panik dan kembali menambah laju kendaraan roda empatnya. Dia tidak tahu kenapa dia sepanik ini. Tapi yang jelas, dia uanya ingin memastikan keadaan sang istri sekarang.Perasaan Neo benar-benar tidak tenang. Pria itu bahkan sejenak melupakan Nara yang tadi masih berada di rumah sakit dengan tubuh dipenuhi luka akibat kecelakaan."Apa susahnya mengangkat teleponku sekali saja? Ck ... dia memang sangat menyebalkan! Ken

  • Istri Rahasia Kesayangan CEO Duda   22. Mulai Berbohong

    Begitu terbangun dari tidurnya, Naya segera beranjak menuju dapur guna mengambil minum. Entah sudah berapa lama dia tertidur. Yang jelas, rupanya hari sudah gelap dan rumah sudah sepi tanpa ada tanda-tanda kehidupan. Entah kemana semua saja orang itu pergi. Atau mungkin, mereka malah sudah masuk tidur ke kamar? Tapi, kenapa tadi dia tidak menemukan Neo di kamar mereka?Begitu melirik jam dinding, rupanya sudah pukul 12 malam. Perempuan itu lupa menaruh hp-nya di mana, jadi Naya memilih duduk sejenak di sofa ruang tengah.Sejenak, perempuan itu menghela berat begitu teringat tadi siang Ayahnya sempat ke sini. Tapi, bisa-bisanya Naya malah tidur bukannya berbincang banyak dengan sang Ayah. Padahal, ada banyak sekali hal yang sangat ingin Naya ceritakan pada pria itu seperti biasanya."Eh, Non Naya sudah bangun?" Bi Wati---salah satu pembantu di rumah itu, menyapa Naya yang dibalas perempuan itu dengan senyum ramah."Iya, Bi. Aku sepertinya tidur terlalu lama, hehe." Naya menjawab kikuk

  • Istri Rahasia Kesayangan CEO Duda   21. Kecelakaan

    Setelah menidurkan Naya di kamar mereka, Neo segera turun menuju lantai bawah. Begitu tidak menemukan kehadiran Nara di sana, pria itu mengernyit bingung."Nara ke mana?" tanya pria sipit itu yang dibalas Abia dengan gendikan bahu tidak peduli."Dia tiba-tiba bilang ingin pulang tadi. Tapi karena Ayah ingin bertemu Naya dulu, jadi Ayah tidak ikut dan membiarkan saja dia pulang duluan." Bintang menjawab yang diangguki Neo mengerti.Seingatnya, tadi perempuan itu lah yang paling semangat ke sini. Kenapa tiba-tiba Nara malah meminta pulang begini? Bahkan tanpa pamit lebih dulu pada Neo."Kalau begitu ... ayo kita makan!" ajak Abia pada sang suami, anak juga besannya.Neo dan Bintang menggeleng bersamaan. "Nanti saja, kita tunggu Naya bangun tidur. Lagipula, ini juga masih belum jam makan siang, kan?" sahut Neo yang diangguki Bintang setuju."Aku juga akan makan bersama Naya saja. Sudah lama aku tidak makan bersamanya," gumam Bintang sedikit berlebihan.Karena biasanya, Naya bahkan hanya

  • Istri Rahasia Kesayangan CEO Duda   20. Dia Pasti Cemburu

    Setelah membantu Neo bersiap-siap tadi, Naya kembali masuk ke kamar. Perempuan itu ingin ikut membantu Abia membereskan rumah sebenarnya. Tapi, entah kenapa, tubuhnya terasa letih luar biasa.Padahal, dia hanya melakukan sedikit olahraga bersama Arya tadi. Iya, bagi Naya yang seorang atlet bulutangkis nasional, itu adalah latihan paling sederhana yang pernah ia lakukan.Naya bahkan tidak pernah melompat karena takut. Dia juga tidak terlalu banyak berlari karena Neo terus berteriak dan memperingatinya untuk hati-hati. Rasanya menyebalkan begitu menyadari gerakannya terlalu banyak dibatasi.Tapi kali ini, dia sadar kemampuannya memang sudah tidak seperti dulu lagi. Naya merasa lelah terlalu cepat. Hanya karena beberapa aktivitas ringan, perempuan itu mulai letih dan ingin segera beristirahat sekarang."Kenapa para perempuan begitu mendambakan hamil? Padahal ... ini sangat tidak menyenangkan," gumam Naya tidak habis pikir.Perempuan itu sudah akan berbaring kalau saja suara Abia yang mem

  • Istri Rahasia Kesayangan CEO Duda   19. Istri Pada Umumnya

    Selesai beristirahat sebentar, Naya memutuskan untuk bermain bulutangkis lagi. Tentu saja setelah perdebatan panjang lebar dengan si cerewet Neo."Kau tidak mau berhenti? Lihat wajah suamimu sudah semenyeramkan itu," tanya Arya di sela permainan seru mereka.Sedari tadi, pria sipit itu memang duduk menunggu di sisi area permainan sambil terus melotot pada sang istri. Naya yang dipelototi tentu saja tidak merasa sama sekali. Sebab jika sudah terlalu fokus pada permainannya, perempuan itu tidak akan memperhatikan hal lain lagi."Biarkan saja, Yah. Dia memang selebay itu," jawab Naya santai yang hanya dibalas Arya dengan kekehan kecil.Pria itu juga bermain dengan kelewat fokus melawan sang menantu. Meski hanya mengeluarkan sebagian kecil kemampuan bermainnya, pukulan yang dilayangkan Naya begitu berbahaya.Perempuan itu juga jarang sekali 'error'. Bidikan-bidikannya pun tepat dan cepat membuat Arya tidak bisa menjangkau dan menebak ke mana bola tersebut diarahkan.Sejujurnya, bermain de

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status