Share

Jauh Lebih Cantik

Abia mengerjapkan mata pelan. Mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina. Begitu mendapati wajah suaminya yang khawatir tertangkap pertama kali, tanpa sadar perempuan itu merasa lega.

"Kau sudah bangun?" tanya Arya memastikan sambil menutup botol minyak kayu putih yang tadi digunakannya pada pelipis juga hidung sang istri.

Mendengar pertanyaan bernada lembut itu, Abia mengangguk pelan. Bahkan, saat mengangguk sepelan itu pun, kepalanya kembali berdenyut sakit.

Sayangnya, itu semua tertutupi oleh rasa lega juga senangnya karena sang suami telah selamat. Masih baik-baik saja bahkan duduk di sisi tubuhnya.

"Kupikir ... k-kupikir kau masih di sana tadi," gumam Abia terbata.

Pandangan matanya menyorot takut. Bersamaan dengan cairan bening yang satu-persatu perlahan meluruh dari sudut mata perempuan cantik itu.

"Hei, aku di sini. Jangan menangis lagi!" tegur Arya menyadarkan sang istri sambil berbaring di samping perempuan itu.

Abia mengangguk-angguk. Arya mengangkat kepala perempuan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status