Share

Aku Menghamili Aluna

"Kau hanya akan cuti sampai kau melahirkan, kan?" tanya Rindi memastikan.

Raut wajah perempuan itu tampak sedih. Abia tersenyum menenangkan.

"Hei, aku hanya cuti kerja, Rin. Bukan pergi ke luar negeri. Kenapa kau harus memasang ekspresi sejelek itu?" ledek Abia yang dibalas Rindi dengan dengkusan sebal.

"Kau tidak mengerti! Bagaimana bisa kau tega membiarkanku diomeli sendirian oleh Pak Arya?" tanya perempuan itu kesal.

"Setidaknya gajimu bertambah! Aku bekerja sejak sebelum Abia datang ke sini, tapi jabatanku tidak naik sama sekali. Sekarang, kau direkomendasikan dan naik pangkat menjadi kepala tim humas. Lalu kau memasang wajah seperti itu? Ayolah ... ini menyinggungku," omel Bu Anna sambil melempari pegawai yang dulu menjadi juniornya dengan kulit kacang.

Abia terkekeh. "Nah, iya juga. Setidaknya kau bersyukur karena gajimu naik berkali-kali lipat. Hal paling baiknya ...." Abia mendekatkan bibir pada telinga sang sahabat, "kau bisa lebih sering bertemu Lintang," bisiknya lirih.

Kon
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status