Share

Bab 33. Kalian Benalu

Mendengar apa yang dikatakan oleh istrinya, Tuan Bagaskara hanya menganggukkan kepala. Kepala pelayan pun ikut menganggukkan kepala. Setelah sadar, dia segera diam dan menundukkan kepala. Keduanya segera keluar dari ruangan tersebut menuju ruang tamu di mana besan mereka berada.

Sampai di ruang tamu, keduanya menatap ke arah besan yang terlihat angkuh. Gaya duduknya juga terlihat sangat sombong dan tanpa mereka ketahui, percakapan keduanya terdengar oleh kedua orang tua besannya.

"Pa, nanti kalau mereka mati, kita akan kuasai ini rumah yang mewah, asetnya juga. Beruntung sekali ya, anak kita itu. Dia sudah jadi artis, menantu dari orang kaya, kita jadi kecipratan sedikit, kapan ya, Pa, mereka mati?" tanya Nyonya Nisa.

"Mana, Papa tau. Memangnya Papa Tuhan, jangan suka bicara seperti itu. Intinya, kita doakan saja agar mereka cepat mati dan rumah ini serta seluruh asetnya milik kita. Barra, bisa kita kendalikan nantinya, jadi diamlah nanti terdengar oleh mereka." Tuan Malik meminta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status