Share

Saya yang Berhak Atas Segalanya

‘Sialan, berani sekali anak pungut ini berusaha menyingkirkanku!’ sengit Pineti membatin kesal.

Dirinya terus mengutuk seiring dengan kepalan tangannya yang kian gemetar. Dia tak menyangka, sekitar 17 tahun berlalu, anak kecil yang selalu diremehkannya kini berlagak mengusirnya dari mansion Devante.

“Hei, apa kau sadar dengan apa yang sudah kau katakan, Anais? Apa kau tidak ingat siapa orang yang meraih tanganmu saat kau hanya sebatang kara?! Mungkinkah kau—”

“Ibu!” Anais lekas memangkas ucapan Pineti dengan tegas. “Saya belum selesai bicara!”

“Apa?”

Seketika, istri Tigris Devante itu pun tersentak dengan alis menukik tajam. Dia tak mengira bahwa Anais yang selama ini menampilkan sikap lugu, malah berani membentaknya.

“Bagian saya bicara belum selesai. Jika Ibu melempar kata sembilan kali, maka saya pun berhak menjawab sembilan kali juga!” sahut Anais dengan manik terpampang tajam.

Sungguh, ekspresinya terjaga teguh. Menampilkan jelas kekesalan yang terkungkung dalam dadanya.

“Ibu ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status