Share

81. Sandiwara Elizabeth

"Sayang, kamu tidak boleh menasihati Nenek. Itu tidak sopan. Sakit kepalanya bisa bertambah parah," Alice menggeleng tipis.

"Nenek tidak seharusnya mengganggu perjalanan kita, Mama. Tunggu saja nanti. Aku akan memberinya peringatan."

Sementara Alice kehabisan kata-kata, Edmund diam-diam tersenyum bangga.

"Baiklah, kamu boleh menasihati Nenek, tapi jangan menggunakan kata-kata kasar."

"Tenang saja, Paman Ed. Aku mengerti batasannya. Aku ini anak kecil yang bijaksana."

Usai mengusap kepala Sky, Edmund berdiri memberikan aba-aba. "Kalau begitu, ayo sarapan lalu berkemas. Minggu depan, kita kunjungi tempat yang lebih indah."

"Setuju! Tapi sebelum Paman Scott pergi, bolehkah aku mencoba duduk di motornya? Aku memang belum tinggi, tapi aku mau tahu seperti apa rasanya. Siapa tahu saat aku sudah besar nanti, aku pengendara motor yang andal."

Edmund tercengang melihat binar mata Sky. Ia salut pada seberapa cepat putrinya mampu mengatasi kekecewaan. Ia rasa Sky tidak akan menemui kesulit
Pixie

Ketika orang jahat tiba-tiba baik kepada kita, itu artinya ... kita harus waspada. Apa rencana Elizabeth terhadap menantunya? Tunggu bab selanjutnya. Btw, yang komen di bab sebelumnya, yuk dibuka lagi. Ada balasan dari Sky buat kalian. Terima kasih.

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Pixie
Mari kita buat yang tidak biasa. Hahaha .... Sky anti sama penindasan. Btw, makasi banyak udah ngikutin cerita ini, Kak Mifta. Sehat-sehat selalu, yaa ....
goodnovel comment avatar
Pixie
Hwaaah, terima kasih banyak, Kak Naomi. Makasi udah setia sama Sky. Sehat-sehat selalu ya, Kak Naomi.
goodnovel comment avatar
Mifta Nur Auliya
Biasa pemeran utama di buat merana terus2an seolah2 kebahagiaan dan kepintaraan mikih orang jahat doang,,orang baik harus mau di tindas,di anggap babu pokok manut diam aja,di bunuhpun suruh diam ahahahhaha
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status