Home / Romansa / Istri Presdir yang Berkuasa / Pria yang mendapatkan Kekuasaan itu Berbahaya

Share

Pria yang mendapatkan Kekuasaan itu Berbahaya

Author: Queen Moon
last update Last Updated: 2023-08-19 23:55:54

“Tapi dia menahanmu di sini dan kalian hanya berdua di sini.”

“Ada pelayan juga.”

“Iris!” Suara Aiden meninggi.

“Kamu tahu apa maksudku, kan? Dia menahanmu di sini seolah dia ingin menyimpan kamu sebagai wanitanya! Dia orang gila!” serunya dengan ekspresi gelap di wajahnya.

“Jangan membuat asumsi konyol, itu tidak mungkin,” balas Iris menggelengkan kepalanya dengan ekspresi tidak setuju.

“Mengapa itu tidak mungkin? Dia menyukaimu dan menyembunyikan barang-barangmu agar kamu tidak meninggalkan rumah ini atau kembali ke York City. Dia bajingan sakit,” desis Aiden menggertakkan gigi.

Iris mengalihkan pandangannya dari Aiden. “Aku akan berbicara dengan Hugo agar dia mengembalikan barang-barangku.”

“Saat dia menyita barang-barangmu, dia tidak akan berniat mengembalikannya.”

“Lalu apa ingin aku melakukan apa?!” Iris menatapnya kesal.

“Tinggalkan tempat ini dan kembali bersamaku. Aku akan mengeluarkan kamu dari sini. aku tidak akan membiarkan bajingan itu menahanmu di sini dan memisahkan kit
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Menampar Hugo

    “Tidak ada gunanya dengan berbicara dengan orang itu. Ikut denganku tinggalkan tempat ini. Jangan khawatir tentang WLT Group. Seperti katamu, Hugo bisa memimpin perusahaan karena dia sangat kompeten. Keberadaanmu tidak akan berguna di sini. Tapi kamu memiliki aku dan Dimitri,” ujar Aiden menggenggam tangannya lembut.“Aku akan menjagamu dan anak-anak kita. Aku tidak akan membiarkan kalian menjalani hidup yang sulit bahkan jika keluarga Wallington tidak mendukungmu. Pulanglah denganku, sayang.” Aiden mencium punggung tangannya lembut.Mata Iris memanas. Dia menunduk mengepalkan tangannya dalam genggaman Aiden.“Aku ....”Pintu tiba-tiba dibuka. Keduanya tersentak dan menoleh memandang ke arah pintu.Di ambang pintu, Hugo berdiri dengan di kelilingi sekelompok orang seperti pengawal. Raut wajah Hugo tampak gelap memandang Aiden berada di kamar Iris.“Apaan ini Hugo? Mengapa kamu menerobos ke kamarku dengan membawa para penjaga?” Iris menatapnya tidak senang.“Mundur sayang.” Aiden mena

    Last Updated : 2023-08-19
  • Istri Presdir yang Berkuasa   Semua ini Membuatnya Gila

    “Lepaskan suamiku, brengsek,” desis Iris dingin, benar-benar sangat marah.Para pengawal Hugo terkejut dan berhenti memukul Aiden.Aiden menyeringai melihat Iris akhirnya mengumpat dan menampar Hugo. Gusinya berdarah ketika dia menyeringai.Salah satu pengawal mendekati Iris dengan cepat dan ingin menarik menjauh.“Berhenti,” desis Hugo mengangkat tangan untuk menghentikan pengawalnya.Hugo menyentuh pipinya memerah karena di tampar dan menatap Iris.Iris menatapnya tajam. Tapi tangannya yang menampar Hugo gemetar. Untuk pertama kalinya dia sangat marah pada pria yang dianggap sebagai saudara.“Iris, aku tidak akan membiarkan kamu bersama dengan bajingan itu. Dia selalu membuatmu terluka,” desis Hugo dengan tatapan dingin.“Aku tidak peduli, aku yang ingin bersamanya. Jadi lepaskan dia!” balas Iris gentar.Hugo mengalihkan pandangannya dari wanita itu dan tanpa ekspresi memerintah anak buahnya.“Keluarkan orang itu dari sini.”Pengawalnya mengangguk. Mereka memaksa Aiden berdiri tanp

    Last Updated : 2023-08-19
  • Istri Presdir yang Berkuasa   Perang Saham

    Hugo benar-benar membatasi Iris. Tiap dia mau keluar, ada Marcus yang mengawalnya ke mana-mana. Hugo belum mengembalikan ponsel dan kartu identitas Iris.Iris belum tidak tahu bagaimana kabar Aiden setelah diseret pergi oleh anak buah Hugo. Iris pernah mencoba melarikan diri dari, tapi ketahuan oleh penjaga yang berjaga hampir setiap sudut kediaman.Satu hal yang membuat Iris bersyukur adalah Hugo jarang pulang ke kediaman ini. Dari apa yang dia dengar dari pelayan, Hugo sibuk dengan pekerjaannya dan lembur di kantor.Iris tidak tahu apa pun yang terjadi di perusahaan. Setiap TV dan telepon dalam kediaman terputus, membuat Iris tidak mengetahui apa pun tentang berita di luar kediaman. Iris merasa frustasi dan ngeri dengan pengekangan yang dilakukan Hugo pada dirinya.Iris berjalan mondar-mandir di dalam kamarnya, benar-benar sangat frustasi.“Nyonya, kamu tidak bisa masuk.”Iris mendongak mendengar keributan di luar kamarnya, lalu pintunya terbuka dengan suara keras. Dia berdiri me

    Last Updated : 2023-08-19
  • Istri Presdir yang Berkuasa   Menolak Makan Malam

    Lily menggertakkan gigi tidak menemukan kata-kata membantah ucapan Iris.“Kamu tetap harus melakukan sesuatu untuk keluarga Wallington! Ibumu telah bekerja sangat keras untuk WLT Group. Apa kamu akan diam saja jika WLT Group jatuh? Kamu lebih senang memihak orang luar di bandingkan anggota keluargamu?!”Iris menyilangkan tangannya di depan dada menatap Lily acuh tak acuh. “Aiden bukan orang luar. Dia adalah suamiku dan ayah dari anak-anakku. Dia bertarung dengan Hugo untuk membebaskan aku. Bibi yang harus berbicara dengan Hugo agar dia melepaskan aku.”“Aku sudah berusaha, tapi Hugo tidak pernah mendengarkan aku, ibunya!” balas Lily frustasi.“Maka tidak ada yang bisa kita lakukan untuk menghentikan Hugo,” balas Iris mengerutkan keningnya.Lily tiba-tiba mendekat dan berlutut di depan Iris.Iris terperanjat melihat tindakan tiba-tiba Lily.“Bibi apa yang kamu lakukan?!” Dia buru-buru berdiri untuk menarik Lily berdiri. Tetapi wanita paruh baya itu tetap bersikeras berlutut dan meraih

    Last Updated : 2023-08-20
  • Istri Presdir yang Berkuasa   Kiss

    “Jangan masuk! Aku tidak ingin bicara denganmu!” seru Iris berlari ke pintu untuk mengunci pintu kamarnya.Tapi dia terlambat. Hugo membuka pintu dan keduanya saling berhadapan.Iris berhenti di depan pintu. Wajahnya tegang memandang sepupunya di depan.“Aku bilang jangan masuk! Tidak ada yang ingin aku bicarakan denganmu!” Dia dengan paksa mendorong Hugo keluar dari kamarnya.Tapi Hugo menangkap tangannya dan mendorong Iris masuk ke kamarnya sebelum menutup pintu di belakang.“Apa yang kamu lakukan! Keluar!” teriak Iris panik dan cemas.Wajah Hugi tampak ekspresi menatap Iris. “Aku tidak akan memperkosamu, jangan membuat ekspresi seperti itu," desisnya dengan suara rendah.Iris menepis tangannya dan mundur sambil menyilangkan tangan di depan dada, menatapnya waspada.“Apa yang kamu inginkan?”Hugo tidak menjawab. Dia memandang ke sekeliling kamar Iris. “Aku dengar kamu selalu mengurung diri kamar. Keluarlah mencari udara segar. Mengurung diri tidak baik dan membuatmu tertekan.”“Kamu

    Last Updated : 2023-08-20
  • Istri Presdir yang Berkuasa   Rumah Sakit

    Iris memejamkan mata dengan gemetar dan menggelengkan kepalanya menolak bibir Hugo yang memaksakan ciuman padanya. Jijik dan takut memenuhi dadanya. Bukan pertama kali Hugo memaksakan ciuman padanya. Tapi kali ini Iris tidak bisa mentoleransi dengan perilaku sepupunya.“Hmp-!” Iris mengatupkan bibirnya dan berusaha mendorong Hugo dengan kuat.Hugo menggeram menangkap tangan Iris dan menekan pergelangan tangannya di atas kepala wanita itu. Salah satu tangannya turun meraba-raba paha Iris.Iris membelalak ngeri merasakan bahaya pada dirinya. Dia memberontak dalam kungkungan tubuh Hugo dan engggunakan lututnya menendang bagian pribadi pria itu.Hugo seolah bisa mengantisipasi serangan Iris dan menangkap lututnya. Dia enarik kaki Iris terangkat ke pahanya dan menekan bagian intimnya keras ke perut wanita itu, membuktikan tanda gairahnya. Bibirnya turun ke leher Iris dan menghirup aroma tubuhnya dalam-dalam.Iris merasa mulas dan ngeri dalam dadanya merasakan hasrat Hugo menekan perutnya.

    Last Updated : 2023-08-21
  • Istri Presdir yang Berkuasa   Obgyn

    Iris berhenti di depan ruang tunggu spesialis Obgyn dan melihat banyak antrean wanita hamil yang sedang menunggu pemeriksaan di ruang tunggu. Mereka mendongak memandang Iris dengan tatapan ingin tahu, mungkin karena penasaran dengan penampilannya yang terkesan mewah atau karena pria yang berpakaian serba hitam mengikutinya di belakang.Iris berbalik menghadap Hugo yang setia mengikutinya di belakang.“Pergilah, kamu membuatku tidak nyaman.”Marcus menggelengkan kepala dengan ekspresi datar.“Maaf Nona, aku tidak bisa meninggalkanmu.” Dia kemudian memandang ke sekeliling melihat antrean ibu hamil masih banyak.“Nona, kamu seharusnya bilang jika ingin memeriksa kandungan. Aku akan menghubungi kepala rumah sakit untuk memberimu pemeriksaan pribadi agar tidak perlu mengantre, Nona.”Iris mendengus menyilangkan tangannya di depan dada. “Mengapa aku harus memberitahumu? Memangnya kamu suamiku hingga memutuskan semuanya untukku?” balasnya mencemooh.Marcus berdeham mendengar ucapan terakhir

    Last Updated : 2023-08-21
  • Istri Presdir yang Berkuasa   Melarikan Diri

    “Wah, apa suamimu yang mengirim pengawal untuk menjagamu? Itu romantis sekali,” ujar wanita itu.Iris mendengus getir. Dia mendekatkan wajahnya ke wanita itu dan balas berbisik dengan suara pelan yang tidak bisa didengar Marcus.“Dia tidak dikirim oleh suamiku. Tapi dikirim oleh keluargaku untuk mengawasiku.”Iris tidak ingin memberitahu bahwa Hugo yang mengirim Marcus untuk mengawasinya. Akan terdengar tidak memalukan jika lelaki lain menahan dan mengawasi seorang wanita yang sudah bersuami dan sedang hamil.“Hah?” Wanita itu menatap Iris heran. “Lalu di mana suamimu? Mengapa mereka mengawasimu?”Iris menggigit bibir bawahnya dan menatap wanita itu dengan tatapan penuh harap.“Keluargaku tidak menyukai suamiku. Mereka memisahkan kami dan tidak membiarkan kami bertemu. Aku sangat ingin bertemu dengan suamiku,” ujarnya kecut. Wanita itu menatap Iris prihatin. Dia meraih tangan Iris menghiburnya. “Apa kamu ingin aku membantumu lepas dari pengawasan orang itu?” bisiknya dengan suara pel

    Last Updated : 2023-08-21

Latest chapter

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Akhir

    Mereka pun telah selesai makan malam bersama. Lily dan Candra melangkah menuju ke arah ruang tamu. Sementara itu Aurelio sudah terlelap di kamarnya. Candra sengaja menemani putra tunggal Hugo hingga ia terlelap agar dirinya bisa pergi meninggalkan Aurelio tanpa merasa terbebani oleh rasa bersalah, karena sang putra tak ingin melepaskannya. “Candra apakah kamu yakin tetap balik hotel malam ini? Sudah larut malam Candra, apa tidak sebaiknya besok pagi-pagi sekali kamu kembali ke hotel. Kurasa belum terlambat jika kamu memang akan kembali besok ke Italia.” Ucap Lily seraya melangkah di sisi Candra. “Sekali lagi aku minta maaf Bibi Lily. Aku harus kembali malam ini ke hotel, jika aku harus menginap malam ini di sini dan kembali pagi harinya ke hotel, rasanya aku tak punya banyak waktu untuk berberes-beres barang-barangku yang berada di hotel, karena besok pagi aku harus segera berangkat ke Italia.” Jelas Candra menanggapi tawaran dari nyonya Wallington. “Ya sudah. Jika memang demikian,

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Makan Malam Bersama

    Lily mengerucutkan bibirnya melihat sikap dingin Hugo. Dia menatap Candra dan menepuk lengannya menenangkan.“Jangan berkecil hati. Hugo selalu seperti ini.”Candra mengangguk, dia tidak mengambil sikap dingin Hugo, apalagi setelah mendengar kata-kata Aurelio bahwa Hugo menyimpan foto dirinya.Lily menyruh pelayan menyiapkan camilan ringan dan menghabiskan waktu mengobrol bersama Candra dan bermain dengan Aurelio.Sepanjang hari itu Hugo tidak turun dan berada di ruang kerjanya. Entah dia sengaja untuk menghindari Candra atau pria itu memang seperti itu. Candra tidak terlalu memikirkannya. Dia menikmati bermain dengan Aurelio. Candra tampak bahagia ia menikmati kebersamaannya bersama Aurelio di rumah Hugo Wallington. Meskipun Hugo terlihat cuek tak mengacuhkannya, namun Candra tidak mempedulikannya.Ia justru semakin akrab dan dekat dengan putra tunggal CEO berwajah tampan tersebut.Lily menyukai Candra, setelah melihat ketika Candra begitu pintar mengambil hati cucunya. Ini peluang te

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Bertamu di Kediaman Keluarga Wallington

    “Tidak kok nyonya. Aku tidak memikirkan apapun, dan aku baik-baik saja kok nyonya,” ucapnya kembali berbohong menutupi jika sesungguhnya pikirannya justru melayang ke arah Hugo berada.“Candra. Aku minta maaf, jika selama ini sikapku sudah sangat keterlaluan padamu. Aku sadar, seharusnya aku tak memperlakukanmu seperti itu, hingga akhirnya kamu pergi meninggalkan putraku Hugo. Aku berharap kamu bisa memaafkanku Candra, meskipun aku akui kesalahanku mungkin sudah terlalu besar terhadapmu.”Candra tak menyangka, jika nyonya Wallington bisa berkata demikian padanya. Mengakui kesalahannya dan meminta maaf atas kesalahan yang pernah ia lakukan terhadap Candra.Candra menyentuh tangan nyonya Wallington, seraya menganggukkan kepalanya pelan. Candra tersenyum begitu juga dengan nyonya Wallington.“Iya nyonya. Aku sudah memaafkanmu nyonya, jauh sebelum nyonya minta maaf padaku,” jawab Candra seketika membuat nyonya Wallington berbinar-binar wajahnya.“Sungguhkah? Kamu memaafkanku Candra..? Kam

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Bertemu Lily

    "Ya, ibu bantu cari pengasuh yang lebih kompenten.”“Kamu tidak butuh pengasuh untuk Aurelio, tapi seorang ibu untuk anakmu,” ujar Lily melirik Hugo dengan hati-hati.“Ibu ....” Hugo menatap ibunya tidak suka topik itu di bahas lagi.“Kamu tidak berniat mencari ibu untuk Aurelio? Apa karena kamu tidak bisa melupakan Candra?”Hugo terdiam, pikirannya kembali memikirkan Candra. Wanita itu memperlakukan Aurelio dengan baik saat itu dan dia pula yang menemukan putranya.Hugo menggelengkan kepala mengusir bayangan gadis itu dan berpura-pura mengetik sesuatu di laptop. "Aku sibuk, tolong tinggalkan aku, Bu.”Lily mendesah pasrah dan meninggalkan Hugo untuk mengurus pekerjaannya.....Beberapa hari kemudian sejak pertemuannya dengan Paman Hugo, Candra masih tidak memiliki keberanian mencari pria itu.Gadis berparas manis itu, bolak-balik tak jelas dan gelisah di ruang tamu kamar hotelnya seolah-olah mengukur ruang luas di kamar hotel tempat ia menginap selama berada di kota tersebut. Pikira

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Pernikahan yang Batal

    Candra merasa sedih atas sikap Hugo Wallington bersikap dingin dan mengabaikannya. Dia meninggalkan taman hiburan dan kembali ke hotel tempat dia menginap. Candra gelisah terus memikirkan pertemuannya dengan Hugo. Dia berusaha menahan diri untuk tidak mencari tahu tentang pria itu selama lima tahun sejak dia meninggalkannya. Pada akhirnya dia tidak bisa menahan keinginannya dan menelepon seorang asisten yang mengurus semua keperluannya. Dia menyuruh asistennya mencari tahu tentang Hugo selama lima tahun ini. Setelah itu Candra menunggu informasi dari asistennya semalaman. Beberapa jam kemudian asistennya datang ke kamar hotelnya. “Bagaimana, Vivi?” Candra bertanya gelisah meraih tangan wanita itu. “Nona muda, Tuan Wallington tidak pernah menikah, tapi dia memiliki seorang anak yang sampai saat ini masih dia sembunyikan dari mata publik. Ibu dari anak itu, mantan pelacur Tuan Wallington meninggal saat melahirkan.” Mata Candra melebar, jantung berdegup kencang merasa senang karena

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Bertemu Lagi dengan Soerang Kenalan Lama

    “Kamu tidak usah takut dengan kakak. Kakak tidak jahat kok, jadi adik kecil jangan menangis lagi ya. Tenang saja, Kakak akan bantuin kamu kok.” Candra terus mengajak anak kecil tersebut berbicara, meskipun ia tetap bungkam tak mau bicara sepatah kata pun.“Ayo sini..! Ikut dengan kakak. Kita cari keberadaan orang tua kamu ya,” ujar Candra mengulurkan tangannya pada anak kecil itu.Anak itu seolah mengerti dan menghapus air matanya. dia mengulurkan tangan kecilnya meraih tangan wanita di depannya.Candra tersenyum hangat meremas tangan kecilnya. Dia pun menggendong dan mengajaknya menuju ke arah ruangan bagian informasi. Candra berpikir jika anak tersebut adalah anak hilang, mungkin dengan bantuan bagian informasi dapat mempertemukan kembali anak kecil yang terpisah dari orang tuanya bisa berkumpul lagi dengan keluarganya.Anak kecil tersebut saat ini berada dalam gendongan Candra tidak menangis dan memeluk leher Candra saat dibawa masuk ke pusat informasi taman hiburan.Candra mendeka

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Lima tahun kemudian

    Lima tahun kemudian.Langit biru cerah dan angin bertiup lembut. Taman hiburan tampak hidup dan meriah.Gadis itu memandang langit musim panas dan memejamkan mata menikmati sinar matahari bersinar cukup cerah.Dia cantik berada di usia muda 25 tahun, kecantikannya mekar dengan indah. Jejak naif dan polos seorang gadis memudar dengan kecantikan wanita dewasa. Dia menarik perhatian beberapa pria yang lewat.Candra memuka mata, memperlihat matanya yang cerah dan cemerlang, namun menyimpan jejak kesedihan.Lima tahun telah berlalu, kota ini tak begitu banyak perubahannya. Kerinduannya begitu besar terhadap kota ini, begitu banyak kenangan yang tak mudah dilupakan di sini. Candra telah kembali ke kota di mana dulu ia memiliki story dan kenangan yang begitu membekas untuk dirinya.Bagaimana kabarnya kamu paman Hugo?Pasti saat ini dia sudah bahagia menikah dengan perempuan itu.Candra mendesah. Tak ada gunanya lagi mengingat semuanya jika saat ini paman Hugo sudah menjadi milik perempua

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Selamat Tinggal

    Candra tidak menjawab, dia menatap bibir tipis Hugo sebelum menundukkan kepala mencium bibirnya. Ciumannya agak grogi dan gugup. Hugo merasa terkejut. Sudah lama sekali Candra tidak mengambil inisitif menciumnya. Tapi dia tidak membalas ciuman Candra dan menahan keinginannya untuk melumat bibirnya menggoda. Dia harus memberinya pelajaran hari ini. Merasa Hugo tidak membalas ciumannya membuat Candra agak cemas dan malu. Tapi Hugo tidak mendoronya. Candra agak berani memperdalam ciumannya, bibir menghisap bibir bawah pria itu dan menyapu lidahnya di sepanjang bibir Hugo. Hugo mengerang pelan dalam bibirnya, tangannya mencengkeram pinggang ramping gadis itu. Candra semakin berani menyelipkan lidahnya menggoda bibir Hugo, tanganya mengusap-ngusap dada pria itu dengan gerakan menggodanya. Pinggulnya mengosok pangkal paha Hugo, menggoda ‘junior’ pria itu. Napas Hugo semakin dalam, dia mengcengkeram pinggang gadis itu semakin erat. Salah satu tangannya meremas pantat Candra di balik cel

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Waktu Terakhir

    “Tidak,” balas Candra serak dan menundukkan kepala agar Hugo tidak melihat dia menangis.“Benarkah?” Hugo meraih dagu gadis agar mendongak menatapnya. Dia melihat mata Candra berkaca-kaca dan basah. “Kamu menangis? Mengapa kamu menangis?” tanyanya dengan kening berkerut.Candra menggelengkan kepala. “Tidak, aku hanya mengantuk kok.”Candra mengusap matanya dan berpura-pura menguap. “Aku tidak tidur nyenyak semalam dan bangun pagi-pagi sekali untuk membuat bubur.”Hugo menatapnya lekat-lekat seolah mencari kebohongan dari mata gadis itu.Candra menguap hingga air matanya keluar. “Aku mengantuk. Bangunkan aku jika makan malam sudah selesai ....” Lalu dia dengan hati-hati memeluk pinggang Hugo agar menekan luka di perutnya dan bersandar di dada Hugo. Matanya terpenjam, dalam hitungan beberapa menit, dia sudah tertidur.Hugo mengamati gadis yang tertidur itu dan mendesah memeluk kepalanya di dadanya. Dia mencium kepala Candra dan memejamkan mata mencoba untuk tidur.Satu jam kemudian, Hug

DMCA.com Protection Status