Share

Permusuhan

“Maaf ....” Dia meringis menyadari suaranya cukup keras. Dia agak terburu-buru mengungkap perasaannya di tempat dan waktu yang tidak tepat.

Teman-teman sekelas mereka langsung bersiul menggoda mereka, begitu pun dengan mahasiswa dari kelas lain.

“Terima!”

“Terima!”

“Terima saja Candra!”

Ekspresi Candra berkerut tidak suka. Tapi jika dia menolak Lorcan di depan teman-teman sekelas mereka, pemuda akan malu. Lorcan sudah sangat baik dan sering membantunya. Candra tahu bagaimana rasanya menyukai seseorang dan ditolak. Belum lagi di tolak di depan umum akan sangat memalukan.

Candra terdiam cukup lama dan cemas, sementara teman-teman sekelasnya masih bersiul menggoda mereka. Lorcan memandangnya dengan tatapan penuh permintaan maaf dan berusaha mendiam-diamkan teman-temannya.

“Candra, maaf, kamu tidak perlu menjawab. tapi kumohon beri--”

Sebelum Lorcan menyelesaikan kalimatnya, seseorang memanggil Candra. “Candra.”

Lorcan mengatupkan bibirnya menelan kata-kata sudah diujung tenggorokan. Di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status