Share

Hati yang Kesepian

Sejam kemudian setelah insiden kamar mandi, Candra mengganti bajunya dengan pakaian kering. Dia mengeringkan rambutnya dengan pengering dan duduk di kursi rias saat dia menelepon Hugo dengan cemas.

Setelah beberapa saat panggilan telepon akhirnya terhubung. Candra mendesah lega mematikan pengering rambut dan memanggil Hugo dengan manis.

“Paman Hugo ....”

Suaranya semanis madu menggelitik telinga pria berusia 36 tahun tahun itu, menguji hormonnya yang baru saja reda sekali lagi.

Hugo memejamkan matanya untuk menenangkan tubuhnya dari suara manis gadis itu.

“Candra, ada apa?” Dia dengan tenang duduk di sofa tunggal di kamarnya dengan masih mengenakan jubah mandi. Rambutnya setengah basah. Hugo menuangkan botol wine di gelas berkaki tinggi di meja.

“Aku hanya kangen Paman. paman susah dihubungi,” gumam gadis itu dengan suara sedihnya.

“Hm, aku di jepang. Sibuk sekali,” balas Hugo lelah untuk menjelaskan panjang lebar sambil menyesap wine-nya.

Perasaan kecewa melanda hati Candra mendengar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status