Share

Bekas Lipstik

Penulis: Queen Moon
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-17 23:56:00

Semua orang terkejut ketika suara tamparan bergema dalam kantor.

“Jalang murahan,” desis Iris dingin setelah menampar Felicia.

Kepala Felicia miring ke samping. Rasa sakit menyengat pipi kirinya. Matanya berkilat penuh amarah memandang Iris dengan tatapan penuh kebencian.

“Iris Jessen, beraninya kamu! Apa kamu tahu siapa aku—“

Sebelum Felicia menyelesaikan kalimatnya tamparan lain mengenai pipi satunya.

“Ya, aku tahu kamu siapa, seorang perempuan jalang,” balas Iris dengan suara dingin dan acuh tak acuh.

Terdengar suara terkesiap dari Roy dan Kelly. Mereka tidak menduga Iris akan menampar Felicia yang seorang eksekutif baru RDY Group. Dua kali pula dengan kekuatan penuh menyebabkan tanda merah memar di pipi Felicia. Tapi kalau dipikir-pikir mereka merasa Felicia pantas mendapatkannya karena melakukan hal yang tak senonoh dengan suami orang di depan istrinya.

Rasa sakit sekali lagi mengenai pipi kanannya membuat Felicia menangis marah. Ini bukan hasil yang dia harapkan. Dia memelototi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Sensasi di Siang Bolong

    Iris menatapnya mencibir dan marah. “Menurutmu bagaimana lipstik itu di bibirmu? Kamu membiarkan wanita lain menciummu!”Aiden menoleh menatapnya, sebelum kemudian tersenyum. “Kamu cemburu?”“Kamu yang cemburu!” Iris mendorong dengan kuat dan berbalik pergi dengan gusar.Dia tiba-tiba berhenti merasakan pelukan di belakangnya. Aiden memeluk perutnya dari belakang dan menyandarkan dagu di pundak Iris.Aiden membenam hidungnya di lehernya dan menghirup aroma tubuh wanita itu dalam-dalam. “Maaf sayang, aku tidak tahu apa yang dilakukan Felicia. Aku sangat lelah, banyak pekerjaan yang harus aku kerjakan. Aku sangat lelah dan tertidur. Saat aku bangun, aku melihatmu yang cantik marah dan memukul Felicia. Kamu tahu, kamu sangat seksi saat itu,” bisiknya dengan suara rendah mengecup leher Iris.Ekspresi Iris melunak. Dia mengingat kata-kata Peter bahwa Aiden banyak pekerjaan hingga melewatkan makan siang. Felicia terkutuk itu mengambil kesempatan untuk menyentuh suaminya dan membuat mereka h

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-17
  • Istri Presdir yang Berkuasa   Kecemburuan

    Keduanya terengah-engah setelah sesi panas yang intens. Iris mendesah lesu menyandarkan kepalanya di pundak kekar nan telanjang Aiden.Aiden memejamkan mata memeluk kecantikan di pelukannya dengan malas. Hidung mengendus leher Iris nikmat.“Aku tidak menyangka akan ini melakukan ini di hari pertamaku berkunjung di kantormu,” gumam Iris mendesah memposisikan dirinya dengan nyaman di dalam pelukan tubuh hangat Aiden.Mereka duduk berpangkuan di kursi kerja Aiden. Tubuh Iris enggan bergerak dari pangkuan pria itu. Gaunnya sudah compang-camping, bra dan celana dalamnya berserakan di lantai, hanya menyisakan gaun pinknya yang setengah robek di tubuhnya. Aiden masih mengenakan celana panjangnya dengan kancing dan risleting yang terbuka. ‘junior’ pria itu sudah lunak tersimpan aman di balik celananya.“Aku merasa tersanjung, kamu obat lelahku. Kamu harus sering datang ke kantorku,” bisik Aiden menggoda mencium sisi wajahnya sebelum mengecup bibir mungilnya beberapa kali. Dia tidak akan puas

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-18
  • Istri Presdir yang Berkuasa   Tanggung Jawab

    Sementara itu Peter yang menerima panggilan Aiden, melirik ke arah Kelly yang duduk di kursi kerjanya sambil memainkan ponsel. Mereka sudah menunggu kedua bos yang entah sedang melakukan apa selama satu jam lebih di kantor dan mencegah karyawan yang datang mengantar laporan.“Ya, Tuan. Nona Kelly masih menunggu di sini,” balas Peter.“Suruh dia membeli gaun untuk istriku dalam dua puluh menit.” Setelah itu Aiden menutup telepon.Baju ganti?Mata Peter bersinar dengan pemahaman. Dia menatap Sekretaris Iris dengan tatapan aneh.“Apa?” Kelly mengangkat alis melihat Peter menatapnya dengan tatapan aneh.“Presdir menyuruhmu membeli gaun untuk Nyonya Muda.””Ah, jadi mereka bercinta di kantor?” Kelly bertanya sembrono.Peter mengerut keningnya menegur wanita itu. “Jaga mulutmu. Jangan membicarakan kejadian ini di luar kantor,” bisiknya memperingatkan Kelly dan melirik Royid yang terpuruk di mejanya.Pria itu masih mengkhawatirkan nasib pekerjaannya setelah membuat marah Aiden karena membia

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-18
  • Istri Presdir yang Berkuasa   Mari Mandi Bersama

    Dia terdiam di kursinya, berpikir dengan ekspresi serius.Bukti apa yang dibuat Felicia untuk menghentikan kerja sama proyek Big Island? Masalah ini cukup besar karena melibatkan perusahaan besar seperti WLT Group. Felicia harus memiliki bukti kuat untuk melawan perusahaan besar itu.Atau ... seseorang dari WLT Group juga ingin melawan perusahaan itu? atau ingin menjatuhkan Iris?Iris yang bertanggung di proyek Big Island ini, dia yang akan kena dampak jika terbukti WLT Group melakukan kecurangan dana proyek. Aiden percaya Iris tidak akan melakukan kecurangan dana proyek Big Island.Tok, tok, tok.Suara ketukan pintu menarik Aiden dari pikirannya.“Presdir, aku datang mengantar gaun Nona Iris.” Suara Kelly terdengar dari luar pintu.Mata Aiden menyipit menatap pintu kantor. Dia tidak buru-buru memerintah Kelly masuk. Aiden melirik kantornya yang masih berantakan. Kertas-kertas dan bantal sofa berserakan di lantai.Dia memutuskan untuk membuka pintu sendiri.“Ini gaun Nona Iris.” Kel

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-18
  • Istri Presdir yang Berkuasa   Menyerah pada Perasaan

    “Ah baiklah, apa kamu lapar? Aku memesan kue kesukaanmu,” kata Hugo menyodorkan sepiring kue cake stoberi ke depan Iris dan jus alpokat.Iris tersenyum lega melihat Hugo tidak tersinggung dan menatap kue cake stroberi di depannya.“Terima kasih Hugo.” Dia berkata mengambil mengambil sendok kecil mencicip kue itu. Dia mengambil potongan besar. Iris merasa sangat lapar. Dia langsung kemari tanpa memakan apa pun setelah Aiden menguras tenaganya.“Hmm, ini enak. Lebih baik daripada yang di Negara S. ” Iris tersenyum menikmati kuenya dan memandang ke sekeliling interior kafe. “Dari mana kamu menemukan kafe ini?”“Ini dekat dengan kantor. Aku kebetulan menemukannya saat istirahat. Pesanlah dan bungkus Dimitri.” kata Hugo tersenyum memandang wajah cantik Iris.Iris menggelengkan kepalanya mengunyah kue di mulutnya. “Tidak perlu, Dimi sudah makan banyak kue saat kami bertemu dengan Nyonya Fuller. Gigi Dimitri akan rusak jika terlalu sering makan makan manis.”“Aa ....” Hugo mengangguk-anggu

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-19
  • Istri Presdir yang Berkuasa   Menjaga Harga Diri

    “Tolong jangan menolakku lagi Iris. Itu hanya hadian yang ingin kuberikan padamu. Aku tidak berharap lagi kamu akan perasaanku. Aku hanya ingin melihatmu mengenakan gaun itu di pesta perusahaan. Kumohon jangan menolak hadiahku Iris ....” kata Hugo tenang. Iris mau tak mau menerimanya setelah mendengar ucapan Hugo. “Terima kasih Hugo, aku akan mengenakannya di pesta nanti,” ujar Iris tersenyum lebih tulus. “Aku akan menunggumu mengenakannya.” ... Aiden memasuki ruang tamu dalam keadaan lelah. Dasinya tergantung longgar dan tiga kancing terbuka. Tanggannya menggenggam sebuah paper bag cukup besar. Lampu ruang tamu sudah dimatikan, hanya menyisakan lampu kuning yang membuat ruang tamu dipenuhi cahaya remang-remang. Aiden tidak menyalakan lampu ruang tamu. Sekarang pukul 12 malam. Iris dan Dimitri seharusnya sudah tidur. Aiden melepas jasnya dan berjalan menaiki tangga ke lantai dua dengan sebuah paper bag besar di tangannya. Dia berhenti sejenak di depan pintu kamar Dimitri seb

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-19
  • Istri Presdir yang Berkuasa   Kekecewaan Iris

    “Mommy, mana Daddy?” Dimitri bertanya ketika Iris meletakkan roti tawar dengan selai cokelat di depan putranya. Aiden tidak sarapan bersama mereka membuat Dimitri kecewa. “Daddy, sudah berangkat pagi-pagi,” kata Iris melirik putranya yang manyun.“Maaf sayang, apa kamu masih marah sama Daddy?”Dimitri tidak menjawab sambil menundukkan kepala memainkan sendok di tangannya.Iris menghela napas mengerti perasaan putranya. Tapi Aiden sudah berangkat pagi-pagi sekali dengan tergesa-gesa, dia bahkan tidak sarapan atau pun membawa bekal.Iris penasaran masalah apa yang terjadi di perusahaan hingga membuat pria itu menjadi sangat sibuk. Dia belum melihat Aiden begitu tergesa-gesa ke kantor.“Sayang, Daddy lagi banyak pekerjaan. Daddy berangkat pagi-pagi sekali ke kantor, tapi Daddy sempat berpamitan dengan Dimi. Tapi sayang Dimi lagi tidur,” ujarnya menenangkan Dimitri dan meletakkan susu di depan putranya“Benarkah?” Dimitri mendongak menatap ibunya. Ekspresi manyun di wajahnya menghila

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-20
  • Istri Presdir yang Berkuasa   Presdir Ridley

    Tak lama kemudian mobil mereka berhenti di depan gedung perusahaan RDY Group.Iris keluar dari mobil dan memasuki lobi perusahaan diikuti Kelly di belakangnya.Iris tidak menghampiri meja resepsionis untuk bertanya seperti kemarin karena dia sudah tahu di mana kantor Aiden.Beberapa karyawan di lobi menoleh, sekali lagi tertarik dengan kedatangan Iris yang kedua kalinya di perusahaan. Mereka belum mengetahui identitas Iris.Saat melewati lobi menuju lift, kebetulan Iris bertemu dengan Felicia yang berjalan dengan rombongan orang di belakangnya. Keduanya bertatapan sesaat.Iris mencoba mengabaikan Felicia saat berjalan melewatinya.“Berhenti!” Felicia berhenti dan menghalangi jalannya. rombongan di belakangnya juga berhenti dan menatap Iris penasaran.“Minggir, aku tidak ada urusan denganmu,” kata Iris dingin karena Felicia menghadang jalan.Felicia tertawa. “Maaf saja, aku harus menghentikanmu. Kamu tidak urusan di sini dan tidak boleh masuk seenaknya ke perusahaan kami,” Dia berkata

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-20

Bab terbaru

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Akhir

    Mereka pun telah selesai makan malam bersama. Lily dan Candra melangkah menuju ke arah ruang tamu. Sementara itu Aurelio sudah terlelap di kamarnya. Candra sengaja menemani putra tunggal Hugo hingga ia terlelap agar dirinya bisa pergi meninggalkan Aurelio tanpa merasa terbebani oleh rasa bersalah, karena sang putra tak ingin melepaskannya. “Candra apakah kamu yakin tetap balik hotel malam ini? Sudah larut malam Candra, apa tidak sebaiknya besok pagi-pagi sekali kamu kembali ke hotel. Kurasa belum terlambat jika kamu memang akan kembali besok ke Italia.” Ucap Lily seraya melangkah di sisi Candra. “Sekali lagi aku minta maaf Bibi Lily. Aku harus kembali malam ini ke hotel, jika aku harus menginap malam ini di sini dan kembali pagi harinya ke hotel, rasanya aku tak punya banyak waktu untuk berberes-beres barang-barangku yang berada di hotel, karena besok pagi aku harus segera berangkat ke Italia.” Jelas Candra menanggapi tawaran dari nyonya Wallington. “Ya sudah. Jika memang demikian,

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Makan Malam Bersama

    Lily mengerucutkan bibirnya melihat sikap dingin Hugo. Dia menatap Candra dan menepuk lengannya menenangkan.“Jangan berkecil hati. Hugo selalu seperti ini.”Candra mengangguk, dia tidak mengambil sikap dingin Hugo, apalagi setelah mendengar kata-kata Aurelio bahwa Hugo menyimpan foto dirinya.Lily menyruh pelayan menyiapkan camilan ringan dan menghabiskan waktu mengobrol bersama Candra dan bermain dengan Aurelio.Sepanjang hari itu Hugo tidak turun dan berada di ruang kerjanya. Entah dia sengaja untuk menghindari Candra atau pria itu memang seperti itu. Candra tidak terlalu memikirkannya. Dia menikmati bermain dengan Aurelio. Candra tampak bahagia ia menikmati kebersamaannya bersama Aurelio di rumah Hugo Wallington. Meskipun Hugo terlihat cuek tak mengacuhkannya, namun Candra tidak mempedulikannya.Ia justru semakin akrab dan dekat dengan putra tunggal CEO berwajah tampan tersebut.Lily menyukai Candra, setelah melihat ketika Candra begitu pintar mengambil hati cucunya. Ini peluang te

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Bertamu di Kediaman Keluarga Wallington

    “Tidak kok nyonya. Aku tidak memikirkan apapun, dan aku baik-baik saja kok nyonya,” ucapnya kembali berbohong menutupi jika sesungguhnya pikirannya justru melayang ke arah Hugo berada.“Candra. Aku minta maaf, jika selama ini sikapku sudah sangat keterlaluan padamu. Aku sadar, seharusnya aku tak memperlakukanmu seperti itu, hingga akhirnya kamu pergi meninggalkan putraku Hugo. Aku berharap kamu bisa memaafkanku Candra, meskipun aku akui kesalahanku mungkin sudah terlalu besar terhadapmu.”Candra tak menyangka, jika nyonya Wallington bisa berkata demikian padanya. Mengakui kesalahannya dan meminta maaf atas kesalahan yang pernah ia lakukan terhadap Candra.Candra menyentuh tangan nyonya Wallington, seraya menganggukkan kepalanya pelan. Candra tersenyum begitu juga dengan nyonya Wallington.“Iya nyonya. Aku sudah memaafkanmu nyonya, jauh sebelum nyonya minta maaf padaku,” jawab Candra seketika membuat nyonya Wallington berbinar-binar wajahnya.“Sungguhkah? Kamu memaafkanku Candra..? Kam

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Bertemu Lily

    "Ya, ibu bantu cari pengasuh yang lebih kompenten.”“Kamu tidak butuh pengasuh untuk Aurelio, tapi seorang ibu untuk anakmu,” ujar Lily melirik Hugo dengan hati-hati.“Ibu ....” Hugo menatap ibunya tidak suka topik itu di bahas lagi.“Kamu tidak berniat mencari ibu untuk Aurelio? Apa karena kamu tidak bisa melupakan Candra?”Hugo terdiam, pikirannya kembali memikirkan Candra. Wanita itu memperlakukan Aurelio dengan baik saat itu dan dia pula yang menemukan putranya.Hugo menggelengkan kepala mengusir bayangan gadis itu dan berpura-pura mengetik sesuatu di laptop. "Aku sibuk, tolong tinggalkan aku, Bu.”Lily mendesah pasrah dan meninggalkan Hugo untuk mengurus pekerjaannya.....Beberapa hari kemudian sejak pertemuannya dengan Paman Hugo, Candra masih tidak memiliki keberanian mencari pria itu.Gadis berparas manis itu, bolak-balik tak jelas dan gelisah di ruang tamu kamar hotelnya seolah-olah mengukur ruang luas di kamar hotel tempat ia menginap selama berada di kota tersebut. Pikira

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Pernikahan yang Batal

    Candra merasa sedih atas sikap Hugo Wallington bersikap dingin dan mengabaikannya. Dia meninggalkan taman hiburan dan kembali ke hotel tempat dia menginap. Candra gelisah terus memikirkan pertemuannya dengan Hugo. Dia berusaha menahan diri untuk tidak mencari tahu tentang pria itu selama lima tahun sejak dia meninggalkannya. Pada akhirnya dia tidak bisa menahan keinginannya dan menelepon seorang asisten yang mengurus semua keperluannya. Dia menyuruh asistennya mencari tahu tentang Hugo selama lima tahun ini. Setelah itu Candra menunggu informasi dari asistennya semalaman. Beberapa jam kemudian asistennya datang ke kamar hotelnya. “Bagaimana, Vivi?” Candra bertanya gelisah meraih tangan wanita itu. “Nona muda, Tuan Wallington tidak pernah menikah, tapi dia memiliki seorang anak yang sampai saat ini masih dia sembunyikan dari mata publik. Ibu dari anak itu, mantan pelacur Tuan Wallington meninggal saat melahirkan.” Mata Candra melebar, jantung berdegup kencang merasa senang karena

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Bertemu Lagi dengan Soerang Kenalan Lama

    “Kamu tidak usah takut dengan kakak. Kakak tidak jahat kok, jadi adik kecil jangan menangis lagi ya. Tenang saja, Kakak akan bantuin kamu kok.” Candra terus mengajak anak kecil tersebut berbicara, meskipun ia tetap bungkam tak mau bicara sepatah kata pun.“Ayo sini..! Ikut dengan kakak. Kita cari keberadaan orang tua kamu ya,” ujar Candra mengulurkan tangannya pada anak kecil itu.Anak itu seolah mengerti dan menghapus air matanya. dia mengulurkan tangan kecilnya meraih tangan wanita di depannya.Candra tersenyum hangat meremas tangan kecilnya. Dia pun menggendong dan mengajaknya menuju ke arah ruangan bagian informasi. Candra berpikir jika anak tersebut adalah anak hilang, mungkin dengan bantuan bagian informasi dapat mempertemukan kembali anak kecil yang terpisah dari orang tuanya bisa berkumpul lagi dengan keluarganya.Anak kecil tersebut saat ini berada dalam gendongan Candra tidak menangis dan memeluk leher Candra saat dibawa masuk ke pusat informasi taman hiburan.Candra mendeka

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Lima tahun kemudian

    Lima tahun kemudian.Langit biru cerah dan angin bertiup lembut. Taman hiburan tampak hidup dan meriah.Gadis itu memandang langit musim panas dan memejamkan mata menikmati sinar matahari bersinar cukup cerah.Dia cantik berada di usia muda 25 tahun, kecantikannya mekar dengan indah. Jejak naif dan polos seorang gadis memudar dengan kecantikan wanita dewasa. Dia menarik perhatian beberapa pria yang lewat.Candra memuka mata, memperlihat matanya yang cerah dan cemerlang, namun menyimpan jejak kesedihan.Lima tahun telah berlalu, kota ini tak begitu banyak perubahannya. Kerinduannya begitu besar terhadap kota ini, begitu banyak kenangan yang tak mudah dilupakan di sini. Candra telah kembali ke kota di mana dulu ia memiliki story dan kenangan yang begitu membekas untuk dirinya.Bagaimana kabarnya kamu paman Hugo?Pasti saat ini dia sudah bahagia menikah dengan perempuan itu.Candra mendesah. Tak ada gunanya lagi mengingat semuanya jika saat ini paman Hugo sudah menjadi milik perempua

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Selamat Tinggal

    Candra tidak menjawab, dia menatap bibir tipis Hugo sebelum menundukkan kepala mencium bibirnya. Ciumannya agak grogi dan gugup. Hugo merasa terkejut. Sudah lama sekali Candra tidak mengambil inisitif menciumnya. Tapi dia tidak membalas ciuman Candra dan menahan keinginannya untuk melumat bibirnya menggoda. Dia harus memberinya pelajaran hari ini. Merasa Hugo tidak membalas ciumannya membuat Candra agak cemas dan malu. Tapi Hugo tidak mendoronya. Candra agak berani memperdalam ciumannya, bibir menghisap bibir bawah pria itu dan menyapu lidahnya di sepanjang bibir Hugo. Hugo mengerang pelan dalam bibirnya, tangannya mencengkeram pinggang ramping gadis itu. Candra semakin berani menyelipkan lidahnya menggoda bibir Hugo, tanganya mengusap-ngusap dada pria itu dengan gerakan menggodanya. Pinggulnya mengosok pangkal paha Hugo, menggoda ‘junior’ pria itu. Napas Hugo semakin dalam, dia mengcengkeram pinggang gadis itu semakin erat. Salah satu tangannya meremas pantat Candra di balik cel

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Waktu Terakhir

    “Tidak,” balas Candra serak dan menundukkan kepala agar Hugo tidak melihat dia menangis.“Benarkah?” Hugo meraih dagu gadis agar mendongak menatapnya. Dia melihat mata Candra berkaca-kaca dan basah. “Kamu menangis? Mengapa kamu menangis?” tanyanya dengan kening berkerut.Candra menggelengkan kepala. “Tidak, aku hanya mengantuk kok.”Candra mengusap matanya dan berpura-pura menguap. “Aku tidak tidur nyenyak semalam dan bangun pagi-pagi sekali untuk membuat bubur.”Hugo menatapnya lekat-lekat seolah mencari kebohongan dari mata gadis itu.Candra menguap hingga air matanya keluar. “Aku mengantuk. Bangunkan aku jika makan malam sudah selesai ....” Lalu dia dengan hati-hati memeluk pinggang Hugo agar menekan luka di perutnya dan bersandar di dada Hugo. Matanya terpenjam, dalam hitungan beberapa menit, dia sudah tertidur.Hugo mengamati gadis yang tertidur itu dan mendesah memeluk kepalanya di dadanya. Dia mencium kepala Candra dan memejamkan mata mencoba untuk tidur.Satu jam kemudian, Hug

DMCA.com Protection Status