“Presdir Ridley.”Aiden berjalan cepat menghampiri Iris. Kedua satpam masih menahan Iris dan sekretarisnya. Raut wajah Aiden muram dan dingin melihat tangan seorang satpam mencengkreram lengan Iris meninggalkan bekas merah di tangannya.“Aku sudah memerintahkanmu untuk melepaskan dia, apa kamu tuli!” Suara Aiden terdengar dingin dan marah melemparkan tatapan belati pada satpam yang menahan Iris.Satpam itu tersentak kaget buru-buru melepaskan lengan Iris, begitu pun dengan rekannya yang menahan Kelly.“Maafkan kami Tuan.” Mereka membungkuk meminta maaf.Aiden tidak menghiraukan permintaan maaf mereka dan memeluk pundak Iris protektif.“Sayang, kamu baik-baik saja? Apa yang kamu lakukan di sini?” Raut wajah berubah dua puluh derajat begitu berbicara pada Iris.Raut wajah Felicia berubah melihat sikap perhatian Aiden yang terlalu mencolok di depan karyawan.Wajah para karyawan di sekitar berubah heran melihat sikap Presdir mereka yang terkenal dingin langsung berubah lembut dan mencema
Iris menyentak tangannya yang digenggam Aiden begitu mereka tiba di dalam kantor pria itu.Aiden berbalik memandangnya. “Sayang, apa yang membuatmu datang ke sini?”Iris tersenyum dingin. “Kenapa? Aku sudah tidak berhak datang karena pemutusan kerja sama dengan WLT Group, begitu?”Ekspresi Aiden menjadi kaku. Dia meraih pundak Iris, “Bukan begitu—“Iris menepis tangan Aiden dan menjauh darinya, “Mengapa kamu tidak memberitahuku apa pun dan menuduh WLT Group melakukan kecurangan dana proyek dan membuatku menjadi orang bodoh yang tidak tahu apa pun?!”“Aku tidak ingin membuatmu khawatir. Aku sudah bilang akan mengurus masalah ini....”“Memangnya kamu siapa ?!” Iris menatapnya tajam.Aiden mengerjap dengan ekspresi serius. “Aku suamimu. Aku akan mengurus masalah ini untukmu.” Dia berkata dengan suara membujuk.“Aiden Ridley!” potong Iris menatap marah.“Dalam bisnis ini kamu dan aku bukan suami-istri. Aku adalah Direktur Utama yang akan memimpin WLT Group! WLT Group adalah tanggung jaw
“Aku tidak akan ada di rumah dan mengurus masalah yang terjadi dengan proyek Big Island. Kamu temani Dimitri selama beberapa hari saat aku tidak ada. Dan ... kamu tidak perlu menemaniku pesta pembukaan cabang perusahan WLT Group malam ini. Hubungan RDY dan WLT Group sedang tegang. Tidak baik kita terlihat bersama.”Setelah mengatakan itu dia berjalan meninggalkan kantor Aiden meninggalkan pria yang frustasi di belakangnya.Begitu dia membuka pintu, dia melihat Kelly menunggunya di depan meja kerja Peter. Peter berdiri menyapanya dengan sopan.“Nona, apa kamu sudah selesai?” Kelly bertanya dengan hati-hati melihat raut wajah Iris tampak jelek. Lalu mengintip ke dalam kantor pribadi Aiden dan melihat pria itu terlihat muram.Iris memikirkan peringatan Aiden tentang Kelly dan menggelengkan kepalanya.Itu konyol, Kelly tidak mungkin menusuknya dari belakang, batinya muram.“Ya, mari kita pergi,” kata Iris meninggalkan kantor Aiden diikuti Kelly di belakangnya.Aiden mengusap rambut belak
Pesta pembukaan cabang perusahaan WLT Group di adakan di Hotel Socco yang baru akuisisi WLT Group. Banyak kalangan pebisnis dan politik diundang, termasuk beberapa tokoh-tokoh masyarakat kelas atas.ketika Iris masuk ke aula pesta bersama Hugo, dia mendapat banyak soroton seperti yang dikatakan sepupunya.Meski bukan pertama kali menghadiri pesta yang dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat kelas atas di Negara S, Iris terap gugup karena ini pertama kali di muncul di depan eselon kelas atas York City.Ketika masih menjadi istri Aiden, dia tidak memiliki kesempatan untuk hadir dalam pesta para elite York City.Karena statusnya yang rendah, Esme tidk akan membiarkannya hadir di depan masyarakat elite dan mempermalukan keluarga Ridley.“Jangan gugup, lakukan seperti yang kamu lakukan di Negara S. Di sini kamu adalah ahli waris WLT Group,” bisik Hugo menepuk tangan Iris yang melingkari lengannya dengan gerakan menenangkan ketika merasakan kegugupan wanita itu.Ucapan Hugo sedikit menenangk
Dia selalu benci interaksi dengan para kolongmerat yang terlalu menyanjungkan kekayaan dan kemuliaan keluarga mereka di masyarakat kelas atas. Dia harus memasang senyum palsu setiap kali ada yang menjilatnya.Yang membuat Iris agak kecewa dia tidak melihat Aiden muncul pesta yang sudah berjalan seperempat jam.“Kamu terlihat kesal, apa kamu tidak menyukai pesta ini?” kata Hugo begitu mereka berdua tanpa para mengelilingi mereka.“Tidak, pestanya luar biasa. Aku hanya lelah terus tersenyum dan berdiri,” kata Iris menghela napas.Hugo memandangnya, “Apa Aiden tidak datang? Meski apa yang terjadi dengan proyek Big Island membuat hubungan antar perusahaan tegang, kami tidak akan begitu picik mengecualikannya dari pesta ini. Dia seharusnya datang, bukan?” Ujarnya melirik Iris dengan tatapan penuh arti.“Apa kalian bertengkar? Dia bahkan tidak bisa datang bersamamu.”Iris memasang wajah acuh tak acuh ketika nama Aiden disebutkan.“Tidak, kami baik-baik saja. Dia hanya sangat sibuk. Perusah
Iris tersenyum dingin melihat kemarahan berkobar di mata Alice tertuju padanya ketika status mereka dibandingkan. Felicia sungguh berbakat menggunakan orang lain untuk menyerangnya.Iris tidak ingin peduli, dia tidak ingin mengacaukan pesta ini karena dua wanita itu.“Jika kalian ingin bertengkar, silakan lakukan di luar. Ini pesta perusahaan WLT Group, bukan rumah kalian,” ujar Iris dingin menegur mereka.“Iris, jangan begitu ketus. Aku hanya ingin menyapamu untuk memberi selamat karena WLT Group sudah membuka cabang di York City. Aku menawarkan perdamaian denganmu,” kata Felicia tersenyum ramah.Iris menatapnya tidak peduli, muak dengan wajah munafik wanita itu.Perdamaian? Siapa yang ingin mempercayai wanita munafik seperti itu. Hari ini dia menawarkan perdamaian, besok dia menusuk di belakang punggungmu. Iris belajar untuk tidak mempercayai orang bermuka dua.“Tidak, terima kasih,” balas Iris tidak sabar dan ingin mereka meninggalkannya sendirian.“Maaf, aku harus pergi menyapa t
Kelly membawa Iris ke ruang istirahat yang disediakan di samping aula pesta. Ketika mereka tiba di ruang istirahat, Iris melihat ibunya tengah berbincang dengan seorang wanita yang terlihat seumuran dengannya.Iris mendekati mereka dengan langkah tenang, “Ibu.”Lilian mendongak melihatnya datang dan tersenyum. “Kemarilah dan sapa teman lama Ibu, panggil Bibi Jenny ....” dia memanggilnya dengan suara yang lembut sambil menunjukIris mengangkat alis heran melihat sikap lembut Lilian yang tidak biasa tapi tetap mendekat dan memandang wanita paruh baya yang duduk di sofa seberang Lilian.“Halo Bibi Jenny ....” Dia mengangguk dengan sopan menyapa wanita itu.Wanita paruh baya itu tersenyum memandang Iris dari atas ke bawah dan menggangguk-angguk puas melihat penampilannya.“Kamu cantik seperti Lilian, kemarilah dan duduk di sebelah Bibi.” Dia menunjuk tempat kosong di sebelahnya.Iris mengerut kening menatap Lilian dengan pandangan bertanya.Lilian mengangguk dan mengisyaratkannya agar d
Lilian menggelengkan kepalanya melanjutkan kalimatnya. “ Cinta? Itu hanya sesaat. Kamu tentu tidak akan mengerti karena sepanjang hidupmu kamu hidup dengan cinta kasih di keluarga Jessen yang miskin itu, tapi pada akhirnya ayah dan ibu tirimu meninggalkanmu dengan hutang dan biaya rumah sakit yang membuat hidupmu menyedihkan.”Iris menatapnya dengan mata berkaca-kaca tak menemukan untuk membantah ucapan ibunya. air mata mengalir di pipinya.Ekspresi Lilian melembut mengusap air mata Iris.“Aku hanya melakukan yang terbaik untukmu dan Dimitri agar mendapatkan kehidupan yang terbaik. Menikah dengan Jack Bilson akan memberimu keluarga yang harmonis. Keluarga Bilson tidak akan berambisi mengambil ahli WLT Group. Jack Bilson sepanjang hidupnya hanya memedulikan pendidikan karena itu dia menjadi profesor di usia muda dan tidak memiliki hubungan kotor dengan wanita. Dia adalah pasangan terbaik untukmu.”Iris menepis tangan Lilian, “Aku tidak peduli dengan kehidupanku, tapi aku tidak ingin s