Beranda / Romansa / Istri Presdir yang Berkuasa / Aku bukan Tamu di Rumah ini

Share

Aku bukan Tamu di Rumah ini

Penulis: Queen Moon
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-06 23:44:41

Hugo tidak membawa Candra pulang ke asramanya, melainkan ke rumah tua yang dulu pernah ditinggali Candra. Begitu tiba di dalam rumah, Hugo tidak banyak bicara dan langsung menuju ke ruang kerjanya.

Candra juga tidak sedang dalam mood bagus untuk menarik perhatian Hugo. Dia lelah secara fisik dan emosi karena kejadian hari ini. Dia naik ke kamarnya sendiri dan sangat ingin mengistirahatkan pikirannya yang mengamuk.

Namun matanya tidak bisa terpenjam meski berbaring di tempat itu. Pikirannya terus mengulang kejadian hari. Pertunangan Paman Hugo mengejutkan dan menghancurkan hatinya. Tapi lebih dari itu, perasaan paman Hugo pada Iris Wallington yang sangat jelas dan tidak pudar membuatnya getir dan merasa tidak memiliki harapan.

Orang selalu berkata perasaan seorang pria yang jatuh cinta itu sedalam lautan. Bahkan jika ada seorang pengganti, Candra tidak akan menjadi pilihan Paman Hugo. Seseorang yang seperti Liera Walton adalah Nona Muda yang dibutuhkan keluarga Wallington untuk mena
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Membanting Mangkok

    Bibi Ulya meliriknya dengan kening berkerut. Namun tidak membalas. Dia menggelengkan kepala dan meninggalkan Candra di meja makan.Candra memandang punggung Bibi Ulya dengan ekspresi kesal.“Apa-apaan sih.” Dia merasa ucapan Bibi Ulya sangat menyebalkan seolah mengingatkannya untuk tahu diri.Candra dengan kesal mengambil piring kosong dan mulai makan malam. Makanannya tidak lagi panas dan tidak enak lagi karena sudah dingin.“Bibi, tolong panaskan sup-nya,” kata Candra memanggil Bibi Ulya di dapur.Bibi Ulya tidak merespons.“Bibi!”Tetap tidak ada respons. Candra berdiri dan menuju ke dapur sambil membawa mangkuk sup di tangannya ke dapur dan melihat Bibi Ulya tengah mencuci piring.“Bibi aku memanggilmu, kenapa kamu tidak merespon?”Bibi Ulya berbalik. “Maaf Nona, saya tidak mendengarmu.”Candra mengerut kening dan menyodorkan mangkuk sup di tangannya. “Supnya sudah dingin. Aku ingin sup ini panaskan.”Bibi Ulya menatapnya mencela. “Jika kamu tidak terlambat bangun makan malam, kam

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-06
  • Istri Presdir yang Berkuasa   Bertemu Preman

    “Minta maaf pada Bibi Ulya dan bersihkan pecahan mangkuk yang sudah kamu banting. Aku membesarkanmu bukan untuk bersikap kurang ajar.” Matanya memanas ditegur oleh pria itu. Tapi dia tidak mau minta maaf pada Bibi Ulya karena ucapannya.“Aku tidak mau minta maaf. Bibi Ulya yang salah duluan!” serunya keras kepala.“Candra ….” Hugo memberinya tatapan peringatan. “Minta maaf pada Bibi Ulya.”Jika dia membiarkan gadis itu bersikap kurang ajar dan tidak sopan pada orang yang lebih tua, gadis itu akan menjadi sombong dan tidak menghormati orang lain.Air mata mengalir di pipi Candra. “Aku tidak mau, Bibi Ulya yang harus minta maaf padaku! Dia menyebutku pemalas karena tidak tahu cara menggunakan kompor dan hanya tahu menghabiskan uang Paman Hugo! Aku memang bukan anak orang kaya atau Nona Muda, tapi tidak perlu mengomeliku seperti itu juga kan?!”Ekspresi Bibi Ulya terlihat bersalah dan buru-buru minta maaf sambil menunduk.“Maaf Nona, aku tidak tahu kamu akan sakit hati karena kata-katak

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-06
  • Istri Presdir yang Berkuasa   Kenangan Mengerikan

    Bau alkohol tercium dari tubuh mereka. Candra menjauh dari mereka dan berbalik ingin lari. Salah satu pria itu menangkap tangannya.Candra menjerit. “Lepaskan aku! aku mau pulang!”“Tenang Nona cantik, kami akan mengantarmu sampai pulang ke rumah,” kata orang yang menahan tangan Candra terkekeh.Niat mereka jelas tidak baik.Candra panik dan ketakutan. “Aku bisa pulang sendiri, rumahku di dekat sini. Tolong lepaskan aku,” ujarnya memohon mencoba melepaskan tangan orang yang menahan tangannya.Ketiga orang lainnya mengelilingi Candra dengan seringai mesum di wajah mereka. Candra panik dan takut. Tempat ini sepi, yang berada di belakang gedung apartemen yang sudah bobrok.“Tidak baik bagi gadis kecil pergi sendiri, kami akan mengantarmu pada orang tuamu, ayo ikut kami, sayang. Kami bukan orang jahat,” pria itu berbicara seperti membujuk anak kecil.Wajah Candra memucat. Dia tidak percaya orang-orang itu bukan orang jahat. Dia anak usia sepuluh tahun!“Lepaskan aku!” bentaknya panik lalu

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-07
  • Istri Presdir yang Berkuasa   Ayo kembali ke Rumah

    “Tidak apa-apa Candra, semua baik-baik saja. Semua baik-baik saja, kamu aman,” bisiknya lembut dan mencium kepala gadis itu.Candra terus menangis. “Aku takut,” isaknya.“Tidak apa-apa. Aku akan membawamu pulang.” Hugo berdiri dan melepaskan pelukan Candra di lehernya.Tapi Gadis itu tidak mau melepaskan pelukannya dan memeluknya semakin erat. “Paman, tolong jangan pergi. Jangan tinggalkan aku,” isak Candra sesenggukkan di pundak Hugp.Hugo terdiam sebelum menghembuskan napas dan menepuk mengusap punggung gadis itu menenangkannya. “Jangan khawatir, aku tidak akan meninggalkanmu.” Punggung mungil gadis itu menggigil. Dia hanya mengenakan sweater tanpa mantel atau jaket.Hugo melepaskan mantel di tubuhnya sebelum menyampirkan kain itu pundak Candra, lalu berdiri dengan gadis itu pelukannya.“Ayo kembali ke rumah.” Dia menepuk puncak kepala gadis itu lembut.Candra perlahan-lahan mulai tenang, suara tangisannya mereda. Namun dia tidak melepaskan pelukannya dari leher Hugo. Tubuhnya meng

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-07
  • Istri Presdir yang Berkuasa   Paman, bolehkah aku tidur di sini?

    Wajah Hugo berubah gelap. “Itu tidak akan terjadi. Aku tidak akan menikah dengan Liera Walton, kami tidak bertunangan. Dia tidak akan bisa mengirimmu pergi.”Candra berhenti terisak. Matanya melebar menatap Hugo terkejut.“Paman tidak akan menikah dengan Nona Walton?” dia bertanya ragu-ragu dan penuh harap.Hugo menggelengkan kepalanya. “Kami memang dijodohkan, tapi aku belum sepakat untuk menjadikannya sebagai calon istri. Aku tidak akan membiarkannya mengatur atau mengirimmu keluar negeri.”Hati Candra berbunga-bunga, segala kecemasan, kekecewaan dan perasaan pahit di hatinya seolah lenyap mendengar pengakuan Hugo. Dia tidak peduli Liera Walton masih dalam tahap perjodohan dengan Hugo. Selama Hugo bilang tidak akan menikahinya, Liera Walton tidak akan pernah menjadi calon istri Paman Hugo.Candra tidak pernah mempertimbangkan Hugo akan memiliki daftar calon istri lain.“Apa yang kamu senyumin?” Hugo menyentil hidung mungil Candra melihat gadis tersenyum.Candra menggelengkan kepalan

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-07
  • Istri Presdir yang Berkuasa   Membuang Rasa Malu

    Hugo menyuruh Candra untuk beristirahat setelah gadis itu makan malam dan mengganti bajunya sementara dia pergi ke ruang kerjanya. Hugo membutuhkan sesuatu untuk membuatnya sibuk dan mengalihkan pikirannya dari gadis manis yang tidur di kamarnya. Dia segera tenggelam dalam pekerjaannya begitu membuka laptop dan memeriksa emailnya.Waktu terus bergulir, suara jam berdetak demi detik bergema dalam ruang kerja menemaninya bekerja.Hugo mulai merasa matanya sakit menatap layar laptop berjam-jam. Dia melepaskan kaca matanya dan meregangkan lehernya yang pegal sebelum sebelum melirik ke arah jam di dinding ruang kerja.Dia mengangkat alis melihat jam sudah menunjukkan pukul 10:25 malam. Hugo menghela napas menatap pekerjaannya hampir selesai sebelum akhirnya menyimpan file itu dan menutup laptopnya. Dia berdiri dari kursi dan meninggalkan ruang kerjanya.Candra seharusnya sudah tidur, pikir Hugo menuju ke kamar tidurnya dengan tenang.Bibi Ulya sudah meninggalkan rumah tua beberapa jam yan

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-08
  • Istri Presdir yang Berkuasa   Aku sangat Menginginkanmu, Paman

    “Kamu tidak seharusnya memakai baju itu. Kamu akan kedinginan. Kenakakan baju lain. Baju itu sudah kekecilan di tubuhmu.” “Kamar Paman Hangat, aku tidak merasa kedinginan,” bantah Candra. Hugo menoyor keningnya. “Ganti saja.” Lalu dia berbalik menuju ke lemari besar yang menyimpan baju-baju cadangannya. “Paman, kamu belum menjawab pertanyaanku ....” seru Candra di belakangnya. Hugo berpura-pura tidak mendengarnya dan membuka lemari pakaiannya. Dia mengambil salah satu piama hitam dari dalam. Dia memutuskan akan berganti pakaian di kamar lain atau kamar mandi. “Paman Hugo ....” tiba-tiba sebuah lengan memeluknya dari belakang dan payudara Candra menekan punggungnya. “Candra, apa kamu lakukan?” bisik Hugo tegang, namun tidak mendorong gadis itu untuk melepaskannya. Candra menggigit bibir bawahnya mengumpulkan keberanianya. Tubuhnya bergerak sendiri memeluk Hugo. Ya, Tuhan, tubuh Paman Hugo sangat keras dan berotot. Tangannya gatal ingin mengusap perut six pax Paman Hugo. “Pam

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-08
  • Istri Presdir yang Berkuasa   Minta Aku Berhenti

    Dia menciumnya keras, kasar dan dengan penuh nafsu seolah-olah dia melampiaskan semua rasa frustasinya. Tangan Hugo meremas payudaranya. sementara tangan lain meremas pipi pantat bulat Candra.Bibir Candra terbuka kaget. Hugo memanfaatkan celah bibirnya dengan memasukkan lidahnya dan membelai lidah manis gadis itu.Candra mengerang dalam mulutnya. Dia mengalunkan tangannya membalas ciuman Hugo. Lidah mereka saling bergulat. Sementara tangan Hugo menangkup salah satu payudara dan meremas buah dada Candra yang menggodanya sedari tadi.Hugo tidak mabuk. Dia mencium dan menyentuh gadis itu dengan penuh kesadaran, bukan mabuk seperti malam itu. Pikirannya menyuruhnya untik berhenti. Dia adalah Candra, gadis kecilnya yang manis. Namun tubuhnya sangat mendambakannya. Aroma tubuh gadis itu seperti candu baginya.Candra mengerang merasakan sesuatu yang keras menekan perutnya. Pipinya memerah menyadari ereksi pria itu. Dia menggosok pinggulnya menekan ereksi pria itu untuk menciptakan gesekan

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-08

Bab terbaru

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Akhir

    Mereka pun telah selesai makan malam bersama. Lily dan Candra melangkah menuju ke arah ruang tamu. Sementara itu Aurelio sudah terlelap di kamarnya. Candra sengaja menemani putra tunggal Hugo hingga ia terlelap agar dirinya bisa pergi meninggalkan Aurelio tanpa merasa terbebani oleh rasa bersalah, karena sang putra tak ingin melepaskannya. “Candra apakah kamu yakin tetap balik hotel malam ini? Sudah larut malam Candra, apa tidak sebaiknya besok pagi-pagi sekali kamu kembali ke hotel. Kurasa belum terlambat jika kamu memang akan kembali besok ke Italia.” Ucap Lily seraya melangkah di sisi Candra. “Sekali lagi aku minta maaf Bibi Lily. Aku harus kembali malam ini ke hotel, jika aku harus menginap malam ini di sini dan kembali pagi harinya ke hotel, rasanya aku tak punya banyak waktu untuk berberes-beres barang-barangku yang berada di hotel, karena besok pagi aku harus segera berangkat ke Italia.” Jelas Candra menanggapi tawaran dari nyonya Wallington. “Ya sudah. Jika memang demikian,

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Makan Malam Bersama

    Lily mengerucutkan bibirnya melihat sikap dingin Hugo. Dia menatap Candra dan menepuk lengannya menenangkan.“Jangan berkecil hati. Hugo selalu seperti ini.”Candra mengangguk, dia tidak mengambil sikap dingin Hugo, apalagi setelah mendengar kata-kata Aurelio bahwa Hugo menyimpan foto dirinya.Lily menyruh pelayan menyiapkan camilan ringan dan menghabiskan waktu mengobrol bersama Candra dan bermain dengan Aurelio.Sepanjang hari itu Hugo tidak turun dan berada di ruang kerjanya. Entah dia sengaja untuk menghindari Candra atau pria itu memang seperti itu. Candra tidak terlalu memikirkannya. Dia menikmati bermain dengan Aurelio. Candra tampak bahagia ia menikmati kebersamaannya bersama Aurelio di rumah Hugo Wallington. Meskipun Hugo terlihat cuek tak mengacuhkannya, namun Candra tidak mempedulikannya.Ia justru semakin akrab dan dekat dengan putra tunggal CEO berwajah tampan tersebut.Lily menyukai Candra, setelah melihat ketika Candra begitu pintar mengambil hati cucunya. Ini peluang te

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Bertamu di Kediaman Keluarga Wallington

    “Tidak kok nyonya. Aku tidak memikirkan apapun, dan aku baik-baik saja kok nyonya,” ucapnya kembali berbohong menutupi jika sesungguhnya pikirannya justru melayang ke arah Hugo berada.“Candra. Aku minta maaf, jika selama ini sikapku sudah sangat keterlaluan padamu. Aku sadar, seharusnya aku tak memperlakukanmu seperti itu, hingga akhirnya kamu pergi meninggalkan putraku Hugo. Aku berharap kamu bisa memaafkanku Candra, meskipun aku akui kesalahanku mungkin sudah terlalu besar terhadapmu.”Candra tak menyangka, jika nyonya Wallington bisa berkata demikian padanya. Mengakui kesalahannya dan meminta maaf atas kesalahan yang pernah ia lakukan terhadap Candra.Candra menyentuh tangan nyonya Wallington, seraya menganggukkan kepalanya pelan. Candra tersenyum begitu juga dengan nyonya Wallington.“Iya nyonya. Aku sudah memaafkanmu nyonya, jauh sebelum nyonya minta maaf padaku,” jawab Candra seketika membuat nyonya Wallington berbinar-binar wajahnya.“Sungguhkah? Kamu memaafkanku Candra..? Kam

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Bertemu Lily

    "Ya, ibu bantu cari pengasuh yang lebih kompenten.”“Kamu tidak butuh pengasuh untuk Aurelio, tapi seorang ibu untuk anakmu,” ujar Lily melirik Hugo dengan hati-hati.“Ibu ....” Hugo menatap ibunya tidak suka topik itu di bahas lagi.“Kamu tidak berniat mencari ibu untuk Aurelio? Apa karena kamu tidak bisa melupakan Candra?”Hugo terdiam, pikirannya kembali memikirkan Candra. Wanita itu memperlakukan Aurelio dengan baik saat itu dan dia pula yang menemukan putranya.Hugo menggelengkan kepala mengusir bayangan gadis itu dan berpura-pura mengetik sesuatu di laptop. "Aku sibuk, tolong tinggalkan aku, Bu.”Lily mendesah pasrah dan meninggalkan Hugo untuk mengurus pekerjaannya.....Beberapa hari kemudian sejak pertemuannya dengan Paman Hugo, Candra masih tidak memiliki keberanian mencari pria itu.Gadis berparas manis itu, bolak-balik tak jelas dan gelisah di ruang tamu kamar hotelnya seolah-olah mengukur ruang luas di kamar hotel tempat ia menginap selama berada di kota tersebut. Pikira

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Pernikahan yang Batal

    Candra merasa sedih atas sikap Hugo Wallington bersikap dingin dan mengabaikannya. Dia meninggalkan taman hiburan dan kembali ke hotel tempat dia menginap. Candra gelisah terus memikirkan pertemuannya dengan Hugo. Dia berusaha menahan diri untuk tidak mencari tahu tentang pria itu selama lima tahun sejak dia meninggalkannya. Pada akhirnya dia tidak bisa menahan keinginannya dan menelepon seorang asisten yang mengurus semua keperluannya. Dia menyuruh asistennya mencari tahu tentang Hugo selama lima tahun ini. Setelah itu Candra menunggu informasi dari asistennya semalaman. Beberapa jam kemudian asistennya datang ke kamar hotelnya. “Bagaimana, Vivi?” Candra bertanya gelisah meraih tangan wanita itu. “Nona muda, Tuan Wallington tidak pernah menikah, tapi dia memiliki seorang anak yang sampai saat ini masih dia sembunyikan dari mata publik. Ibu dari anak itu, mantan pelacur Tuan Wallington meninggal saat melahirkan.” Mata Candra melebar, jantung berdegup kencang merasa senang karena

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Bertemu Lagi dengan Soerang Kenalan Lama

    “Kamu tidak usah takut dengan kakak. Kakak tidak jahat kok, jadi adik kecil jangan menangis lagi ya. Tenang saja, Kakak akan bantuin kamu kok.” Candra terus mengajak anak kecil tersebut berbicara, meskipun ia tetap bungkam tak mau bicara sepatah kata pun.“Ayo sini..! Ikut dengan kakak. Kita cari keberadaan orang tua kamu ya,” ujar Candra mengulurkan tangannya pada anak kecil itu.Anak itu seolah mengerti dan menghapus air matanya. dia mengulurkan tangan kecilnya meraih tangan wanita di depannya.Candra tersenyum hangat meremas tangan kecilnya. Dia pun menggendong dan mengajaknya menuju ke arah ruangan bagian informasi. Candra berpikir jika anak tersebut adalah anak hilang, mungkin dengan bantuan bagian informasi dapat mempertemukan kembali anak kecil yang terpisah dari orang tuanya bisa berkumpul lagi dengan keluarganya.Anak kecil tersebut saat ini berada dalam gendongan Candra tidak menangis dan memeluk leher Candra saat dibawa masuk ke pusat informasi taman hiburan.Candra mendeka

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Lima tahun kemudian

    Lima tahun kemudian.Langit biru cerah dan angin bertiup lembut. Taman hiburan tampak hidup dan meriah.Gadis itu memandang langit musim panas dan memejamkan mata menikmati sinar matahari bersinar cukup cerah.Dia cantik berada di usia muda 25 tahun, kecantikannya mekar dengan indah. Jejak naif dan polos seorang gadis memudar dengan kecantikan wanita dewasa. Dia menarik perhatian beberapa pria yang lewat.Candra memuka mata, memperlihat matanya yang cerah dan cemerlang, namun menyimpan jejak kesedihan.Lima tahun telah berlalu, kota ini tak begitu banyak perubahannya. Kerinduannya begitu besar terhadap kota ini, begitu banyak kenangan yang tak mudah dilupakan di sini. Candra telah kembali ke kota di mana dulu ia memiliki story dan kenangan yang begitu membekas untuk dirinya.Bagaimana kabarnya kamu paman Hugo?Pasti saat ini dia sudah bahagia menikah dengan perempuan itu.Candra mendesah. Tak ada gunanya lagi mengingat semuanya jika saat ini paman Hugo sudah menjadi milik perempua

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Selamat Tinggal

    Candra tidak menjawab, dia menatap bibir tipis Hugo sebelum menundukkan kepala mencium bibirnya. Ciumannya agak grogi dan gugup. Hugo merasa terkejut. Sudah lama sekali Candra tidak mengambil inisitif menciumnya. Tapi dia tidak membalas ciuman Candra dan menahan keinginannya untuk melumat bibirnya menggoda. Dia harus memberinya pelajaran hari ini. Merasa Hugo tidak membalas ciumannya membuat Candra agak cemas dan malu. Tapi Hugo tidak mendoronya. Candra agak berani memperdalam ciumannya, bibir menghisap bibir bawah pria itu dan menyapu lidahnya di sepanjang bibir Hugo. Hugo mengerang pelan dalam bibirnya, tangannya mencengkeram pinggang ramping gadis itu. Candra semakin berani menyelipkan lidahnya menggoda bibir Hugo, tanganya mengusap-ngusap dada pria itu dengan gerakan menggodanya. Pinggulnya mengosok pangkal paha Hugo, menggoda ‘junior’ pria itu. Napas Hugo semakin dalam, dia mengcengkeram pinggang gadis itu semakin erat. Salah satu tangannya meremas pantat Candra di balik cel

  • Istri Presdir yang Berkuasa   Waktu Terakhir

    “Tidak,” balas Candra serak dan menundukkan kepala agar Hugo tidak melihat dia menangis.“Benarkah?” Hugo meraih dagu gadis agar mendongak menatapnya. Dia melihat mata Candra berkaca-kaca dan basah. “Kamu menangis? Mengapa kamu menangis?” tanyanya dengan kening berkerut.Candra menggelengkan kepala. “Tidak, aku hanya mengantuk kok.”Candra mengusap matanya dan berpura-pura menguap. “Aku tidak tidur nyenyak semalam dan bangun pagi-pagi sekali untuk membuat bubur.”Hugo menatapnya lekat-lekat seolah mencari kebohongan dari mata gadis itu.Candra menguap hingga air matanya keluar. “Aku mengantuk. Bangunkan aku jika makan malam sudah selesai ....” Lalu dia dengan hati-hati memeluk pinggang Hugo agar menekan luka di perutnya dan bersandar di dada Hugo. Matanya terpenjam, dalam hitungan beberapa menit, dia sudah tertidur.Hugo mengamati gadis yang tertidur itu dan mendesah memeluk kepalanya di dadanya. Dia mencium kepala Candra dan memejamkan mata mencoba untuk tidur.Satu jam kemudian, Hug

DMCA.com Protection Status