Share

Ban 115

Penulis: kamiya san
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-15 12:32:21

Hujan masih deras mengguyur kota, butiran airnya membasahi jendela kamar hotel dengan sayup suaranya yang selalu khas. Mungkin disertai angin kencang. Sebab pintu yang masih ada teras balkon pun begitu basah dan buram berkabut tebal.

Osara duduk di tepi ranjang, menatap sayu pada Daishin yang tertidur pulas di bantal dan masih tanpa berpakaian. Selimut yang tidak menutup sempurna itu hanya sebatas di tengah perut. Napasnya teratur dengan dada kekar yang naik turun bergantian. Begitu tenang seperti tanpa dosa yang baru saja dibuatnya.

Hati-hati, Osara beranjak turun ranjang. Ingin segera pergi, tetapi ingat jika diri sedang penuh noda menjijikkan yang belum sempat dibilas sempurna.

Hampir tengah malam. Berapa panggilan wajib sebagai seorang muslim yang sudah diabaikannya. Kelewatan, sudah bermaksiat, menghadap Tuhan pun ditinggal. Daishin kurang ajar!

Ah, aku begitu kotor....

Osara menghela napas dalam dan memutuskan untuk mandi. Ia berharap air panas bisa membersihkan segala noda
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
mommy can
ditunggu double updatenya Kaka ......nggak bisa kabur kakak besok mau dibawa ke KUA sama daisin...... yakin deh kan osara tu jodoh daisin...... daisin kan mau tanggung jawab yak..udah ambil mahkota osara
goodnovel comment avatar
Dinlea
kaburrr osara
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 1

    “Maaf, Pak. Bagaimana lagi… kamarnya tinggal satu. Kalo soal razia, tenang saja. Hotel kami hanya mendapat sidak di akhir bulan. Ini masih tanggal tiga, nih, Pak … tanggal muda….” Daehan, pria gagah yang dipanggil Pak oleh resepsionis manis dan genit itu kian mengatup bibir. Menatap gusar pada Umi (Sazleen Shanumi), asisten rumah baru yang dia bawa. Wajahnya menebal dengan bibir membiru. Jiwa sosial Daehan sebagai lelaki gagal membatu. “Kamu dengar sendiri apa katanya barusan. Terserah, jika keberatan, kamu duduk saja di lobi hingga orangku datang, Um,” ujar Daehan pada wanita berkerudung panjang dan berbaju tebal tetapi basah kuyup. “Enggak, Pak. Saya tak keberatan. Tidak sanggup lagi di luaran, bisa beku…,” sahut Umi cepat. Meski dengan melawan gemelutukan gigi di mulut yang serasa amat kaku. Sangat kedinginan. Daehan agak terkejut, meski juga merasa lega. Jika ada apa-apa dengan asisten rumah yang baru dia jemput itu, dirinya juga yang kena. Kesal sekali dengan sopir pribad

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 2

    Malang tak dapat ditolak, apalagi diprediksi. Seperti halnya kali ini. Petugas sidak kukuh memberi sanksi pada para penghuni kamar yang dilabel sedang mesum. Tidak kecuali dengan Daehan dan Umi. Wajah lelaki tampan itu memerah dan tegang. Tidak menyangka niatan berteduh jadi sesialan seperti ini. Umi menatap cemas pada petugas sidak yang barusan mendekati Daehan dan merraba tubuh besar itu tanpa segan. Meski pemilik badan mengibas kasar, para petugas abai dan semakin berwajah sinis setelahnya.“Alibi kalian sama sekali tidak masuk akal. Bisa jadi juga disertai ancaman dan kekerasan. Melihatmu yang tidak berpakaian dalam dan wajah wanita ini seperti habis dianiya, kalian masuk ke dalam daftar pasangan haram yang disanksi.” Petugas sidak berbicara tegas dan tajam.“Jangan menuduh. Sudah aku tegaskan, dia pekerjaku. Tidak ada kamar lagi. Aku kasihan sebab tadi kehujanan. Dia perempuan, tidak mungkin aku biarkan di luaran! Mukanya bengkak sebab suntik cantik, bukan tanganku yang bikin!”

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 3

    Dalam penelurusan singkat melalui Kartu Tanda Penduduk yang terhubung pada Kartu Keluarga, Umi dan Daehan adalah lajang yang bukan saudara mara dan kerabat. Memiliki alamat serta tempat tinggal berjauhan. Itu adalah faktor utama mereka wajib disatukan. Tanda tangan di berkas sah nikah yang bukan buku nikah baru saja selesai oleh keduanya saat satu panggilan masuk untuk Daehan. Maka lelaki itu pergi meninggalkan ruangan dengan dalih bertelepon. Umi menyusul setelah meladeni beberapa pertanyaan petugas sendirian. Di sana Umi bicara jujur segalanya dan Daehan sama sekali tidak mengetahui. Juga masih ada dua pasang lagi yang bernasib sama untuk dinikahkan dengan mudah. Tentu saja sangat mudah, hanya bermodal KTP, janji mahar, ijab kabul dan dua mempelai itu sendiri. Tanpa bersusah payah dengan syarat ribet pernikahan biasanya pun mereka sudah sah. Bahkan beberapa kali, para petugas mengingatkan pada para pengantin hasil sidak untuk lebih baik bersyukur. Umi dan Daehan sendiri sangat

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 4

    Tidak sia-sia Umi masak soto sedikit banyak yang tidak habis untuk satu orang. Sebab hujan masih turun deras, kuliner langganan Daehan sudah tutup lebih awal. Tunangan cantiknya kelaparan, masakan perdana Umi pun jadi. Tidak menyangka masakan janda burik itu enak sekali. Bahkan Intana sangat suka. Lupa dengan hinaan jorok yang tadi dilontarkan. Jika tidak ingat bahwa yang masak pun sedang lapar, mungkin Daehan sanggup menghabiskan. “Niat masak buat dinikmati sendiri, malah dapat sisanya doang, dikit lagi,” ucap Shanumi menggerutu sambil berjibaku dengan barang pecah belah di wastafel.“Nggak sopan banget, gini amat nasib istri sah.” Shanumi mengeluh kesal. Tetapi juga menyimpan tawa. Merasa konyol dengan ucapan sendiri yang menyebut diri istri sah.“Udah masak buat orang … eh, panci-pancinya pun kena nyuci sendiri. Sabar ya, Shan … Ini demi dapat uang tambahan lebih cepat!” ucap Shanumi yang kali ini agak keras. Bersaing dengan suara air kran dan panci yang beradu.“Um, kamu ini ngg

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 5

    Shanumi telah meluncur ke dalam kamar yang sempat diwariskan sopir, Agung padanya. Mengemasi barang yang tidak banyak untuk rapi kembali ke dalam tas. Perasaannya kini tidak terjabar. Antara lega dan puas, sebab dengan gaji penuh dirinya terbebas dari tugas. Juga bersit terhina sebab Daehan sama sekali tidak menganggapnya. Bukan sebagai istri, tetapi telah menolaknya sebagai pekerja. Meski burik, mungkin Daehan masih bisa menerima Shanumi terus bekerja jika tidak terhasut oleh ucapan Intana. Entah sedalam apa cintanya pada si tunangan hingga setunduk itu.Yang jelas, Intana adalah wanita bermulut madu yang beracun. Berlidah belut yang licin di mata Shanumi. Terbukti bagaimana Intana meyakinkan pada petugas jika kerusakan mobil mewahnya bernilai puluhan juta untuk biaya servis. Padahal tidak seberapa. Hanya beberapa goresan yang sama sekali tidak menyebabkan bekas cacat. Garit gores itu bisa dipoles cepat dengan dibawa ke bengkel servis mobil profesional. Namun, tetap Shanumi juga y

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 6

    Celana abu muda menggantung di mata kaki berpadu atasan blouse putih, membuat penampilan Shanumi terlihat segar, elegant dan cerah. Rambutnya diikat tinggi dengan wajah berpoles tipis menarik. Meski kesan bengkak masih menyisa, kecantikan raganya tidak bisa ditutupi. “Sudah minum suplemenmu, Shan?” Yena menghampiri Shanumi di kursi dapur. “Sudah, barusan. Thanks, Yen.” Shanumi yang barusan berbincang dengan pegawai dapur, mendekat dan duduk di dekat Yena. Menerima segelas lemon madu hangat dari sang karib dan meminumnya hingga tandas. “Meski wajahmu belum pulih, cantikmu mulai kembali, Shan. Semangat, ya. Jika nggak menang dan wanita itu datang minta uang, pakai aja duit kafe. Sisanya kita kejar…,” ucap Yena membujuk. Iba jika Shanumi sebenarnya tertekan dan banyak yang dipikir. “Jangan, aku nggak mau ngusik dana kafe. Takut tiba-tiba sepi dan ngaruh ke gaji mereka. Pasti ada dana dari pintu lain. Kamu jangan risau, Yen.” Shanumi berkata sambil meletak gelas kosong di meja sebela

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-23
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab. 7

    Shanumi melambat langkah dan segera memutar lewat pintu belakang ruko. Dadanya kembali tidak aman dengan degub jantung lebih kencang. Bagaimana tidak… Daehan terlihat duduk makan dengan santai di kafenya! Meski sadar sebab dibawa Intana, rasa teruja tetap ada. Seorang pembesar hotel berbintang datang ke kafe sekecil ini. Bahkan disinyalir oleh Yena, lelaki tampan itulah pemiliknya. Yena jauh lebih lama dari Shanumi tinggal di Surabaya. Apalagi letak kafe ini cukup dekat dengan Hotel Rasyid di jalan yang sama, Jalan Pahlawan. Pasti ucapan Yena bukanlah asal dan karangan. Fakta …?!Bersit serakah, peluang dalam kesempitan dan pemerasan pada Daehan kembali berkelebat di kepala Shanumi yang memang tidak berkerudung. Bukan salahnya, tetapi sebab Intana yang arrogant dan janji lelaki itu terhadapnya. Jadi, tidak salah jika ini adalah kesempatan emas yang musti diambil. “Shan… tolongin, Shan. Lemes akunya…!” seru Yena saat sampai di lantai atas. Dia sempat melihat Shanumi datang lewat pin

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-24
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 8

    Dari peserta paling ujung sebelah kiri, bergiliran membawa baki berisi semangkuk kecil masakan ke meja Daehan. Lalu berdiri di hadapan sampai pria terhormat itu puas mencicipi dan kemudian menyuruh pergi. Hingga kini tiba giliran Shanumi. “Terima kasih sudah diberi kesempatan, Pak. Semoga berkenan dan harap dipertimbangkan hasil olah tangan saya.” Shanumi mundur dan bicara setelah meletak mangkuk sotonya di hadapan Daehan. Lalu melangkah ke belakang lagi dan berdiri menunggu tanpa melirikkan mata pada Intana. Terlihat tenang, padahal dalam dada jumpalitan. Daehan seperti tersedak, tetapi tidak mampu menghentikan suapan soto yang terasa nikmat dan segar itu sampai di tetes terakhir. Sempat memandang gadis cantik di depannya dan merasa heran. Kenapa tidak tampak terkejut atau menunjuk perilaku pernah melihat Daehan sebelumnya? Tidak mungkin gadis itu lupa bahwa dirinya, owner Hotel Rasyid adalah kekasih Intana yang selalu bersikap tidak ramah padanya. Daehan menilai jika Shanumi a

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-25

Bab terbaru

  • Istri Perawan Disangka Janda   Ban 115

    Hujan masih deras mengguyur kota, butiran airnya membasahi jendela kamar hotel dengan sayup suaranya yang selalu khas. Mungkin disertai angin kencang. Sebab pintu yang masih ada teras balkon pun begitu basah dan buram berkabut tebal.Osara duduk di tepi ranjang, menatap sayu pada Daishin yang tertidur pulas di bantal dan masih tanpa berpakaian. Selimut yang tidak menutup sempurna itu hanya sebatas di tengah perut. Napasnya teratur dengan dada kekar yang naik turun bergantian. Begitu tenang seperti tanpa dosa yang baru saja dibuatnya. Hati-hati, Osara beranjak turun ranjang. Ingin segera pergi, tetapi ingat jika diri sedang penuh noda menjijikkan yang belum sempat dibilas sempurna. Hampir tengah malam. Berapa panggilan wajib sebagai seorang muslim yang sudah diabaikannya. Kelewatan, sudah bermaksiat, menghadap Tuhan pun ditinggal. Daishin kurang ajar! Ah, aku begitu kotor.... Osara menghela napas dalam dan memutuskan untuk mandi. Ia berharap air panas bisa membersihkan segala noda

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 114

    Daishin menekan tubuh Osara dengan tubuhnya hingga lebih lekat. Sebelah tangan masih mengunci kedua lengan Osara di atas kepala mungilnya. Sedang tangan lain terus menjelajah di tubuh setengah telanjangg itu dengan sentuhan berkuasa. Napasnya berat, penuh hasrat dan membara. Osara menggigit bibir, tubuhnya mulai melemah karena lelah. "Daishin… cukup," suaranya bergetar, entah karena marah, letih atau arus rasa dari efek sentuhan lembut Daishin yang telah menjalar rata ke seluruh raga. Merasa seperti akan tumbang tidak lama. Namun, Daishin tidak menggubris. Bibirnya masih menelusur naik di leher Osara, sesekali menghirup aroma wangi yang baginya semakin memabukkan.Osara merintih, mencoba menarik tangannya, tapi cengkeraman itu tetap saja sangat kuat. "Daishin… aku pegal…" keluhnya, suaranya yang lirih terdengar merengek menyedihkan. Namun, justru membuat Daishin tidak puas dan tidak berniat menghentikan cumbuannya.Osara menghela napas yang sengal dan susah. "Tanganku sakit… setidak

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 113

    Osara meronta, tapi cengkeraman Daishin di pergelangan tangannya begitu kuat, seperti belenggu besi yang tidak mungkin dilepas begitu saja tanpa bantuan alat berat. Osara sempat berangan andai diri memiliki kekuatan super tiba-tiba. Ah…!Nyatanya, Daishin begitu lama bermain di dua bukit dan puncak dada tanpa Osara mampu memberi perlawanan yang berarti. Ia mencoba mundur, coba bergeser dan coba menghindar. Tapi semua sia-sia belaka. Tubuhnya justru seperti terdorong ke arah pria itu dan serasa kian melekat, terhimpit oleh bodi besar Daishin yang kian menyala nyalang di matanya."Berhenti … cukup …. sudah, Daishin!" Osara memohon dengan suara bergetar. Napasnya pendek, tersengal, dadanya naik-turun karena ketegangan yang menusuk hingga ke tulang.Rasa tegang antara merinding ngeri dan meremang geli. Daishin begitu lihai mempermainkannya. Namun, perasaan segan pada lelaki itu telah hilang sama sekali, berubah rasa jadi takut, terhina dan benci. Daishin menatapnya tajam, rahangnya menge

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 112

    Penjelasan jujur gadis itu memuakkan. Ingin juga rasa hati menampar. Jika lelaki, Daishin sudah memberi banyak bogem mentah. Namun, sebab itu wanita, hati nurani berkata jangan. Hanya …. pada jiwa kelelakiannya yang cenderung semakin menggelegak. “Apa ada namaku dalam lembaran skripsimu?!” desak Daishin terus menahan amarah. “Tidak ada namamu. Tapi…,” ucapan si gadis terhenti. Sepertinya ragu dan takut. Memandang Daishin penuh bimbang. “Tapi apa?!” Daehan membentak tak sabar. Gadis itu seketika menggigit bibir sebelum membukanya. “Kutulis sebagai tokoh referensi adalah Mr. D.” Plak! Sungguh emosi rasanya. Orang luar tanpa izin sudah menjadikannya tokoh dalam tulisan. Dengan inisial nama yang sangat jelas, bahkan diakui sendiri oleh pembuatnya. Kali ini Daishin sangat ingin membuat laporan sebuah kasus. Namun… . “Arrghh!” jerit Daishin. Kali ini memang bukan menampar dinding seperti tadi yang sukses membuat gadis itu terjengkit sebab kaget. Namun, pekikan Daishin tepat di ata

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 111

    Gadis itu beraroma wangi segar dengan wajah halus tanpa pori dan bibir delima simetris. Hidungnya rapi dan kecil. Mata beningnya membelalak dan panik. “Aku… minta maaf. Tolong jangan apa-apakan aku.” Terbata ucapannya dengan hembus napas tersengal yang segar. Terlihat panik dan takut. “Minta maaf pada polisi …,” sahut Daishin tajam. Mata membelalak itu semakin melebar. “Apa akan melapor polisi? Jangan! Please! Aku… minta maaf padamu, Bos Shin. Aku memang salah. Tapi aku terpaksa melakukan itu semua.” Ucapannya pelan dan jelas. Mengharap jika Daishin bisa diajak bernegosiasi. “Begitu besar kesalahanmu. Tidak sekadar padaku, tetapi pada orang yang kamu janjikan. Aku menanggung malu sangat besar waktu itu. Aku mengganti uang dari lelaki yang sudah membelimu beberapa lipat dan kamu dengan santai pergi tanpa tanggung jawab,” ucap Daishin kasar. Kembali merasa emosi mengatakan hal ini. Ingin sekali mengangkat tubuh kecil itu dan membantingnya di ranjang. “Maaf. Aku salah. Seharusn

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 110

    “Aku serius, Mas. Kuberi dua puluh juta tunai. Asal pinjami aku seragam OB mu itu. Hanya satu jam.” Daishin kembali mengulang tawarannya. Sebab lelaki itu masih tercengang menatapnya. Seperti tidak percaya dan simalakama. “Sudah, cukup, Mas. Jangan kasih naik-naik lagi. Takutnya saya yang papa ini tergoda. Jujur, saya rasanya hampir enggak kuat. Ck … ck… ck … dua puluh juta hanya satu jam. Tapi, saya tetap tidak bisa. Maaf ya, Mas, lebih baik saya permisi saja sekarang.” Petugas hotel hingga gemetaran menjawab. Telah berbalik dan menuju pintu dengan langkah buru-buru. Selain sumpah setia pada syarat dan ketentuan kerja di Hotel Rasyid, juga merasa takut andai Daishin adalah orang yang penuh jebakan dan jahat. Berita kriminal seputar kota yang beragam akhir-akhir ini membuatnya mawas diri. Daishin hingga tercenung. OB bagus itu tidak terlihat lagi. Pintu kamarnya sudah menutup semula dengan sendirinya. Tidak habis pikir, dianggapnya orang-orang lokal begitu mudah disuap, memang fak

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 109

    Efforts Daishin untuk mengejar gadis dalam lift sudah diusahakannya maksimal. Menahan sakit di perut sebab kaki dibuat jalan cepat yang jauh melebihi biasanya. Kali ini tidak ingin kehilangan jejak lagi. Rasa penasaran sedang membuncah di dadanya. Pintu lift belum menutup rapat saat gadis itu berbalik dan sangat terkejut mendapati Daishin di depan mata. Merasa tertangkap basah dan tidak mungkin menghindar lagi jika tempat kopdar mereka berada di dalam lift. Namun….“Shin…!” seruan Daehan beserta cekalan kuat di lengan membuat Daishin terjegal langkahnya. Urung masuk lift yang selangkah saja sudah sampai. “Apaan kamu, Mas?!” hardik Daishin pada Daehan. Merasa kesal bukan kepalang, pintu yang tadi membelah kini kembali bersatu. Meluncur naik ke atas dan membawa penumpang di dalam menuju destinasi di lantai berikutnya. “Apa yang akan kamu lakukan? Tahan diri, Shin. Jangan sembrono! Ini bukan hotel orang. Kenyamanan pengunjung adalah prioritas. Jangan sampai gadis itu memberikan bint

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 108

    Gadis yang diincar telah jauh dan tidak terkejar. “Siapa dia, Shin?” tanya Daehan yang ikut berjalan keluar kafe. Dipikirnya lelaki tampan mantan bos agensi model itu akan berlari menyusul gadis yang sempat ditahan dan lalu lolos dengan mudah. Namun, tiba-tiba Daishin justru duduk di bangku luar dengan terengah. Tidak mengejar buruannya. “Dia mantan model di agensiku. Keluar dari agensi dengan membawa lari uangku!” sahut Daishin dengan muka memerah. Namun, wajahnya berkernyit sedang menahan sakit. “Kenapa tidak dikejar? Kamu kenapa, Shin?” Kali ini Erick yang juga keluar bertanya. Memperhatikan wajah sepupunya lebih saksama. “Perutku sakit. Aku tidak bisa berlari.” Daishin berkata dengan hidung mancung yang mengembang dan mengempis sangat cepat. Tidak pergi juga rasa kesal dari hatinya. “Tentu saja, kebanyakan… operasi sebab usus bantu cukup merepotkan. Sedikit lebih lama pulihnya.” Daehan berbicara fakta. Papa Samuel pun pernah operasi sebab radang usus buntu. Hingga berbulan-

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 107

    Daehan menoleh ke arah pintu hingga badan pun memutar. Lelaki tampan dan gagah berkemeja putih lengan panjang memasuki kafe dan kini menghampiri meja mereka. Wangi maskulin menyebar di penjuru meja bersama hadir sosoknya. “Apa kabar, Mas?” Daishin menyambut sambil berdiri. “Alhamdulillah,” sahut lelaki itu. Mereka saling rangkul singkat dan Daishin pun duduk lagi. Daehan tidak berdiri, tetapi menarik satu kursi. Memberi kode pada lelaki itu agar duduk. Lalu mengulur tangan dan mereka bersalaman sebentar. "Apa kabarmu?" tanya lelaki itu pada Daehan. "Alhamdulillah, semakin hidup makmur." Daehan menyahut cepat. Obrolan singkat itu tidak berlanjut. Mereka terlihat canggung meski tidak mencolok. “Kenapa tidak langsung bilang padaku? Apa Bos hotel ini tidak pernah sibuk?” tanya lelaki harum itu pada Daishin sambil melirik Daehan. Penampilannya gagah dengan kemeja putih lengan panjang yang tertempel logo ‘Garuda Indonesia’ di bagian daddy kiri. Mungkin dia salah satu staff di kantor

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status