Share

PEMECATAN

Penulis: Ummu Amay
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-27 17:39:45

"Apa! Saya dipecat, Pak?"

Informasi yang disampaikan oleh manajer personalia di perusahaan tempat di mana Noura bekerja, membuatnya terkejut.

"Maafkan aku, Noura. Tapi, ini adalah keputusan dari atas."

"Tapi, apa alasannya? Bukankah sejauh ini kinerja kerja saya baik dan tidak ada yang merugikan pihak perusahaan?"

"Ya, aku tahu. Tapi, apa yang bisa aku lakukan jika pimpinan sudah mengeluarkan perintah ini?"

Lelaki dengan wajah lelah di depan Noura hanya bisa memandang serbasalah. Surat dalam sebuah amplop putih masih tergeletak di atas meja setelah Noura meletakkannya kembali karena kecewa.

"Apa mereka tidak mengatakan apapun pada Anda apa yang mendasari mereka mengeluarkan perintah tersebut?"

"Mereka hanya mengatakan citra buruk stasiun televisi setelah kematian Rachel."

"Kematian Rachel?" Noura mengulang pertanyaan yang direspon anggukan sang manajer.

"Ini mustahil. Jika alasan pemberhentianku karena kematian Rachel, kenapa baru terjadi sekarang setelah lebih dari dua pekan berlalu. Kenapa bukan saat itu juga ketika Rachel meninggal atau saat dimakamkan?"

Tak ada jawaban yang manajer di depan Noura berikan.

"Lagipula, apa kesalahanku sehingga perusahaan menganggap citra stasiun televisi ini buruk pasca kematian Rachel? Setahuku tidak ada berita apapun tentang stasiun TV ini setelah Rachel meninggal. Semua terlihat baik-baik saja. Tak ada wartawan atau media manapun yang meliput tentang perusahaan."

Lagi, sang manajer hanya diam.

"Ini konyol, Pak!" Noura sungguh tak terima atas pemecatan sepihak yang perusahaan lakukan terhadapnya.

"Noura, tolong pahami situasi ini. Tolong mengerti juga posisiku di perusahaan ini. Aku pun tak mau ini terjadi. Aku sudah berusaha dan mencoba meminta mereka supaya tidak memecatmu. Tapi, apalah aku di sini yang cuma seorang bawahan. Mereka bisa melakukan apa saja tanpa harus memiliki alasan untuk memecat siapa saja yang mereka inginkan."

Noura tampak lemas. Kalimat yang diucapkan manajernya jelas menunjukkan bahwa tak ada harapan baginya untuk tetap bertahan. Namun, teringat akan kondisi adiknya, juga kewajibannya sebagai tulang punggung keluarga, membuat Noura berpikir untuk menemui pimpinannya yang sudah memberi surat pemecatan.

"Noura! Kamu mau kemana? Jangan gegabah!" Sang manajer sepertinya tahu apa yang hendak Noura lakukan saat surat pemecatan diambilnya dengan terburu-buru.

Wanita itu tampak tak menghiraukan teriakan sang manajer. Ia terus berjalan melewati koridor menuju sebuah ruangan.

Namun, belum sampai ia di sebuah ruangan di mana hanya orang-orang penting saja yang datang, tiba-tiba muncul sosok suaminya keluar dari ruangan tersebut bersama seseorang yang rencananya hendak Noura temui.

"Dean," lirih Noura tampak shock atas apa yang netranya lihat.

Pengusaha itu menatapnya dingin. Tak ada senyum apalagi sapa yang diucapkan.

"Kalau begitu saya permisi. Sekali lagi terima kasih atas kerja samanya." Dean kemudian berkata seraya menjabat tangan lelaki paruh baya di dekatnya.

"Sama-sama, Tuan Dean. Tak perlu sungkan seperti itu."

Noura melihat ada interaksi yang begitu akrab di antara keduanya. Entah apa hanya pemikirannya saja bahwa antara Dean dan sang atasan memiliki hubungan yang sangat dekat.

Noura masih diam berdiri di tempatnya saat Dean berjalan menghampiri. Saat itu Noura mencoba menatap sang atasan sebelum bicara dengan Dean yang sudah berdiri di depannya. Tapi, lelaki paruh baya itu tampak cuek dan memilih masuk kembali ke ruangannya.

"Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Noura mulai melewati batasannya.

"Itu bukan urusanmu," jawab Dean datar tanpa melihat wajah istrinya itu.

Noura merasa kesal atas ucapan dan sikap Dean yang sama sekali tidak pernah berubah. Tapi, anehnya ia melihat ada ketertarikan yang tampak di wajah Dean saat melihat amplop putih di tangannya.

"Akhirnya kau banyak waktu untuk menjalankan tugas-tugasmu di rumah."

Mendengar ucapan Dean membuat Noura merasa yakin jika suaminya itu adalah dalang di balik pemecatannya tersebut.

"Kenapa? Kenapa kamu melakukan ini?" Noura menatap Dean kesal.

"Tidak ada alasan kenapa aku melakukan hal ini. Aku hanya tidak suka melihatmu bertindak seenaknya."

Noura mengerutkan kedua alisnya, bingung. "Tindakan aku yang mana yang menurutmu seenaknya? Apakah karena aku pulang terlambat beberapa hari yang lalu?"

"Menurutmu?" Dean balik bertanya.

Sejenak Noura terdiam, lalu, "Aku cuma sekali terlambat pulang dan kamu langsung membuatku berhenti dari pekerjaanku?"

Kali ini Dean menatap Noura. Masih tanpa ekspresi lelaki itu mendekatkan wajahnya agar bisa berbicara pelan dengan tujuan supaya tidak ada orang lain yang mendengar perdebatan mereka.

"Rachel juga terlambat pulang, tapi bahkan ia tak pernah kembali lagi untuk selamanya, dan itu karena kau."

Perkataan Dean sontak membuat Noura terkejut. Lagi-lagi Dean menghubungkan kematian Rachel dengan kehidupan yang Noura jalani.

"Kenapa kamu menghubungkan kematian Noura dengan kejadian ini? Ini sangat tidak masuk akal."

"Masuk akal katamu? Lantas, apakah masih masuk akal ketika seorang pembunuh sepertimu masih bisa menjalani kehidupan yang normal?"

"Dean, aku bukan pembunuh!" teriak Noura seketika membuat beberapa orang karyawan menatap ke arah mereka.

"Wah! Sepertinya kamu bangga jika orang-orang mendengar siapa dirimu." Dean berkata sinis.

Tak ada jawaban yang keluar dari mulut Noura. Dean bisa melihat kekesalan yang istrinya tunjukkan, dan itu membuatnya senang.

"Kalau tak ada lagi urusanmu di sini, mungkin kau bisa bergegas pulang dan kembali memakai seragam pelayanmu," ucap Dean berdiri dengan sikap angkuh yang tak pernah hilang.

Noura hanya diam ketika Dean pergi meninggalkannya. Di ujung lift, tampak dua orang pengawal yang selalu setia menemani suaminya itu.

'Kamu jahat, Dean!' batin Noura nyeri. 'Sekarang apa yang harus aku lakukan?' gumamnya seketika teringat akan pembicaraannya bersama Harry beberapa waktu lalu.

**

"Banyak tugas kuliahku yang membutuhkan banyak uang. Juga pengobatan Adlin yang tidak sedikit, membuatku berpikir apakah aku harus menunda kuliahku dulu."

Sore itu ketika Noura datang ke rumah, rupanya ada curhatan yang ingin Harry sampaikan.

"Jangan berhenti kuliah, Harry. Kuliahmu hanya tinggal beberapa semester lagi. Sayang kalau berhenti di tengah jalan."

"Gak berhenti, Kak. Hanya menunda."

"Ya, Kaka tahu. Tapi, jika kuliahmu cepat selesai, semakin cepat kamu membantu Kaka."

Harry mungkin berpikir hal yang sama seperti apa yang Noura katakan, tapi demi mengingat biaya kuliah yang tidak sedikit juga pendapatan sang ibu yang tidak bisa diandalkan, membuat pemuda itu berpikir untuk menunda kuliahnya sementara.

"Aku bisa mencari kerja dulu, Kak. Nanti aku bisa lanjut lagi kuliahnya."

"Mau kerja apa dengan mengandalkan ijazah SMA?"

"Ya, apa saja."

"Gak! Pokoknya kamu gak perlu memikirkan hal macam-macam. Fokus belajar saja. Untuk urusan biaya kuliah dan pengobatan Adlin, Kaka masih sanggup. Kaka masih bekerja dan berpenghasilan. Kalian gak perlu khawatirkan hal itu."

***

Komen (1)
goodnovel comment avatar
ORTYA POI
Walaupun status sebagai suami tetapi beratnya tanggung jawab seorang wanita yang menghidupi keluarga harus dipatahkan dipecat dari kerja
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Pengganti yang Tak Dicintai    USAHA NOURA

    "Bisakah kita bicara?"Setelah selesai makan malam, Noura yang sengaja menunggu suaminya selesai makan, meminta waktu untuk berbicara. "Aku sibuk," ucap Dean acuh seraya mengelap bibir dengan selembar napkin. "Hanya sepuluh menit, tak lebih." Noura mencoba memaksa. Awalnya Dean tetap menolak, tetapi 'rengekan' Noura membuat telinganya pengang. "Lima menit. Waktuku terlalu berharga untuk mendengar ocehanmu." Dean menatap sinis. Lelaki itu kemudian beranjak bangun. "Tunggu aku di ruang kerja," ucapnya lalu pergi naik ke lantai dua. Noura merasa lega. Ia sangat berharap Dean mau mendengarnya kali ini. Ia pun lantas bergegas menuju ruang kerja Dean yang ada di dekat ruang keluarga. Dengan secangkir teh Camomile yang sudah pelayan siapkan, Noura masuk ke dalamnya. Di ruangan yang belum pernah Noura masuki, wanita itu dibuat terpesona dengan keadaan di dalamnya. Dua buah lemari berukuran sedang berdiri bersama rak-rak kayu yang dipenuhi berbagai macam buku. 'Mengapa aku tidak tahu k

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-29
  • Istri Pengganti yang Tak Dicintai    MASIH USAHA

    Restoran di mana saat ini Noura berada terlihat begitu lengang. Belum banyak orang yang datang untuk bersantap siang. Noura sendiri duduk di sana sebab menunggu seseorang. Bersama secangkir kopi karamel, Noura tampak gelisah sembari sesekali melihat ponsel di tangannya."Sorry! Nunggu lama, yah?"Tiba-tiba terdengar suara seorang lelaki dari arah belakang Noura. Lelaki kisaran usia tiga puluhan itu tersenyum saat Noura menengok padanya. "Enggak kok! Kopi aku aja belum habis," jawab Noura sambil mengajak lelaki itu duduk. "Aku yang seharusnya minta maaf karena udah bikin kamu datang ke sini, Kenz," lanjut Noura dengan wajah menyesal. "Ah, santai saja. Kamu kaya kita baru kenal kemarin. Sok-sok'an gak enak."Lelaki bernama Kenz itu pun duduk, lalu memanggil seorang waiters untuk memesan sesuatu. "Es cappucino satu," ucap Kenz yang langsung direspon anggukan sang waiters. Setelah pelayan perempuan itu pergi, Kenz tampak bersiap saat Noura sudah akan membuka mulutnya. "Kenapa kamu s

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-31
  • Istri Pengganti yang Tak Dicintai    KELAKUAN DEAN

    "Ternyata begini kelakuan seorang Dean Waverly yang orang di luar sana tidak tahu."Suara seorang lelaki muncul tiba-tiba ketika Dean hendak memaksa Noura untuk berhubungan intim di area kolam renang. Dean yang sudah hampir melakukan tindakan tak senonoh kepada Noura, seketika menghentikan aksinya begitu mendengar suara orang yang dikenalnya. Di bawahnya, sang istri terlihat terisak menahan tangis. Beruntung aksi Dean belum sampai membuat pakaian Noura terbuka sehingga membuat wanita itu sedikit lega. "Mau apa kamu ke sini? Tidak bisakah kamu memberi tahuku jika akan datang?" tanya Dean kesal. Ia lantas mengusir Noura dengan lirikan dari ekor matanya. Lelaki yang tiba-tiba muncul tadi, tak lepas memandang Noura yang berjalan melewatinya. "Jangan macam-macam, Mat! Wanita itu milikku." Dean terlihat tak suka saat lelaki di depannya masih terus mengawasi Noura yang sudah masuk ke dalam rumah. "Wah! Apa aku tidak salah dengar, Dean? Apa kamu mulai menyukai istri pura-puramu itu?" tan

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-01
  • Istri Pengganti yang Tak Dicintai    PERTEMUAN TAK TERDUGA

    Pagi-pagi sekali Dean sudah berangkat ke kantor. Sarapan yang sudah para pelayan siapkan sampai tak disentuhnya. Noura yang melihat suaminya berangkat, tampak lega. 'Setidaknya aku bisa sedikit santai saat ia tak ada,' pikir Noura yang pagi itu tengah mengelap jendela. "Biar saya yang lanjutkan, Nona Noura." Salah seorang pelayan mencoba mengambil alih pekerjaan yang sedang Noura kerjakan. Beberapa pelayan memang membantu Noura saat Dean tak ada. Tapi, hal itu tidak mereka lakukan bila sang tuan ada di rumah. "Tidak perlu. Biar aku saja yang kerjakan. Kamu bisa mengerjakan pekerjaanmu sendiri." Noura tak pernah mau membuat pelayan berada dalam kesulitan. Jika itu memang tugas Noura, maka ia akan lakukannya sampai usai. "Tapi, Nona ....""Tidak apa-apa. Ini masih pagi, hitung-hitung aku berolahraga."Pelayan tadi akhirnya pergi melanjutkan pekerjaannya setelah Noura menolak dibantu. Tak berapa lama Alton muncul dan menyampaikan sesuatu kepada Noura. "Tuan Dean berpesan supaya And

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-02
  • Istri Pengganti yang Tak Dicintai    TUDUHAN DEAN

    Sepanjang perjalanan menuju kantor, baik Dean atau Noura keduanya sama-sama diam. Setelah pertemuan tak terduga antara Noura, Dean, dan Kenz, suasana di dalam mobil tersebut terasa lain. Tak bisa Noura bayangkan apa yang ada di dalam pikiran Dean sekarang setelah Kenz memberinya sejumlah uang. 'Ia tak peduli bukan? Bukankah itu yang ia katakan dalam kesepakatan hubungan kami?' benak Noura berkata meski hatinya merasa ketar ketir. "Apakah kamu sudah menjadi seorang perempuan bayaran sekarang?" Di tengah usaha Noura yang mencoba menenangkan hatinya, ucapan Dean yang tiba-tiba membuatnya terperangah. "Apa yang kamu katakan barusan?" tanya Noura sembari menengok dan menatap suaminya itu. "Dua puluh juta. Jadi, lelaki itu membayarmu segitu?"Noura masih tak mengerti dengan kalimat Dean. "Apa maksudmu?"Perlahan Dean mengubah posisi duduknya. Kali ini ia menatap wajah Noura yang terlihat bingung. "Dua puluh juta untuk pelayanan berapa jam? Satu jam, dua jam, atau seharian?"Plak! En

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-03
  • Istri Pengganti yang Tak Dicintai    KEMUNCULAN RENEE

    Renee Abigail, itulah nama perempuan yang saat ini terlihat bahagia ketika berbicara dengan Dean. Dia adalah saudara kembar Rachel, sahabat Noura, yang selama ini tinggal di luar negeri. Noura tak pernah kenal dengan sosok Renee. Bahkan saat melihatnya pun Noura tidak bisa langsung menebak jika Renee ada hubungan darah dengan Rachel. Persahabatannya dengan Rachel ternyata tidak sedekat yang selama ini ia bayangkan. Rachel memang sahabatnya, tapi untuk urusan keluarga, gadis itu terlampau tertutup. "Aku punya saudara kembar, Noura. Tapi, ia tinggal di luar negeri dan dibesarkan oleh kakak mamaku. Mereka tak punya anak, sebab itu meminta mama untuk merelakan putrinya untuk dibesarkan oleh mereka."Hanya itu yang Noura ingat. Tapi, siapa dan bagaimana wajahnya, Rachel tak pernah mau cerita atau berbagi. "Kamu kenapa bekerja di sana?" tanya Dean membuyarkan lamunan Noura. Awalnya Dean tak mau menerima tawaran wawancara dari stasiun TV tempat di mana almarhumah tunangannya bekerja, tet

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-04
  • Istri Pengganti yang Tak Dicintai    KETIKA TUDUHAN KEMBALI DILAYANGKAN

    Saat ini Noura sudah berada di dalam ruangan UGD di salah satu rumah sakit. Ia dikabari oleh Harry, adiknya, kalau sang ibu pingsan ketika sedang berjualan di pasar. "Kenapa ibu masih belum sadar, Har?" Noura terlihat cemas. Baru kali ini ia melihat ibunya jatuh pingsan. Selama ini ia mengenal bahwa sang ibu adalah wanita tersehat dan paling tangguh yang pernah dikenal.Ibu Noura jarang sekali sakit. Bahkan, ia tak pernah memiliki riwayat sakit yang biasanya dialami para perempuan yang sudah menginjak usia sepuh. Wanita yang tahun ini menginjak usia lima puluh lima tahun itu bahkan tidak menangis ketika laki-laki paling dicintainya itu meninggal dunia. Itulah mengapa Noura menilai jika ibunya adalah wanita paling tangguh. Ketika merawat adik bungsunya saja, ibunya bisa melewati semuanya dengan senyum dan penuh kesabaran. Namun, saat ini semuanya itu seolah tak berarti. Sang ibu terbaring tak berdaya di atas ranjang rumah sakit dengan wajah pucat. Dokter sudah memeriksa kondisi ibuny

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-05
  • Istri Pengganti yang Tak Dicintai    PERTENGKARAN DI PAGI HARI

    Di dalam kamar Noura terlihat melamun. Bayangan akan tuduhan Dean membuatnya kesal. Namun, bukan itu saja yang membuatnya kini tak bisa tidur meski jam sudah menunjuk ke angka sebelas. Mengingat akan kondisi sang ibu membuat rasa kesalnya tertupi perasaan sedih.Bukan kecapean yang dokter katakan sebagai penyebab ibunya sakit. Tapi, penyakit lain yang membuat Noura semakin kuat untuk mencari pekerjaan baru. "Ibu Anda terindikasi kena penyakit gula. Hasil cek lab menunjukkan jika penyakit tersebut sudah menggerogoti beliau."Kalimat yang dokter ucapkan membuat Noura teringat akan kondisi fisik ibunya yang semakin hari semakin kurus. "Kenapa aku tidak menyadari itu?" gumam Noura sedih. Sekarang ia harus merayu ibunya untuk tidak bekerja terlalu capek. Tapi, satu yang utama, ada faktor stress yang diduga menjadi pemicu penyakit itu hadir. Dan hal tersebut membuat Noura khawatir. 'Apa yang sebenarnya ibu pikirkan hingga membuatnya stress?' batin Noura bingung.'Apakah penyakit yang Ad

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-06

Bab terbaru

  • Istri Pengganti yang Tak Dicintai    AKHIR BAHAGIA UNTUK SEMUA

    Meski awalnya Dean menolak, pada akhirnya ia menyetujui permintaan Mat yang menginginkannya untuk menjadi bagian dari panitia pernikahannya. Ia membantu Mat dengan menjadi panitia penyambutan para tamu undangan dari keluarga dan kawan bisnis. "Sayang, apa kamu sudah siap?" Dean bertanya pada istrinya yang masih sibuk berdandan. "Sudah. Ini tinggal pakai lipstik saja.""Lama sekali," sahut Dean yang sejak pagi merasakan dadanya berdebar. "Ya ampun, aku cuma pakai bedak dan lipstik saja disebut lama. Lalu, yang sejak tadi subuh bolak balik ke kamar mandi siapa. Sampai aku mau mandi saja tidak kebagian.""Haha, maafkan aku, Sayang. Tapi, aku sendiri tidak mengerti kenapa aku hatiku tak tenang begini. Aku mulas tapi tidak mau buang air. Noura tersenyum, memasukkan lipstik ke dalam tas. " Mungkin karena kamu bahagia. Sahabatmu akan menikah. Menempuh hidup baru dengan wanita yang dicintainya.""Mungkin," sahut Dean terdiam. Tapi, sedetik kemudian ia tersenyum dan menatap Noura seolah me

  • Istri Pengganti yang Tak Dicintai    MENIKMATI KEHIDUPAN BARU

    Setelah pulih dari cedera, Dean kembali melakukan aktivitas sehari-hari. Dia dan Noura memutuskan untuk memulai hidup baru, meninggalkan kenangan pahit di belakang.Setelah rumah mereka terbakar, Dean kemudian memboyong semua orang ke istana miliknya yang lain. Sebuah rumah yang tak kalah besar dan mewahnya yang terletak di pinggiran kota, yang selama ini memang ia siapkan untuk istri dan anaknya. Di sana terdapat taman yang indah dan pemandangan alam yang menenangkan. Noura pun mulai mengatur rumah baru mereka, sementara Dean kembali bekerja."Dokter berpesan agar kamu tidak terlalu memporsir kegiatanmu di kantor. Tubuhmu masih pemulihan, Dean. Jadi, menurutku lebih baik kamu serahkan sementara pekerjaanmu kepada Steven," ucap Noura di satu malam. "Iya, Sayang. Aku mengerti. Sebelum kamu mengatakan hal itu, aku sudah menyerahkan tugas dan beberapa tanggung jawabku kepadanya." Dean tersenyum menatap sang istri. "Hem, baguslah. Aku bisa tenang sekarang."Mendengar kata tenang, seket

  • Istri Pengganti yang Tak Dicintai    KESEMBUHAN DAN KEHILANGAN

    Komandan mendekati mobil dengan hati-hati. "Alvin, jangan buat keadaan semakin buruk. Lepaskan senjata dan keluarlah!"Alvin menjawab, "Kami tidak akan menyerah! Kita memiliki rencana cadangan!"Renee tiba-tiba muncul di jendela mobil dengan senjata di tangan. "Kita tidak takut mati!"Komandan tetap tenang. "Jangan lakukan kebodohan, Nona. Kita bisa menyelesaikan ini dengan tenang."Renee berteriak, "Tidak ada jalan keluar! Kami akan mati di sini!"Tiba-tiba, benda kecil di telinga sang komandan bersuara. "Komandan, kami siap menembak."Komandan menggelengkan kepala. "Tunggu, kita harus menyelamatkan nyawa mereka."Penembak jitu yang sudah bersiap di posisi, menahan tembakan sebab belum mendapat persetujuan. "Letakkan senjata kalian, lalu angkat kedua tangan ke atas kepala." Komandan kembali bicara pada Alvin dan Renee, mencoba menggunakan cara baik-baik dibanding cara tegas yang bisa saja mereka lakukan sejak awal penyergapan. Alvin dan Renee saling menatap, ragu-ragu. Alvin berbis

  • Istri Pengganti yang Tak Dicintai    TAK MAU MENYERAH

    Dean dibawa ke ruang operasi. Noura menunggu dengan cemas di luar, memanjatkan doa.Stevens meminta pada timnya untuk membantu pihak kepolisian. "Tangkap Renee dan Alvin sekarang juga! Kita harus membuat mereka membayar apa yang sudah diperbuatnya."Sementara itu, dokter memimpin tim medis untuk menyelamatkan Dean. Tak pernah Noura sangka jika suaminya mengalami keadaan yang lumayan kritis. Padahal tadi Dean masih sempat menggendong Zayn dan menggenggam tangannya. Bahkan, ketika sampai di rumah sakit, Dean sempat marah saat mengetahui bahwa semua yang terjadi adalah ulah Renee dan Alvin. Noura berdoa, "Ya Tuhan, selamatkan Dean."Kali ini giliran Noura yang harus merasakan ketegangan sebab menunggu suaminya berjuang di meja operasi. Bersama ibunya, Noura menggendong bayinya di depan ruangan. Sang ibu yang juga sempat mendapatkan perawatan medis karena luka lecet di lengannya, terus memberi semangat pada sang putri. "Yang bisa kita lakukan hanya berdo'a. Seperti juga Dean yang berdo

  • Istri Pengganti yang Tak Dicintai    PELARIAN

    Renee tersenyum sinis. "Aku sudah mempersiapkan segalanya. Dean dan Noura tidak akan selamat lagi."Steven dan polisi saling menatap khawatir. Mereka harus bertindak cepat."Tunggu, Renee! Jangan lakukan hal bodoh!" teriak Steven.Renee tertawa. "Terlambat! Aku sudah memicu bom di rumah Dean. Mereka akan mati!"Semua orang terkejut. Polisi segera menghubungi tim bomb disposal.Dean dan Noura, yang tidak menyadari bahaya, berada di rumah. Tiba-tiba, alarm berbunyi."Apa itu?" tanya Noura khawatir.Dean memeriksa sistem keamanan. "Ada bom di rumah kita!"Mereka berdua panik. Dean dan Noura berlari keluar rumah, mencari tempat aman. Mereka mendengar suara bom menghitung mundur."Kita harus segera pergi dari sini!" teriak Dean. Semua penghuni keluar dari rumah. Mereka cemas dan takut jika sampai bom meledak sebelum dapat keluar. Noura menggenggam tangan Dean erat. "Aku takut!"Sedangkan Dean terlihat menggendong bayinya di tangan yang lain. Ibu Noura mengikuti dari belakang. Suara bom

  • Istri Pengganti yang Tak Dicintai    MASIH PENYERGAPAN

    Steven segera menghubungi Dean dan memberitahu tentang hasil penggeledahan."Apa kata polisi?" tanya Dean."Mereka menemukan bukti tambahan, tapi Renee tidak ditemukan di rumah keluarganya," jawab Steven."Apa maksudnya?" tanya Dean penasaran."Renee bersembunyi di tempat lain. Kami harus mencari lagi," kata Steven serius."Apakah kalian menemukan petunjuk?""Ya, dan sekarang kami sedang meluncur ke sana.""Baiklah, Steven. Lanjutkan! Aku terus menunggu perkembangan kalian.""Siap, Tuan. Nanti saya akan hubungi lagi."Setelah itu panggilan kembali berakhir. Dean yang tengah mengambil air minum di ruang makan, memilih duduk sebelum kembali ke atas. "Renee, kenapa kamu melakukan ini?" tanya Dean seolah ada perempuan itu di depannya. Renee Abigail Willow adalah anak kedua dari pasangan Federick dan Vivian Willow. Ia adalah saudara kembar Rachel Willow —mantan tunangan Dean, yang cantik dan populer. Renee kecil sudah merasa kesal karena kerap dibandingkan dengan Rachel dan merasa tidak

  • Istri Pengganti yang Tak Dicintai    PENYERGAPAN

    Dean merasa cemas memikirkan keselamatan Noura dan Zayn. Ia meminta para pengawal meningkatkan keamanan di rumah. Sementara itu pihak kepolisian dan Steven masih mencoba menyusuri semua area gudang. Seluruh pihak mencari dan memeriksa apa saja yang ada di sana. Meski target yang mereka cari tidak ada di sana. "Kita sepertinya harus mendatangi langsung kediaman keluarga Willow," ucap Steven memberi saran. "Apakah selama ini wanita itu tinggal di sana bersama keluarganya?""Sejauh yang saya tahu, iya. Dia masih tinggal bersama kedua orang tuanya.""Baiklah. Kalau begitu lebih baik kita meluncur ke sana."Bapak polisi itu kemudian memerintahkan pasukannya meninggalkan area dan berpindah pencarian. Mereka akan menyergap Renee di rumah orang tuanya. "Kami akan mencari Nona Renee di rumahnya, Tuan." Steven memberi kabar Dean mengenai rencana penyergapan ke rumah keluarga Willow. "Benarkah? Baiklah, kabari aku terus."Dean memutuskan panggilan. Di sebelahnya Noura memeluknya erat. "Ada

  • Istri Pengganti yang Tak Dicintai    PENCARIAN

    Dean terlihat serius, pikirannya mulai menghubungkan antara kejadian yang menimpa Ronald dan kaburnya Alvin dari penjara. Ia meminta Steven untuk segera menghubungi polisi dan meminta mereka untuk menyelidiki lebih lanjut.Sementara itu, Noura yang tadinya sudah kembali ke kamar, tidak bisa menahan rasa penasaran. Ia kembali turun dan mendengarkan pembicaraan Dean dan Steven tanpa sepengetahuan mereka."Apakah kita bisa yakin kalau Alvin-lah pelakunya?" tanya Dean."Belum, Tuan. Tapi, ada kemungkinan besar dia terlibat," jawab Steven.Noura merasa bulu kuduknya berdiri. Ia ingat akan kejadian beberapa waktu lalu ketika Alvin mencoba mencelakakannya. Noura kembali ke kamar, pikirannya dipenuhi kecemasan. Ia takut Alvin akan kembali melakukan aksi serupa. Ia takut lelaki itu melakukan berbagai cara untuk membunuhnya. Sementara itu, Dean meminta Steven untuk meningkatkan keamanan di rumah."Pastikan tidak ada yang bisa masuk tanpa izin," perintah Dean.Steven mengangguk dan segera mela

  • Istri Pengganti yang Tak Dicintai    AKSI BALAS DENDAM

    Renee melaju kencang, terobsesi untuk membalas dendam pada Ronald. Ia tidak peduli dengan risiko yang akan dihadapi. Satu-satunya pikiran yang ada di kepalanya adalah memastikan Ronald tahu bahwa ia tidak bisa dianggap remeh.Di sisi lain, Dean dan Noura menikmati malam mereka, terlepas dari bayang-bayang Renee. Mereka berdua terjebak dalam kebahagiaan yang baru ditemukan.Namun, tiba-tiba terdengar suara ketukan di pintu yang otomatis mengganggu keintiman mereka."Siapa itu?" tanya Dean dengan kesal. Mereka baru mau masuk intinya, tapi seseorang malah mengganggu keintiman ia dan Noura. "Aku tidak tahu," jawab Noura yang kemudian mendekati pintu sembari merapikan kembali penampilannya yang sudah acak-acakan. Ingin ia tertawa melihat kekesalan Dean, tapi ketukan di pintu tidak mungkin ia abaikan."Ya?" sapa Noura sesaat setelah membuka pintu. Sosok Alton berdiri di depannya dengan raut muka tak enak hati. "Maafkan saya mengganggu waktu istirahat Anda, Nona. Tapi, di bawah ada Steven

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status