Share

MENUNGGU

Dean hanya diam menatap Noura yang terus menangisi jenazah adiknya. Di dalam ruang jenazah di salah satu rumah sakit yang ternyata tak jauh dari rumah sakit tempat di mana Noura keguguran, Dean melihat istrinya meraung sedih.

"Maafkan Kaka, maafkan Kaka!"

Kata-kata itu terus yang Noura lontarkan sambil memeluk tubuh Adlin yang tertutup kain putih.

"Jangan menyalahkan dirimu sendiri, Noura. Ini sudah takdir yang Tuhan berikan kepada Adlin. Adlin memang sudah harus pergi. Ia sudah berusaha sebaik mungkin melawan penyakitnya. Mungkin ini memang jalan terbaik yang harus Adlin jalani, di mana ia tak lagi merasakan sakit." Kenz yang setia berdiri di samping Noura, mencoba memberi semangat agar kawannya itu tabah dan sabar.

Noura setuju untuk itu. Tapi, tetap saja rasa bersalah karena tidak bisa menolong di detik-detik terakhir hidup adik bungsunya itu, membuat akal dan pikiran Noura ingkar. Ia tetap menyalahkan dirinya sendiri.

'Andai aku punya uang, detik di mana seharusnya Adlin diope
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status