“Aku hanya ingin ngobrol saja. Kenapa Bu Chelsea malah jaga jarak sama aku?”Sandy berjalan mendekatinya, lalu berkata dengan tersenyum, “Dengar-dengar Ferdy ingin nikah lagi sama kamu? Aku sungguh penasaran dengan pemikiranmu.”“Sepertinya pemikiranku nggak ada hubungannya sama Pak Sandy?” Sikap Chelsea memang dingin, tetapi dia tidak membuat Sandy menghentikan aksinya. Dia berjalan ke hadapan Chelsea, lalu menunduk untuk menatap wajah indah si wanita.Seketika tatapan Sandy menjadi muram. “Bu Chelsea, sebelumnya aku sudah pernah ngomong sama kamu. Kita bisa menjadi partner kerja sama yang sangat baik. Sampai saat ini, aku masih belum mengubah pikiranku. Aku terus menunggu Bu Chelsea. Kamu mesti percaya kalau aku sangat memprioritaskanmu. Aku sungguh nggak rela kamu melangkah ke jalan yang salah.”Sandy mengangkat tangannya hendak mengibaskan rambut panjang Chelsea ke belakang. Namun, tangannya tidak berhasil menyentuh apa pun.Chelsea melangkah mundur, lalu tertawa. “Jalanku salah a
“Pak Ferdy lagi dinas ke perbatasan. Telah terjadi sesuatu dengan proyek dermaga. Pak Ferdy menyuruhku tinggal di perusahaan demi memantau Pak Sandy. Jadi, aku nggak pergi bersamanya. Bu Chelsea, aku tahu nggak seharusnya aku berbicara terlalu banyak, tapi … aku sungguh mencemaskan Pak Ferdy.”Irfan tidak memberi tahu Chelsea dengan jelas. Hanya saja, samar-samar Chelsea dapat menebak kepergian Ferdy kali ini pasti berhubungan dengan Malcolm.Setelah Chelsea menyelesaikan pekerjaan di Soraya Jewelry, dia segera menaiki pesawat jadwal tercepat untuk terbang ke perbatasan.Apa pun ceritanya, Ferdy bisa terlibat dalam masalah ini juga gara-gara Chelsea. Jadi, tidak mungkin Chelsea tinggal diam.Keesokan paginya, akhirnya pesawat mendarat. Chelsea menelepon Niko untuk menjemputnya.Kedatangan Chelsea terlalu mendadak, Niko pun sangat penasaran. Ketika bertemu dengan Chelsea, dia langsung bertanya, “Kenapa kamu datang ke sini?”“Apa belakangan ini ada kabar Kak Malcolm?” Chelsea malah berta
“Aku paling benci orang sok berpendidikan seperti kalian. Nggak ada yang bisa dipercaya dari omongan kalian.” Si Gemuk meludah ke sisi lantai. “Asal kamu tahu, aku nggak akan menyerahkan dermaga ini. Lebih baik kamu segera usir anggotamu dari sini! Kalau nggak, aku akan gantung jasad mereka di atas jemuran!”Kondisi di perbatasan sangatlah kacau. Tindak kekerasan dan senjata api merajalela. Jika si Gemuk sudah berbicara seperti ini, itu berarti dia pasti akan melakukannya.Namun, Ferdy malah tidak kelihatan takut sama sekali. Dia menatap si Gemuk. “Dermaga sudah dibeli. Kalian hanya mengelola sebuah perusahaan logistik kecil-kecilan saja. Apa kalian kira dengan membunuhku, kalian bisa mempertahankan bisnis kalian?”“Kamu ….” Si Gemuk meletakkan kaca di atas leher Ferdy. Dia berkata dengan galak, “Kamu benar-benar nggak takut mati?”Bagian tajam kaca menggores kulit Ferdy. Darah segar seketika mewarnai lehernya. Namun, Ferdy bahkan tidak mengernyitkan keningnya sama sekali. “Kalau kamu
Setelah meninggalkan kontainer, Chelsea baru menyadari tatapan yang menempel di dirinya. Dia spontan mengerutkan keningnya. “Sudah cukup lihatnya? Apa kamu juga ingin ditusuk?”Senyuman di wajah Ferdy semakin lebar saja. “Kamu sengaja datang ke sini demi menyelamatkanku?”Chelsea memelototi Ferdy. “Jangan berpikir kebanyakan. Aku bisa ke sini karena aku masih punya hati nurani.”Chelsea juga tidak ingin berbicara kebanyakan. Dia menoleh melirik kontainer sekilas, lalu mengalihkan topik pembicaraan. “Kamu nggak ngerti bagaimana berhubungan dengan orang-orang itu. Kenapa kamu malah datang sendirian? Apa kamu nggak ingin hidup lagi?”“Ketika menghadapi preman seperti mereka, kita nggak bisa menggunakan cara biasa ketika berbisnis. Kamu mesti langsung mengancam mereka. Semuanya akan lebih efektif daripada kamu bernegosiasi sama mereka.”Saat perjalanan kemari, Chelsea telah memahami latar belakang si Gemuk dari Niko. Itulah sebabnya dia memilih untuk menampakkan diri dengan cara seperti ta
Chelsea membuka pintu kamar dengan tidak senang. Dia bersandar di daun pintu, kemudian kakinya menindih ke sisi kerangka pintu. Kelihatan sekali dia tidak bermaksud mengundang Ferdy memasuki kamarnya. Chelsea bertanya dengan acuh tak acuh, “Ada urusan?”“Tadi siang, aku lupa nanya kamu.” Ferdy menatap mata Chelsea, lalu bertanya dengan perlahan, “Kenapa kamu bisa tahu aku ada di perbatasan?”“Aku sempat ketemu sama Sandy. Omong kosongnya lumayan banyak. Aku nggak sengaja dapat ilham dari dia.” Chelsea juga malas mengatakannya dengan detail. Dia langsung menunjukkan wajah dinginnya. “Aku sudah kenal Malcolm selama bertahun-tahun. Aku lebih memahami dia daripada kamu. Kalau kamu melakukan transaksi sama dia, kamu nggak mungkin akan untung sama sekali.”“Sekarang kamu juga sudah lihat sendiri. Malcolm minta saham dari kamu, tapi dia nggak benar-benar ingin bekerja sama denganmu. Yang dia inginkan itu seluruh Milano Group, ditambah sebuah kambing hitam. Sandy pun adalah kandidat yang tepat
Punggung Ferdy tertancap pisau. Untung saja, tusukan itu tidak mengenai organ dalam tubuhnya. Jadi, kondisinya tidaklah berbahaya.Bunyi sirene di hotel hanyalah sebuah kesalahpahaman saja. Tidak terjadi kebakaran sama sekali, melainkan ada orang yang sengaja menghidupkan sirene kebakaran.Mengenai orang itu … kamera CCTV hotel tidak berhasil merekamnya. Orang itu merusak sirene di area yang tidak tertangkap kamera.Setelah Chelsea mengetahui apa yang terjadi di hotel tadi, dia pun menyampaikan kepada Ferdy yang sedang berbaring di atas ranjang. “Sekarang aku juga nggak tahu orang yang merusak sirene tanda kebakaran itu sama nggak dengan orang yang menusukmu.”“Nggak peduli sama atau bukan, bukannya tetap sulit untuk menyelidikinya?” tanya Ferdy dengan acuh tak acuh.Chelsea menatap perban yang membaluti pinggang Ferdy. Terlintas aura membunuh di dalam tatapannya. “Belum tentu.”Siang hari tadi, Chelsea baru saja menusuk si Gemuk. Malam harinya, malah ada yang menusuk Ferdy. Bisa jadi
“Aku juga dihasut orang ….” Si Gemuk menelan air liurnya, lalu menjelaskan dengan waswas, “Setelah kalian pergi semalam, ada seorang pria datang dengan membawa banyak uang. Dia suruh aku utus salah seorang anak buahku untuk ke hotel ….”“Waktu itu aku lagi emosi tinggi. Ketika mendengar orang itu ingin memberi pelajaran kepada kalian, ditambah lagi uang yang dia berikan cukup banyak, aku pun tergiur. Dia pun meminjamkan anak buahku kepadanya.”Si Gemuk mengintip Chelsea dengan diam-diam, lalu bertanya dengan suara kecil, “Apa yang terjadi?”Saking marahnya, Chelsea mengangkat tangannya untuk menepuk-nepuk kepala si Gemuk. “Kamu nggak tahu apa-apa, tapi kamu malah menyerahkan anak buahmu kepadanya?”Si Gemuk memeluk kepala dengan kedua tangannya. “Namanya aku lagi emosi. Sekarang anak buahku juga masih belum kembali. Anggotaku juga nggak berhasil menghubunginya. Coba kamu lihat, aku rugi 1 anak buah sekarang. Mohon ampuni aku kali ini.”Dari tadi si Gemuk terus memeluk kepalanya dan tid
Demi menekan perasaan di hati Chelsea, dia sengaja tidak menanyakan kabar Ferdy.Selama beberapa hari ini, Chelsea mendengar kabar dari Niko bahwa si Gemuk membawa banyak hadiah untuk menjenguk Ferdy. Dia juga sudah tanda tangan kontrak di tempat, lalu mengakui Ferdy sebagai majikannya.Meski hanya membayangkannya saja, Chelsea pun bisa merasakan betapa serunya gambaran itu. Akhirnya si Gemuk cukup tahu diri juga!Setelah meninggalkan kontainer waktu itu, Chelsea yang berpikir keras itu akhirnya dapat menebak seluruh rencana orang di balik si Gemuk.Orang itu sengaja memicu konflik di antara si Gemuk dan Ferdy. Dia menghasut si Gemuk untuk menyerahkan seorang anak buahnya, lalu mengutus anak buahnya untuk menghabisi Ferdy.Tak peduli aksi penusukan itu berhasil atau tidak, si Gemuk pun akan menjadi kambing hitamnya.Tetiba Chelsea kepikiran dengan Malcolm. Pria itu memang paling suka main belakang! Sesuai dugaan, sejak Ferdy setuju untuk datang ke pertahanan, dia pun sudah masuk ke dal