"Apa kamu tahu kalau Chelsea punya anak di luar nikah?" tanya Antoni dengan tegas. Vera duduk di sebelah Antoni. Dia menunjukkan ekspresi penyesalan karena gagal menghentikan Antoni.Ferdy meliriknya sekilas dan segera tahu apa yang terjadi. Dia bertanya, "Gimana kamu bisa tahu?"Pertanyaan ini ditujukan kepada Vera. Wanita itu merasa sangat gelisah. Dia mengoceh sebentar sebelum akhirnya menjawab, "Aku ... aku tahu dari orang lain .... Belakangan ini, kabar ini beredar di lingkaran para wanita .... Mereka bilang Chelsea punya anak haram ...."Anak haram? Mendengar kata ini, tatapan Ferdy menjadi jauh lebih dingin. Dia segera bertanya, "Siapa yang sebarkan rumor ini?"Antoni memarahi, "Kenapa kamu galak pada tantemu? Kamu sudah tahu Chelsea punya anak? Kamu bisa-bisanya menunda pernikahan demi wanita seperti itu? Apa yang sedang kamu pikirkan?"Sandy yang duduk di sofa juga baru mengetahui berita ini. Dia masih belum sepenuhnya mencernanya. Kemudian, dia mendengar Ferdy mengatakan deng
Sandy berkata, "Biarkan aku menyendiri sebentar."Sandy mencoba menarik tangannya, tetapi Vera malah menahannya dengan erat. Ibunya itu berkata, "Nggak bisa. Apa lagi yang harus dipikirkan? Chelsea pernah bercerai dan sudah punya anak. Itu bahkan adalah anaknya Ferdy. Kalau kamu benar-benar mengejarnya, aku dan papamu yang akan malu!"Vera makin takut saat memikirkannya. Dia hampir saja percaya pada kata-kata Sandy, bahkan merasa bahwa Chelsea adalah wanita yang pantas untuk putranya. Sekarang ... dia tidak akan pernah membiarkan Sandy mengejar Chelsea lagi. Vera tidak ingin anak yang paling dia banggakan menjadi bahan tertawaan. Dia bahkan menangis saking emosinya.Vera menambahkan, "Dengar, kalau masih mau kejar Chelsea, kamu harus bunuh aku dan papamu dulu. Mana mungkin kami sanggup dipermalukan seperti itu? Harga diri kami bakal diinjak-injak!"Sandy sangat pusing mendengarnya. Dia segera menimpali, "Mama bisa diam nggak? Aku tahu batasan.""Kalau kamu memang tahu batasan, cepat be
Kendrian terkejut mendengarnya. Dia segera bertanya, "Kamu sudah tahu?"Chelsea menahan amarahnya, lalu menjawab, "Kalau bukan Kak Calvin yang meneleponku, kalian berdua mau sembunyikan ini dariku sampai kapan?"Hari ini, Calvin meneleponnya dan berkata bahwa dia sudah lama tidak melihat Theo di lembaga. Setelah menyelidikinya, Chelsea baru tahu bahwa bocah itu ternyata sudah diam-diam pulang. Usai menutup telepon, Chelsea langsung teringat dengan perkataan Kendrian di mobil pada hari itu. Dia sepertinya menyebutkan tentang sebuah platform medis.Theo bekerja sama dengan Kendrian untuk membangun platform. Itu artinya, kepulangannya kali ini pasti ada hubungan dengan Kendrian. Itu sebabnya, Chelsea meninggalkan pekerjaannya dan langsung datang menemui Kendrian. Ketika melihat reaksi pria itu, Chelsea langsung tahu bahwa tebakannya tidak salah."Theo masih muda. Aku bisa mengerti kalau dia bertindak sembrono, tapi gimana denganmu? Kendrian, padahal kamu bukan tipe orang yang nggak tahu b
Di sebuah hotel.Di dalam kamar, Theo terbangun oleh bel pintu. Dia bergadang semalaman dan baru tidur dua jam. Tubuhnya masih sangat lelah. Desakan dari bel pintu membuatnya terpaksa bangun dari ranjang dan membuka pintu. Ketika melihat dua orang di luar, rasa kantuknya langsung menghilang."Dasar anak nakal, sekarang nyalimu sudah besar, ya," ucap Chelsea yang langsung mengambil tindakan. Dia menjewer Theo dan membawanya masuk ke dalam kamar. Selama 5 tahun ini, Theo telah tumbuh cukup tinggi. Sosoknya yang memiliki tinggi 180 sentimeter itu terpaksa membungkuk dan mengikuti langkah Chelsea.Theo merintih kesakitan sambil berkata, "Kak Chelsea, aku bukan sengaja menyembunyikannya darimu .... Beri aku kesempatan untuk menjelaskan.""Menjelaskan apa? Jangan kira aku nggak tahu tentang rencanamu." Chelsea menarik Theo ke hadapannya sambil melanjutkan, "Bukannya aku sudah menentangmu untuk bikin platform Hope Cloud itu? Beraninya kamu malah ajak Kendrian untuk bikin kekacauan bersamamu?"
Malam itu, berita tentang Chelsea dan Kendrian yang masuk ke hotel tersebar di internet. Artikelnya tertulis bahwa mereka berdua meninggalkan hotel setelah satu jam lebih di dalam. Keduanya masuk dan keluar bersama. Tampaknya hubungan mereka sangat dekat. Artikel itu juga terlampir sembilan foto berkualitas tinggi. Wajah mereka berdua terlihat sangat jelas di foto.Netizen langsung ramai di kolom komentar.[ Apa kalian ingat Twitter resmi Tanjaya Tech dinonaktifkan saat video Chelsea viral? ][ Tentu saja! Ternyata semuanya bisa dilacak! Apa mungkin Pak Kendrian mengungkapkan cintanya dengan cara ini? ][ Chelsea benar-benar hebat. Kendrian bukan orang biasa. Prospek Tanjaya Tech sangat bagus. Apalagi, Kendrian juga pria yang sangat potensial! ][ Mohon Chelsea menerbitkan buku. Judulnya sudah aku pikirkan, yaitu "Menaklukkan Pria Berkelas Keluarga Konglomerat" ]Chelsea awalnya tidak mengetahui kehebohan rumor konyol ini. Dia baru mengetahuinya setelah Kendrian meneruskan artikel ters
Setelah mendengar kabar buruknya, Ferdy memerintahkan untuk menyelidiki keberadaan Theo. Di sisi lain, Theo sudah tinggal di rumah Chelsea. Selain daftar penyewa hotel, Theo bisa dikatakan sudah menghilang dari Kota Mahara.Di dalam kamar, Theo duduk di depan meja belajar. Dia masih menatap platform "Hope Cloud" yang terpampang di layar laptopnya. Ini adalah platform medis yang sudah dia buat selama dua tahun. Sekarang, hanya tersisa tahap optimasi. Setelah itu, dia sudah bisa menggalang dana dan mempromosikan platform ini secara nasional. Bagaimana mungkin dia menyerah begitu saja?Theo memandang laptopnya untuk waktu yang lama. Matanya berbinar seolah-olah ada api semangat yang membara. Itu adalah ambisi dan harapannya akan kebebasan.....Chelsea mengira semuanya akan baik-baik saja setelah dirinya membujuk dan mengawasi Theo. Kala ini, dia menghadiri acara minum teh sore yang diadakan oleh Agnes dengan tenang. Hampir semua orang yang hadir adalah wanita tangguh di dalam kalangan.C
Mendengar ini, Chelsea menatap Sonia dengan dingin sembari bertanya, "Apa lagi yang kamu tahu?""Aku ingin bertanya padamu sebenarnya gimana caramu melakukannya?" Sonia mengangkat alisnya sambil memandang Chelsea dengan jijik. Dia bertanya "Apa niatmu mencoba segala cara untuk melahirkan putra Ferdy? Apa mungkin kamu benar-benar mau kembali menjadi bagian dari Keluarga Milano lagi?"Chelsea menyilangkan kedua lengan di depan dada dengan tenang. Amarahnya sudah mereda. Dia menimpali, "Aku cukup penasaran. Kamu menanyakan ini untuk Diana atau dirimu sendiri?"Sonia membalas dengan sinis, "Apa itu penting?""Kamu orang yang bahkan bisa membenci dan mengabaikan adikmu sendiri. Kamu nggak mungkin khusus menanyakan ini demi temanmu, 'kan?" Chelsea berpura-pura memikirkan sesuatu, lalu melanjutkan, "Jadi ... menurutmu aku bisa masuk ke Keluarga Milano dengan mudah karena punya anak Ferdy, sedangkan kamu nggak bisa?"Chelsea sengaja mendengus dingin dan menyindir, "Ck. Pantas saja dari tadi ak
Akhirnya, Chelsea tidak membalas pesan Sandy. Dia tahu bahwa Sandy hanya mencari alasan untuk mengajaknya bertemu. Jika Chelsea diam-diam bertemu dengan Sandy, hal ini akan menimbulkan kesalahpahaman. Apalagi, Sandy punya hubungan dekat dengan Sonia. Chelsea tidak ingin terlibat masalah.Setelah selesai membicarakan masalah dana, Chelsea pulang ke rumahnya. Dari kejauhan, Chelsea langsung melihat mobil Maybach yang berhenti di depan pintu. Chelsea yang terkejut langsung menginjak gas.Ferdy baru turun dari mobil. Sebuah mobil memelesat ke arahnya dan berhenti di depannya. Kecepatan mobil sangat tinggi sehingga debu beterbangan. Chelsea yang membuka jendela mobil pun terbatuk-batuk. Kemudian dia bertanya, "Untuk apa kamu datang?"Anak perempuan yang rambutnya dikucir 2 menjulurkan kepalanya dari belakang tubuh Ferdy dan berujar, "Kami mau cari Timothy!"Maura tersenyum lebar dan lesung pipinya terlihat. Dia tampak menggemaskan! Hati Chelsea luluh sehingga dia tidak mungkin bersikap ding
Ketika mendengar ada yang ingin Herbert obrolkan dengan Calvin, Firman dan Rangga pun memahami maksud Herbert.Firman memaksa Calvin untuk duduk di sofa, lalu membawa Rangga untuk meninggalkan ruangan.Saat hendak keluar pintu, Firman tidak lupa untuk menambahkan, “Pak Calvin, kami berdua ada di depan. Kalau kamu butuh apa-apa, kamu bisa panggil kami.”Calvin tersenyum dingin. Dia dapat mengerti makna tersirat dari ucapan Firman. Maksudnya tak lain adalah mereka berdua ada di luar sana, lebih baik Calvin tidak berulah.Berhubung Calvin sudah di sini, dia juga ingin tahu apa yang ingin diobrolkan Herbert!“Pak Guru, minum teh.” Herbert menghidangkan segelas teh ke hadapan Calvin. “Teh kesukaanmu.”Calvin bahkan tidak melirik sama sekali. Dia langsung bertanya dengan raut datar, “Jangan omong kosong! Sebenarnya apa yang ingin kamu katakan?”“Sejak kapan temperamenmu jadi seburuk ini? Seingatku, dulu kamu memperlakukanku ….”“Tutup mulutmu!” Calvin langsung menggebrak meja, lalu berkata d
Malam harinya.Terdengar suara tawa di dalam acara perayaan. Baru saja Chelsea selesai bersulang dengan tamu, dia pun mencari tempat yang tenang untuk makan.Chelsea sudah sibuk seharian. Dia masih belum sempat makan dengan tenang. Dua gelas champagne yang diminumnya tadi terasa membara di perut.Pada saat ini, Ferdy berjalan ke sisi Chelsea untuk mengantarkan makanan kepadanya. “Makan mie dulu.”Chelsea mengambil piring, lalu bertanya, “Kenapa kamu bisa tahu aku lagi lapar?”“Tadi saat berdiri di sampingmu, aku bisa mendengar suara perutmu.”“Hah?” Kening Chelsea berkerut. “Apa benar seperti itu?”Ferdy pun tertawa. “Tentu saja nggak. Aku menebak seharusnya hari ini kamu nggak punya waktu buat makan.”Chelsea segera menjulingkan matanya. Dia tidak meladeni Ferdy, lalu menunduk untuk memakan mie.Ferdy berdiri di sisi Chelsea, lalu mengingatkan, “Setelah acara konferensi pers berakhir, berita pun viral di internet.”“Emm, aku bisa menebaknya.”Chelsea saja tidak punya waktu untuk makan
Pada akhirnya, Herbert memilih untuk mundur secara diam-diam.Ferdy menatap bayangan punggung Herbert yang semakin menjauh. Hatinya terasa lebih nyaman saat ini.Chelsea melirik Ferdy sekilas. “Jangan beri tahu aku, kamu datang ke sini hanya untuk memancing emosi Herbert saja?”“Tebakanmu benar.” Ferdy melihat ke sisi Chelsea. Dia tidak bisa menyembunyikan rasa bangga di wajahnya. “Tadi aku melihat dia hadiri acara konferensi pers di internet.”“Pak Ferdy, apa kamu itu anak kecil? Kenapa ….”“Kalau kamu merasa perbuatanku ini kekanak-kanakan ….” Tiba-tiba Ferdy semakin mendekat, lalu berbicara dengan perlahan, “Itu berarti aku memang kekanak-kanakan.”Chelsea merasa kaget. Kedua mata berkilauannya bagai telah kehilangan arwahnya saja. Dia mengalihkan tatapannya, lalu tak lupa untuk menyindir, “Dasar kekanak-kanakan!”Akhirnya kali ini Anita menemukan kesempatan untuk berbicara. “Malam ini perusahaan mengadakan acara makan bersama. Kebetulan Pak Ferdy ada di sini, bagaimana kalau Pak Fe
Chelsea dan Anita menandatangani kontrak di bawah kesaksian para awak media. Disusul, terdengar suara gemuruh tepuk tangan di dalam ruangan dan juga terlihat kilat cahaya kamera.Ketika melihat gambaran di depan mata, Anita merasa sangat gembira hingga tidak bisa berkata-kata. Dia hanya menggenggam tangan Chelsea untuk menyatakan rasa terima kasihnya.Sudah terlalu lama Perusahaan Farmasi Norman tidak memiliki pencapaian setinggi ini! Sekarang, semuanya dicapai berkat bantuan Hope!Sepertinya Chelsea bisa merasakannya. Dia memiringkan kepalanya untuk mendekati samping telinga Anita, lalu berbisik, “Semua ini pantas diterima Perusahaan Farmasi Norman.”Anita merasa kaget. Dia melihat tatapan berkilauan Chelsea, lalu mengangguk. “Bu Chelsea, kamu tenang saja. Aku pasti nggak akan mengecewakanmu.”Chelsea pun tersenyum.Mereka berdua juga tersenyum sembari bertukar pandang. Gambaran itu pun berhasil disorot oleh kamera. Tak sedikit wartawan memutuskan untuk menaruh foto ini menjadi foto u
Firman melihat ke arah yang ditunjuk oleh Rangga. Dia pun menemukan sosok Herbert yang baru memasuki ruangan sedang dikerumuni oleh awak media.Herbert tergolong tokoh legendaris di dunia medis. Ditambah lagi, dia sudah lama menetap di luar negeri. Jadi, selama ini semua wartawan hanya pernah mendengar namanya, tetapi tidak memiliki kesempatan untuk mewawancarainya.Hari ini ketika Herbert datang, para awak media juga tidak ingin melewatkan kesempatan bagus ini.“Pak Herbert, kenapa kamu tiba-tiba pulang dari luar negeri? Apa ada yang ingin kamu lakukan? Apa Perusahaan Farmasi Hermera ingin berkembang di dalam negeri?”“Pak Herbert, hari ini kamu menghadiri acara konferensi pers. Apa kamu tertarik dengan kedua perusahaan ini?”Pertanyaan tidak berhenti dilontarkan.Dari tadi Herbert hanya membalas dengan tersenyum saja. Kemudian, dia melontarkan informasi besar dengan santai.“Aku bisa pulang kali ini karena ingin bekerja sama dengan Hope. Perusahaan Farmasi Hermera telah lama berkemba
“Herbert mengambil hasil penelitian kami untuk bekerja sama dengan perusahaan medis luar negeri. Kemudian, dia berhasil menjadi orang penting dalam grup barunya.”Herbert tersenyum getir. “Hal yang paling lucu adalah sebelum dia ke luar negeri, dia sempat mencariku. Dia mengatakan ilmu pengobatan tradisional nggak ada masa depan. Cepat atau lambat ilmu pengobatan tradisional akan dieliminasi. Dia suruh aku untuk pergi bersamanya.”“Apa kamu tahu? Perusahaan medis itu suka mencuri hasil penelitian perusahaan lain, lalu memproduksi obat-obatan dengan harga rendah. Kemudian, demi menekan modal, mereka juga membeli bahan obat bermutu rendah yang menyebabkan perubahan khasiat obat.”“Perbuatan mereka sama saja dengan mempertaruhkan nyawa manusia! Sepuluh tahun lalu, akhirnya perusahaan itu dilaporkan oleh banyak perusahaan farmasi lainnya, lalu gulung tikar!” Calvin merasa geram. Tatapannya tertuju pada sisi pintu mobil. “Dia itu pencuri! Dia itu pencuri yang nggak punya hati!”Saat melihat
Ketika melihat Calvin sedang marah, Chelsea juga tidak berani memicu emosinya lagi.Chelsea memalingkan kepalanya menatap Anita. Dia merasa bersalah. “Bu Anita, aku sudah merusak jamuan malam ini.”Anita tersenyum. “Nggak masalah, kok. Kita bisa cari kesempatan lain.”“Oke,” balas Chelsea, kemudian menarik-narik lengan pakaian Calvin. “Kakek, ayo kita pergi. Nanti aku jelaskan masalah ini sama kamu.”Calvin berdiri tanpa bersuara sama sekali. Dia langsung berjalan keluar kamar. Chelsea juga segera mengambil tasnya, mengikuti langkah Calvin.Setelah memasuki mobil, Chelsea memberi tahu masalah Malcolm mengutus Daisy untuk membantu Herbert kepada Calvin. Saat ini, amarah Calvin semakin membara. Dia berkata dengan menggertakkan giginya, “Si Berengsek itu masih nggak tahu malu seperti dulu!”Chelsea menghela napas ringan. “Kamu juga tahu bahwa Kak Daisy sangat penting bagiku. Aku nggak bisa nggak memedulikannya.”Calvin meliriknya sekilas. “Jadi, demi Daisy, kamu baru terus mencari tahu k
Calvin merasa gusar. “Keluar! Hubungan kita bukan guru dan murid! Kamu nggak berhak untuk mengungkit masalah itu di hadapanku!”Ketika menyadari sekujur tubuh Calvin gemetar akibat marah, Chelsea segera mengulurkan tangannya untuk mengelus punggung Calvin. “Kakek, kamu tenangkan dirimu. Jangan sampai merusak kesehatanmu.”Namun, Calvin seolah-olah tidak bisa mendengar apa-apa. Tatapannya masih terus tertuju pada diri Herbert. Tatapan itu terasa asing bagi Chelsea.Di dalam memori Chelsea, Calvin selalu tersenyum. Meskipun marah, Calvin juga tidak pernah bersikap seperti hendak membunuh orang saja!Chelsea menatap Herbert dengan raut muram. “Pak Herbert, berhubung Kakek nggak menyambut kedatanganmu, lebih baik kamu tinggalkan ruangan ini sekarang.”Herbert mengeluarkan saputangan dengan perlahan. Dia menyeka sisa air di pakaiannya sembari berkata, “Pak Guru, kenapa temperamenmu malah lebih buruk daripada dulu? Apa kamu bisa dengarkan penjelasanku dulu?”“Nggak ada yang perlu aku bicarak
Di pabrik produksi obat.Di bawah dampingan Anita dan beberapa karyawan lainnya, Calvin dan yang lain pergi mengunjungi pabrik.Calvin sangat gemar dalam mempelajari ilmu pengobatan tradisional. Tentu saja dia tertarik dengan pabrik produksi obat-obatan. Dia bahkan merasa takjub.“Aku sungguh nggak menyangka, padahal sekarang orang-orang sudah mulai beralih dalam mengembangkan obat barat, Perusahaan Farmasi Norman masih saja mempertahankan produksi obat tradisional. Semua itu pasti nggak gampang bagi kalian!”Usai mendengar, Anita tersenyum. “Terima kasih atas pujian Pak Calvin. Jujur saja, Keluarga Norman sudah menggeluti dunia pengobatan tradisional dalam beberapa generasi. Jadi, kami nggak ingin mengakhirinya.”Calvin semakin puas lagi. “Ternyata kalian itu keluarga yang ahli dalam pengobatan tradisional!”Sambil berbicara, Calvin memalingkan kepalanya melihat ke sisi Chelsea dengan tersenyum. “Aku sangat puas dengan kerja sama kali ini. Nanti aku akan mengadakan rapat lagi untuk me